Bila dilihat sekilas, bunga aster agak mirip bunga kertas dan bunga matahari karena memang dari satu rumpun. Keluarga bunga aster sebenarnya memiliki 600 jenis yang tersebar di seluruh dunia. Bentuk bunganya bersusun dengan banyak variasi warna, mulai dari putih, biru, ungu, dan lain – lain dengan ciri khas, bagiah tengah bunga berwarna kuning.
Di Indonesia, karena pilihan warnanya yang variatif, menjadikan bunga aster bagian penting yang harus ada dalam komponen bunga karangan. Bahkan untuk mendapatkan bibit bunga aster dan menanamnya di pekarangan rumah sendiri bukanlah hal yang sulit. Sebab bunga aster ini tidak mengenal musim untuk berbunga, dan dapat berbunga kapan saja tergantung usia fisik si tanaman.
Baca juga:
Jenis Bunga Aster berdasarkan Warna Bunga
Menanam bunga aster di pekarangan rumah dengan media tanam pot, sangat mudah dilakukan dan tidak butuh langkah tanam dan perawatan yang rumit. Sangat jauh berbeda bila menanam aster dalam jumlah banyak dan untuk kebutuhan bisnis. Berikut ini kami jelaskan cara budidaya bunga Aster:
Baca juga:
Kamu bisa menanam bunga Aster di mana saja. Namun, bunga Aster yang cantik sangat cocok untuk ditanam di perkarangan rumah atau taman kecil depan rumah. Berikut ini adalah cara menanama bunga Aster di perkarangan rumah:
1. Media Tanam Bunga Aster
Sama halnya dengan budidaya tanaman pada umunya, media tanam ini membutuhkan tanah, sekam, pupuk kandang dengan rasio 1:1:1. Bila Anda malas mempersiapkan media tanam ini, apalagi misalnya jijik dengan pupuk kandangnya, Anda cukup datang saja ke toko pertanian. Disana banyak menjual media tanam berupa kompos atau media khusus untuk bunga yang ditanam di pot. Tidak perlu ribet dan bisa segera dipergunakan.
Baca Juga:
2. Persiapan Pembibitan Bisa Melalui Benih atau Memperbanyak Tunas
Setelah benih disemai, benih bunga aster ini ditutup lagi dengan media persemaian, tapi jangan sampai menutupinya terlalu tebal. Lantas langkah selanjutnya, Anda perlu melakukan penyiraman rutin untuk menjaga kelembaban media.
Ketika bibit bunga aster sudah tumbuh dengan minimal daun 3 hingga 5 helai, selanjutnya Anda perlu memindahkan bibit bunga aster pada media tanam yang permanen seperti pot bunga atau polybag. Selain dengan media persemaian, ada lagi cara melakukan pembibitan yakni dengan memperbanyak bibit melalui tunas. Sebelumnya Anda harus pilih tunas dari bunga aster yang minimal berumur 6 bulan. Cara ini cukup mudah, karena setelah tumbuh anakan, Anda bisa langsung memindahkannya pada media tanam permanen.
Baca juga:
3. Proses Penanaman Bunga Aster
Pertumbuhan bunga aster membutuhkan area tumbuh yang agak luas untuk menghasilkan tunas. Itulah mengapa, Anda membutuhkan wadah tanam besar untuk penanaman bibit ini. Wadah media tanam pun sebelumnya harus sudah mengandung tanah, sekam, pupuk kandang atau kompos dengan perbandingan 1:1:1 supaya benih bunga aster tumbuh subur.
Setelah itu tanam bibit bunga aster dalam posisi tegak supaya akar tidak rusak dan mudah menyebar. Dan letakkan pada area yang tidak terkena matahari secara langsung supaya bibitnya tidak cepat layu. Namun setelah agak tumbuh subur dan terlihat sudah bisa beradaptasi, Anda dapat memindahkannya pada area yang terkena sinar matahari langsung untuk proses fotosintesis tumbuhan.
Sebaiknya Anda melakukan penanaman di waktu pagi atau sore hari yang tidak ada cahaya terik matahari, supaya tumbuhan tidak cepat layu. Anda dapat menyemprotkan Furadan pada tumbuhan aster guna mencegah datangnya hama.
Baca Juga:
4. Proses Pemeliharaan Bunga Aster
Pemeliharaan bunga aster ini terbilang cukup mudah, dimana Anda cukup menyiangi gulma, melakukan penyiraman rutin dan pemupukan.
Pupuk yang dipakai bisa jenis pupuk kandang, kompos atau menggunakan pupuk NPK dengan dosis pemakaian 5 gram atau satu sendok makan per wadah tanam.
Anda harus rajin memangkas pucuk bunga aster sepanjang 2 – 3cm supaya dapat tumbuh cabang yang rimbun. Bila Anda malas melalukan pemangkasan, maka jangan heran bila bunga aster Anda akan tumbuh terus ke atas atau tumbuh menjalar seperti tanaman ubi.
Baca Juga:
5. Proses Penyiraman
Anda dapat menyiram tanaman aster yang sudah dewasa yakni 2 kali dalam sehari. Tepatnya pukul 9 pagi juga 3 sore. Jangan sekali – kali menyiram ketika siang hari, karena dapat mengganggu proses fotosintesis bunga aster, sehingga tanaman menjadi kurang nutrisi.
