Caisim? Mungkin bagi Anda mendengar kata ini masih menerka kira-kira apa itu? Ternyata caisim adalah nama sayur yang identik dengan sawi. Jika menyebut nama sawi pasti Anda tidak asing. Lalu sebenarnya caisim itu apa? Caisim tergolong tanaman semusim yang artinya tanaman ini hanya berumur pendek. Daun caisim berbentuk halus, tidak berbulu, dan tidak dapat membuat krop (telur). Sedangkan bentuk dari tangkai daun yaitu panjang, langsing, dan warnanya putih kehijauan.
Untuk daun caisim berbentuk lebar memanjang dan tipis serta berwarna hijau. Sementara pelepah daunnya saling membungkus dengan pelepah daun yang lebih muda, dan tulang daun menyirip serta bercabang-cabang. Bagaimana dengan rasa dari caisim ini? Rasanya renyah, segar, namun sedikit pahit.
Caisim relatif tahan terhadap air hujan dibandingkan dengan tanaman sayur lainnya sehingga caisim dapat ditanam sepanjang tahun. Syarat utama untuk menanam caisim adalah area tanam tidak tergenang air namun penyiraman/pengairan harus baik. Cara menanam caisim yang lebih efektif adalah melalui tahapan persemaian di awal penanaman.
Anda harus menyiapkan dan menyemaikan benih caisim. Untuk memperbanyak benih caisim yaitu Anda biarkan tanaman berbunga hingga menghasilkan biji. Tanaman ini harus dibiarkan lebih dari 70 hari agar berbunga dengan baik. Setelah berbunga maka biji caisim baru bisa dipanen, kemudian biji segera dikeringkan dengan dijemur. Jika sedang kemarau dan matahari terik maka proses penjemuran cukup 1-2 hari, namun jika sebaliknya bisa lebih dari itu. Benih caisim bisa tahan hingga 3 tahun jika disimpan dengan baik.
Baca Juga:
Berikut ini detail tahapan cara menanam caisim secara lebih lanjut.
Cara penyimpanan benih yang murah dan mudah yakni dengan menyimpannya dalam botol kaca. Sebelum memasukkan benih, Anda harus sterilkan botol kaca dari jamur dan bakteri lain dengan cara direbus terlebih dahulu. Kemudian botol didiamkan hingga benar-benar kering.
Setelah kering, Anda baru bisa memasukkan biji caisim ke dalam botol hingga leher botol. Tutuplah botol dengan abu yang halus untuk menyerap uap air sehingga kelembaban udara dalam botol terus bertahan serendah mungkin kadarnya. Biji caisim masih bisa bernafas walau abu ditutup karena pertukaran udara masih mungkin terjadi.
Baca juga:
Pengolahan tanah dilakukan 3-4 minggu sebelum masa tanam. Tanah dicangkul hingga kedalaman 30 cm, dibersihkan dari gulma dan tanahnya diratakan. Bila pH rendah gunakan kapur Dolomit sebanyak 1-1,5 ton/ha dan diaplikasikan 3 minggu sebelum tanam dengan cara disebar di permukaan tanah serta aduk rata. Ukuran bedengan yaitu lebar 100-120 cm dan tinggi 30 cm. Jarak baris dalam bedengan 15 cm dan jarak tanam dalam bedengan 10-15 cm.
Baca Juga:
Proses kedua dari cara menanam caisim adalah penanaman benih. Bajak atau cangkul tanah hingga menjadi gembur. Setelah tanah gembur, Anda selanjutnya membuat bedengan dengan ukuran lebar satu meter dan tinggi 20-25 cm. Sedangkan untuk ukuran panjangnya Anda sesuaikan dengan kontur lahan. Kemudian campurkan pupuk dasar di atas bedengan tersebut dengan merata.
