Umbi

3 Cara Menanam Bawang Merah di Rumah #Teknik Mudah

Apakah Anda pernah menanam bawang merah? Pernahkah terpikir menanamnya dalam polybag atau pot ukurang kecil? Inovasi dalam menanam bawang merah sudah mulai dilakukan oleh para petani bawang. Beberapa petani sudah memanfaatkan berbagai teknologi terbaru dalam budidaya bawang merah, sehingga saat panen menghasilkan bawang yang juga lebih melimpah.

Tanaman bawang merah cocok di daerah yang memiliki iklim kering dengan sinar matahari yang cukup dan suhu udara tidak terlalu panas, yakni antara 250-320 derajat Celcius. Jika ditanam pada suhu kurang dari 220 derajat Celcius, meski dapat tumbuh dengan baik namun sulit untuk dapat membentuk umbi. Namun ada pula cara untuk menanamnya saat musim hujan dan di pot. Sehingga kegiatan tanam menanam bawang merah merupakan kegiatan yang fleksibel dan mudah dilakukan.

Bawang merah satu diantara jenis tanaman holtikultura musiman yang memiliki nilai ekonomis cukup tinggi. Melakukan panen secara bersamaan bisa membuat harga bawang merah turun. Oleh karena itu petani harus menanamnya di luar masa tanam pada umumnya. Kondisi tanah yang paling cocok bagi tanaman bawang merah demi tumbuh suburnya tanaman bawang merah adalah tanah yang subur, gembur dan harus mengandung banyak humus atau bahan organik . Dengan menggunakan tanah tersebut, maka bawang merah dapat tumbuh dengan maksimal dan optimal. (Baca juga: Cara Menanam Kunyit)

Budidaya bawang merah harus dilakukan di luar masa tanam, agar tidak terjadi penumpukan bawang merah di pasaran. Apalagi daya tahan komoditas ini relatif singkat sehingga bila terjadi penumpukan akan terjadi pembusukan. Biasanya inilah yang membuat petani rugi. Dalam melakukan hal tersebut tentu dibutuhkan peran edukasi pemerintah kepada para petani bawang merah. Sehingga adanya simulasi terkait pertanian, sangatlah diperlukan di masyarakat tani saat ini.

Budidaya bawang merah ini cocok dilakukan saat musim panas tiba, karena tanaman ini memerlukan sinar matahari lebih dari 12 jam setiap harinya. Ketika Anda ingin budidaya bawang merah, sebaiknya Anda memiliki permukaan tanah dari 0 sampai 900 meter di bawah permukaan laut dengan suhu sekitar 25 sampai 35 derajat Celcius. Sedangkan batas keasaman tanah berkisar antara pH 5,6 sampai 7. Keasaman tanah inilah yang merupakan salah satu faktor bertumbuhnya bawang merah.

Baca juga:

Berikut terdapat penjelasan mengenai panduan dan teknis budidaya bawang merah dengan cara yang prakktis. Cara ini telah banyak diaplikasikan para petani bawang merah dan mendapatkan hasil yang cukup memuaskan. Terdapat 3 cara menanam bawang merah yang bisa diaplikasikan sebagai berikut.

1. Menanam Bawang Merah pada Musim Kemarau

Berikut ini adalah cara menanam bawang merah di musim kemarau:

  • Memilih Bibit Bawang Merah

Bawang merah memiliki banyak varietas yang dapat dipilih untuk dibudidayakan yaitu benih lokal sampai benih hibrida impor. Benih yang dijual ada yang berupa biji, ada juga benih yang berupa umbi. Jenis bibit kedua yang sering digunakan oleh petani dalam budidaya bawang merah. Benih bawang merah yang baik adalah benih yang berasal dari umbi yang dipanen sekitar usia 80 -100 hari bergantung pada lokasi tanam. (Baca juga: Cara Budidaya Bunga Aster)

Jumlah benih yang dibutuhkan dalam budidaya bawang merah juga bergantung pada varietes bawang yang akan ditanam. Benih yang dibutuhkan untuk jarak tanam 20 x 20 dengan bobot benih 5 gram yaitu sekitar 1,4 ton benih setiap hektarnya. Ukuran benih umbi yang sama dan memerlukan jarak tanam sekitar 15 x 15 untuk 2,4 ton benih per hektar. Kebutuhan bibit per hektar akan lebih sedikit jika berat dan ukuran benih lebih kecil.

