Capsicum frutescens atau biasa dan lebih dikenal dengna sebutan cabe rawit adalah sebuah tanaman yang pada awalnya berasal dari benua Amerika. Cabe rawit sendiri adalah teman makan yang paling sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia karena seringnya dikonsumsi oleh sebagian masyarakat Indonesia khususnya. Cabe rawit sering mengalami kelonjakan harga pada waktu-waktu tertentu dan terkadang hingga harga cabai itu sendiri tidak terkendali.
Tetapi, selain itu cabe rawit adalah salah satu pengganti jeruk karena khasiatnya dalam memberikan Vitamin C sangat banyak dan berguna untuk tubuh. Oleh karena itu, cabe rawit adalah salah satu tanaman yang akan sangat memberikan manfaat dalam system kekebalan tubuh selain itu juga akan berguna dari segi ekonomi. Lalu, ada baiknya jika kita mulai budidaya cabe sendiri untuk menghemat. Kemudian, berikut ini adalah cara menanam cabe rawit agar cepat tumbuh:
Baca Juga:
Baca Juga:
Syarat yang dibutuhkan untuk melakukan budidaya tanaman cabe rawit itu sendiri juga tak hanya harus diperhatikan dari berat cabe rawit itu sendiri. Tetapi, bagaimana bagian kulit yang tidak boleh keriput, bersih, dan cerah agar dapat digunakan untuk menghasilkan cabe rawit yang baik. Adapun hal yang harus diperhatikan dalam memilih biji adalah sebagai berikut:
Baca Juga:
Persiapkanlah polybag yang berada dalam ukuran 5 x 10 cm. Polybag tersebut kemudian diisi dengan menggunakan media penyemaian hingga terisi ¾ dari polybag tersebut. Media penyemaian yang akan digunakan itu sendiri adalah berupa campuran dari tanah, arang sekam dengan pupuk kompos dengan menggunakan perbandingan antara komposisi sebanyak 1:1:1. Ketiga komposisi tersebut, sebelum digunakan untuk media penyemaian. Sebaiknya dilakukan pengayakan agar bahan-bahan yang akan digunakan dapat tercampur hingga merata.
Apabila telah ditanam, maka selanjutnya perlu dilakukan pemberian air secara berkala terhadap bibit cabe rawit. Untuk pernyiraman maka sebaiknya dilakukan pada setiap pagi dan sore hari. Diperhatikan pula agar air yang digunakan untuk menyiram tidak terlalu deras agar tidak merusak bibit serta media tanam yang digunakan. Oleh karena itu, sebaiknya penyiraman dilakukan dengan bantuan media kertas koran dengan cara menutup bagian permukaan polybag dengan menggunakan kertas koran yang kemudian akan disirami dengan menggunakan air.
Baca Juga:
Bibit yang telah ditanami kemudian akan mulai melakukan pertumbuhan dengan maksimal waktu dua minggu. Pada umumnya, tunas dari tanaman cabe rawit itu sendiri akan mulai tumbuh apabila telah memasuki hari ke-7. Kemudian, untuk proses pemindahan tanaman cabe rawit dari polybag menuju area lahan dapat dilakukan ketika tanaman telah memiliki daun sebanyak 4 – 6 helai atau telah memasuki usia 1 – 1.5 bulan setelah proses penanaman dalam bentuk bibit.
Setelah dilakukannya penyemaian, tahap selanjutnya adalah dengan cara menanam cabe rawit ke area lahan yang sebenarnya dengan cara memindahkannya. Perhatikan akar dari tanaman cabe rawit agar tidak rusak. Buatlah lubang pada lahan yang akan digunakan dengan ukuran yang disesuakan dengan besarnya tunas tanaman cabe rawit.
Lakukanlah proses pemindahan dapat dilakukan ketika pagi hari dan sore harinya agar bibit dari tanaman cabe rawit tersebut tidak mudah layu.
Baca Juga:
Untuk mengantisipasi hal ini, pengairan dapat dilakukan dengan cara memberikan kucuran atau dengan merendam bendengan yang ditanami tanaman cabe rawit. Untuk melakukan perendaman terhadap tanaman cabe rawit itu sendiri sebaiknya hanya dilakukan pada interval waktu 2 minggu sekalinya.
Apabila tidak ingin melakukan perendaman terhadap bendengan dapat pula dilakukan dengan cara tradisional dengan cara menyirami tanaman cabe rawit sebanyak dua kali dalam sehari, yaitu pada pagi dan sore harinya. Atau dapat pula dilihat pada kelembaban tanah yang digunakan oleh tanaman cabe rawit itu sendiri.
Baca Juga:
Selain itu, pada bendengan yang sebelumnya telah dibuat sebaiknya dilakukan pemberian jarak antar bendeng agar tidak terlalu rapat sehingga dapat berfungsi sebagai parit tempat air mengalir dengan jarak antar bendengan kurang lebih sekitar 50 – 80 cm.
Apabila telah dibuatnya bendengan dengan ukuran yang telah disesuaikan, kemudian dilakukan proses penutupan terhadap bendengan yang akan digunakan dengan menggunakan plastik, tak lupa sebaiknya dibuatkan lubang tanam dengan menggunakan sebuah kaleng. Untuk jarak yang diperlukan antar lubang tanam yang diperlukan adalah sekitar 50 – 60 cm dengan bentuk zig zag.
