Di Indonesia sendiri talas memiliki berbagai jenis yakni diantaranya talas beneng, senthe, pulaka, talas darat, talas bogor, talas air, kimpul, dan talas bencet. Dari sekian banyak talas hanya beberapa saja jenis yang sering dibudidayakan masyarakat. Hal ini karena jenis talas yang dibudidayakan tentu hanya talas yang enak rasanya dan besar ukuran umbinya.
Talas sendiri ternyata juga bisa dijadikan alternatf makanan pokok karena mengandung karbohidrat tinggi. Selain itu talas bisa diolah menjadi tepung dan bisa dimanfaatkan untuk berbagai keperluan seperti membuat kue, roti dll. Mengkonsumsi talas dapat memberikan banyak manfaat untuk tubuh diantaranya
Baca juga :
Karena diketahui banyak manfaatnya maka talas yang semula dianggap tanaman liar sekarang memiliki nilai ekonomis hingga akhirnya talas mulai banyak dibudidayakan masyarakat untuk dijual atau sekedar dikonsumsi pribadi.
Jika kita memiliki tujuan menjual talas, maka pembudidayaan talas dilakukan dalam skala besar agar didapat keuntungan yang banyak. Maka dari itulah kita harus mengetahui cara menanam talas yang benar terlebih dahulu. Pada postingan kali ini akan kami bahas mengenai cara menanam talas. Cara menanam talas ialah serangkaian kegiatan membudidayakan talas dari tahap awal pembibitan hingga panen. Nah untuk anda yang ingin mengetahui cara menanam talas yang benar berikut kami sajikan tata cara menanam talas sebagai panduan anda.
Baca juga :
1. Persiapan Lahan
Persiapan lahan dilakukan untuk menyiapkan lahan tanam agar memenuhi kriteria lahan tanam yang baik untuk talas. Lahan tanam yang baik untuk talas sebenarnya disesuaikan dengan jenis talasnya. Namun meski demikian ada beberapa kriteria tanah yang berlaku secara umum untuk menanam talas yaitu :
Setelah anda menemukan lahan yang cocok maka lakukan persiapan dengan cara menebang tanaman yang mengganggu cahaya dan membersihkan pula tanaman liar atau gulma pengganggu. Setelah itu lanjut ke tahap selanjutnya.
Baca juga :
2. Penggemburan Tanah
Baca juga :
3. Pemberian Pupuk Dasar
Agar kandungan unsur hara dalam tanah tetap terjaga selama masa tanam hingga panen, maka pemberian pupuk dasar perlu dilakukan. Pupuk yang digunakan adalah pupuk organik seperti pupuk kandang atau pupuk kompos. Usahakan jangan menggunakan pupuk kimia seperti npk, za, Tsp dll. Hal ini bertujuan untuk menjaga rasa dari talas tersebut. Talas yang menggunakan pupuk kimia cenderung kurang enak rasanya bila dikonsumsi. Pemberian pupuk dasar dilakukan dengan cara tanah yang sudah gembur ditaburi pupuk organik lalu dicampur rata. Tidak perlu dibuat bedengan untuk tanaman talas.
Baca juga :
4. Pembibitan Talas
setelah tunas tumbuh sekitar 5-10 cm maka bibit talas siap dipindah ke lahan tanam yang telah dipersiapkan sebelumnya.
Baca juga :
5. Penanaman Bibit Talas
Dalam menanam bibit talas pada lahn tanam sebaiknya mengikuti langkah-langkah berikut ini
Baca juga :
6. Perawatan Bibit Talas
Penyiangan Rumput
Penyiangan dilakukan agar rumput dan tanaman liar tidak mencuri nutrisi dari lahan tanam talas. Lakukan penyiangan secara rutin termasuk memangkas dan membuang daun talas yang mati / kering.
Penyiraman
Penyiraman pada talas sebenarnya tidak perlu dilakukan sering-sering kecuali pada jenis talas air. Pastikan saja tanahnya basah dan cukup air agar tanaman tumbuh subur tidak kekeringan. Anda cukup menggunakan gembor untuk menyiraminya
Penggundukan Tanah Sekitar Akar
Jika sudah terlihat muncul tunas- tunas baru maka gemburkan tanah sekitar tanaman kemudian kumpulkan sekitar tanaman agar tanahnya meninggi dibanding tanah sekitar. Ini akan membuat umbi lebih besar.
Penanggulangan Hama
Hama talas yang paling utama adalah serangga dan larva bawah tanah seperti uret dan orong-orong. Namun bagi yang menanam talas di dekat area hutan pegunungan biasanya juga ada serangan celeng (babi hutan dan tikus ). Nah untuk mengatasi hama ini maka anda memerlukan pestisida.
Utuk hama uret dan orong-orong anda dapat menggunakan bubuk insektisida tabur yang ditaburkan ditanah bersama pupuk dasar sewaktu mengolah tanah. Sedangkan untuk mengatasi hama babi dan tikus maka gunakan peragkap atau racun babi/tikus yang ada di toko pertanian.
Kiranya hanya itu yang perlu anda lakukan untuk merawat talas. Sebenarnya anda boleh saja menambahkan pupuk kimia seperti NPK untuk memperbesar ukuran umbi, namun seperti yang sudah kami katakan diatas bahwa penggunaan pupuk kimia kan mengurangi rasa enak dari talas tersebut. Pilihan ada di tangan anda.
Baca juga :
7. Panen Talas
Panen talas sendiri dibedakan menjadi dua yakni yang sekali panen habis atau yang disisakan tunasnya. Cara memanennya pun cukup mudah. Anda bisa mengikuti langkah-langkah berikut ini :
Kini umbi talas siap dijual. Umbi talas tergolong awet disimpan dalam beberapa waktu. Maka dari itu anda tak perlu khawatir jika menyimpan umbi talas dengan tujuan menunggu harga naik terlebih dahulu.
Baca juga :
8. Perawatan Pasca Panen
Panen talas yang model sekali habis maka tak perlu ada perawatan ulang, namun khusus untuk yang disiakan tunasnya maka perlu dilakukan perawatan pasca panen. Ini agar tanaman bisa mencapai hasil optima pada panen kedua. Hal yang harus anda lakukan adalah :
Baca juga :
Berikut ini adalah panduan lengkap cara menanam talas yang benar:
Demikianlah informasi dari kami mengenai cara menanam talas. Talas memang terlihat tanaman sepele, namun ternyata memiliki nilai ekonomis yang berpotensi esar untuk dibudidayakan dan dikelola. Tentunya harus dilakukan dengan ketekunan dan ketelitian. Dengan membaca artikel ini diharapkan anda kini telah memiliki pengetahuan seputar cara menanam talas sehingga bisa menjadi panduan anda jika anda ingin menanam talas. Sekian dari kami dan selamat menanam.
Baca juga :
Selain air dan sinar matahari, pupuk merupakan salah satu hal yang tidak boleh ketinggalan untuk…
Seperti gulma yang dapat menganggu pertumbuhan tanaman, kutu putih juga merupakan salah satu hama yang…
Euphorbia merupakan salah satu tanaman hias yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Padahal, tanaman ini…
Sekam padi adalah salah satu sisa pertanian yang sering diabaikan, tetapi memiliki potensi besar untuk…
Sekam padi adalah sisa kulit luar butir padi setelah proses penggilingan beras. Sekam ini berwarna…
Cabe merupakan salah satu komoditas yang paling banyak digunakan untuk memberikan cita rasa lezat dalam…