Bagi orang Asia Tenggara khususnya Indonesia, pasti Anda sudah tidak asing lagi dengan tanaman melinjo yang dapat tumbuh di berbagai wilayah di negara ini. Ya, tanaman dengan nama ilmiah Gnetum gemon ini sangat kaya akan manfaat sehingga sering diolah menjadi berbagai macam makanan bergizi. Kandungan zat yang terdapat di dalamnya sangat baik untuk kesehatan.
Melinjo dipercaya mengandung berbagai zat yang diperlukan tubuh seperti halnya karbohidrat, lemak protein, mineral pendukung seperti zat besi, fosfor, kalsium, dan berbagai macam vitamin yaitu vitamin A, B, dan C sehingga sangat baik untuk kesehatan dan dapat menangkal berbagai macam penyakit. Namun begitu tetap saja, apabila dikonsumsi berlebihan buah ini dapat menyebabkan penyakit asam urat, karena itu Anda juga perlu hati-hati dan membatasi konsumsi secukupnya.
Hebatnya, hampir semua bagian dari tanaman melinjo bisa digunakan sebagai bahan makanan, baik buahnya, bijinya, bahkan kulitnya juga bisa diolah. Biasanya, masyarakat sering mengolahnya menjadi emping, sayur asem, ataupun campuran makanan lainnya sebagai camilan.
Rasanya memang pahit, namun apabila diolah sedemikian rupa akan tetap menjadi makanan yang lezat dan difavoritkan oleh banyak orang. Variasi inilah yang membuat melinjo sangat menarik untuk dikonsumsi khususnya bagi mereka yang menyukai makanan tradisional.
Hal inilah yang menyebabkan melinjo seringkali dibudidayakan karena dapat menghasilkan keuntungan yang sangat besar, walaupun tetap butuh ketekunan dalam merawatnya agar bisa tumbuh dengan baik. Ukuran tinggi pohon melinjo bisa mencapai kurang lebih 20 meter.
Jika Anda mengetahui bagaimana cara membudidayakannya, Anda pasti tertarik untuk mencobanya. Melinjo dapat ditanam di halaman rumah tanpa harus memerlukan lahan tertentu, karena melinjo dapat tumbuh subur di daerah yang beriklim tropis dan berada di ketinggian 0-1200 meter di atas permukaan laut, untuk itu, hampir seluruh wilayah Indonesia memenuhi syarat sehingga tidak heran apabila Indonesia menjadi salah satu negara penghasil melinjo terbesar di dunia.
Cara Menanam Melinjo di Perkarangan Rumah
Lalu bagaimana ya cara menanam melinjo? Anda bisa melakukan pembibitan dengan 2 cara sehingga dapat memilih mana yang paling mudah, yaitu pembibitan secara generatif maupun vegetatif. Perkembangbiakan secara generatif artinya dilakukan dengan biji. Sisi positifnya, cara generatif yang dilaksanakan dengan baik akan memungkinkan tanaman melinjo memiliki umur yang lebih panjang dan juga memiliki daya tahan yang lebih tinggi.
Namun, sisi negatifnya adalah cara ini akan membutuhkan waktu yang sangat lama untuk memperoleh hasil produksi yakni dapat mencapai 5 tahun lebih. Selain itu, sifat tanaman dari hasil peranakan juga tidak dapat ditentukan karena bergantung pada tanaman induk. Sedangkan, perkembangbiakan secara vegetatif memiliki sisi positif dan negatif yang berkebalikan dengan generatif. Vegetatif dapat dilakukan dengan cara mencangkok, stek, menyambung, ataupun menempel.
Berikut merupakan tata cara untuk melakukan penanaman melinjo secara generatif. Terlihat panjang, namun begitu, tata caranya tidak begitu sulit dilakukan, yakni sebagai berikut:
1. Menyiapkan Lahan
Lahan harus memenuhi beberapa kriteria berikut:
- Pastikan lahan yang akan digunakan memiliki kondisi tanah yang baik dan tidak kering, yaitu yang dapat meresap dan tidak terendam air serta memiliki kandungan unsur hara yang cukup.
- Pilih posisi yang dapat terpapar matahari langsung
- Gali tanah kurang lebih berukuran 50 cm x 50 cm x 50 cm (ukuran merupakan panjang x lebar x dalam). Apabila lahan Anda luas dan ingin membuat beberapa lubang, maka antara lubang yang satu dengan lainnya harus diberi jarak kurang lebih 6 meter karena dapat tumbuh cukup besar nantinya.
- Berikan pupuk kompos atau pupuk kandang pada setiap lubang dengan porsi kurang lebih sekitar 10 kg.
- Pupuk yang tersisa secukupnya lebih baik dicampurkan dengan tanah bekas galian, karena dibutuhkan untuk menutup lubang tanam. Tahap ini penting agar tanah dapat lebih subur sehingga bibit berkembang dengan optimal.