Baca Juga:
6. Cara Menjaga Kelembaban Media Tanam
Ketika menyiram bunga aster, pastikan Anda menyiramnya dengan cukup air, jangan sampai kebanyakan atau bahkan terlalu sedikit. Sebab, bunga aster ini sangat menyukai tumbuh di area yang lembab dan sangat peka akan jumlah kandungan air dalam tanah. Bila bunga aster kekurangan air, daun bunga aster menjadi mudah rontok dan kehilangan nutrisi untuk pembentukan cabang.
7. Proses Pembungaan
Bunga aster tidak mengenal musim berbunga, sebab bila sudah masuk ke masa fisiologinya, dengan sendirinya bunga aster akan berbunga.
Supaya aster cepat berbunga, berikut beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk membantu proses pembungaan :
Baca Juga:
Cara budidaya aster memang cukup mudah, namu harus diperhatikan hama yang mungkin mengganggu. Hama yang sering menyerang tanaman aster yakni ulat minirder. Hama ini merusak daun aster dengan membuat lorong berliku – liku pada daun, sehingga daun menjadi kering dan rontok. Untuk mengatasi serangan ulat minirder yang nakal ini, Anda harus menyemprotnya dengan insektisida Curacron 500EC atau Decis 2,5 EC.
Selain ulat minirder, daun aster juga rawan akan serangan cendawan Phythopthora sp. Hama ini bukan hanya menyerang daun hingga mengering kecokelatan sampai hitam, namun juga merusak tanaman aster hingga menjadi layu dan mati busuk.
Jika serangan cendawan Phythopthora sp ini masih tergolong dini, Anda cukup potong bagian tanaman yang terserang lantas bakar. Lain hal bila serangan cendawan Phythopthora sp ini sudah membabi buta, Anda perlu menyemprotkan fungisida Dithane M-45, Scrobat 50WP, atau Kocide 77WP.
Baca Juga:
Ketika bunga aster memasuki usia 3 – 4 bulan, Anda bisa memetiknya dengan sangat hati – hati. Bunga aster dipetik saat 3 hari sebelum mekar penuh atau ketika kuntum bunga sudah setengah mekar. Anda harus memetiknya ketika cuaca cerah, yakni pagi hari atau sore hari.
Cara memetik aster tidak boleh asal petik menggunakan tangan, melainkan menggunakan gunting pangkas, dengan cara memangkas tangkai bunga aster sepanjang 50 – 70 cm tergantung jenis tanaman aster yang Anda tanam.
Baca Juga:
Ada masanya bunga aster yang Anda potong akan menjadi cepat layu dan mengering. Supaya kesegaran bunga aster tetap terjaga di pot hias, Anda harus mengatur kebutuhan nutrisinya.
Kebutuhan nutrisi yang dimaksud disini yaitu kebutuhan sumber makanan. Anda bisa menyediakan gula pasir untuk memenuhi kebutuhan sukrosa aster yang sudah menjadi bunga hiasan ini. Bunga aster yang dipajang itu membutuhkan sukrosa 3 – 5 persen saja. Jadi, Anda bisa larutkan gula pasir dalam 100 ml air dan tuangkan ke dalam pot hias yang berisi bunga aster tersebut.
Selain gula pasir, Anda juga bisa membeli pengawet bunga aster seperti Florissant dan Chrysal AVB. Supaya kesegaran bunga aster bisa bertahan selama 2 minggu di dalam pot di ruangan tertutup sekalipun. Sebagai informasi tambahan, bagi Anda yang hendak menanam bunga aster yang cantik ini, usia tanam bunga aster hanya bertahan hingga dua tahun saja.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah video cara menanam aster di pot dengan baik dan benar:
Jadi, jika bunga aster Anda sudah mati karena usia yang ditandai dengan bunga sudah tidak berbunga lagi, juga tanaman menjadi cepat layu, Anda bisa langsung mengganti tanaman aster ini dengan bibit yang sebelumnya sudah Anda semai atau bisa juga tunas bunga aster.
Bunga aster adalah bunga yang cantik dan sangat mudah untuk dibudidayakan baik di kebun atau perkarangan rumah dala pot. Itulah tadi penjelasan tentang cara budidaya bunga aster beserta cara perawatannya. Semoga artikel ini membantu Anda untuk mulai menanam bunga aster tanpa keraguan.
Baca Juga:
Selain air dan sinar matahari, pupuk merupakan salah satu hal yang tidak boleh ketinggalan untuk…
Seperti gulma yang dapat menganggu pertumbuhan tanaman, kutu putih juga merupakan salah satu hama yang…
Euphorbia merupakan salah satu tanaman hias yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Padahal, tanaman ini…
Sekam padi adalah salah satu sisa pertanian yang sering diabaikan, tetapi memiliki potensi besar untuk…
Sekam padi adalah sisa kulit luar butir padi setelah proses penggilingan beras. Sekam ini berwarna…
Cabe merupakan salah satu komoditas yang paling banyak digunakan untuk memberikan cita rasa lezat dalam…