Siapa yang tidak mengenal serai? Serai yang memiliki beragam manfaat kini dapat ditanam dengan mudah, bahkan di pekarangan rumah Anda sendiri. Artikel ini akan membahas mengenai cara menanam serai yang baik. Tapi sebelumnya, mari kita kenali lebih jauh dulu mengenai seluk beluk tanaman serai ini!
Serai atau yang juga disebut sereh memiliki nama latin Cymbopogon citratus. Serai merupakan tanaman yang tergolong ke dalam jenis rumput-rumputan. Tanaman ini sekilas menyerupai alang-alang yang tidak memiliki batang sejati melainkan hanya terdiri dari beberapa lapis pelapah daun. Bentuk daunnya pipih dan panjang dengan tekstur yang kasar dan tajam. Biasanya warna daunnya adalah hijau muda. Semakin tua usia tanaman ini maka daunnya akan terlihat menguning bahkan kecoklatan. Pada bagian sudut daun biasanya terdapat bulu-bulu halus yang jika terkena kulit akan menyebabkan rasa gatal.
Serai berasal dari bagian selatan India dan Sri Lanka. Serai banyak mengandung minyak atsiri. Oleh masyarakat Asia, serai biasanya digunakan sebagai bahan bumbu masakan dan juga untuk pengobatan. Serai memiliki rasa dan aroma yang khas yang dapat menunjang citarasa makanan, seperti pada sup ataupun kari. Sedangkan di daratan Amerika dan Afrika, serai senantiasa diolah sebagai minuman sejenis teh.
Baca juga:
Manfaat Serai
Hampir seluruh bagian dari tanaman serai dapat dimanfaatkan, baik daun, batang, dan umbi serai. Batang serai biasa digunakan sebagai pewangi dan bumbu masakan karena wanginya yang khas seperti lemon. Daunnya pun juga kerap digunakan untuk menambah citarasa pada makanan serta dimanfaatkan dan diolah sebagai obat. Secara spesifik, beberapa manfaat serai dalam bidang pengobatan dan kesehatan tubuh adalah sebagai berikut.
Manfaatnya yang begitu luas membuat serai memiliki daya tarik tersendiri untuk dikonsumsi dan diolah. Pengolahan serai dengan cara yang tepat akan dapat memberi manfaat, sehingga tidak heran jika banyak kalangan yang mencoba untuk menanam serai di pekarangan rumahnya.
Baca juga:
Serai termasuk tanaman yang cukup mudah untuk ditanam. Anda bisa memanfaatkan sisa serai dari kegiatan memasak untuk dijadikan sebagai bakal benih tanaman serai. Tidak butuh pekarangan rumah atau lahan yang luas untuk media tanamnya. Kini Anda juga bisa menanam serai dengan menggunakan pot dan sekaligus bisa Anda manfaatkan sebagai tanaman hias yang memperindah rumah Anda. Berikut adalah langkah-langkah atau cara menanam serai dengan pot yang dapat Anda terapkan di rumah dengan memanfaatkan sisa bumbu masakan Anda.
1 Persiapan Bibit Serai
Jika Anda memiliki tanaman serai yang sudah tumbuh dan berakar, maka untuk pemilihan bibit unggulnya akan lebih mudah. Berikut adalah tahapannya.
Jika Anda sudah memiliki bibit yang berakar, maka Anda dapat langsung melompat ke tahap 4 dalam cara menanam serai sendiri. Lebih mudah bukan?
Baca juga:
2 Persiapan Media Tanam (Media Air)
Alat dan bahan yang perlu disiapkan cukup sederhana. Semua hal ini pasti Anda sudah miliki di rumah. Beberapa alat dan bahan yang harus disiapkan untuk menumbuhkan akar dengan media air adalah sebagai berikut.
3 Cara Menumbuhkan Akar Serai dengan Media Air
Khusus untuk calon bibit serai yang belum memiliki akar, Anda harus melewati proses penanaman serai dengan media air. Hal ini bertujuan untuk menumbuhkan akar pada serai. Bisa saja Anda tidak melewati proses ini, namun kemungkinannya sangat kecil untuk tanaman Anda bertahan hidup.
Biasanya yang terjadi saat menanam serai tanpa akar langsung ke dalam tanah adalah batang serai berubah menjadi kecoklatan, semakin kurus, dan akhirnya layu. Hanya sedikit kemungkinan batang tersebut akan dapat tumbuh dan berakar. Berikut adalah cara yang harus dilakukan untuk menumbuhkan akar serai.
Baca Juga:
4 Persiapan Media Tanam (Media Tanah)
Tentunya media untuk menanam serai pada tahap berikutnya berbeda. Setelah tumbuh akar, sebaiknya serai dipindahkan ke media tanah, mengingat media tanam serai sesungguhnya adalah media tanah. Beberapa alat dan bahan yang perlu disiapkan untuk memindahkan bibit serai ke media tanah adalah sebagai berikut.