  • Mengolah Tanah dan Menanam Bibit Bawang Merah

Siapkanlah lahan untuk tempat menanam bawang merah. Dibutuhkan bedengan dengan lebar 1-1,2 meter, tinggi bedengan 50 cm, dan pajang bedengan dapat disesuaikan dengan lahan yang tersedia. Untuk persiapannya sebagai berikut: (Baca juga: Cara Menanam Apel)

  1. Pertama-tama, buatlah jarak dengan bedengan setengah meter dan mendalam setengah meter untuk parit.
  2. Gemburkan tanah di bedengan dengan cara mencangkulnya sedalam 20 cm. Buatlah permukaan bedengan menjadi rata.
  3. Jika keasaman tanah kurang dari pH 5,6, Anda bisa gunakan kapur atau dolomit sebanyak 1-1,5 ton untuk satu hektar lahan. Penambahan kapur ini dilakukan sekitar 2 minggu sebelum tanah ditanami bawang merah.
  4. Untuk pupuk dasar, gunakan pupuk kandang atau pupuk kompos. Tebarkan pupuk tersebut ke atas bedengan lalu aduk dengan tanah hingga merata.
  5. Bisa juga dengan menambahkan pupuk kimia seperti KCL, SP-36 dan ZA sekitar 47 Kg, 311 Kg dan 56 Kg untuk lahan satu hektar.
  6. Semua pupuk buatan tersebut kemudian dicampur dan diamkan selama satu minggu sebelum bedengan ditanami bibit bawang.
  7. Siapkan umbi atau bibit bawang merah yang sudah siap ditanam.
  8. Jika bibit berusia kurang dari 2 bulan sebaiknya dilakukan penggoresan dulu pada setiap bagian ujung umbi sebelum ditanam, sekitar 0,5 cm. Tujuannya agar memecah masa dorman sehingga mempercepat tumbuhnya tunas tanaman.

Cara menanam bawang merah pada musim kemarau yaitu memberikan jarak tanam dipadatkan menjadi 15 x 15 cm. Sedangkan proses tanam pada musim penghujan buatlah jarak tanam minimal 20 x 20 cm. Cara menanam benih bawang merah yang baik yaitu dengan cara membenamkan seluruh bagian umbi ke dalam tanah.

Baca juga:

Cara Menanam bawang merah yang harus diperhatikan adalah penyiraman tanaman. Cara seperti ini sebaiknya dilakukan dua kali sehari yakni pada waktu pagi dan sore hari. Cara ini dilakukan dari awal masa tanam sampai tanaman sudah berusia 10 hari. Setelah tanaman tumbuh itu frekuensinya bisa dikurangi menjadi satu kali sehari saja.

Kemudian langkah yang harus dilakukan yaitu membersihkan tanaman gulma yang tumbuh di sekitar bawang merah. Penyiangan gulma ini biasanya dilakukan 2 kali selama musim tanam. Untuk menghemat biaya perawatan, penyiangan gulma bisa dilakukan bersamaan dengan pemberian pupuk susulan. Namun jika tanaman gulma yang tumbuh terlalu banyak harus segera dilakukan pembersihan ulang.

Baca juga:

  • Pengendalian Hama Tanaman Bawang Merah

Hama tanaman selalu ada, tak terkecuali pada tanaman bawang merah. Tapi ada beberapa jenis penyakit yang sering menyerang tanaman bawang merah yakni hama ulat dan penyakit layu tanaman. Hama ulat sering menyerang daun bawang, gejala yang timbul biasanya terlihat bercak putih pada daun. Bila daun dilihat secara teliti, akan terlihat bekas gigitan ulat.

Cara untuk membasmi hama ini dapat dilakukan dengan cara sederhana yakni dengan mengambil ulat dan telur yang merupakan sumber hama, kemudian dimusnahkan. Bila penanaman bawang dilakukan dalam jumlah besar, penanggulangan hama ini dapat dilakukan dengan menggunakan feromon sex perangkap. Feromon ini digunakan sekitar 40 buah untuk setiap hektar. Jika serangan semakin besar pada tanaman, bisa dilakukan penyemprotan dengan insektisida berbahan aktif klorfirifos.

Penyakit yang menyerang bawang yang kedua yaitu penyakit tanaman layu. Tanaman tidak layu seutuhnya tapi daunnya menggulung. Bagian pangkal bawang merah mulai busuk. Jika hal ini terjadi segeralah mencabut tanaman yang terindikasi penyakit ini, kemudian bakar tanaman tersebut. Langkah selanjutnya dengan menyemprotkan fungisida.

