Melati, adalah tanaman hias berbatang tegak dengan lebih dari 200 jenis. Para ahli mengidentifikasikan bahwa terdapat sembilan jenis melati yang dapat dibudidayakan dan sekitar 8 jenis melati yang dapat dijadikan tanaman hias. Karena kebanyakan dari jenis melati yang tumbuh dengan bebas di hutan masih belum dapat dilihat kelebihan baik dari segi ekonomi dan sosialnya.
Selain tanaman hias, manfaat yang dapat kita ambil dari tanaman melati ini adalah sebagai parfum, penghias rangkaian bunga, pengharum, minyak wangi, kosmetik, dan lain-lain. Oleh karena itu, karena banyaknya manfaat dari segi ekonomi dan social yang didapatkan dari menanam tanaman melati, banyak orang mencoba untuk melakukan budidaya terhadap tanaman melati. Jadi, berikut ini cara menanam bunga melati yang baik dan benar.
Baca Juga:
1. Metode Pembibitan Tanaman Melati
Tempat yang akan digunakan penyemaian adalah sebuah tempat yang bersih baik itu berupa pot yang berukuran besar maupun polybag dengan isi campuran tanah, pasir bersih. Lakukanlah pengecekan terhadap bagian dasar pot apakah dapat menghantarkan air apabila air terlalu berlebih. Isikan media tanam yang digunakan untuk penyemaian ke tempat yang cukup dengan ketebalan sekitar 20 – 30 cm. Kemudian siramlah media tanam tersebut hingga basah.
Teknik yang digunakan untuk memelihara bibit stek adalah menyiram secara berlanjut bibit stek selama 1 – 2 kali sehari. Kemudian, buatlah bibit stek yang ditanam tersebut mendapatkan sinar matahari (pagi khususnya) untuk mendapatkan sinar yang cukup. Apabila akar telah cukup kuat, masukkan ke polybag yang berisi campuran dari tanah, pasir, dan pupuk organic dengan perbandingan masing-masing 1. Lakukanlah perawatan intensif selama 3 bulan dengan melakukan penyiraman, pemupukan, dan pemberian pestisida dengan dosis yang rendah apabila diperlukan. (Baca Juga: Cara Menanam Bunga Wijaya Kusuma)
2. Pengolahan Media Tanam
Ketika telah dilakukan proses pembersihan, sebaiknya kita kemudian mengolah media tanam dengan cara menggemburkan tanah dengan cara mencangkulnya dengan menggunakan cangkul atau dengan alat bajak dengan perkiraan kelaman tanah sekitar 30 – 40 cm. Kemudian, diamkan tanah yang akan digunakan selama 15 hari. (Baca Juga: Cara Menanam Daun Seledri)
Bentuklah bendengan dengan lebar sekitar 100 – 120 cm dengan ketinggian 30 – 40 cm dengan jarak yang diperlukan antar bedengan sekitar 40 – 60 cm. Sesuai dengan kebutuhan dari lahan yang akan digunakan untuk menanam melati itu sendiri.
Apabila tanah tidak memiliki pH yang dibutuhkan, maka sebaiknya kita melakukan pengapuran untuk membuat tanah yang digunakan memiliki unsur yang dibutuhkan dalam menanam melati. Contoh kapur yang dapat digunakan adalah kapur bakar, dolomit, atau kalsit.
Kemudian, pupuk diterbarkan diatas tanah setelah dilakukannya proses pengapuran. Pupuk yang berada diatas harus dicampur secara rata pada tanah yang berada di permukaan. Pada tiap-tiap lubang tanam sebaiknya dimasukkan sekitar 1 – 3 kg pupuk organic. Ukuran yang diperlukan untuk membuat lubang tanam pada tanaman melati adalah sekitar 40 x 40 x 40 cm serta jarak yang diperlukan adalah sekitar 100 – 150 cm/lubang.
Proses penyiapan lahan ini sebaiknya dikerjakan saat musim kemarau atau 1 – 2 bulan sebelum musim penghujan dimulai.
Baca Juga:
3. Teknik Penanaman Tanaman Melati
Baca Juga:
4. Penjarangan dan Penyulaman
Penyulaman artinya adalah melakukan penggantian tanaman yang telah mati atau cacat dengan bibit baru. Pada saat dilakukannya proses penyulaman, sebaiknya tidak lebih dari satu bulan setelah ditanamannya tanaman melati.
Sebaiknya dilakukan sedini mungkin agar tidak mempersulit anda dalam melakukan proses perawatan pada hal berikutnya. Untuk proses penyulaman ini harus dilakukan saat pagi dan sore hari atau ketika matahari tidak terlalu terik dan suhu udara pada hari tersebut tidak terlalu panas. (Baca Juga: Cara Menanam Kaktus)
5. Penyiangan
Ketika telah memasuki satu bulan setelah penanaman, sebaiknya kita mulai memeriksa keadaan media tanam yang berada di sekitar tanaman melati karena biasanya akan kita temukan gulma yang tumbuh disekitar tanaman. Cabutilah tanaman tersebut karena akan mengacaukan nutrisi dari tanaman yang sedang kita budidayakan.
