Kita semua tentu sudah mengenal buncis. Sayuran yang satu ini memang sangat familiar di masyarakat Indonesia. Jika dilihat sekilas, buncis ini mirip dengan kacang panjang atau bisa dibilang versi pendek dari kacang panjang. Secara klasifikasi, tanamn buncis memang maih satu keluarga dengan tanaman kacang-kacangan lainnya termasuk kacang panjang.
Selama ini buncis banyak dibudidayakan di dataran tinggi karena tanaman ini dapat tumbuh optimal di dataran tinggi seperti pegunungan. Faktor suhu lingkungan yang sejuk dan agak dingin tampaknya sangat mempengaruhi produktivitas dan kesuburan tanaman buncis. Persoalan ini banyak disorot oleh petani dataran rendah yang sebenarnya juga tertarik untuk membudidayakan buncis di dataran rendah.
Lalu apakah sebenarnya buncis ini bisa dibudidayakan di dataran rendah? Jawabannya adalah bisa. Sekarang para ahli pertanian telah melakukan persilangan jenis buncis dan pemuliaan sehingga didapat varietas buncis hibrida yang tahan dibudidayakan di dataran rendah yang notabene suhu udaranya agak panas.
Untuk itulah, pada kesempatan kali ini kami akan memaparkan mengenai cara menanam buncis di dataran rendah. Tujuannya adalah untuk mensosialisasikan kepada para petani khususnya yang memiliki lahan di dataran rendah bahwa sekarang sudah ada jenis buncis spesialis dataran rendah. Jadi mereka bisa ikut membudidayakan buncis seperti petani dataran tinggi. Tata cara menanam buncis di dataran rendah adalah sebagai berikut. Baca juga Cara Menanam Jahe
1. Pakailah Benih Buncis Khusus Dataran Rendah
Tentu saja ini menjadi hal yang mendasar dan penting. Jangan samai salah membeli benih buncis. Pastikan di label kemasannya ada keterangan bahwa benih buncis tersebut cocok untuk ditanam di dataran rendah.
Karena benih buncis biasa sekalipun varietas hibrida jika bukan spesialis dataran rendah maka pertumbuhannya akan sangat buruk ketika ditanam di dataran rendah. Pastikan juga benih yang akan anda tanam belum kadaluarsa. Intinya membaca keterangan pada kemasan benih secara detail sangatlah penting. Baca juga Cara Menanam Semangka Inul
2. Pengolahan Lahan Tanam
Pastikan calon lahan tanam anda berada pada area terbuka yang memperoleh sinar matahari penuh lebih dari 6 jam. Hal ini akan sangat berpengaruh pada produktivitas tanaman nantinya. Buncis yang ditanam ditempat teduh (terkena sinar kurang dari 4 jam) sebenarnya juga tetap bisa berbuah.
Hanya saja jumlah buahnya (polongnya) sangat sedikit alias jarang. Tanaman hanya tampak tumbuh subur dengan sedikit menghasilkan polong.
Selanjutnya kita akan membuat bedengan. Bersihkan dahulu rumput liar yang ada dilahan tanam kemudian gemburkan tanah calon bedengan dengan menggunakan cangkul atau traktor bajak. Buat galuran untuk diberi pupuk dasar terlebih dahulu sebelum dibentuk bedengan. Pupuk dasar yang kita pakai sebaiknya adalah jenis pupuk kandang atau kompos yang sudah matang alias sudah difermentasikan menggunakan bantuan mikroorganisme pengurai semacam EM4.
Pupuk matang tersebut biasa dijuluki bokashi. Proses pembuatannya memang agak lama sekitar 2-6 minggu. Namun hasilnya akan lebih baik. Selanjutnya anda bisa menambahkan pupuk anorganik dengan kandugan hara makro NPK. Paling mudah dan murah adalah pupuk NPK bersubsidi PHONSKA. Setelah itu tanah ditutup dan dibentuk bedengan. Jangan lupa untuk melapisi bedengan dengan plastik mulsa. Baca juga Budidaya Ikan Lele sistem Bioflok
3. Penanaman Benih Buncis
Buat lubang tanam pada plastik mulsa dengan jarak sekitar 40×40 cm. Kedalaman lubang tanam adalah sekitar 5-10cm. Sebelum diisi biji buncis pertama-tama kocorkan larutan NPK dengan konsentrasi 1-2gr/liter yang dicampur dengan insektisida berbahan aktif Karbosulfan seperti merk MARSHAL.
Ini penting untuk mencegah serangan nematoda, dan serangga tanah lainnya. Setelah itu tanam biji dengan 1 biji per lubang. Biji buncis akan tumbuh sekitar seminggu kemudian. Pastikan anda segera memberikan ajir dengan ukuran 2 meter untuk merambat sulur buncis karena pertumbuhan buncis ini sangat cepat. Baca juga Cara Menanam Bunga Violet
4. Pemupukan Susulan
Pada fase awal tumbuhnya, buncis tak perlu perawatan intensif kecuali hanya pengairan berkala. Barulah setelah buncis merambati sulur dan mulai berbunga anda bisa menambahkan pupuk susulan. Karena tanaman buncis bersifat seperti kacang-kacangan yang lain yang mampu memfiksasi nitrogen bebas maka hampir tidak membutuhkan pupuk nitrogen lagi. Pupuk yang sebaiknya anda berikan adalah pupuk dengan kandungan unsur Phospat, Kalium dn unsur mikro lainnya.
Maka dari itu kocorkan larutan SP dan kalium serta semprotkan pupuk cair yang mengandung unsur mikro lengkap. Jika ingin jumlah polong lebih banyak, jangan lupa untuk turut mengaplikasikan ZPT Giberelin dan Auksin. Baca juga Cara Mengatasi Hama Tikus
5. Penanggulangan Hama dan Penyakit
Hama tanaman buncis yang paling sering menyerang ada dua jenis yaitu ulat dan lalat buah. Kedua hama ini bisa anda atasi dengan menggunakan insektisida. Agar efektif, gunakanlah insektisida sistemik dengan bahan aktif imadikloprid.
Interval penggunaan insektisida sistemik adalah seitar seminggu sekali. Jika ulat sudah kebal, maka anda bisa menggantinya dengn Proclim yang lebih kuat dan sifatnya kontak. Semprotkan proclaim saat sudah petang dan tambahkan pelekat serta penembus. Malam harinya anda akan mendapati ulat-ulat akan mati. Baca juga Cara Mengatasi Hama Ulat pada Tanaman
6. Panen Buncis
Rata-rata buncis sudah bisa dipanen pada usia dua bulan. Panen buncis sama halnya dengan panen kacang oanjang yang bisa dilakukan hampir setiap hari. Jadi keuntungan akan anda peroleh dari fluktuatif haraga jual buncis anda.
Demikianah penjelasan kami tentang cara menanam buncis di dataran rendah. Sekaramg anda juga bisa ikut menanam buncis tanpa harus memiliki lahan didataran tinggi. Selain ini anda juga bisa membaca artikel kami yang lain seperti Cara Menanam Kacang Panjang dan Cara Menanam Timun