Tanaman seledri, atau daun seledri, adalah tanaman rempah-rempah yang paling sering digunakan untuk memasak sop karena baunya yang khas dan nikmat. Selain digunakan sebagai tanaman untuk memasak, tanaman seledri ini sendiri ternyata dapat berfungsi sebagai tanaman obat atau yang biasa disebut dengan tanaman herbal. Ditambah, biji dari tanaman seledri ini, sebenarnya dapat pula dijadikan obat dengan cara mengambil ekstrak dari minyak tanaman seledri itu sendiri.
Biasanya, didalam pertanian, tanaman seledri akan memiliki tingkat pertumbuhan terbaiknya apabila ditanaman pada dataran tinggi atau yang memiliki ketinggian sekitar 1000 hingga 1200 mdpl. Walaupun penanaman yang disarankan untuk menumbuhkan tanaman seledri ini berada di ketinggian dataran tinggi. Tetapi, sebenarnya tanaman ini sangat tidak mempunyai masalah apabila ditanaman pada dataran rendah karena ketahanan dari tanaman itu sendiri, yang perbedaan yang dimiliki hanyalah pada tingkat kematangan serta kesuburan dari tanaman seledri itu sendiri.( Baca Juga: Cara Menanam Kamboja)
Karena nilai ekonomis yang tinggi dan banyaknya khasiat yang didapatkan dari tanaman seledri ini membuat kehadirannya selalu banyak peminat untuk membelinya yang kemudian akan memberikan kekurangan pada pasokan pada tanaman itu sendiri. Untuk itu, kita akan membahas teknik budidaya dari tanaman seledri itu sendiri dimulai dari syarat bagaimana tanaman seledri itu tumbuh, teknik yang diperlukan untuk merawat tanaman seledri, hingga cara yang harus dilakukan ketika kita memanen tanaman seledri itu sendiri.
Baca Juga:
Berikut adalah penjelasan bagaimana teknik dari perawatan tanaman seledri itu sendiri sebagaimana yang telah dirangkum.
1. Pembibitan
Kemudian, rendamlah biji seledri tersebut dengan menggunakan air yang tergolong cukup hangat dengan suhu sekitar 50 hingga 60 derajat celcius dalam kurun waktu sekitar 60 menit. Kita dapat menggunakan ember dan tempat lainnya untuk melakukan perendaman biji ini.
Baca juga:
2. Media Tanam
Persiapkan tempat untuk menanam dengan cara membuat bendengan sebagai contoh tempat untuk melakukan penyemaian. Sebaiknya, gunakanlah media semai yang telah dicampurkan dengan tanah dan kompos yang telah diaduk dengan perbandingan 2:1 terhadap tanah dan kompos.
3. Pemggemburan Tanah
Pada bendengan yang telah dibuat sebaiknya diberikan naungan atau alat pelindung diatas bendengan yang akan menggunakan bebahan dasar plastik yang bening agar terhindar dari air hujan secara langsung dan pencaran dari sinar matahari secara langsung. Tidak lupa untuk menggemburkan tanah sebelumnya guna untuk membuat perputaran oksigen serta membuang racun yang berada dan mengendap didalam tanah. Kemudian diamkan.
4. Penanaman Bibit
Kemudian, mulailah menebarkan biji-biji seldri yang sebelumnya telah direndam dengan menggunakan air yang cukup hangat pada media penyemaian. Tidak lupa untuk menutup bagian atas pada biji-biji tersebut dengan menggunakan tanah atau media tanam yang berada di bendengan. Setelah itu, siramlah tanah atau media tanam dengan menggunakan air untuk membuat tanah tersebut terjaga kelembabannya. (Baca Juga: Cara Menanam Buah Naga)
5. Membuat Jalur Garitan
Buatlah jalur untuk garitan terlebih dahulu dengan kedalaman sedalam 0.5 cm dari permukaan bendengan. Berilah jarak antar masing-masing sekitar 10-20 cm. Dan terbarlah benih-benih seledri pada jalur yang dibuat tersebut. Seperti yang telah dilakukan sebelumnya, tutuplah lagi bibit-bibit tersebut dengan menggunakan media tanam dan siramlah media tanaman dengan menggunakan air agar kelembaban dari tanah tersebut tetap terjaga.
