Buah kelengkeng merupakan salah satu buah eksotis yang berasal dari Asia. Kelengkeng banyak tumbuh di negara-negara seperti Vietnam, Thailand, Taiwan dan Tiongkok.
Buahnya berwarna putih dan sedikit transparan, mengandung banyak air dan mempunyai biji hitam tunggal yang terletak di tengah daging buahnya.
Selain dapat diolah menjadi berbagai macam makanan, seperti sorbet, jeli, salad, puding, serta hidangan penutup lainnya, kelengkeng juga mempunyai berbagai manfaat lain.
Siapa sangka, buah kelengkeng memiliki manfaat yang sangat banyak untuk kesehatan tubuh. Kelengkeng mengandung banyak polifenol yang dapat mencegah kanker, juga dapat menjadi pencegah peradangan dalam tubuh.
Karena manfaatnya yang sangat banyak inilah, tak heran banyak orang yang ingin mengetahui cara menanam pohon kelengkeng supaya cepat berbuah. Namun sebelum itu, mari ketahui dahulu bagaimana cara menanam kelengkeng dari biji.
Varietas kelengkeng
Biji kelengkeng dapat dipilih dari jenis kelengkeng yang mana saja. Kelengkeng memiliki berbagai macam varietas, misalnya:
- Biew kiew. Varietas kelengkeng Biew Kiew berasal dari negara Thailand dengan karakteristik pohon yang sangat produktif dan buahnya terkenal sangat berkualitas.
- River diamond. Sama seperti varietas biew kiew, river diamond juga berasal dari negara Thailand. Buahnya berukuran sedang dengan kualitas yang baik.
- Kohala. Varietas ini berasal dari negara Hawaii, berukuran sedang dan rasanya manis.
- Sri chompoo. Varietas kelengkeng sri chompoo berasal dari negara Thailand bagian utara. Buahnya dikenal memiliki bentuk yang besar dan memiliki tekstur yang renyah.
- Wu yuan. Kelengkeng wu yuan berasal dari negara Cina bagian selatan. Varietas ini biasa diolah kembali menjadi buah kalengan. Ukuran buahnya kecil terasa pahit.
Sama seperti cara menanam anggur dari biji, biji kelengkeng yang akan ditanam haruslah merupakan biji yang segar. Biji tersebut berasal dari buah yang baru saja jatuh atau dipanen. Setelah itu, biji harus segera diolah sebagai proses awal penanaman pohon kelengkeng.
Biji kelengkeng
Biji kelengkeng harus segera diolah setelah didapat dari buah kelengkeng yang segar, apakah itu baru saja jatuh dari pohon, maupun dipanen. Jika tidak, biji tersebut akan susah tumbuh. Pertama, pisahkan terlebih dahulu biji kelengkeng dari buahnya.
Kemudian sisik atau kupas bagian kulit terluar dari biji kelengkeng dengan menggunakan pisau. Pada proses ini, harap berhati-hati agar biji kelengkeng tidak teriris atau terbelah. Apabila dirasa kesulitan mengupas kulit biji kelengkeng secara langsung, rendamlah biji tersebut dalam air terlebih dahulu selama semalaman.
Hal ini bertujuan untuk menjadikan kulit biji menjadi lunak dan lebih mudah dikupas. Setelah itu lakukan tahap-tahap berikut:
- Keringkan biji kelengkeng hingga benar-benar kering. Proses ini sangat penting, karena apabila biji belum kering dengan sempurna, maka akan tumbuh jamur.
- Pengeringan dilakukan selama 4 hari, namun tidak diperkenankan untuk dikeringkan di bawah sinar matahari secara langsung.
- Setelah dikeringkan selama 4 hari, segera tanam biji tersebut dalam pot.
- Tidak perlu menggali terlalu dalam, biji kelengkeng cukup dimasukkan ke dalam tanah saja dengan kedalaman maksimal 2 cm.
Biji kelengkeng yang ditanam terlalu dalam akan menyebabkan calon akar menjadi busuk. Selain itu, akan tumbuh kecambah pohon lebih dari satu. Perhatikan juga jumlah air untuk menyiram biji yang baru ditanam.
Beri air hanya untuk melembabkan tanah dalam pot saja. Kemudian, jangan lupa untuk menyiram biji secara rutin, agar tanah tidak menjadi kering. Pilih juga jenis tanah yang sesuai untuk menanam biji kelengkeng.
Pohon kelengkeng kecil
Proses pertumbuhan biji kelengkeng menjadi kecambah membutuhkan waktu antara 7 – 15 hari. Ketika pohon kelengkeng kecil mulai tumbuh, sebaiknya biarkan dulu pohon tersebut di dalam pot. Jangan terburu-buru memindahkannya ke tanah. Perlu juga memperhatikan perawatan terhadap pohon kelengkeng kecil, seperti:
- Letakkan pohon kelengkeng kecil di bawah sinar matahari langsung selama 4 – 6 jam setiap harinya
- Pastikan pot memiliki lubang yang cukup untuk air mengalir
- Pastikan tanah dalam pot tidak terlalu lembab
- Jaga kelembaban lingkungan tempat pot berada
Fase pohon kelengkeng kecil yang baru bertumbuh ini memang fase yang membutuhkan perhatian paling intens. Tanah dalam pot pohon kelengkeng tidak boleh terlalu lembab.
