Cara Menanam Bawang Daun saat Musim Hujan

Bawang daun merupakan jenis sayuran yang tidak bisa dilepaskan dari aneka masakan Indonesia. Kegunaanya sebagai tambahan penyedap makanan membuat bawang daun menjadi sayuran yang wajib ada di pasaran.

Ssesuai dengan kebutuhan itulah, maka budidaya bawang daun pun tidak boleh berhenti seperti halnya budidaya cabe keriting. Dan tentu saja utamanya saat musim hujan berlangsung. Untuk lebih jelas cara menanam bawang daun saat musim hujan, silahkan di simak artikel berikut ini.

Sekilas Tentang Bawang Daun

Sebenarnya banyak sekali jenis bawang daun yang dapat kita jumpai, namun yang paling umum dikonsumsi masyarakat Indonesia adalah Allium fitulosum dan juga A. ascalonicum.

Tanaman banga daun telah lama dikenal di negara Jepang dan juga China sejak berabad-abad yang lalu. Tanaman ini dibudidayakan secara annual (semusim) dan juga biennial (dua musim).

Tidak seperti budidaya bawang putih, dalam budidaya bawang daun, Anda tidak akan menemukan umbinya. Bentuk daunnya memanjang dan bulat layaknya pipa. Sementara struktur bunganya hampir sama dengan bunga bawang merah.

Bawang daun memiliki biji yang berwarna putih saat muda, dan akan berubah menjadi kehitaman saat sudah tua.

Faktor Pendukung Pertumbuhan Bawang Daun

  • Ketinggian lokasi tanam

Bawang daun dapat ditaman di dataran tinggi dan juga dataran rendah. Namun tidak untuk dataran rendah yang dekat dengan pantai. Karena batas ketinggian untuk menanam bawang daun adalah 250 – 1500 mdp.

  • Curah hujan yang dibutuhkan

Curah hujan yang dibutuhkan oleh bawang daun untuk bertumbuh secara optimal adalah berkisar 1.500 – 2.000 mm / tahun. Suhu hariannya mencapai 18 – 25 derajat celsius.

  • pH tanah

pH dalam tanah yang akan dijadikan lahan budidaya bawang daun sebaikya bersifat netral atau antara 6,5 – 7,5. Jika diketahui pH tanah terlalu asam, maka Anda dapat mengakalinya dengan menaburkan kapur dolomit di atas permukaan tanahnya.

Jenis tanah yang baik untuk budidaya bawang daun adalah tanah andosol atau yang dekat dengan gunung berapi dan juga tanah lempung berpasir. Tentu jenis tanahnya tidak sama dengan jenis tanah cocok untuk menanam tembakau.

Cara Menanam Bawang Daun Saat Musim Hujan

Banyak petani tanaman budidaya seperti budidaya bayam cabut menghindari menanam di musim hujan. Alasannya klasik, yaitu takut tanaman tergenang dan menjadi busuk, atau terserang hama dan penyakit yang masif di musim hujan.

Namun seperti halnya menanam-padi yang baik dan menguntungkan, budidaya bawang daun justeru dianjurakan saat musim hujan tiba. Untuk memulai budidaya bawang daun, simak tata cara dan langkah-langkah sebagai berikut.

  • Persiapan lahan budidaya

Awali cara menanam bawang daun saat musim hujan dengan mempersiapkan lahan pertaniaannya. Lakukan penggemburan tanah melalui pembajakan atau dicangkul sedalam 10 – 30 cm.

Tambahkan pupuk kandang yang bisa Anda buat sendiri dengan mengikuti cara membuat pupuk kompos dari kotoran ayam. Setelah itu, buatlah bedengan selebar 1,5 – 2 m, sesuaikan panjangnya dengan luas lahan yang Anda miliki.

Buat pula parit di antara bedengan-bedengan tersebut dengan ukuran panjang x lebar 25 x 30 cm.