Pupuk yang digunakan bisa berupa kotoran ayam atau kompos yang telah matang sebanyak 20 ton per hektar. Setelah pemupukan, biarkan lahan selama 2-3 hari. Ambil bibit caisim yang telah disemaikan sebelumnya dengan bentuk bibit telah memiliki 3-4 helai daun. Tanamlah bibit caisim tersebut di atas bedengan dengan jarak tanam masing-masing 10 x 15 cm. Untuk mempertahankan kelembaban, siramlah bibit-bibit tersebut dengan air.
Baca Juga:
4. Penyemaian Bibit Caisim
Sebaiknya benih caisim disemaikan terlebih dahulu sebelum ditanam secara bersamaan. Bagaimana cara menyemainya? Anda hanya perlu merendam benih dalam air selama kurang lebih 2 jam. Akan lebih baik jika direndam dengan larutan hangat Previcur N yang mengandung konsentrasi 0,1% selama ± 2 jam. Lalu, Anda angkat dan tebarkan benih secara merata di atas media semai.
Media semai ini sebaiknya diberi pelindung agar tidak terkena sinar matahari dan hujan secara langsung. Media semai berupa kompos halus yang dicampur dengan tanah. Tutuplah media penyemaian dengan jerami kering hingga tunas mulai muncul pada 2-3 hari kemudian. Setelah itu, Anda singkirkan jerami kering tersebut agar bibit caisim tumbuh hingga 2-3 minggu, barulah bibit tersebut siap dipindahkan. Dalam proses penyemaian ini, Anda harus selalu memperhatikan kelembaban media tanam dengan melakukan penyiraman secara teratur.
Baca Juga:
5. Perawatan
Penyiraman harus selalu diperhatikan dalam budidaya caisim terutama di musim kemarau sebaiknya dilakukan setiap pagi dan sore. Jika matahari tidak terlalu terik, Anda cukup menyiram pada sore atau pagi hari saja. Tahap selanjutnya adalah penjarangan dan penyulaman.
Penjarangan ini dilakukan hanya jika tanaman tumbuh terlalu rapat sehingga daunnya tidak menghalangi tanaman lain yang dapat mengakibatkan pertumbuhan caisim kurang maksimal. Untuk penyulaman dilakukan saat ada tanaman yang mati atau sekedar layu. Penyulaman sebaiknya menggunakan tanaman yang baru tumbuh dari hasil penyemaian sebelumnya.
Baca Juga:
6. Penyiraman Tanaman Caisim
Tanaman caisim dapat dirawat dengan cara yang mudah. Pemeliharaan penting dilakukan sehingga hasil yang didapat lebih maksimal. Penyiraman yang rutin dibutuhkan ketika penyemaian hingga tanaman bertumbuh dewasa karena air sangat dibutuhkan oleh tanaman ini agar siap panen. Anda dapat melakukan penyiraman satu kali sehari pada pagi atau sore hari. Tahap selanjutnya adalah penjarangan atau pemberian jarak antar tanaman.
Penjarangan baru bisa dilakukan 2 minggu setelah penanaman dengan mencabuti tanaman yang tumbuh terlalu rapat. Setelah itu, lakukan penyulaman di mana tahap ini adalah kegiatan mengganti tanaman yang lama atau mati terkena hama diganti dengan tanaman yang baru. Kemudian siangi tanaman caisim Anda selama dua minggu sekali atau siangi caisim sesuai dengan pertumbuhan gulma pada tanaman. Setelah berumur 3 minggu, segera beri pupuk dengan cara penaburan.
Baca Juga:
7. Pembasmian Hama dan Pengganggu Tanaman Lainnya (OPT)
Untuk mencegah timbulnya hama dan penyakit, Anda perlu perhatikan sanitasi lahan, drainase yang baik dan jika perlu tanaman dapat disemprot dengan menggunakan pestisida. OPT utama yang menyerang caisim adalah ulat daun kubis (Plutella xylostella).
