Sayuran

9 Cara Menanam Jagung yang Baik dan Benar

Zea Mays Saccharata, atau lebih dikenal dengan sebutan sehari-sehari dengan nama Jagung Manis adalah salah satu dari jenis jagung yang paling sangat diminati oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Alasannya adalah karena jagung ini adalah jenis jagung yang sangat mudah untuk dimasak, hanya tinggal dengan mengupas kulit dari jagung tersebut kita dapat memasaknya dengan cara direbut maupun dibakar kita dapat langsung memakan dari jagung  tersebut. Selain itu, jagung adalah solusi yang dapat dijadikan pengganti gaya hidup khususnya untuk masyarakat kita yang diwajibkan untuk menggunakan atau mengkonsumsi gula dengan kalori yang rendah.

Pada artikel ini kita akan menjelaskan teknik dan cara budidaya jagung dengan cara organic yang kemudian akan menghasilkan jumlah yang dapat dipanen secara banyak. Hal tersebut dapat diatur dengan menggunakan pengolahan yang baik, pemilihan bakal biji yang berkualitas tinggi, melakukan pemeliharaan terhadap tanaman jagung itu sendiri, serta melindungi tanaman tersebut dari serangan hama maupun penyakit yang dapat diderita jagung.

Baca Juga:

1. Pemilihan Benih Jagung

Sebagai tahap awal, untuk menghasilkan jagung yang berkualitas tinggi serta berbuah banyak sebaiknya dimulai dengan menentukan benih yang akan digunakan dalam menanam jagung yang nantinya akan digunakan.

Oleh karena itu, bibit jagung yang akan digunakan sebaiknya adalah yang berasal dari benih jagung yang tergolong sehat, tidak terkena penyakit ketika ditanam sebelumnya, serta memiliki jagung yang berkualitas. Berikut ini adalah cara menanam jagung dalam tahal pemilihan biji:

  • Sebaiknya, selalu gunakan benih jagung yang masih segar dan didapatkan dari jagung yang berkualitas pula. Sebaiknya, tingkat kecambah yang diperlukan untuk melakukan penanaman adalah sekitar 85%.
  • Selain itu, gunakanlah jenis jagung yang sebelumnya telah mengalami evolusi dan telah dipercaya oleh Pemerintah, pembelian benih bisa dilakukan dengan cara membelinya melalui perusahaan benih.
  • Hindarilah benih yang memiliki kecambah yang terlihat jelek, terkena serangan dari serangga parasit serta hama seperti burung, tak lupa jangan gunakan benih yang sebelumnya telah terkena penyakit.

Baca Juga:

2. Pengolahan Lahan Jagung Organik

Setelah menentukan bibit yang kemudian akan digunkan untuk pembudidayaan, maka tahapan selanjutnya yang sebaiknya perlu kita lakukan adalah untuk mengolah lahan dari jagung yang akan kita tanam. Untuk itu, persiapan yang sebaiknya perlu dilakukan agar proses dari penanaman jagung menghasilkan produk yang berkualitas adalah:

Pada area lahan yang akan digunakan untuk ditanamankan jagung, tanah sebaiknya dilakukan pencangkulan agar tanah yang ditanamani benih jagung menjadi lebih gembur. Selain itu, tujuan lain dari penggemburan tanah adalah untuk membuat sirkulasi oksigen terhadap tanah yang akan digunakan serta mengeluarkan racun dan calon penyakit yang berada di dalam tanah. Setelah dilakukannya penggemburan tanah, maka, tanah yang digunakan sebaiknya dilakukan pendiaman dalam kurun waktu kurang lebih sekitar 5 – 7 hari agar terkena matahari dan angin.

Apabila terdapat gulma yang berada di sekitar area lahan, sebaiknya dilakukan pembersihan agar gulma tersebut tidak semakin banyak yang nantinya akan mengganggu pertembuhan jagung itu sendiri.

Kadar keasaman tanah dari jagung sendiri tergolong rendah yaitu pH yang dibutuhkan adalah diatas pH 5. Apabila area lahan yang akan ditanami memiliki tingkat keasaman yang tinggi (dibawah pH 5), maka sebaiknya kita melakukan pengapuran terhadap lahan yang akan kita gunakan.

Pengapuran dapat dilakukan dengan menaburkan kapur dolmit pada lahan yang akan digunakan ketika belum digunakan untuk melakukan penanaman. Dosis yang dibutuhkan untuk melakukan pengapuran sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan lahan yang akan digunakan untuk menanam jagung.