6. Perawatan Tanaman Seledri
Supaya biji tanaman seledri yang ditanam dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, sebaiknya kita selalu memperhatikan serta merawatnya untuk menjaga kelembab dari media tanam yang digunakan. Pada periode ini sebaiknya kita melakukan penyiraman yang dilakukan secara rutin setiap pada pagi hari dan sore harinya. (Tetap diperhatikan pula agar tanah yang diberi air tidak terlalu basah dan terlalu kering)
Tunas dari tanaman seldri pada saat ini akan muncul, dan biasanya akan muncul setelah 30 hari. Dengan tumbuhnya 3 hingga 4 helai daun, artinya tanaman ini telah siap untuk dipindahkan ke media tanam lainnya.
Baca Juga: Cara Menanam Anggrek Bulan
7. Pengecekan Secara Rutin
Dalam proses pembibitan ini, tidak ada batasan terhadap kesuksesan tanaman seledri yang anda tanam. Tetaplah melakukan proses pengecekan terhadap tanaman secara rutin. Apabila tedapat serangan dari hama serta gulma. Biasanya, hama yang menyerang tanaman seledri terdiri sebagai berikut, yaitu berupa penyakit fusarium, lalat penggorok daun, busuk akar, busuk lunak bakteri, penyakit mawar sekospora, dan berbagai macam virus lainya. Sebaiknya lakukan perawatan dengan cara menyemprotkan pestisida kepada tanaman seldri yang anda tanam dengan dosis sekitar 30% hingga 50%.
8. Pemberian Pupuk
Guna untuk mempercepat pertumbuhan dari bibit itu sendiri, kita dapat memberikan pupuk daun serta pupuk dengan jenis NPK dengan dosis 10 gram/10 liter apabila telah memasuki hari ke 20 dan 25 penanaman.
Selain itu, terdapat pula jenis-jenis penyakit lain seperti virus aster yellow, cercospora dan bercak septoria yang dapat disebut dengan penyakit khas tanaman seledri. Guna mencegah penyerangan dari bakteri tersebut, sebaik dilakukan pencegahan dari awal. Yaitu dengan cara memperhatikan pemilihan bibit yang unggul dan berkualitas sedari awal, melakukan perawatan dengan memberikan pemupukan yang baik, dan menjaga sanitasi pada kebun. Gulma atau tanaman parasit yang muncul juga perlu diperhatikan, khususnya ketika tanaman seledri sedang memasuki masa pertumbuhan.
9. Waspada Hama Tanaman
Karena pertumbuhan kecambah yang dimiliki oleh seledri ini tergolong cukup lambat, maka biasanya gulma serta tanaman parasit yang berada di sekitar tanaman seledri akan tumbuh dengan cepat, mengalahkan tanaman seledri itu sendiri. Selain itu, apabila serangan penyakit semakin membabi buta, lakukanlah penyemprotan pada tanaman seledri dengan cara memberikan pertisida yang organic. Tetap perhatikan dosis yang akan diberikan karena hal tersebut akan meracuni tanaman seledri yang kita tanam
Baca Juga:
10. Masa Panen Seledri
Akhirnya sampai pada saat yang ditunggu oleh petani untuk memanen hasil dari tanaman yang ia budidayakan. Tanaman seledri ini, apabila ditanam tanpa melakukan pembibitan dan hal-hal lainnya, biasanya dapat dipanen apabila telah memasuki hari ke 160 dan 180. Dan, apabila kita memberikan perawatan yang lebih dan ekstra, maka kita dapat memanen tanaman seledri ketika telah memasuki hari ke 90 dan 125. Untuk pemanenan dari tanaman seledri ini biasanya mulai dilakukan pemanenan ketika pada bagian daun tanaman telah dianggap untuk layak jual, meskipun perbedaan dari ukuran seledri itu berbeda-beda dan variatif.
Pemanenan dapat dilakukan dengan melakukan pemotongan pada pangkal batang tanaman seledri secara periodic. Pada fase ini, pemanenan dapat dilakukan dalam kurun waktu 1 hingga 2 minggu sekali. Kapan tanaman seledri ini sudah tidak layak untuk ditanamkan lagi? Ketika tanaman ini sudah terlihat tidak produktif lagi, atau apabila kita melihatnya pertumbuhan tanaman seledri yang kita tanam tidak secepat yang dahulu lagi. Apabila tanaman seledri ini telah memasuki fase tersebut, kita dapat membuangnya dengan cara mencabutnya.
11. Pasca Panen Seledri
Apabila kita menahan untuk tidak melakukan pemanenan segera terhadap tanaman seledri ini, maka secara berangsur-angsur tanaman akan berubah menjadi gabus, selain itu apabila menanen terlalu dini akan mengakibatkan tangkai daun terlihat lebih besar. Sebaiknya, pemanenan dikerjakan apabila seledri yang dipanen memiliki rentan waktu pertumbuhan yang tergolong sebentar. Maka akan membuat kita memanen lagi tanaman seledri dengan cepat.