Terakhir, bendengan didiamkan kembali dan ditutup dengan plastik yang sebelumnya telah digunakan dalam kurun waktu sekitar satu minggu, hal ini dilakukan sebelum proses dari penanaman tanaman rawit itu sendiri dimulai.
aca Juga:
Perawatan yang dapat dilakukan untuk merawat tanaman cabe rawit akan dijelaskan sebagai berikut:
Baca Juga:
Proses penyiangan ini adalah proses untuk membersihkan area lahan yang digunakan sebagai tempat penanaman oleh tanaman cabe rawit itu sendiri. Sebaiknya, perhatikan pertumbuhan gulma yang berada di area lahan untuk mengetahui kapan sebaiknya dilakukan proses penyiangan.
Apabila gulma mulai banyak di area lahan, maka sebaiknya segera dilakukan penyiangan agar tanaman dapat tetap tumbuh dengan baik. Karena gulma yang berada disekitar tanaman akan mengambil nutrisi untuk tanaman cabe rawit yang kita tanam.
Lakukan pembersihan gulma dengan cara mencabut hingga bagian akar dari tanaman gulma tersebut, atau dipotong dengan menggunakan sabit. Apabila diperlukan, kita dapat menangkul lahan agar gulma tidak tumbuh lebih cepat. Tetapi perlu diperhatikan pula agar tidak mengenai tanaman cabe rawit yang kita tanam.
Baca Juga:
Selain penyiangan, pemupukan adalah cara lain untuk semakin meningkatkan pertumbuhan dari tanaman cabe rawit itu sendiri. Untuk melakuka pemupukan dapat dilakukan apabila umur dari tanaman cabe rawit itu sendiri telah memasuki usia satu bulan sejak dilakukannya penyiangan.
Kemudian, kita ddapat memberikan pemupukan lanjutan apabila telah memanen cabe rawit yang tumbuh pada tanamannya. Jenis pupuk yang digunakan dapat menggunakan pupuk kompos maupun pupuk organik cair. Apabila kita memilih untuk menggunakan pupuk komppos kita dapat memberikan pupuk kompos dengan dosis sekitar 500 – 700 gram untuk setiap tanaman yang berada di lahan atau apabilaa kita ingin menggunakan pupuk organic cair, kita dapat memberikannya dengan dosis takaran 100 ml untuk setiap tanaman yang berada di area lahan.
Baca Juga:
Tetapi, apabila tanaman cabai rawit ini semakin tua, maka hal yang kemungkinan akan terjadi adalah semakin menurun pula produktivitas dari tanaman itu sendiri. Sehingga yang terjadi adalah menurunnya tingkat ekonomi dari tanaman tersebut ketika dibudidayakan. Oleh karena itu apabila tanaman cabe rawit ini telah memasuki umur ke-12 bulan saja karena akan memiliki hasil yang seimbang.
Untuk melakukan pemanenan, sebaiknya kita melakukannya ketika baik itu pagi hari maupun siang hari. Pemanenan juga dapat dilakukan dengan hanya memetik cabe berikut pula dengan tangkai yang berada pada cabe tersebut. Contoh cabe rawit yang tergolong dalam kondisi yang baik adalah cabe rawit yang memiliki badan yang ramping, tetapi memiliki isi yang padat. Biasanya, ciri-ciri seperti yang disebutkan sebelumnya adalah jenis cabe rawit yang memiliki harga jual yang terbilang lebih tinggi daripaada cabe rawit yang badannya besar, tetapi tidak memiliki isi pada bagian dalamnya.
Baca Juga:
Penangguulangan sebenarnya dapat dilakukan dengan cara manual yaitu dengan cara mengambil hama dan membuangnya. Selain itu, penyakit bisa dihilangan dengan cara menggunakan pestisida.
Baca Juga:
Karena lokasi adalah salah satu syarat dari tanaman untuk tetap bertahan hidup, maka sebaiknya dilakukan pemilihan lokasi agar tanaman dapat tumbuh dengan baik dan maksimal. Untuk mengetahui kriteria yang dibutuhkan oleh tanaman cabe rawit dalam menentukan lokasinya, dapat disimak melalui penjelasan dibawah.
Baca Juga:
Berikut ini panduan lengkap cara menanam cabe rawit:
Demikian info bagaimana cara menanam tanaman cabe rawit mulai dari benih hingga menjadi tanaman yang siap panen. Semoga anda bisa menanam cabe rawit sendiri sehingga bisa menghemat harga konsumsi cabe yang selalu naik di pasar. Juga, mungkin artikel tentang cara menanam cabe rawit ini bisa menjadi awal untuk berbisnis cabe rawit. Selamat Bercocok Tanam!
Selain air dan sinar matahari, pupuk merupakan salah satu hal yang tidak boleh ketinggalan untuk…
Seperti gulma yang dapat menganggu pertumbuhan tanaman, kutu putih juga merupakan salah satu hama yang…
Euphorbia merupakan salah satu tanaman hias yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Padahal, tanaman ini…
Sekam padi adalah salah satu sisa pertanian yang sering diabaikan, tetapi memiliki potensi besar untuk…
Sekam padi adalah sisa kulit luar butir padi setelah proses penggilingan beras. Sekam ini berwarna…
Cabe merupakan salah satu komoditas yang paling banyak digunakan untuk memberikan cita rasa lezat dalam…