Baca Juga:

  • Panen Budidaya Bawang Merah

Bawang merah yang siap untuk dipanen adalah setelah batang lemas atau roboh, normalnya ini terjadi pada usia tanam 60 sampai dengan 90 hari namun bergantung dari media lahan, cara tanam serta perawatan. Selain itu, bentuk umbinya yang nampak di permukaan tanah dan umbi sudah berwarna merah tua atau keunguan dengan bau yang khas.

Setelah dilakukan panen bawang merah harus dijemur sekitar satu minggu atau dua minggu, agar bawang menjadi tahan lama. Setelah siap lalu bawang merah disimpan dalam karung berbentuk jala dengan suhu sekitar 30-32 °C.

Cara menanam bawang merah harus memperhatikan tanaman yang sudah mulai bisa dipanen. Biasanya bawang merah sudah bisa dipanen dalam rentang waktu 54-70 hari sejak tanam. Produktivitas bawang merah juga berbeda-beda, bergantung dengan musim, cuaca dan varietas bawang yang ditanam.

Indonesia merupakan Negara agraris dengan iklam tropis yang mampu menghasilkan 4 sampai 12 ton per hektarnya. Umbi bawang yang sudah dipanen akan dikeringkan terlebih dalu. Untuk mengeringkan bawang merah bisa dilakukan dengan proses penjemuran selama 1-2 minggu. Jika kadar air dalam bawang telah turun menjadi 85% berarti bawang sudah kering dan siap untuk dijual.

Baca Juga:

2. Menanam Bawang Merah di Musim Hujan

Dalam menanam bawang merah di musim hujan sering terjadi kendala bagi beberapa petani, ada beberapa teknik bertani khusus untuk tanaman bawang. Ancaman hama dan penyakit akan mudah datang saat musim hujan. Jumlah air yang berlebihan akibat hujan dapat mengakibatkan tanaman bawang membusuk. Selanjutnya akan berdampak pada hasil panen.

Terdapat beberapa tanaman bawang dengan varietas yang tahan terhadap kelembaban, beberapa varian tersebut belum tentu cocok juga untuk setiap daerah. Butuh adanya sarana pendukung atau teknik dalam menanam tanaman ini khususnya musim hujan ini.

Buang terlebih dahulu bagian luar yang kering dan sisa akar pada benih bawang merah yang akan Anda tanam. Agar benih yang ditanam terhindar dari tanah saat hujan, potong ujung umbi sekitar 1/5 – 1/6 bagian dengan menggunakan pisau atau kater. Jika pemotongan umbi dilakukan serentak pada keluarnya tunas, bawang merah akan tumbuh merata, biasanya yang terjadi bekas potongan pada umbi akan membusuk jika tidak dilakukan pengeringan.

Di dalam bedengan akan mengalir air, jadi usahakan air yang mengalir setengah dari tinggi bedengan jangan sampai terlalu banyak. Jika cara ini sudah bisa dilakukan, Anda bisa menanam bibit 2/3 bagian, jangan terlalu dalam karena bibit akan dengan mudah tertimbun oleh tanah saat terkena hujan. Dengan kata lain, bibit tidak dapat tumbuh dengan baik dan akan membusuk.

Herbisida disemprotkan pada tanaman bawang merah sehari sebelum proses tanam. Anda bisa menggunakan herbisida yang memiliki bahan aktif Oksifluerfen dengan dosis 25-30 cc untuk per 17 liternya. Cek secara rutin pertumbuhan gulma yang tumbuh cepat, kemudian lakukan pemupukan setelah penyiangan, jika menggunakan mulsa untuk penyiangan biasanya tidak terlalu banyak mengeluarkan tenaga banyak karena pertumbuhan gulma bisa terhambat. Dalam memberikan pupuk, haruslah pada lubang tanah dan jangan terlalu dekat dengan pangkal tanaman.

Ketika pupuk berumur 7 hari, maka gunakan campuran NPK 210 kg/ha kemudian KCL 150 kg/ha serta furadan 7 hingga 10 /ha. Setelah pemupukan dilakukan kemudian pupuk kedua diberikan yaitu saat tanaman berusia 21 hari. Gunakan pupuk campuran antara KCL, NPK, dan ZKplus dengan kisaran 175kg per hektar untuk NPK, 100kg per hektar untuk KCL, dan 210kg per hektar untuk ZKplus. Berikan pupuk NPK 70 kg/ha dan 240 kg/ha untuk ZKplus pada bawang merah berumur 28 hari. Gunakanlah bedengan yang sudah diatur khusus musim hujan ketika budidaya bawang merah di musim hujan dengan varietas unggul pula tentunya.