Baca Juga:
Di dalam melakukan pembibitan, khususnya pada tanaman seledri, tedapat dua varian cara. Yang pertama disebut dengan pembibitan secara vegetative, atau biasa yang dilakukan dengan cara mengambil dan menanam kembali tanaman seledri pada polybag atau pot yang telah disiapkan sebelumnya. Cara menanam daun seledri ini adalah salah satu cara yang paling mudah dilakukan dan bias terbilang cukup tradisional.
Cara yang kedua adalah dengan menggunakan cara pembibitan generative. Dalam prosesnya, terdapat beberapa tahapan yang harus dilakukan untuk melakukan pembibitan ini. Pertama-tama, biji dari tanaman seledri sebaiknya kita semaikan terlebih dahulu dengan tujuan agar biji dari tanaman seledri itu pecah dan siap menjadi bibit yang kemudian akan ditanamkan. Jadi, cara menanam daun seledri sebenarnya bisa dilakukan dengan mudah.
Pada dasarnya, pertumbuhan tanaman seledri ini sangat memperhatikan lingkungan yang berada di sekitarnya. Dengan melihat kembali penjelasan yang sebelumnya terdapat pada paragraph kedua, kita dapat memperoleh pertumbuhan tanaman seledri ini dengan cara menanamnya pada ketinggian sekitar 1000 hingga 1200 mdpl, dan suhu yang berada di antara 16 hingga 21 derajat celcius.
Selain itu, sudah sifat alamiah dari tanaman itu sendiri bahwasannya tanaman ini mampu memegang air meskipun tanaman seledri ini dikeringkan dan menggunakan tanah dengan pH yang terbilang tinggi, sekitar 5,8 hingga 6,7, dan apabila media tanam yang akan digunakan terlalu masam, sebaiknya perlu diberikan pemberian kapur atau dolomit untuk mengurangi pH pada tanah tersebut. Tetapi, karena tanaman ini memiliki akar yang tergolong cukup pendek, tanaman seledri ini diharapkan akan selalu diberi air yang cukup setiap harinya. Sebagai contoh, lakukanlah irigasi agar melakukan penggunaan air yang tergolong lebih efisien dan ekonomis serta meningkatkan penggunaan dari nitrogen.
Apabila cara menanam daun seledri dilakukan pada musim kemarau, sebaiknya penyiraman yang dilakukan intensif hanya dilakukan dalam kurun waktu satu minggu saja ketika bibit baru saja ditanam dibendengan. Setelah itu, kita dapat dilakukan penyiraman dalam kurun waktu 3 kali seminggu. Lakukanlah penyiraman ini pada musim kemarau saja. Apabila saat ini anda menanam saat musim penghujan, sebaiknya anda menyesuaikan dengan keadaan kelembaban tanah. Apabila tanah sudah terlalu becek, sebaiknya tidak melakukan penyiraman karena akan dapat menyebabkan tanaman seledri yang ditanam busuk. Apabila hujan sudah sangat membasahi tanah, sebaiknya meindahkan tanaman ke tempat yang lebih teduh dan tidak terkena air hujan secara langsung.
Panduan lengkap cara menanam seledri sendiri di rumah
Sebenarnya tanaman seledri sangat mudah, apalagi bila anda malas untuk merawatnya karena pada dasarnya tanaman ini sudah dapat tumbuh untuk sendirinya. Oleh karena itu, cocok bagi pemula untuk mengawali dunia bercocok tanamnya. Apabila anda berminat untuk menanam dan membudidayakan tanaman seledri, yuk segera coba mempraktikan cara diatas. Jangan lupa untuk memberikan infonya kepada kami apabila anda telah mempraktikkan cara menanam daun seledri diatas.
Baca Juga:
Selain air dan sinar matahari, pupuk merupakan salah satu hal yang tidak boleh ketinggalan untuk…
Seperti gulma yang dapat menganggu pertumbuhan tanaman, kutu putih juga merupakan salah satu hama yang…
Euphorbia merupakan salah satu tanaman hias yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Padahal, tanaman ini…
Sekam padi adalah salah satu sisa pertanian yang sering diabaikan, tetapi memiliki potensi besar untuk…
Sekam padi adalah sisa kulit luar butir padi setelah proses penggilingan beras. Sekam ini berwarna…
Cabe merupakan salah satu komoditas yang paling banyak digunakan untuk memberikan cita rasa lezat dalam…