Apabila area lahan penanaman yang akan Anda gunakan sebelumnya adalah lahan yang digunakan untuk sawah, maka kita dapat langsung melakukan penanaman terhadap benih jagung, selain itu kita juga harus memastikan bahwa kita telah mempersiapkan drainase yang baik untuk menunjang proses penanaman jagung agar area lahan yang dilakukan penanaman jagung tidak tergenang oleh air.

Baca Juga:

3. Membuat Bedengan

Selain itu, kita dapat pula melakukan pebuatan bedengan pada lahan yang akan digunakan yang berguna untuk melakukan drainase pada lahan yang gunakan.

Untuk pembuatan bedengan sendiri dapat dilakukan dengan lebar kurang lebih sekitar satu meter, serta memliki ketinggian bendengan sekitar 20 – 30 cm dengan panjang yang disesuaikan dengan banyaknya lahan yang akan digunakan untuk melakukan penanaman terhadap jagung.

Setelah dibuatnya bendengan, buatlah lubang tanam dengan kedalaman masing-masing sekitar 5 cm, kemudian, susunlah jarak antar lubang tanam yang satu dengan yang lainnya. Sebaiknya, jarak yang sangat cocok untuk melakukan penanaman benih jagung adalah sekitar 50 – 70 cm pada setiap lubang yang ada supaya tanaman yang kemudian akan tumbuh dapat tumbuh dengan baik.

Karena apabila jarak antar tanaman terlalu rapat maka akan menggangu pertumbuhan dari jagung karena akan saling merebut makanan didalam tanah.

Baca Juga:

4. Proses Penanaman Jagung

Ketika menanam jagung untuk pertama kalinya, sebaiknya penanaman dimulai ketika awal dari musim penghujan itu sendiri agar benih jagung yang ditanam memiliki pengairan yang cukup untuk melakukan pertumbuhan. Kita juga dapat melakukan penanaman pada musim kemarau, tetapi hal yang harus diperhatikan adalah pengairan yang baik agar benih-benih jagung yang ditanam dapat tumbuh dengan optimal.

Cara yang perlu dilakukan untuk menanam jagung itu sendiri adalah dengan cara menaruh beberapa butir (sekitar 1-2) benih jagung pada setiap lubang tanam yang telah disiapkan sebelumnya. Setelah itu, tutuplah lubang tanam yang telah diberikan benih dan timbunlah dengan menggunakan pupuk kompos yang sebelumnya telah disiapkan Setelah itu, berikanlah pengairan yang cukup terhadap biji jagung agar jaung-jagung tersebut dapat tumbuh.

Baca Juga:

5. Pengairan

Ketika telah melakukan penanaman terhadap bibit jagung  yang akan dibudidayakan. Hal selanjutnya yang harus sangat diperhatikan adalah bagaimana cara memberikan air terhadap jagung yang sedang ditanam tersebut. Untuk melakukan pengairan, kita dapat dengan hanya melakukan penggenangan.

Hal yang dimaksud disini adalah bagian yang terkena air hanyalah pada bagian dari parit untuk drainase saja, bukan untuk semua lahan yang digunakan untuk menanam. Jadi, untuk melakukan penyiraman air terhadap tanaman jagung tersebut hanya dengan mengalirkan air menuju ke dalam saluran dari drainase yang sebelumnya telah dibuat. Kemudian, air yang telah dialirkan tersebut didiamkan dan dibiarkan agar meresap ke dalam tanah bendengan. Apabila tanah pada sekitar tempat jagung mulai basah, maka sebaiknya air yang telah dimasukkan di keluarkan kembali dari saluran drainase.

Terdapat pula beberapa metode pemberian air yang dapat dilakukan untuk memberikan pengarian terhadap tanaman jagung :

  • Metode dengan model menggunakan genangan
  • Metode dengan model menggunakan alur
  • Metode dengan menggunakan bagian dari bawah permukaan
  • Metode dengan menggunakan springkler
  • Metode dengan menggunakan tetesan air

Baca Juga:

6. Teknik Penyulaman

Penyulaman adalah teknik dalam melakukan pemeliharaan serta perawatan pada jagung. Penyulaman adalah kegiatan untuk melakukan pengecekan terhadap bibit jagung yang telah ditanam dalam kurun waktu kurang lebih sekitar satu minggu dalam rangka untuk memastikan bahwa bibit jagung yang sebelumnya ditanam tumbuh dengan keadaan yang normal.