Baca Juga:

3. Menanam Bawang Merah dalam Pot

Menanam dalam polybag atau pot, bisa secara hidroponik dan non hidroponik. Jika kita ingin melakukannya secara hidroponik maka dibutuhkan media tanam berupa benda padat yang dapat menyerap air seperti batu apung, sabut kelapa, serbuk gergaji atau bambu dan lain sebagainya. Sedangkan secara non hidroponik dapat memanfaatkan tanah humus dicampur pasir sebagai media tanam bawang merah.

Adapun syarat menanam dalam polybag adalah terkait ukuran dan jenis pot polybag yang digunakan. Bawang merah termasuk tanaman monokotil berakar serabut. Anda memerlukan wadah dengan diameter 10cm untuk menampung akar dalam satu rumpun bawang merah. Kedalaman media tanam minimal 15 Cm yang berarti ukuran polybag untuk menanam bawang merah paling optimal adalah polybag 5 Kg. Wadah lain bisa juga digunakan seperti ember bekas, kaleng cat, atau panci bekas, dll.

Wadah sebaiknya diberi lobang pada bagian bawah agar tidak terjadi penggenangan air. Tanaman bawang merah kurang baik jika sering terendam air. Tingkat basah yang diperlukan untuk menanam bawang merah hanya sekitar kecil dari 60%. Hal ini ditandai dengan tanah terlihat lembab, tapi saat diangkat pot tidak meneteskan air. Tahapan menanam dalam pot:

  1. Campur tanah humus dengan pasir hingga merata
  2. Masukkan ke dalam polybag / pot
  3. Siram dengan air hingga basah 60%, ciri basah 60% tanah terlihat basah tapi bila pot diangkat tidak air yang menetes.
  4. Tabur biji bibit bawang merah ke media tanam kemudian tutup dengan menggunakan sekam matang
  5. Tempatkan pot di tempat yang teduh tapi masih ada sinar matahari pagi, hingga bawang merah tumbuh dan berdaun dengan panjang 5 Cm. (jangan sampai terkena air hujan dulu, batang bisa membusuk)
  6. Pemupukan pertama dilakukan pada minggu kedua, gunakan pupuk SP + KCL, 1/2 sendok SP dan 1/2 sendok makan KCL.
  7. Pemupukan selanjutnya dilakukan 2 kali setiap 3 minggu.
  8. Penyiraman tanaman bawang merah dilakukan setiap hari khususnya bila musim kemarau. Kalau musim hujan cukup 3 hari sekali
  9. Pengendalian hama secara manual tanpa pestisida.
  10. Panen bawang merah dalam pot bisa dilakukan di hari ke-70.

Baca Juga:

Bawang merah adalah bahan pelengkap dalam masakan yang sangat penting. Harga bawang merah di pasaran secara pasti terus meningkat. Untuk mengatasi kondisi ini, ada baiknya Anda coba belajar cara menanam bawang merah agar lebih hemat dan efektif di kemudian hari.

Lihat juga cara menanam bawang merah di bawah ini:

Itulah cara menanam bawang merah praktis secara ringkas dan mudah yang bisa Anda terapkan. Intinya silakan coba saja dulu, nanti jika terdapat kendala Anda akan memahami sendiri bagaimana sebenarnya cara menanam bawang merah dari biji yang baik. Selain itu, menanam bawang merah sendiri bisa sangat bermanfaat untuk menghemat biaya kebutuhan dapur. Juga, mungkin anda bisa memulai bisnis bawang merah sendiri. Semoga bermanfat, dan bisa mengantispasi kalau harga bawang merah di pasar melambung tinggi.

Baca Juga:

Recent Posts

6 Pupuk untuk Tanaman Hias Agar Subur

Selain air dan sinar matahari, pupuk merupakan salah satu hal yang tidak boleh ketinggalan untuk…

10 months ago

5 Penyebab Kutu Putih pada Tanaman

Seperti gulma yang dapat menganggu pertumbuhan tanaman, kutu putih juga merupakan salah satu hama yang…

10 months ago

Cara Menanam Euphorbia dalam Pot

Euphorbia merupakan salah satu tanaman hias yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Padahal, tanaman ini…

11 months ago

Sekam Padi : Pengertian, Manfaat, dan Cara Menggunakannya

Sekam padi adalah salah satu sisa pertanian yang sering diabaikan, tetapi memiliki potensi besar untuk…

1 year ago

Dampak Menggunakan Sekam Padi

Sekam padi adalah sisa kulit luar butir padi setelah proses penggilingan beras. Sekam ini berwarna…

1 year ago

4 Cara Menanam Cabe Langsung di Tanah

Cabe merupakan salah satu komoditas yang paling banyak digunakan untuk memberikan cita rasa lezat dalam…

1 year ago