5. Pemindahan Bibit Serai ke Media Tanah
Jika akar serai sudah tumbuh (setelah satu minggu perendaman) maka bibit sudah siap untuk dipindahkan ke media tanah. Berikut adalah langkah-langkah untuk memindahkan atau menanam serai dengan media tanah.
Baca Juga:
6. Penyiraman
Cara menanam serai yang paling penting adalah tahap perawatannya. Salah satu cara merawat tanaman serai agar dapat tumbuh dengan baik adalah dengan menyiram tanaman ini setiap hari. Direkomendasikan untuk menyiram tanaman serai ini sebanyak dua kali setiap harinya.
Hal ini bertujuan untuk mencegah tanaman serai menjadi layu. Selain itu, penyiraman rutin terhadap tanaman serai juga bertujuan untuk menyiapkan tanaman untuk ditanam di lahan terbuka atau lahan yang lebih besar.
7. Pemupukan
Tidak hanya di awal proses menanam, pemberian pupuk juga perlu dilakukan pasca pembibitan. Anda dapat memberi pupuk kandang atau kompos.
Kedua pupuk organik ini cenderung sering direkomendasikan karena akan dapat menghasilkan kualitas pertumbuhan tanaman serai yang jauh lebih baik, terutama dalam hal kecepatan pertumbuhan umbi tanaman serai. Pemupukan dapat dilakukan pada tanaman serai saat berusia 4, 8, dan 16 minggu.
8. Penyiangan dan Penggemburan Tanah
Penyiangan merupakan salah satu aktivitas dalam satu rentangan kegiatan bercocok tanam, dimana kegiatan ini dilakukan dengan mencabut gulma atau tanaman liar yang berada di sekitar tanaman budidaya atau holtikultura sekaligus dengan kegiatan menggemburkan tanah.
Dalam merawat tanaman serai, hal ini juga perlu dilakukan guna mencegah penyerapan nutrisi-nutrisi baik oleh tanaman-tanaman liar yang bersifat parasit. Jika nutrisi tanaman serai diserap oleh tanaman lain, maka akan berdampak pada pertumbuhan tanaman serai yang lambat atau bahkan menyebabkan gagal tumbuh.
Selain penumpasan gulma, penggemburan tanah juga harus rutin dilakukan untuk meningkatkan penyerapan nutrisi oleh tanaman serai. Lebih lanjut hal ini juga perlu dilakukan untuk tetap menjaga sirkulasi udara atau oksigen di dalam tanah.
Baca juga:
9. Pemangkasan Daun
Jika tanaman serai sudah berusia 5-6 bulan, maka perlu dilakukan pemangkasan terhadap daun-daun tanaman serai yang sudah tua. Daun serai yang sudah tua biasanya berukuran panjang dengan warna yang berubah menjadi kecoklatan. Pemangkasan selanjutnya dilakukan pada usia 12 bulan. Pemeliharaan dengan memangkas daun bertujuan untuk meningkatkan kuantitas rimpang umbi sehingga serai yang dihasilkan semakin banyak.
Baca juga:
10. Proses Panen Serai
Jika keseluruhan tahap sudah Anda ikuti dengan tepat, maka saatnya untuk menikmati hasilnya. Dapat dipastikan tanaman serai yang Anda tanam akan siap panen di usia sekitar 8 – 10 bulan, tergantung dari cara perawatan yang Anda lakukan. Berikut adalah langkah-langkah untuk memanen tanaman serai.
Baca juga:
Tanaman serai yang dianggap sebagai tanaman yang mudah tumbuh ternyata juga memiliki syarat untuk tumbuh. Sebelum bercocok tanam, silakan Anda perhatikan juga syarat tumbuhnya. Pastikan lingkungan Anda dapat menunjang pertumbuhan tanaman serai. Berikut ini adalah syarat tumbuh dari tanaman serai.
Baca Juga:
Berikut ini adalah cara menanam serai di pot:
Berikut ini adalah panduan lengkap cara menanam serai di pot
Demikianlah cara menanam serai dalam pot dengan metode yang mudah. Semoga artikel ini dapat membantu Anda dalam melakukan budidaya serai. Selamat mencoba berocok tanam!
Baca Juga:
Selain air dan sinar matahari, pupuk merupakan salah satu hal yang tidak boleh ketinggalan untuk…
Seperti gulma yang dapat menganggu pertumbuhan tanaman, kutu putih juga merupakan salah satu hama yang…
Euphorbia merupakan salah satu tanaman hias yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Padahal, tanaman ini…
Sekam padi adalah salah satu sisa pertanian yang sering diabaikan, tetapi memiliki potensi besar untuk…
Sekam padi adalah sisa kulit luar butir padi setelah proses penggilingan beras. Sekam ini berwarna…
Cabe merupakan salah satu komoditas yang paling banyak digunakan untuk memberikan cita rasa lezat dalam…