4 Cara Membuat Pupuk Organik Dari Limbah Sampah Rumah Tangga

Limbah rumah tangga disebut-sebut sebagai limbah terbanyak yang pasti dihasilkan dan diprediksi akan terus meningkat. Limbah rumah tangga memerlukan langkah pengolahan yang tepat dan berkelanjutan. Hasil pengolahan yang dimaksud ialah kembali menuju alam untuk penguraian alami namun tetap memberi keuntungan bagi manusia.

Oleh karena itu, pembuatan pupuk organik dari limbah rumah tangga menjadi penyelesaian atas dampak negatif limbah rumah tangga seperti bau busuk, pencemaran lingkungan, hingga masalah kesehatan. Nah, bagaimana cara membuat pupuk organik dari limbah sampah rumah tangga?. Untuk lebih mengetahui detail setiap langkahnya, Anda dapat membaca penjelasan di bawah ini:

Proses Pembuatan Pupuk Organik dari Limbah Rumah Tangga

AFaktanya, limbah sampah rumah tangga tidak bisa langsung dijadikan pupuk organik. Anda memerlukan berbagai alat dan bahan pendukung untuk melakukan tahap pembuatan pupuk organik yang baik bagi tanaman sebagai berikut:

  • Wadah tertutup
  • Kardus bekas
  • Sampah organik
  • Bantalan sekam atau tanah biasa
  • Alat pengaduk
  • Kantong plastik
  • 4 kg Starter pupuk kompos (untuk pupuk organik padat) atau cairan EM4 aktif (untuk pupuk organik cair.

Rupanya limbah sampah rumah tangga sangat fleksibel dalam membuat jenis pupuk organik yang diharapkan. Inilah cara membuat pupuk organik dari limbah sampah rumah tangga, baik pupuk padat dan cair :

1. Memilah Limbah Sampah Rumah Tangga

Nyatanya, tidak semua jenis sampah rumah tangga bisa diolah menjadi pupuk organik. Sehingga Anda perlu memilah sampah rumah tangga yang cocok yaitu sisa sayuran, sisa buah, sisa ikan, daging, dan sisa bumbu dapur. Jika jumlahnya sedikit, Anda boleh meminta limbah dari tempat pemotongan hewan, industri pembuatan tahu, tempe, dan lain-lain yang mengizinkan.

Jenis makanan yang mengandung minyak atau santan sebaiknya dicuci ulang atau tidak digunakan dalam membuat pupuk organik. Sementara jenis sampah berupa kulit kacang maupun barang yang sulit terurai seperti logam, karet, kaca, dan plastik yang akan lebih baik jika dimanfaatkan dalam menerapkan cara menanam bayam hidroponik dengan botol bekas di rumah secara mudah.

2. Mengolah Limbah

Bertujuan untuk memudahkan proses pengomposan, pencacahan atau perajangan limbah rumah tangga sangat dibutuhkan. Setelah keseluruhan limbah berukuran menjadi lebih kecil, Anda dapat menempatkannya pada wadah. Tetapi ada aturan dalam penempatan limbah yang juga melibatkan bahan lainnya.

Pada bagian dalam wadah, Anda sebaiknya menempatkan kardus supaya nantinya pupuk tidak bersentuhan langsung dengan wadah. Bagian paling dasar ialah untuk penempatan sekam atau boleh diganti dengan tanah biasa. Perlu diingat bahwa pemilihan ketinggian tiap lapisan ialah menyesuaikan dengan tinggi wadah dan jumlah limbah sampah rumah tangga.

Di atas lapisan dasar, Anda dapat meletakkan starter kompos yang telah matang lalu dilanjutkan dengan limbah rumah tangga di atasnya. Pada bagian paling atas, meletakkan sekam bermanfaat untuk mengurangi bau busuk serta menambah wewangian dengan kulit jeruk jika tersedia.

Jika ingin menerapkan cara membuat pupuk cair dari limbah rumah tangga, Anda dapat menyampurkan hasil cincangan limbah dengan EM4 aktif. Senyawa yang juga digunakan dalam cara membuat pupuk organik dari kotoran sapi dengan EM-4 ini memerlukan pengadukan hingga campuran pupuk merata. Setelah itu, pupuk diberi air dan disimpan dalam kantong plastik yang diletakkan dalam wadah.

3. Menyimpan Pupuk

Limbah rumah tangga yang sudah diolah dapat dimasukkan ke dalam wadah secara tertutup. Maksudnya ialah tidak terpapar sinar matahari langsung dan terlindung dari air hujan. Namun, pupuk masih membutuhkan sirkulasi udara sehingga wadah dapat ditempatkan di atas batu bata. Anda dapat menambahkan sampah baru dengan tetap melakukan pengadukan setelahnya. Setelah dua hingga tiga bulan, pemanenan pupuk organik padat bisa dilakukan.

Pada pupuk organik cair, Anda harus mengikat plastik dan menutup tong hingga rapat sampai menjadi tidak berbau busuk yaitu kurang lebih selama tiga minggu. Perlu diingat bahwa pupuk masih membutuhkan pengadukan setiap tiga hari sekali. Cara ini tidak lebih merepotkan daripada cara buat pupuk kompos dari kotoran ayam yaitu setiap lima jam sekali.

Terakhir, Anda dapat menyaring pupuk menjadi bagian kasar dan cairan. Dalam hal ini Anda pun bisa memeroleh pupuk organik padat dari bagian kasar dan pupuk organik cair dari cairan hasil saringan. Setiap kali menambah limbah baru, EM-4 tetap perlu ditambahkan ke dalam wadah untuk memperlancar proses composting.

4. Pemanfaatan Pupuk

Sebelum mengaplikasikan pupuk organik padat pada tanaman, Anda perlu mengeringkannya dengan cara dianginkan. Saat sebagian pupuk sudah bisa dipakai, Anda harus mengayak pupuk yang masih belum terpakai secara terpisah dari wadah. Bagian kasar dari sisa ayakan bisa dimanfaatkan sebagai starter pupuk sementara Anda dapat mengganti kardus pelindung dalam wadah.

Untuk memanfaatkan pupuk cair, Anda perlu mengencerkannya dengan air dengan perbandingan 10 liter air per liter pupuk cair. Lalu, Anda dapat menempatkan pupuk cair dalam wadah sehingga bisa disemprotkan pada media tanam maupun bagian tanaman seperti daun dan batang. Hal ini mirip dengan cara menanam bawang daun saat musim hujan ketika benih berusia sebulan.

Dengan memanfaatkan pupuk organik, Anda dapat memperoleh berbagai keuntungan. Selain mengandung hormon pertumbuhan tanaman secara alami yang disebut giberalin, pupuk organik bersifat lebih baik dari pupuk kimia untuk produktivitas tanah dalam jangka panjang. Dan cara membuat pupuk organik dari limbah sampah rumah tangga menjadi langkah tepat bagi pebudidaya tanaman untuk memanfaatkan waktu luang sekaligus meningkatkan kualitas hasil panen Anda. Selamat mencoba!