  • Persiapan bibit bawang daun

Ada dua metode dalam mendapatkan bibit bawang daun. Yang pertama yaitu melalui pembibitan benih, dan yang kedua melalui pembibitan anakan. Keduanya akan kami bahas secara tuntas.

a. Pembibitan melalui benih

Caranya adalah:

  1. Bedengan yang telah Anda buat baiknya ditambahkan atap berbahan transparan dengan ketinggian 100 – 150 cm untuk sisi timurnya, dan 60 – 80 cm untuk sisi baratnya.
  2. Semaikan benih bawang daun pada bedengan dengan jarak tanam sekitar 20 x 25 cm. Umumnya jenis bawang daun yang diperbanyak dengan teknik semai benih ini adalah jenis hibrida. Anda bisa mendapatkan bijinya di toko-toko pertanian, atau membeli via online.
  3. Taburkan benih dengan pola larik-larik melintang pada kedalaman lubang tanam 1 cm dan jarak tiap lariknya 10 cm.
  4. Tutup benih yang telah disemaikan menggunakan karung goni atau daun pisang agar mmepercepat perkecambahan.
  5. Beri penyiraman yang cukup setiap hari.
  6. Ketika benih telah berusia 1 bulan, semprotkan pupuk daun dengan dosis 1/3 – 1/2.
  7. Jika bibit telah berusia 2 bulan atau telah mencapai ketinggian 10 – 15 cm, maka bibit bawang daun tersebut sudah siap dipindahkan.

b. Pembibitan melalui anakan

Caranya adalah:

1. Rumpun yang akan dijadikan bibit baiknya telah berusia 2,5 bulan dan merupakan tanaman yang sehat.

2. Ambillah rumpun tersebut beserta akarnya

3. Buang tanah yang menempel, akar serta juga daun yang sudah menua

4. Pisahkan rumpun tersebut hingga kita memiliki rumpun baru dengan 1 -3 anakan bawang daun

5. Simpan rumpun-rumpun tersebut pada tempat yang lembab dan teduh selama 5 – 7 hari. Bibit pun siap ditanam di bedengan.

Yang perlu diperhatikan saat pembibitan bawang daun adalah, kita harus mengamati bibit tersebut hingga masa 15 hari. Jika pada masa itu terdapat bibit yang gagal tumbuh, maka sebisa mungkin kita melakukan penyulaman.

  • Pemupukan bawang daun

Pemupukan dapat dilakukan pada saat bawnag daun berumur 25 – 30 hari pasca tanam. Untuk pupuk lanjutannya Anda dapat menyesuaikan dengan kebutuhan tanaman.

Namun kami menyarankan untuk manggunakan pupuk organik buatan sendiri yang lebih ramah lingkungan. Cara membuatnya bisa dilihat di cara membuat pupuk organik cair dari buah busuk.

  • Penanggulangan hama dan penyakit

Hama yang kerap menghantui petani bawang daun adalah ulat tanah Agrotis ipsilon. Hama ini mampu membuat tanaman menjadi rebah, memutus batang, dan merusak pangkal batang.

Selain itu, ada pula hama pengerek daun yang cara penanggulangannya dapat dilihat pada cara mengatasi hama leaf miner. Sementara untuk penyakit, jenis penyakit yang kerap menjangkiti bawang daun adalah cendawan Erwinia carotova.

Penyakit tersebut hingga kini belum diketahui cara penanggulangannya. Namun ciri-ciri yang bisa Anda lihat saat tanaman terserang adalah pembusukan yang terjadi pada seluruh bagian tanaman.

Cara penanggulangan hama dan penyakit yang paling aman adalah dengan melakukan pengawasan secara rutin. Tak lupa pula dengan menerapkan sistem pergiliran tanaman.

Demikianlah cara menanam bawang daun saat musim hujan berlangsung. Semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan Anda mengenai budidaya bawang daun.