Tidak heran apabila harganya melambung tinggi di pasaran, namun siapa sangka, kotorannya pun dapat dimanfaatkan menjadi sesuatu yang berharga.
Diantaranya adalah untuk membuat nutrisi bagi tumbuhan atau pupuk dalam bentuk cair.
Cara membuat pupuk cair dari kotoran walet ternyata sangatlah mudah, semudah cara budidaya jamur tiram dengan Nasa.
Ikuti terus artikel ini untuk mengetahui langkah-langkah pembuatannya dan beberapa tips mengenai pemanfaatan kotoran walet.
A. Cara Membuat Pupuk Cair dari Kotoran Walet
Kita akan membuat pupuk dari kotoran walet ini secara sederhana dengan bahan yang mudah ditemukan di kehidupan sehari-hari,demikian pula dengan cara membuat pupuk agar tanaman cepat berbuah.
– Proses pembuatan:
1. Ambil satu takaran ember kecil kotoran burung walet yang telah Anda persiapkan, masukkan ke dalam ember besar yang sebelumnya telah terisi oleh air bersih
2. Aduk-aduk bahan tersebut hingga tercampur rata.
Dalam proses pengadukan ini membutuhkan waktu dan tenaga yang cukup banyak, karena kotoran walet yang disimpan sudah berubah menjadi halus.
Tandanya adalah ketika kita ambil kotoran tersebut dan kita kepalkan, maka teksturnya terasa seperti tepung.
3. Ambil serat yang nampak pada larutan saat proses pengadukan. Serat ini biasanya berasal dari sisa sarangnya.
4. Aduk-aduk terus larutan sampai muncul buih dan kotoran semakin larut dalam air dan tidak ada lagi bahan yang mengapung. Hal ini juga akan nampak pada cara membuat pupuk cair dari air kelapa.
Semakin licin larutan, semakin pekat warnanya seperti kopi, maka semakin baik kualitas pupuk yang dihasilkan nantinya.
6. Setelah benar-benar terlarut, simpan terlebih dahulu larutan pupuk tersebut selama kurang lebih 24 jam sebelum pemakaian.
7. Selepas itu pupuk dapat langsung diaplikasikan pada tanaman.
– Cara pengaplikasiannya:
Ambil dua gelas penuh pupuk cair dari kotoran walet, siramkan pada tanaman utamanya pangkal batang.
Tiap tanaman diberikan pupuk cair ini selama dua minggu sekali atau dalam satu bulan sekali, namun yang terbaik adalah pemberian dua minggu sekali.
Reaksi dari pupuk cair ini tergolong cepat, yaitu empat hari berselang setelah pengaplikasian. Daun tanaman akan terlihat lebih mengkilap dan hijau.
Baik pula diaplikasikan pada tanaman buah seperti lengkeng, durian, atau jeruk nipis.
Membuat pupuk cair sendiri sangat banyak manfaatnya bagi kita selain dapat menghemat pengeluaran untuk membeli pupuk, menggunakan pupuk organik juga merupakan aksi nyata kita dalam menjaga kelestarian lingkungan.
Pupuk organik dikenal sebagai lawan dari pupuk kimia yang berbahaya bagi lingkungan. Pemanfaatan pupuk organik pada lahan pertanian dapat memperkaya nutrisi tanah tanpa merusak strukturnya.
Pupuk organik cair dari kotoran walet sendiri memiliki banyak nutrisi yang dibutuhkan oleh tumbuhan, diantaranya:
B. Beragam Manfaat dari Pupuk Kotoran Walet
Setelah mengetahui cara membuat pupuk cair dari kotoran walet, kini saatnya kita mengenal beragam manfaat dari pupuk kotoran walet ini. Ketahui pula mengapa petani Indonesia tidak sejahtera?
Silahkan disimak agar Anda semakin yakin dalam menggunakan kotoran burung ini sebagai bahan pupuk organik.
