Cara Memilih Bibit Kakao Yang Unggul dan Subur Ditanam

Kakao merupakan tanaman yang dikenal sebagai penghasil cokelat. Isi bagian biji kakao memang bisa dimanfaatkan dan diolah untuk menjadi cokelat.

Tanaman yang bernama latin Theobroma cacao L ini awalnya berasal dari daerah Amerika Selatan, yang kemudian tersebar ke berbagai daerah tropis lainnya, termasuk ke Indonesia.

Pohon kakao biasanya dikembangbiakkan dengan menggunakan bagian biji yang diambil dari buahnya. Untuk itu, Anda perlu memilih biji kakao yang berkualitas baik.

Berikut adalah penjelasan mengenai cara memilih bibit kakao yang baik:

1. Pilih biji kakao dari induk yang baik dan sehat

Untuk bisa mendapatkan biji kakao yang berkualitas tinggi, Anda perlu pilih biji kakao dari induk yang juga berkualitas baik dan sehat.

Pilihlah biji kakao yang berasal dari tanaman yang tidak mudah terserang hama, penyakit, atau virus dan berkualitas tinggi.

2. Bibit kakao yang baik berasal dari perkembangbiakan secara generatif

Pohon kakao yang baik biasanya berasal dari perkembangbiakan tanaman secara generatif. Maksud dari perkembangan secara generatif ini yaitu secara alami misalnya dengan menggunakan biji kakao yang berasal dari pohon kakao.

3. Pilih biji kakao yang tenggelam dalam air

Menguji kualitas biji suatu tanaman bisa digunakan menggunakan cara sederhana yang terdiri dari pemanfaatan wadah yang berisi air. Caranya yaitu dengan memasukkan beberapa biji kakao ke dalam air.

Biji yang berkualitas baik akan tenggelam dalam air. Sehingga Anda bisa memisahkan biji yang tenggelam dari yang tidak tenggelam dalam air.

4. Pilih biji kakao yang berisi dan tidak kopong

Biji kakao yang baik tentu berisi dan tidak kopong. Anda perlu untuk memilih biji kakao yang berisi dan tidak kopong. Hal ini juga berhubungan dengan poin sebelumnya, yaitu pilih biji kakao yang tenggelam dalam air.

Biji yang berisi dan tidak kopong tentu akan lebih berat dibandingkan biji yang kopong sehingga juga akan tenggelam saat dimasukkan ke dalam wadah yang berisi air. Perhatikan jenis tanah yang cocok untuk tanaman cokelat.

5. Pilih biji kakao yang mulus atau tidak terkena penyakit

Adanya penyakit atau jamur bisa menyebabkan adanya bintik-bintik pada permukaan biji kakao. Anda harus menghindari penggunaan biji yang seperti ini.

Pilihlah biji kakao yang permukaannya mulus atau tidak terkena penyakit. Hal ini bermanfaat untuk menghindari penyakit yang bisa menyerang tanaman nantinya. Simak cara mengatasi hama pada tanaman kakao.

6. Pilih biji kakao yang berasal dari tanaman induk yang cukup tua

Biji kakao yang digunakan sebaiknya dipilih dari tanaman induk yang berusia cukup tua.

Misalnya Anda bisa memilih dari tanaman induk yang telah berusia di atas empat tahun. Simak cara menanam coklat. Tentu akan berbeda dengan cara menanam bunga zodia dari biji.

7. Pilih biji kakao yang berasal dari varietas unggul

Tanaman induk varietas unggul tentu akan menghasilkan bibit kakao yang juga bervarietas unggul. Untuk itu, Anda perlu pilih biji kakao yang berasal dari varietas unggul.

Jika memungkinkan, Anda bisa pilih tanaman yang memang telah terbukti bisa menghasilkan panen dan tanaman anakan yang berkualitas tinggi. Cara merawat tanaman kakao juga perlu Anda perhatikan.

Demikian penjelasan lengkap mengenai cara memilih bibit kakao yang baik. Semoga informasi tersebut bisa bermanfaat.