Menanam jambu biji sebenarnya bukanlah perkara yang sulit mengingat tanaman ini memiliki toleransi yang cukup tinggi terhadap lingkungan di wilayah tropis. Jambu biji memiliki begitu banyak varietas dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Maka tidaklah heran jika banyak kalangan yang ingin berlomba-lomba untuk membudidayakan jambu biji.
Jambu biji dapat dibudidayakan melalui perkembangbiakan vegetatif dan generatif. Perkembangbiakan secara vegetatif dilakukan dengan mencangkok ataupun okulasi, sedangkan generatif dilakukan dengan menanam biji. Untuk menghasilkan tanaman jambu biji yang lebih kuat dan berbuah lebat disarankan untuk menanam dari biji. Lebih lanjut dalam artikel ini akan fokus untuk membahas cara menanam jambu biji dari biji.
Baca Juga:
1. Pemilihan Bibit Unggul Jambu Biji
Setelah Anda memutuskan jenis jambu biji yang Anda ingin tanam, maka Anda perlu memilih buah jambu biji yang berkualitas sebagai upaya untuk mendapatkan biji yang juga berkualitas. Berikut adalah tips untuk memilih jambu biji.
Jika Anda sudah mendapatkan buah jambu biji yang berkualitas, maka langkah selanjutnya adalah menyiapkan biji dari buah jambu biji agar siap untuk disemai. Bagaimana cara memperoleh biji buah tersebut? Dan bagaimana proses persiapan biji buah jambu biji yang baik? Mari kita ulas sedikit untuk langkah-langkahnya!
Setelah mempersiapkan bibit unggul jambu biji, selanjutnya mari kita cari tahu bagaimana cara menanam jambu biji dengan baik.
2. Persiapan Media Tanam
Media tanam yang digunakan dalam tahap ini bertujuan untuk menumbuhkan bibit buah dari biji. Untuk melakukan penyemaian, maka siapkanlah alat dan bahan berikut ini.
Jika Anda alat dan bahan yang digunakan untuk menyemai bibit sudah lengkap, maka proses menanam sudah bisa untuk dilakukan.
Baca juga:
3. Penyemaian
Oleh karena itu, lakukanlah proses penyemaian di tempat yang aman dan strategis sehingga Anda dapat memantau pertumbuhan biji buah secara berkala. Penyemaian untuk benih jambu biji dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut, yaitu.
Jika penyemaian berhasil, maka tunas akan dapat tumbuh dalam jangka waktu 20 – 30 hari. Sekitar 2 – 4 bulan kemudian bibit akan mencapai ketinggian kurang lebih 5 – 10 cm. Pada masa inilah bibit sudah dianggap siap untuk dipindahkan ke lahan yang permanen. Persiapan lahan permanen harus sudah disiapkan terlebih dahulu agar pemindahan bibit dapat dilakukan di waktu yang tepat.
Baca juga:
4. Persiapan Lahan
Baca juga:
5. Pemindahan Bibit Jambu Biji
Baca juga:
6. Penyiraman
Anda disarankan untuk melakukan penyiraman secara rutin pada pagi dan sore hari. Waktu yang dianjurkan pada pagi hari adalah mulai dari pukul 7 hingga 9, sedangkan waktu yang dianjurkan saat sore hari adalah pada pukul 3 hingga 5 sore. Selain dari waktu tersebut, janganlah melakukan penyiraman.
Kuantitas air juga perlu diperhitungkan. Jambu biji tidak akan mampu bertahan jika mendapat pasokan air yang terlalu banyak atau tergenang air dalam waktu yang lama. Hal ini akan menyebabkan pembusukan tanaman jambu biji berlangsung dengan lebih cepat. Untuk itu metode penyiraman juga perlu diperhatikan dalam merawat tanaman jambu biji. Meskipun terlihat sepele, beberapa hal berikut terkait proses menyiram, harus diperhatikan.