Pembasmiannya dapat dilakukan dengan pemanfaatan Diadegma semiclausum sebagai parasitoid hama Plutella xylostella, penggunaan pestisida nabati, biopestisida, dan pestisida kimia. Penggunaan pestisida harus diperhatikan dengan benar pemilihan jenis, dosis, volume semprot, cara aplikasi, interval maupun waktu aplikasinya.
Tahap penyiangan dilakukan 2–4 kali selama masa penanaman caisim atau harus disesuaikan dengan kondisi keberadaan gulma pada bedeng. Penyiangan gulma dilakukan pada usia tanaman satu minggu setelah dipindahkan. Hama yang sering menyerang caisim adalah sejenis kutu dan walang sangit yang membuat daun bolong.
Ada beberapa hama dan penyakit lainnya yaitu ulat, cacing bulu, bercak daun, busuk basah, penyakit embun tepung, penyakit rebah semai, busuk daun, busuk akar, dan virus mosaik. Untuk penanganan hama yang bisa dilakukan adalah dengan larutan nabati yang dibuat dari campuran kipait dan gadung dan dengan sabun colek atau putih telur sebagai perekatnya. Larutan nabati ini diencerkan dan disemprotkan pada tanaman secukupnya.
Baca juga:
8. Proses Panen Casim
Budidaya caisim bisa dipanen setelah melewati masa 20 hari sejak bibit dipindahkan dari tempat penyemaian atau sekitar 40 hari dari awal. Dalam satu kali panen, budidaya caisim organik mampu menghasilkan 20 ton per hektar. Caisim dipanen dengan dicabut, lalu cuci bersih bagian akarnya dari tanah atau lumpur. Setelah dipanen, biasanya Anda harus mencabuti bagian daun yang rusak. Kemudian caisim diikat akarnya dan digabungkan dengan caisim lain lalu diikat dengan tali bambu.
Baca Juga:
Tanaman caisim sebenarnya dapat tumbuh dan beradaptasi di semua jenis tanah, baik tanah mineral yang bertekstur ringan sampai pada tanah bertekstur berat serta pada tanah organik seperti tanah gambut. Kemasaman (pH) tanah yang optimal antara 6 hingga 6,5. Sedangkan temperatur yang optimum bagi pertumbuhan caisim adalah 15 hingga 20 derajat celcius.
Cara lain penanganan hama yakni dengan penyiraman teratur supaya telur kutu atau walang sangit yang menempel bisa terhanyutkan oleh air. Pengendalian hama dan penyakit yang paling penting adalah menjaga kesehatan tanaman dan upayakan agar tanaman tidak kekurangan makanan.
Jika tanaman sehat maka hama atau penyakit tidak akan bisa menginfeksi atau menyerang layaknya manusia yang harus menjaga kekebalan tubuh. Cara membuat tanaman sehat adalah menyediakan bahan organik di dalam tanah untuk asupan unsur yang beragam. Bahan organik juga memberi makanan bagi hama-hama yang menyerang tanaman sehingga hama tidak menyerang tanaman.
Baca Juga:
Lihat juga video cara menanam caisim berikut ini:
Selamat mencoba proses budidaya caisim ini. Nikmati prosesnya dan Anda akan menikmati manfaatnya. Caisim ini bermanfaat bagi tubuh dan jika Anda bisa menghasilkan panen yang besar secara terus menerus maka Anda bisa menjualnya sehingga Anda akan mendapat keuntungan.
Baca Juga:
Selain air dan sinar matahari, pupuk merupakan salah satu hal yang tidak boleh ketinggalan untuk…
Seperti gulma yang dapat menganggu pertumbuhan tanaman, kutu putih juga merupakan salah satu hama yang…
Euphorbia merupakan salah satu tanaman hias yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Padahal, tanaman ini…
Sekam padi adalah salah satu sisa pertanian yang sering diabaikan, tetapi memiliki potensi besar untuk…
Sekam padi adalah sisa kulit luar butir padi setelah proses penggilingan beras. Sekam ini berwarna…
Cabe merupakan salah satu komoditas yang paling banyak digunakan untuk memberikan cita rasa lezat dalam…