Tanaman jagung memang bisa hidup disepanjang tahun, namun demikian tanaman jagug sebenarnya hanya cocok ditanam di peralihan musim hujan ke kemarau (Pancaroba) dimana hasilnya bisa lebih optimal dibanding jika anda menanam jagung dimusim penghujan. Untuk perawatan tanaman jagung sendiri juga sagatlah mudah jika dibanding dengan tanaman yang lain. Hal ini juga membuat biaya tanam jagung menjai lebih hemat. Baca juga Cara Menanam Jagung Hibrida
Meski budidaya jagung cukup mudah dan menjanjikan, namun bukan berarti tanamna jagung bebas akan hama dan penyakit. Berbagai macam hama dan penyakit tanaman jagung bisa mengancam keberhasilan budidaya jagung apabila tidak ditangani dengan tepat. Oleh karena itu kali ini kami akan menuliskan cara mengatasi hama dan penyakit tanaman jagung yang bisa anda jadikan bahan pembelajaran untuk mengatasi serangan hama dan penyakit pada tanaman jagung anda.
Berikut adalah daftar penyakit tanaman jagung dan cara mengatasinya.
1. Hama Ulat Daun
Sesuai namanya bahwa ulat ini hanya menyerang bagian daun muda. Biasanya terjadi pada tanaman jagung yang usianya masih muda (kurang dari 1 bulan). Ulat ini bisa menyerang pada pagi, siang, sore atau malam.
Namun layaknya ulat lainnya ia lebih aktif di sore hingga pagi dan memilih bersembunyi disiang hari karena takut kan terik matahari.
Cara Pencegahan
Untuk mencegah serangan ulat daun maka anda sebaiknya menyemprotkn insektisida sistemik berbahan aktif imadikoplorid.
Cara Mengatasi Ulat Daun pada Tanaman Jagung
Jika sudah terjadi serangan diambang batas, maka gunakan insektisida translaminar berbahan aktif metomil atau kontak berbahan aktif sipermetrin disemprotkan menggunakan pelekat pada sore hari (dibawah pukul 4 sore). Baca juga Cara Mengatasi Keriting Daun Cabe
2. Hama Uret
Uret merupakan salah satu hama paling mengganggu yang menyerang tanaman jagung mulai dari tanaman usia muda hingga tanaman dewasa sekalipun. Uret adalah larva serangga yang memakan akar tanaman. Uret ini aktif pada waktu pagi hingga sore hari.
Cara Pencegahan
Langkah terbaik untuk mengendalikan hama uret ialah dengan pencegahan menggunakan insektisida tabur khusus uret bersama pemberian pupuk dasar. Diharapkan larva-larva serangga pemakan akar akan mati sebelum tanaman ditanam.
Cara Mengatasi Serangan Uret
Apabila anda menemukan banyak tanaman yang mati dengan akar hilang dimakan uret, maka anda bisa menggunakan insektisida tabur khusus uret (Marshal/Diazenon), namun bubuk insektisida tersebut dilarutkan dalam tangki kocor 40 L (2 sendok / tangki). Setelah itu larutan dikocorkan pada pangkal tanaman jagung.
Cara ini sebenarnya akan memakan banyak waktu jika jumlah jagung yang anda tanam sangatlah banyak. Maka dari itu langkah pencegahan sedari awal adalah kunci pengendalian hama uret. Baca juga Cara Menanam Bunga Violet
3. Hama Pengerek Batang
Penggerek batang merupakan serangga yang bentuknya sangat mirip dengan ulat. Ukurannya sangat kecil dan ia menyerang batang muda tanaman dengan cara melubanginya dan masuk kedalam batang lalu memakan bagian dalam batang. Akibatnya batang keropos dan mudah busuk atau patah.
Cara Pencegahan
Untuk mencegah serangan hama penggerek batang maka saat tanaman jagung sudah mencapat tinggi 20 cm lakukanlah penyemprotan insektisida sistemik berbahan akatif imadikolplorid secara rutin (7-10 hari sekali).