Baca Juga:
7. Penyiangan dan Penggemburan Tanah
Penyiangan merupakan salah satu cara yang perlu dilakukan untuk menunjang pertumbuhan tanaman jambu biji dengan melindungi tanaman pokok dari tanaman-tanaman liar di sekitarnya. Tanaman jambu biji yang langsung ditanam di lahan tanah akan jauh lebih berisiko dikelilingi oleh tanaman liar jika dibandingkan penanaman yang dilakukan di pot.
Tanaman liar atau gulma akan menyerap nutrisi dalam tanah, yang kemudian akan berdampak pada tingkat nutrisi yang diserap oleh tanaman pokok. Jika nutrisi dalam tanah terbagi, maka pertumbuhan jambu biji pun tidak akan optimal.
Penyiangan atau pemberantasan gulma sebaiknya dilakukan secara berkala. Hal ini sudah dapat dipantau sejak 2 minggu setelah bibit dipindahkan ke media tanam permanen. Anda bisa memberantas gulma dengan menggunting, mencangkul, ataupun mencabutnya dengan tangan.
Di samping melakukan penyiangan, disarankan juga untuk melakukan penggemburan tanah secara berkala. Pantaulah keadaan tanah di sekitar tanaman jambu biji. Penggemburan tanah dapat membantu sirkulasi udara sehingga secara tidak langsung mampu menunjang pertumbuhan tanaman jambu biji dengan optimal.
Baca Juga:
8. Pemupukan
Pemupukan pada tanaman jambu biji juga perlu dilakukan sebagai upaya untuk mempercepat pertumbuhan tanaman jambu biji. Pemberian pupuk sebaiknya dilakukan secara berkala.
Baca juga:
9. Proses Panen Jambu Biji
Setelah tiga tahun masa tanam, maka proses panen pun sudah dapat dilakukan. Sebelum memanen, pastikan buah yang dihasilkan sudah matang. Perhatikanlah ciri-ciri berikut untuk menentukan bahwa buah jambu biji sudah siap untuk dipanen.
Ketika buah jambu biji Anda memenuhi tiga ciri-ciri tersebut, maka Anda sudah diizinkan untuk memanen. Panen dapat dilakukan dengan memetik dan memotong tangkai jambu biji dengan alat potong seperti pisau atau gunting.
Pasca panen, Anda masih dapat memelihara tanaman jambu biji tersebut karena tanaman ini masih mampu menghasilkan buah di periode berikutnya. Tentunya, perawatan juga harus tetap dijalankan. Pemangkasan terhadap ranting-ranting yang sudah terlalu panjang atau tua juga dianjurkan untuk dilakukan guna merangsang pertumbuhan ranting baru.
Baca juga:
Berikut adalah cara menanam jambu biji dalam pot yang dapat Anda praktikkan secara langsung di rumah dengan motede mudah.
Jadi, begitulah cara menanam jambu biji dalam pot.
Baca Juga:
Jambu biji merupakan tanaman yang dapat dikatakan mudah untuk tumbuh di berbagai tempat. Hanya saja kualitas buah yang dihasilkan serta kecepatan pertumbuhan tanaman akan berbeda di satu tempat dengan tempat yang lain. Ada beberapa karakteristik lingkungan yang disukai oleh tanaman jambu biji untuk tumbuh.
Baca juga:
Berikut ini panduan lengkap cara menanam jambu biji bagi pemula:
Baik! Demikianlah ulasan mengenai cara menanam jambu biji. Bagaimana? Cukup mudah bukan? Selamat mencoba!
Baca juga:
Selain air dan sinar matahari, pupuk merupakan salah satu hal yang tidak boleh ketinggalan untuk…
Seperti gulma yang dapat menganggu pertumbuhan tanaman, kutu putih juga merupakan salah satu hama yang…
Euphorbia merupakan salah satu tanaman hias yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Padahal, tanaman ini…
Sekam padi adalah salah satu sisa pertanian yang sering diabaikan, tetapi memiliki potensi besar untuk…
Sekam padi adalah sisa kulit luar butir padi setelah proses penggilingan beras. Sekam ini berwarna…
Cabe merupakan salah satu komoditas yang paling banyak digunakan untuk memberikan cita rasa lezat dalam…