Setelah itu, apabila ditemukan bahwa bibit jagung yang ditanam sebelumnya memiliki cacat pada proses pertumbuhannya, maka perlu dilakukan pembibitan ulang sesegera mungkin untuk tempat penanaman tersebut dan kemudian digantikan dengan menggunakan bibit jagung yang baru. Tujuannya adalah agar tumbuhan tetap terlihat rapih dan memaksimalkan lahan yang sedang digunakan.

Baca Juga:

7. Penyiangan

Cara menanam jagung yang selanjutnya adalah proses penyiangan. Hal yang kemudian perlu diperhatikan dalam setiap menanam tanaman adalah penyiangan. Penyiangan adalah proses melakukan pembersihan tanaman terhadap gulma, hama, serta parasite yang baik tumbuh disekitar area lahan maupun berada pada tanaman kita. Proses melakukan penyiangan ini dapat dilakukan ketika tanaman jagung yang ditanam telah memasuki usia mencapai dua minggu pertamanya.

Cara yang perlu dilakukan adalah dengan mencabut bagian akar dari tanaman gulma maupun rumput liar yang tumbuh dan hidup pada sekitar area lahan yang digunakan untuk budidaya jagung. Apabila jagung yang ingin dihasilkan dari tempat Anda menanam adalah jagung yang organic, sebaiknya berusahalah untuk menghindari penggunaan bahan kimia.

Ketika melakukan proses penyaingan juga kita dapat diselingi dengan memberikan proses pembubuhan tanah pada bagian batang bagian bawah dari tanaman jagung tersebut agar batang dari tanaman-tanaman jagung ini lebih kuat dan kokoh agar tanaman yang ditanam tidak mudah untuk roboh. Tetapi, untuk melakukan hal ini hanya diperlukan ketika usia dari tanaman jagung yang telah kita tanam sebelumnya telah memasuki usia satu bulan.

Baca Juga:

8. Proses Pemupukan

Lakukanlah pemupukan terhadap tanah yang akan digunakan untuk melakukan pembudidayaan. Untuk lebih baiknya, berikanlah pupuk kandang dengan jenis Bokashi. Karena dengan melakukan pemupukan kita akan meningkatkan kesuburan terhadap tanah itu sendiri nantinya dan selain itu akan meningkatkan zat hara yang terdapat didalam tanah seperti Kalium dan Fosfat yang cukup untuk meningkatkan kualitas dari jagung yang akan ditanam.

Karena unsur dari hara sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk dengan baik dan maksimal, maka pemupukan adalah salah satu tahapan terpenting dalam pertumbuhan dari tanaman jagung. Meskipun pada dasarnya jagung  telah tumbuh, tetapi agar menghasilkan jagungyang berkualitas tinggi.

Maka diperlukan pemberian pupuk agar meyakinkan bahwa tanaman yang kita tanam ini telah mendapatkan cukup banyak zat hara yang diperlukan seperti nitrogen, kalium, dan fosfat. Sebagai contoh jenis pupuk organic yang dapat diberikan adalh pupuk bokashi. Apabila kita ingin melakukan pemupukan, sebaiknya dilakukan ketika telah memasuki usia bulan ke-2 setelah dilakukannya proses penanaman

Baca Juga:

9. Masa Panen

Setelah melakukan proses penanaman dan proses perawatan dengan baik, maka ketika telah memasuki hari ke 65 – 75 jagung ini sudah mulai dapat dipanen.

Proses pemanenan terhadap tanaman ini pun cukup mudah, hanya dengan cara memutar bagian dari tongkol jagung untuk melakukan pemisahan pada bagian tangkai dari tanaman jagung. Ciri-ciri dari jagung yang sudah manis adalah sebagai berikut:

  • Kelobot pada bagian jagung sudah mengering
  • Umur dari jagung telah tumbuh sudah memasuki hari ke 65 – 75
  • Terdapat lapisan hitam yang berada pada bagian dasar dari biji jagung
  • Warna daun pada tanaman jagung sebagian besar sudah bewarna kuning dan agak kering. Tetapi apabila yang digunakan adalah varies Bima, maka daun dari tanaman jagung akan tetap bewarna hijau walaupun sudah tua.

Baca Juga:

Jadi, seperti itulah cara menanam jagung yang baik dan benar. Semoga bisa bermanfaat dan dapat dipraktekan sendiri. Selanjutnya, kami akan membahas tentang pengendalian hama dan penyakit.

