Bawang merupakan salah satu bagian dari bumbu dapur yang harus ada, sudah sejak lama pula masyarakat Indonesia menggunakan bawang sebagai salah satu bumbu wajib dalam semua menu masakan.
Tidak hanya masakan tradisional, bahkan saat ini bawang dijadikan sebagai bahan makanan modern juga. Ada banyak sekali jenis bawang yang bisa anda temui di pasar seperti bawang Bombay, bawang tunggal atau biasa disebut dengan bawang lanang, bawang dayak, bawang merah dan bawang putih.
Dari banyaknya jenis bawang yang ada berbeda jika anda melihat cara budidaya bawang merah di musim kemarau, ada dua jenis bawang dengan tingkat konsumen tertinggi yaitu bawang merah dan bawang putih. Bawang merah memiliki warna merah keunguan dan memiliki rasa sedikit pedas. Berbeda dengan bawang merah, bawang putih memiliki warna putih dan tidak memiliki rasa pedas. Begitupun aroma bawang merah yang tidak setajam bawang putih. Bawang sendiri merupakan salah satu bahan dasar dalam pembuatan makanan pelengkap seperti sambal dan acar.
Secara ilmiah, bawang putih memiliki nama Allium sativum yang merupakan tanaman umbi- umbian berlapis. Bawang putih dijadikan sebagai bahan dalam setiap masakan karena memiliki ciri khasnya tersendiri. Selain karena aromanya, setiap masakan yang diberi tambahan bawang putih akan terasa lebih sedap dan gurih. Sebaliknya tanpa bawang putih makan akan terasa hambar dan tidak sedap.
Selain dijadikan sebagai bahan masakan, ternyata bawang putih memiliki banyak sekali manfaat. Bawang putih dapat dijadikan sebagai obat tradisional seperti obat batuk, diare, radang tenggorokan, obat jerawat dan campuran minyak gosok sebagai obat masuk angin. Penggunaannya yang mudah dan praktis membuat bawang putih dijadikan sebagai obat tradisional secara turun temurun. Banyaknya manfaat dari bawang putih tentunya tidak lepas dari banyaknya nutrisi yang terkandung.
Kandungan Nutrisi Bawang Putih
- Sulfur
- Alliin
- Kalori
- Karbohidrat
- Protein
- Lemak
- Kalsium
- Fosfor
- Zat besi
- Vitamin A, B, dan C
Dengan banyaknya manfaat serta kandungan nutrisi yang ada, banyak sekali orang memilih menjadi petani bawang putih. Selain itu menanam bawang putih merupakan salah satu bisnis yang paling menguntungkan. Namun tidak semua orang bisa menanamnya dengan mudah mengingat lahan dan lokasi tempat tinggal. Bagi anda yang memiliki lahan ataupun tempat tinggal di dataran tinggi, anda tidak perlu khawatir karena berikut kami sampaikan cara budidaya bawang pputih di dataran rendah.
Cara Budidaya Bawang Putih di Dataran Rendah
- Lahan Tanam Putih di Dataran Rendah
Langkah pertama yang paling penting yaitu mempersiapkan lahan tanam dan pemilihan lokasi yang tepat. Dalam cara budidaya bawang putih di dataran rendah berbeda dengan cara membuat pupuk hayati mikoriza, pemilihan lokasi serta lahan harus dilakukan secara tepat seperti :
- Sebenarnya sangat mudah untuk membudidayakan bawang putih di dataran rendah karena bawang putih sangat mudah tumbuh di dataran rendah.
- Namun perlu anda perhatikan juga jenis tanah pada daerah anda, akan sangat baik jika tanah memiliki tekstur sedang yaitu lempung berpasir.
- Pilihlah lokasi yang sekiranya mudah dijangkau dan jauh dari polusi ataupun daerah industri.
- Pastikan juga lokasi dekat dengan sumber air, ini mempermudah anda dalam melakukan perawatan.
- Bersihkan terlebih dahulu lahan sekitar dari sampah, rumput, dan batu kerikil.
- Ukur pH tanah, bawang putih sangat cocok di tanam di tanah dengan pH 6- 6,8. Jika tanah memiliki pH di bawah 5 maka anda harus mengatasinya dengan menaburkan dolmit atau kapur pertanian.
- Proses pengapuran menggunakan dolmit harus dilakukan dengan benar yaitu setelah anda menaburkannya, anda perlu membalik tanah menggunakan cangkul.