Baca Juga:
6. Pemupukan
Lakukanlah proses pemupukan selama 3 bulan sekali dengan menggunakan pupuk urea dengan perkiraan sekitar 300 – 700 kg/tahun. Pupuk yang akan digunakan sebaiknya ditebar disekitar parit di antara tajuk tanaman dengan kedalaman 10 – 15 cm. Kemudian pupuk yag telah diberikan kemudian ditutupi dengan menggunakan tanah. Atau, cara lain yang dapat dilakukan adalah dengan cara memasukkan memberikan pupuk ke dalam luubang yang berada di sekitar tajuk dari tanaman melati itu sendiri. Proses pemupukan ini dilakukan pada saat yang sama dengan proses pemangkasan tanaman melati. (Baca Juga: Cara Budidaya Jamur Tiram)
7. Pengairan
Ketika awal dari dimulainya penanaman tanaman melati, sebaiknya ketersediaan air dipperlukan dalam waktu satu bulan pertama. Pengairan sebaiknya dilakukan 1 – 2 kali setiap harinya ketika pagi dan sore hari. Cara penyiraman yang dilakukan adalah dengan cara menyiram air bersih pada tanaman hingga akarnya terlihat cukup basah. (Baca Juga: Cara Menanam Daun Ketumbar)
8. Pemupukan
Tanaman melati adalah tanaman yang tumbuh dengan cara menjalar, kecuali beberapa jenis dari melati. Lakukanlah pemangkasan apabila ketinggian dari melati putih ketika mencapai tinggi sekitar 75 cm dari permukaan dan melati jasmine apabila telah mencapai 90 cm dari permukaan tanah. Jadi, anda harus melakukan pemupukan dengan baik dan berimbang sepanjang tahun agar berbunga maksimal. Gunakan pupuk N – P205 – K2O pada dosis 240 – 240 – 240 g/tanaman. (Baca Juga: Cara Menanam Brokoli)
9. Pemanenan Melati
Untuk pemanenan sebaiknya dilakukan saat pagi ataupun sore hari, dimana ketika sinar matahari tidak terlalu terik dan suhu udara dari areal penanaman tidak terlalu panas.
Pemanenan dari melati dapat dilakukan selama 1 – 2 minggu pertama, kemudian melati yang dapat dipanen menjadi sedikit. Setelah itu 2 bulan kemudian melati yang dapat dipanen menjadi banyak kembali.
Baca Juga:
Berikut media tanam yang dibutuhkan melati.
Berikut ketinggian tanah yang dibutuhkan untuk menanam melati. Sejatinya, tanaman melati dapat, baik untuk, melakukan tumbuh dan berkembang biak dengan sempurna apabila tumbuh mulai dari dataran rendah hingga dataran tinggi dengan rentan ketinggian sekitar 10 – 1600 m dpl.
Adapun begitu, masing-masing dari melati yang tumbuh memiliki tingkat kemudahan adaptasi tersendiri terhadap lingkungan yang ditumbuhinya. Apabila menanam dengan menggunakan melati putih, maka dapat diperkirakan ketinggiannya sekitar 600 m dpl, apabila melati jasmine dapat tumbuh dengan ketinggian sekitar 1600 mdpl. Apabila di tempat untuk melakukan produksi melati, maka banyak melati yang dapat tumbuh dengan sempurna di dataran rendah hingga menengah dengan ketinggain 0 – 700 m dpl. (Baca Juga: Cara Mencangkok Tanaman)
Panduan lengkap cara menanam melati berikut ini:
Pembudidayaan tanaman melati ini kini mencapai pada titik akhirnya. Bagi Anda yang ingin mencoba cara menanam bunga melati akan sangat menarik karena tanaman ini akan menjadi wewangian di kebun Anda. Karena selain warnanya yang menarik, tetapi baunya yang mengundang orang disekitar lingkungan Anda untuk melihat bau dari tanaman tersebut secara langsung. Apabila Anda telah mencoba teknik pembudidayaan di atas, jangan lupa share yuk dengan kami!
Baca Juga:
Selain air dan sinar matahari, pupuk merupakan salah satu hal yang tidak boleh ketinggalan untuk…
Seperti gulma yang dapat menganggu pertumbuhan tanaman, kutu putih juga merupakan salah satu hama yang…
Euphorbia merupakan salah satu tanaman hias yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Padahal, tanaman ini…
Sekam padi adalah salah satu sisa pertanian yang sering diabaikan, tetapi memiliki potensi besar untuk…
Sekam padi adalah sisa kulit luar butir padi setelah proses penggilingan beras. Sekam ini berwarna…
Cabe merupakan salah satu komoditas yang paling banyak digunakan untuk memberikan cita rasa lezat dalam…