Pengendalian Hama dan Penyakit

Hama serta penyakit sangat perlu diperhatikan agar menghasilkan tanaman jagung yang berkualitas serta memiliki jagung yang banyak ketika panen. Oleh karena itu, pengendalian terhadap hama dan penyakit sangat diperlukan agar pertumbuhan jagung yang kita tanam memiliki pertumbuhan yang tergolong optimal. Apabila tanaman jagung yang telah ditanam sebelumnya telah terkena penyakit maupun hama tanaman, maka sebaiknya dilakukan pembasmian terhadap hal-hal tersebut. Berikut adalah jenis-jenis dari penyakit dan hama yang pada umumnya sering menyerang ketika sedang melakukan proses penanaman jagung:

Baca Juga:

  • Hama Ulat Tongkol

Pada jenis ini, hama ulat tongkol adalah hama yang sering melakukan penyerangan terhadap bagian dari tongkol jagung. Untuk mencegah pennyebaran dari hama ini, sebaiknya dilakukan pengolahan terhadap tanaman jagung  agar lebih dapat diperhatikan lagi dan diperbaiki lagi. Agar ketika apabila pada musim tanam selanjunya kedatangan hama ulat tongkol ini dapat diminimalisir sehingga tidak menyerang tanaman jagung lagi.

  • Kutu Daun

Kutu daun adalah kutu yang menyerang pada bagian dari daun tanaman jagung yang sedang ditanam, biasanya kutu daun ini mengeluarkan semacam embun pada bagain jagung yang pada akhirnya akan menyebabkan perubahan pada daun jagung menjadi bewarna hitam. Untuk melakukan perawatan serta pembasmian, all yang perlu kita lakukan adalah memberikam musuh alaminya, yaitu seperti Lysiphlebus Mirzai dan Miscraspis sp.

  • Hama Penggerek Batang

Hama penggerek batang adalah sebuah larva yang pada umumnya akan melakukan pengrusakan  pada bagian batang dari tanaman jagung dengan cara mengkonsumsi batang daun hingga hancur. Untuk melakukan perawatan apabila terkena hama ini adalah dengan cara melakukan system rotasi tanam. Atau, kita dapat pula dengan melakukan pemberian musuh alami yaitu seperti Euborellia Annulata.

Baca Juga:

Tips dan Trik Menanam Jagung

Apabila Anda memiliki waktu luang yang tergolong banyak, maka sebaiknya waktu yang Anda gunakan untuk memetik jagung ini tidak lebih cepat dari waktu Anda dalam mengkonsumsi jagung. Atau, apabila menggunakan Bahasa lainnya, ketika kita melakukan pemanenan jagung, sebaiknya kita harus pula langsung sesegera mengkonsumsinya. Karena jagung ini akan memiliki rasa yang lebih baik apabila dikonsumsi ketika masih segar.

Apabila Anda berencana untuk menggunakan jagung sebagai sayuran, perhatikan agar pemetikan tidak terlalu lama, ditakutkan tanaman akan menjadi tua maize (jagungyang diambil sudah tidak dapat dikonsumsi lagi, sehingga akan lebih cocok untuk menjadi jagung yang dijadikan calon bibit).

Tetapi, karena banyaknya manfaat yang bisa didapatkan dengan cara membudidayakan tanaman jagung ini, kita dapat mengolah jagung yang sudah terlalu tua ini untuk menjadi tepung atau kita dapat menggunakannya untuk menjadi calon benih yang akan digunakan menanam jagung pada periode penanaman selanjutnya.

Berikut ini panduan lengkap cara menanam jagung yang benar:

Jadi, cara menanam jagung sebenarnya sangat mudah bila dilakukan dengan benar dan telaten. Semoga artikel ini bermanfaat agar kita bisa budidaya jagung sendiri.

Baca Juga:

Recent Posts

6 Pupuk untuk Tanaman Hias Agar Subur

Selain air dan sinar matahari, pupuk merupakan salah satu hal yang tidak boleh ketinggalan untuk…

3 months ago

5 Penyebab Kutu Putih pada Tanaman

Seperti gulma yang dapat menganggu pertumbuhan tanaman, kutu putih juga merupakan salah satu hama yang…

3 months ago

Cara Menanam Euphorbia dalam Pot

Euphorbia merupakan salah satu tanaman hias yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Padahal, tanaman ini…

4 months ago

Sekam Padi : Pengertian, Manfaat, dan Cara Menggunakannya

Sekam padi adalah salah satu sisa pertanian yang sering diabaikan, tetapi memiliki potensi besar untuk…

6 months ago

Dampak Menggunakan Sekam Padi

Sekam padi adalah sisa kulit luar butir padi setelah proses penggilingan beras. Sekam ini berwarna…

6 months ago

4 Cara Menanam Cabe Langsung di Tanah

Cabe merupakan salah satu komoditas yang paling banyak digunakan untuk memberikan cita rasa lezat dalam…

6 months ago