- Hal itu bertujuan agar dolmit dan tanah bercampur dengan baik, dan pastikan anda melakukannya pada bulan dimana iklim memiliki suhu dibawah 25ͦ c yaitu sekitar bulan Mei hingga Juli.
- Selama seminggu, bajaklah tanah sebanyak 3 kali dan jangan lupa untuk melakukan pemupukan dasar sembari anda membajak.
- Buatlah bedengan dengan lebar sekitar 60 hingga 150 cm dengan tinggi sekitar 20 hingga 50 cm.
- Setiap jarak antar bedengan, abda harus membuat parit sebagai lahan irigasi dengan lebar 30 hingga 40 cm.
- Adapun saran untuk mencegah penyakit layu sebelum tanam yaitu dengan mencampur gilo dan pupuk kandang matang yang difermentasikan selama 1 minggu sebagai pupuk.
- Setelah lahan tanam selesai, buatlah lubang tanam dengan jarak sekitar 10 hingga 15 cm dengan kedalaman 3 cm.
- Bibit Bawang Putih di Dataran Rendah
Langkah selanjutnya dalam cara budidaya bawang putih di dataran rendah yaitu memilih bibit bawang putih yang berkualitas berbeda dengan cara membuat pupuk cair dari kotoran walet, dan berikut penjelasannya :
- Pilihlah umbi bawang putih yang sudah tua dengan ciri memiliki titik tumbuh di bagian akar dan sedikit tunas di bagian ujung.
- Pilih juga bibit yang berkualitas dengan ciri bibit tidak kering dan masih segar.
- Anda juga harus memastikan bahwa bibit tidak cacat ataupun keropos, selain itu pilih bibit dengan ukuran yang gemuk.
- Setelah itu masukkan bibit ke dalam lubang tanam pada lahan dan tutup lubang tanam.
- Padatkan sedikit bedengan agar tidak mudah terkikis saat proses penyiraman nantinya.
- Perawatan Bawang Putih di Dataran Rendah
Tidak hanya melakukan pengolahan lahan dengan baik, untuk mendapatkan hasil panen melimpah dan sukses hampir sama jika anda melihat fungsi budidaya tanaman hias, anda juga harus melakukan proses perawatan dengan baik. Dalam cara budidaya bawang putih adapun cara merawatnya dengan baik :
- Lakukan pemupukan lanjutan menggunakan pupuk urea, ZA, dan SP- 36 dengan perbandingan 1 : 1 :1.
- Pemupukan harus dilakukan secara rutin setiap minggu minimal 2 kali.
- Lakukan pemulsaan setelah bawang tumbuh setinggi 3 hingga 5 cm, gunakan mulsa plastik berwarna hitam gelap dan mulsa alami berupa jerami.
- Untuk penyiraman, tidak seperti menyiram tanaman pada umumnya. Lakukan penyiraman dengan cara menggenangi parit antar bedengan.
- Penyiraman dihentikan sekitar 3 bulan menjelang masa panen dengan ciri daun bawang putih mulai menguning.
- Sangat penting bagi anda untuk menjaga kebersihan lahan, untuk itu lakukan penyiangan secara rutin setiap minggu.
- Hal itu juga bertujuan untuk mencegah hama serta penyakit pada bawang putih, lakukan juga penyemprotan pestisida untuk mengatasi hama dan berilah obat tanaman untuk mengatasi penyakit jika ada.
- Panen Bawang Putih di Dataran Rendah
Setelah semua anda lakukan, kini saatnya anda memanen hasil jerih payah anda. dalam cara budidaya bawang putih di dataran rendah yang berbeda dengan cara budidaya bayam cabut, berikut cara panen yang tepat :
- Perhatikan bawang anda terlebih dahulu, ada ciri- ciri bawang putih yang siap dipanen yaitu memiliki daun yang menguning dan layu.
- Untuk lebih praktis anda juga bisa menghitung hari dari masa tanam, bawang putih sudah dapat dipanen pada hari ke- 90 hingga 120 hari.
- Panenlah dengan mencabut atau menggunakan alat seperti sekop dan masukkan ke dalam wadah.
- Setelah itu jemurlah selama 2 hari agar bawang putih lebih awet di simpan.
Itulah langkah- langkah sederhana yang bisa anda lakukan dalam cara budidaya bawang putih di dataran rendah. Lakukan dengan baik untuk hasil panen yang sukses, selamat mencoba.