Bawang merah adalah salah satu bumbu dapur yang sangat penting. Karena hampir semua masakan dibuat menggunakan bawang merah sebagai bahan pelengkapnya. Tidak heran kebutuhan bawang merah semakin meningkat setiap harinya dan menjadikan harga bawang merah pun terkadang lebih mahal jika dibandingkan dengan bawang putih dan sayuran lain.
Bawang merah atau dikenal juga dengan nama latin Allium cepa var ascalonicum (L) back merupakan tanaman yang berasal dari Iran, Pakistan dan daerah disekitarnya ini merupakan tanaman yang paling terkenal di dunia. Karena selain digunakan sebagai bumbu masak, bawang merah juga ternyata bisa di konsumsi dengan cara yang lain. Seperti misalnya dijadikan bawang goreng, acar sebagai pelengkap sebuah masakan, ataupun di makan mentah.
Namun tidak hanya digunakan untuk konsumsi, bawang merah juga biasa digunakan untuk pengobatan tradisonal. Seperti misalnya dijadikan bahan untuk pengobatan ‘kerik’ jika anda masuk angin. Tidak hanya itu, bawang merah juga diyakini memiliki khasiat lain dalam menyembuhkan beberapa penyakit seperti:
Beragamnya fungsi bawang merah diatas adalah karena bawang merah memiliki banyak kandungan yang berguna untuk kesehatan tubuh. Seperti misalnya kandungan kalium dan serat. Tidak hanya itu, bawang merah juga memiliki kandungan vitamin C , asam folat, kalsium dan juga zat besi yang sangat berguna untuk kesehatan dan kebugaran tubuh.
Di Indonesia sendiri, ada beberapa daerah yang menjadikan bawang merah sebagai komoditas utama pertaniannya. Seperti misalnya kabupaten Brebes di Jawa Tengah dan juga kabupaten Cirebon yang ada di Jawa Barat.
Baca Juga:
Jika anda tertarik untuk membudidayakan bawang merah, di bawah ini terdapat cara menanam bawang merah di potsehingga anda bisa mencobanya sendiri dirumah. 6 langkah sederhana budidaya bawang merah di pot untuk hasil maksimal adalah cara yang sangat sederhana bagi anda yang ingin belajar menanam bawang merah di rumah. Berikut ini adalah cara menanam bawang merah di pot agar cepat tumbuh:
1. Memilih wadah tanam
Lubang pada pot merupakan hal yang sangat vital. Tidak perlu khawatir tanah yang anda letakan di dalam pot akan keluar dari lubang yang ada dibawahnya. Fungsi dari lubang ini adalah sebagai sirkulasi air sehingga setiap kali tanaman yang kita tanam disiram, tanah didalam pot itu tidak mengandung air yang berlebihan yang berpotensi merusak tanaman.
Ada dua buah jenis pot. Ada yang diletakan di lantai dan ada pula yang digantung. Jika anda memilih pot gantung, yang harus diperhatikan adalah berat dari pot tersebut. Terlebih pada saat pot baru saja disiram. Air akan menambah berat dari pot. Dan jika pot tidak kuat, pot bisa jebol karena tidak kuat menahan berat.
Ada beberapa bahan yang biasa digunakan untuk membuat pot dengan fungsi yang berbeda-beda. Seperti misalnya pot yang terbuat dari plastik yang merupakan pot yang cukup murah dalam segi harga. Namun terkadang pot dari plastik bersifat menkilat dan cukup menyilaukan mata jika terkena sinar matahari langsung.
Selain itu juga ada pot yang terbuat dari keramik dan beton yang bisa mempertahankan kelembapan tanah bagi tanaman yang memerlukan kelembapan tinggi. Lalu ada juga pot dengan bahan dasar kayu dan tanah liat yang cocok digunakan pada saat musim hujan karena dapat menjaga kelembapan tanah yang ada didalamnya. Namun kekurangan pot yang terbuat dari kayu dan tanah liat ini adalah mudah rusak.
Hal terakhir yang harus diperhatikan adalah ukuran. Ukuran pot harus menyesuaikan tanaman dan luas tempat yang ada. Jika anda ingin menanam bawang, pot yang digunakan tidak perlu terlalu besar. Bahkan jika memang sudah ada yang besar, anda bisa menanam 2-3 bibit dalam satu pot untuk mengefisiensikan tempat.
Baca Juga:
2. Persiapan bibit
Baca Juga:
3. Teknik penanaman
Baca Juga:
4. Cara menanam bawang merah di pot
Jadi, begitulah cara menanam bawang merah di pot agar tumbuh subur. Namu, lihat lagi tahap perawatan selanjutnya.
Baca Juga:
5. Teknik perawatan
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk merawat tanaman bawang merah yang anda tanam agar mendapatkan hasil yang maksimal pada saat panen. Beberapa hal itu adalah:
Pada tahap awal penanaman, penyiraman sebaiknya dilakukan dua kali dalam satu hari di waktu pagi dan sore. Hal ini dimaksud untuk menjaga kelembaban tanah. Namun setelah masuk usia 10 hari, itensitas penyiram air dapat dikurangi menjadi satu kali sehari.