Air yang digunakan untuk menyiram pot harus dapat mengalir atau mengering dengan segera agar akar pohon tidak menjadi busuk. Selain itu, pohon kelengkeng bukan termasuk jenis tanaman yang tidak terlalu membutuhkan sinar matahari.
Pohon kelengkeng kecil justru membutuhkan sinar matahari yang menyengat untuk dapat tumbuh besar. Selain itu, suhu di sekitar pohon juga harus terjaga hangat, yaitu sekitar 21°C, dan kelembaban udara sebesar 80%.
Selanjutnya, tunggu hingga pohon kelengkeng kecil mempunyai setidaknya 6 helai daun. Barulah pohon tersebut dapat dipindahkan ke dalam pot yang lebih besar.
Tetap pastikan kondisi tanah dan pot yang baru sesuai untuk pohon kelengkeng. Kemudian, apabila akar pohon telah terlihat ke permukaan, pohon kecil dapat dipindahkan ke tanah kebun.
Tanah, air dan pupuk
Selama proses pertumbuhan dari pohon kelengkeng kecil menuju pohon kelengkeng dewasa, faktor tanah, air dan pupuk harus terus menjadi perhatian utama.
- Tanah
Setelah pohon kelengkeng dipindahkan pada tanah (bukan dalam pot lagi), umumnya pohon tersebut dapat tumbuh di mana saja, baik tanah yang kering bahkan tanah berpasir, berkapur dan berbatu sekali pun. Yang paling penting adalah:
- Pastikan daerah disekitar pohon terbebas dari rumput dan gulma
- Jaga kelembaban tanah dengan menaburkan daun, jerami, kulit kayu, atau biji pohon pinus di sekitar pohon
2. Air
Akar pohon kelengkeng harus berkembang dengan baik untuk menghasilkan pohon yang produktif. Akar pohon kelengkeng yang baik adalah yang tumbuh menjalar di bawah permukaan tanah dan ke dalam menuju lapisan tanah yang lebih dalam lagi.
Pada saat menyiram, air dapat diberikan dari posisi atas. Namun, kunci dari proses penyiraman pohon kelengkeng yang baru tumbuh adalah tidak terlalu sering.
Lain halnya apabila pohon kelengkeng sudah mulai berbunga. Pada saat muncul bunga, harap menyiram pohon dengan teratur hingga buah kelengkeng muncul.
3. Pupuk
Pupuk yang digunakan untuk pohon kelengkeng yang baru saja tumbuh adalah gabungan dari pupuk organik dan anorganik. Pupuk cair maupun kompos merupakan contohnya.
Pemberian pupuk pada pohon kelengkeng cukup mudah, yaitu hanya dengan menaburkannya di tanah sekitar pohon, dengan jarak sekitar 25 cm dari batang pohon. Kemudian, siram dengan air yang cukup setelah pemberian pupuk.
Jadwal pemberian pupuk dapat mengikuti panduan berikut:
- Pada bulan pertama – usia pohon 1 tahun, berikan pupuk sebanyak 110 gr setiap 2 bulan sekali.
- Pada tahun kedua, pemberian pupuk adalah sebanyak 220 gr setiap tiga bulan sekali.
- Pada tahun ketiga, pemberian pupuk sebanyak 450 gr setiap tiga bulan sekali.
- Pohon kelengkeng dewasa membutuhkan pupuk sebanyak 1.5 – 2.25 kg dengan jadwal pemberian:
- Pada saat tumbuh bunga
- Satu bulan sebelum berbuah, yaitu antara bulan September – Oktober
- Satu bulan setelah berbuah, yaitu antara bulan Desember – Januari
- Dua minggu setelah panen, antara bulan Maret – April
Pemangkasan
Pemangkasan pohon kelengkeng merupakan sebuah langkah yang penting. Dalam pemangkasan, pohon akan dipangkas atau dipotong beberapa bagian ranting dan buah guna menghasilkan panen yang maksimal.
Bunga kelengkeng dapat menghasilkan lebih dari 150 calon buah kelengkeng baru. Jumlah ini tentu saja sangat banyak. Apabila dibiarkan, buah dapat tetap tumbuh, namun ukurannya akan menjadi kecil.
Pemangkasan ini dimaksudkan untuk mengurangi jumlah calon buah kelengkeng baru dan kemudian menghasilkan buah kelengkeng dengan ukuran yang lebih besar. Cara pemangkasan adalah sebagai berkut:
- Pada usia muda, jaga agar pohon kelengkeng berukuran tidak terlalu tinggi. Caranya yaitu dengan memotong bagian tunas atau ranting yang baru tumbuh sepanjang 5 cm.
- Pemotongan tersebut dapat dilakukan antara bulan Maret – Agustus.
- Jaga agar pohon kelengkeng muda hanya mempunyai 3 – 4 batang utama.
- Pada pohon dewasa, jaga agar tinggi pohon tidak lebih dari 3 meter dan lebar 4.5 meter.
- Saat dewasa, pemangkasan pohon dapat dilakukan pada saat atau segera setelah pohon dipanen.