1. Kotoran walet terbentuk dari material organik yang baik untuk memperbaiki serta memperkaya struktur tanah.
Jumlahnya tidak tanggung-tanggung yaitu 40%.
2. Pupuk dari kotoran walet ini juga dapat berfungsi seperti fungisida yang berkasiat untuk pertumbuhan tanaman.
Kandungan bakteria dan mikrobiotik baik di dalamnya juga dibutuhkan oleh tanaman.
3. Kotoran walet dikenal akan kemampuannya mengontrol jumlah nematoda yang seringkali membawa efek negatif pada tanaman.
4. Kotoran walet juga bermanfaat sebagai aktifator dalam proses pembuatan pupuk organik. Hal ini sangat menguntungkan karena dapat menggantikan bahan kimia.
5. Kotoran walet berperan untuk membantu tanaman memperoleh nutrisi karena mempunyai kapasitas tukar kation yang cukup tinggi.
6. Tanaman yang diberi pupuk cair dari kotoran walet terbukti mepunyai batang yang lebih kokoh serta pembentukan daun yang optimal.
7. Pupuk dari kotoran walet ini dikenal memiliki banyak unsur Nitrogen dan Fosfor di dalamnya
8. Pupuk cair dari kotoran walet ini memang mengandung merkuri atau logam yang dikenal berbahaya bagi lingkungan. Namun kadarnya sangat sedikit sehingga tidak akan menimbulkan dampak negatif pada tanaman serta lingkungan.
9. Pupuk dari kotoran walet cocok digunakan untuk beragam jenis tanaman, baik itu tanaman hias, sayuran, maupun buah-buahan. Seperti halnya macam-macam pupuk dan manfaatnya pada tanaman.
10. Sifat organik yang terkandung dalam pupuk kotoran walet ini membuatnya aman digunakan tanpa memberi dampak negatif pada lingkungan.
11. Ada pula yang menjadikan kotoran walet sebagai parfum untuk memancing kedatangan kawanan burung walet.
12. Tidak hanya dijadikan pupuk cair, kotoran walet juga bisa digunakan untuk bahan pupuk kompos atau pupuk padat.
Namun tentu saja harus melalui proses pengomposan karena kotoran walet ini dikenal panas, sehingga dikhawatirkan akan merusak tanaman apabila diaplikasikan secara langsung.
Proses pembuatan pupuk padat atau kompos dari kotoran burung walet juga tidak kalah sederhana, berikut langkah-langkahnya.
C. Membuat Pupuk Kompos dari Kotoran Walet
– Cara membuat:
1. Masukkan semua bahan ke dalam wadah penyimpanan, kemudian aduk-aduk hingga semua tercampur rata.
2. Tutup wadah tersebut dam diamkan selama kurang lebih 7 hari atau 1 minggu
3. Setelah lewat 1 minggu, tutup dapat dibuka dan pupuk organik padat dari kotoran walet pun siap diaplikasikan.
Sangat mudahu bukan cara membuat pupuk cair dari kotoran walet ini? Ikuti terus ilmubudidaya.com untuk mendapatkan informasi lebih banyak mengenai dunia budidaya.
Sampaikan saran maupun kritik demi perbaikan website ini, terima kasih atas kunjungannya.
Selain air dan sinar matahari, pupuk merupakan salah satu hal yang tidak boleh ketinggalan untuk…
Seperti gulma yang dapat menganggu pertumbuhan tanaman, kutu putih juga merupakan salah satu hama yang…
Euphorbia merupakan salah satu tanaman hias yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Padahal, tanaman ini…
Sekam padi adalah salah satu sisa pertanian yang sering diabaikan, tetapi memiliki potensi besar untuk…
Sekam padi adalah sisa kulit luar butir padi setelah proses penggilingan beras. Sekam ini berwarna…
Cabe merupakan salah satu komoditas yang paling banyak digunakan untuk memberikan cita rasa lezat dalam…