Cara Mengatasi Hama Penggerek Batang
Jika serangan penggerek batang terjadi diatas amabng batas wajar, maka anda perlu untuk segera mengatasinya dengn menyemprotkan insektisida.
Karena posisinya yang tersembunyi didalam batang, maka biasanya insektisida kontak tidak akan terlalu efisien, gunakanlah insektisida translaminar berbahan aktif metomil atau insektisida sistemik berbahan aktif imadikoplorid. Baca juga Cara Budidaya Mentok secara Intensif
4. Hama Ulat Tongkol Jagung
Ulat ini menyerang bagian tonggol jagung dam memakan bagian biji yang masih muda dan empuk. Akibatnya tonggol yang berlubang bisa menjadi busuk dan menyebakan biji-biji jagung muda pada tonggol tersebut ikut membusuk.
Cara Pencegahan
Pencegahan ulat tonggol ini ialah dengan insektisida sistemik setiap 8-10 hari sekali.
Cara Mengatasi Ulat Tonggol Jagung
Untuk mengatasi serangan diatas ambag wajar, maka gunakan insektisida translaminar berbahan aktif metomil lalu disemprotkan pada bagian tonggol
5. Penyakit Bulai pada Tanaman Jagung
Penyakit buai merupakan penyakit tanaman yang menyerang bagian daun dimana warna daun yang semula hijau berubah menjadi kuning. Penyakit ini disebabkan oleh virus gemini yang menginfeksi jaringan tanaman. Biasanya virus ini dibawa oleh vektor seperti thrips, aphids dan kutu kebul. Tidak hanya menyerang tanaman jenis terong-terongan, ternyata penyakit bulai juga menyerang tanaman jagung dan mampu menghambat fotosintesis tanaman.
Cara Mencegah Penyakit Bulai pada Tanaman Jagung
Untuk pencegahannya maka anda bisa menanam varietas jagung hibrida yang tahan virus gemini serta rutin menyemprotkan insektisida sistemik berbahan aktif imadikoplorid setiap 14 hari sekali serta insektisida kontak berbahan abamektin setiap 7-10 hari sekali.
Hal ini akan mencegah serangan vektor dalam sakala luas
Cara Mengatasi Penyakit Bulai Gemini pada Tanaman Jagung
Jika sudah teranjur terjadi serangan penyakit gemini maka anda harus menyemprotkan insektisida abamektin dalam interval hari selama 3 hari berturut-turut lalu setelah itu menggunakan insektisida sistemik dengn interval 1 minggu sekali hingga dilihat gejala bulai tidak menyebar. Baca juga Cara Mengatasi Penyakit Bulai pada Tanaman Cabe
Untuk pengobatan penyakit bulai ini sebenarnya cukup sulit. Anda perlu mengkombinasikan pupuk daun, zpt dan hidroksibenzoat yag disemprotkan pada tanaman setiap 5 hari sekali untuk menyembuhkan kembali tanaman jagung yang bulai
Demikianlah artikel mengenai hama dan penyakit tanaman jagung dan cara mengatasinya. Semoga bermanfaat untuk menunjang pertanian jagung anda. Jangan lupa untuk membaca artikel kami yang lain seperti Cara Menanam Talas dan Cara Menanam Sayur Aquaponic. Selamat Menanam
Selain air dan sinar matahari, pupuk merupakan salah satu hal yang tidak boleh ketinggalan untuk…
Seperti gulma yang dapat menganggu pertumbuhan tanaman, kutu putih juga merupakan salah satu hama yang…
Euphorbia merupakan salah satu tanaman hias yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Padahal, tanaman ini…
Sekam padi adalah salah satu sisa pertanian yang sering diabaikan, tetapi memiliki potensi besar untuk…
Sekam padi adalah sisa kulit luar butir padi setelah proses penggilingan beras. Sekam ini berwarna…
Cabe merupakan salah satu komoditas yang paling banyak digunakan untuk memberikan cita rasa lezat dalam…