- Istirahatkan lubang dan juga campuran pupuk dengan tanah tersebut kurang lebih selama 3-4 minggu. Tahap ini bertujuan agar penyinaran matahari dapat mematikan bibit hama.
2. Menyiapkan Biji yang Berkualitas
Biji yang berkualitas akan menentukan hasil peranakan, untuk itu sebisa mungkin hati-hati dalam memilih biji agar diperoleh sifat keturunan yang diinginkan. Apabila Anda kesulitan memilih biji secara langsung dari pohon yang sudah ada, Anda dapa membeli bibit yang sudah tersedia di toko penanaman. Penanaman tidak boleh dilakukan secara langsung setelah lubang digali.
- Biji harus sehat, bersih, besar, tidak cacat, dan aman dari segala macam hama penyakit seperti kutu, tungau, ulat, larva, wereng, dan sebagainya.
- Apabila masih memiliki kulit, pilih biji yang berwarna merah tua. Namun apabila tidak, pilih biji yang berwarna kecokelatan. Baca juga tentang Cara Menanam Mawar Hitam dari Biji
3. Penanaman
Penanaman harus dilakukan secara hati-hati dan teliti.
- Taruh biji melinjo ke dalam lubang.
- Apabila membeli bibit dari toko yang pada umumnya ditanam pada polybag, maka lepaskan secara hati-hati dan jangan sampai perakarannya putus. Taruh bibit dengan posisi yang tegak lurus.
- Tutup lubang tanam dengan cara memadatkan serapi mungkin agar perakaran dan pertumbuhan ke depannya akan kuat.
- Berikan penyangga atau pemasangan ajir (biasanya dapat berupa bambu) pada tumbuhan jika diperlukan agar nantinya akan tumbuh dengan kokoh.
Baca juga tentang Cara Menanam Delima
4. Perawatan
Perawatan terdiri dari beberapa cara. Cara tersebut terdiri dari penyiraman, pemberian pupuk atau hormon, penyulaman, dan pemberantasan hama dengan cara penyiangan, pemangkasan, ataupun menggunakan pestisida.
- Dalam kurun waktu 1 hingga 2 minggu, sebaiknya penyiraman dilakukan 2 kali sehari yakni pagi dan sore. Selebihnya, penyiraman dilakukan cukup sekali saja dalam sehari. Anda harus memperhatikan intensitas pengairan agar tidak berlebihan yang dapat menyebabkan tumbuhan tidak berkembang sempurna. Jika sedang musim hujan, maka sebaiknya juga dikurangi.
- Pemberian pupuk sebaiknya dilakukan rutin sebulan sekali dalam porsi yang sesuai. Begitu pula dengan pemberian hormon. Namun, hormon perangsang buah ini sebaiknya diberikan ketika pohon sudah tumbuh besar dan mulai menunjukkan munculnya buah. Pemberian hormon di usia muda justru dapat mengganggu perkembangan karena belum sesuai untuk diaplikasikan.
- Penyulaman butuh dilakukan apabila ada bagian tanaman yang sudah layu atau mati agar tidak merambat pada bagian yang lain. Penyulaman dapat berupa pemotongan ataupun mengganti dengan tanaman baru dengan cara vegetatif. Anda juga dapat melihat cara merawat tanaman yang hampir mati.
- Pemberantasan hama menjadi tahap yang paling penting agar tanaman tetap terjaga pertumbuhannya, terdiri dari penyiangan, pemangkasan, dan menggunakan pestisida. Selain mencegah hama, tujuan melakukan penyiangan untuk mencegah tumbuhan atau rerumputan liar tumbuh yang bisa saja bertindak sebagai benalu. Pemangkasan juga penting agar memudahkan pemilik untuk melakukan pengontrolan apalagi jika tempatnya terbatas. Kemudian, penggunaan pestisida juga harus disesuaikan dengan porsinya karena bahan kimia dapat mencemari. Sebagai alternatif Anda juga dapat memelihara hewan yang dapat memburu hama atau mempelajari cara mengatasi hama tanaman dengan pestisida alami.
5. Panen
Masa panen pertama biasanya baru terlihat pada tahun kelima, namun ini juga dipengaruhi oleh berbagai faktor dan perawatan yang Anda lakukan. Apabila Anda melaksanakan dengan sangat baik, tanaman dapat tumbuh subur dan bisa memperoleh masa panen yang lebih cepat.
Apabila sebaliknya, maka bisa lebih lambat. Anda dapat langsung memetiknya atau menggunakan galah dengan mengambil buah yang sudah besar dan tua. Masa panen umumnya berlangsung sebanyak 2 kali dalam setahun.
Demikian artikel tentang cara menanam melinjo. Selamat mencoba dan semoga berhasil!