Azolla adalah salah satu jenis tumbuhan liar yang memiliki banyak manfaat bagi hewan dan tumbuhan serta manusia. Tumbuhan ini dapat tumbuh dengan baik meskipun tanpa dibudidayakan. Tumbuhan ini biasanya banyak ditemui di area persawahan.
Menurut Arifin (1996), Azolla sp adalah salah satu jenis tumbuhan paku berukuran kecil yang hidup di perairan. Tumbuhan ini secara tidak langsung mampu mengikat nitrogen bebas yang ada di udara, karena simbiosis antara tumbuhan Azolla sp. dengan Anabaena azoallae.
Azolla merupakan paku air mini yang berukuran 3 – 4 cm. Azolla sudah lama digunakan di Cina dan Vietnam. Azolla memiliki beberapa spesies yang terdiri dari Azolla microphylla, Azolla nilotica, Azolla pinnata var. pinnata, Azolla pinnata var. imbricata, Azolla rubra, Azolla caroliniana, Azolla filiculoides, dan Azolla Mexicana.
Kandungan dari Azolla
Faktor lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan Azolla terdiri dari tanah, unsur hara, pH, air, cahaya, suhu udara, kelembaban, dan angin. Tanah yang dibutuhkan adalah tanah yang tidak porous, sehingga infiltrasi dan perkolasi dapat ditekan.
Unsur hara yang dibutuhkan oleh Azolla utamanya adalah unsur hara P. Tanaman Azolla akan memiliki penampilan tubuh yang kecil, warna daun agak merah tua, dan vigor rendah apabila kekurangan unsur Phospor (P). Tanaman ini dapat hidup pada pH 3,5 – 10 apabila faktor lain telah memenuhi syarat pertumbuhannya.
pH tanah optimum yang dibutuhkan adalah antara 4,5 – 7,0. Sedangkan pH air optimum adalah antara 5,0 – 6,0. Cahaya sangat dibutuhkan oleh tanaman ini untuk perkembangbiakannya. Selain itu, cahaya juga dibutuhkan untuk fotosintesis dan penambatan nitrogen di udara. Suhu udara yang cocok dan menghasilkan pertumbuhan yang optimum untuk tanaman ini adalah berkisar antara 20 – 350 C.
Meskipun Azolla merupakan salah satu jenis tanaman liar, tetapi Azolla memiliki banyak manfaat. Azolla dapat diolah menjadi bahan pakan bagi ternak unggas maupun ikan karena mengandung mineral dan protein yang cukup tinggi, media tanam, menekan pertumbuhan gulma, tanaman hias, kontrol terhadap nyamuk, filter air dari pencemaran logam berat, maupun pupuk organik cair. Azolla dapat memperkaya unsur hara makro dan mikro dalam tanah. Akar Azolla akan memanjang dan menembus permukaan tanah untuk mencari ari untuk pertumbuhannya saat sawah kekurangan air.
Pada artikel ini akan dibahas mengenai manfaat Azolla untuk membuat pupuk organik cair. Pupuk organik cair memang dapat dibuat dari tanaman liar seperti Azolla dan eceng gondok. Anda dapat membaca artikel mengenai cara membuat pupuk organik cair dari eceng gondok. Selain itu, daun gamal juga dapat digunakan sebagai bahan untuk membuat pupuk organik cair. Anda juga dapat membaca artikel cara membuat pupuk organik cair dari daun gamal. Namun, pada pembahasan kali ini fokus pembahasan adalah cara membuat pupuk organik cair dari Azolla.
Pupuk organik dapat berbentuk padat maupun cair. Namun, pupuk cair memiliki kelebihan dibandingkan pupuk organik padat. Pupuk organik cair dapat diserap lebih mudah karena berbentuk cair.
Pemanfaatan Azolla sebagai pupuk organik dapat membantu memperbaiki keadaan fisik, kimia, serta biologi tanah. Azolla sangat bermanfaat bagi tanaman, terutama tanaman padi. Azolla dapat memperbaiki keadaan fisik tanah seperti stabilitas agregat, struktur, dan porositas tanah karena kerapatan massa tanah menjadi berkurang.
Sebelum mengetahui tata cara membuat pupuk organik cair dari Azolla, Anda perlu mempersiapkan bahan dan alat yang dibutuhkan. Menurut Evyta (2012), alat dan bahan yang dibutuhkan untuk membuat pupuk ini terdiri dari:
Alat : Kotak plastik atau botol plastik dan tutupnya.
Bahan
- Azolla Microphylla
- Gula merah
- Air
- EMx atau MOL sebanyak 10 cc atau 1 sendok makan
Tata cara membuat pupuk organik cair dari Azolla:
- Campurkan Azolla Microphylla, gula merah, air, dan EMx atau MOL ke dalam botol plastik.
- Setelah bahan dicampur menjadi satu, kemudian tutup rapat botol yang berisi campuran tersebut.
- Diamkan campuran tersebut selama seminggu. Apabila dalam waktu seminggu aroma campuran tersebut sudah seperti tape, maka campuran tersebut dapat digunakan sebagai pupuk organik cair.
- Setiap hari selalu buka tutupnya untuk melepaskan gas fermentasi. Setelah melakukan pengecekan jangan lupa untuk menutup rapat botol tersebut.
- POC dapat dipanen dengan menyaring cairannya dan simpanlah dalam botol terpisah.
- Ampas dari campuran tersebut bisa dicampurkan ke komposter untuk membuat kompos Azolla atau digunakan sebagai pupuk padat pada media tanam.
Pupuk organik cair dari Azolla diaplikasikan ke media tanam dengan cara diencerkan terlebih dahulu. Perbandingan antara pupuk dengan air adalah 1 : 20. Hal ini berarti bahwa 1 bagian pupuk organik cair Azolla dicampurkan dengan 20 bagian air. Setelah itu, siramkan pupuk ini ke media tanam.
Pembuatan pupuk organik cair menggunakan Azolla ini tergolong sangat mudah. Alat dan bahan yang dibutuhkan juga sangat mudah diperoleh. Anda dapat membuat pupuk ini di rumah Anda. Semoga artikel tentang cara membuat pupuk organik cair dari Azolla ini bermanfaat. Selamat mencoba!