Baca Juga:
6. Penyiangan gulma
Gulma adalah salah satu musuh para petani. Terlebih pada musim hujan dimana gulma dapat tumbuh dengan sangat cepat. Gulma dapat menimbulkan banyak dampak positif bagi tanaman. Seperti salah satunya adalah mengganggu pertumbuhan bawang merah yang anda tanam atau juga menyerap nutrisi yang ada didalam tanah sehingga bawang merah yang ditanam tidak mendapat nutrisi yang cukup untuk tumbuh.
Baca Juga:
7. Pemberian pupuk lanjutan adalah hal penting lainnya
Namun ada yang harus diperhatikan dalam pemilihan pupuk lanjutan. Karena biasanya pupuk lanjutan terdiri dari dua jenis pupuk. Yaitu pupuk daun dan pupuk buah. Pemberian jenis pupuk yang salah pada suatu tanaman akan berdampak pada pertumbuhan dari tanaman yang ditanam. Karena kedua pupuk tersebut memiliki fungsi yang berbeda. Pupuk daun biasanya digunakan untuk melebatkan daun dan pupuk buah untuk menumbuhkan buah. Jika anda menanam bawang untuk diambil daunnya, gunakan pupuk daun sebagai pupuk lanjutan. Dan jika anda menanam bawang untuk diambil umbinya, gunakan pupuk buah sebagai pupuk lanjutan.
Baca Juga:
8. Pengendalian hama
Salah satu ciri tanaman bawang merah yang terserang hama ulat adalah terdapatnya bercak-bercak putih pada daun bawang. Selain itu, jika diperhatikan secara seksama, kita akan melihat beberapa bagian daun yang robek dimakan ulat. Jika sampai terkena hama ini, ada dua buah cara yang bisa anda lakukan. Cara kimiawi dan cara organik. Cara kimiawi, anda bisa menyemprotkan insektisida kepada tanaman bawang merah yang terserang hama ini. Namun jika tanaman bawang merah anda tidak terlalu banyak jumlahnya, maka lebih disarankan untuk mengatasi hama ini dengan cara organik. Yaitu mengambil, secara manual, ulat-ulat yang ada didaun.
Baca Juga:
9. Cara pemanenan bawang merah
Faktor cuaca adalah salah satu faktor yang sangat berpengaruh pada hasil panen tanaman bawang merah. Karena seperti dijelaskan diatas, bawang merah termasuk tanaman yang tidak membutuhkan banyak air pada saat penanaman. Karena semakin banyak air yang didapatkan, kemungkinan bawang merah membusuk akan semakin tinggi dan kemungkinan untuk gagal panen juga bisa terjadi. Untuk itulah, ketika anda memutuskan menanam bawang merah dengan menggunakan pot, usahakan tanaman bawang merah terkena sinar matahari yang cukup namun tetap terhindar dari air hujan.
Cara kita mengetahui apakah tanaman bawang merah sudah siap panen atau belum adalah dengan memperhatikan daun-daunnya. Jika daunnya sudah tinggi dan 90% sudah merunduk, itu tandanya tanaman bawang merah anda sudah bisa dipanen. Jika anda ingin menggunakan hasil panen bawang merah itu untuk konsumsi sendiri, anda bisa langsung mengolahnya untuk segera di konsumsi. Namun berbeda jika anda ingin menjualnya.
Biasanya, para petani bawang merah, setelah bawang merah mereka terpanen, mereka akan segera menjemurnya di bawah sinar matahari 7 sampai 14 hari hingga kadar airnya hanya tinggal 85% saja. Penjemuran ini bermaksud untuk mengurangi kadar air yang terdapat didalam bawang merah sehingga menjadikannya lebih awet untuk di simpan beberapa waktu kedepan.
Baca Juga:
berikut ini adalah panduan lengkap cara menanam bawang merah di pot agar cepat tumbuh
Demikianlah cara menanam bawang merah di pot agar cepat tumbuh untuk hasil maksimal untuk membantu anda mendapatkan hasil yang maksimal dalam menanam bawang merah di rumah. Semoga bermanfaat dan Selamat bercocok tanam!
Baca Juga:
Selain air dan sinar matahari, pupuk merupakan salah satu hal yang tidak boleh ketinggalan untuk…
Seperti gulma yang dapat menganggu pertumbuhan tanaman, kutu putih juga merupakan salah satu hama yang…
Euphorbia merupakan salah satu tanaman hias yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Padahal, tanaman ini…
Sekam padi adalah salah satu sisa pertanian yang sering diabaikan, tetapi memiliki potensi besar untuk…
Sekam padi adalah sisa kulit luar butir padi setelah proses penggilingan beras. Sekam ini berwarna…
Cabe merupakan salah satu komoditas yang paling banyak digunakan untuk memberikan cita rasa lezat dalam…