Kelinci merupakan salah satu hewan mamalia yang sangat familiar. Bertubuh kecil dan lucu menjadikan kelinci salah satu hewan yang banyak di jadikan hewan peliharaan. Terlebih, karena termasuk hewan yang jinak dan ramah, banyak anak-anak yang menjadikannya teman bermain saat dirumah atau dikebun.
Baca Juga:
Ras Kelinci
Secara umum, kelinci dapat dibagi menjadi beberapa jenis. Seperti jenis berdasarkan habitat yang terdiri dari kelinci liar (Lepus Curpaeums) dan kelinci peliharaan (Oryctolagus Cuniculus). Lalu ada juga kelinci yang berdasarkan panjangnya bulu, dan ada juga kelinci yang berdasarkan ras yang terdiri dari:
Selain digemari karena kejinakannya, ternyata alasan lain orang mulai beternak kelinci karena kelinci memiliki banyak keunggulan tersendiri dibanding beternak hewan yang lain, terutama kelinci pedaging. Karena itulah berikut ini cara-cara budidaya kelinci
Tidak hanya penikmatnya yang bertambah, kelinci termasuk hewan mamalia yang tingkat reproduksinya cepat. Bahkan sekali melahirkan, seekor kelinci betina bisa melahirkan 8-12 anak kelinci. Inilah kenapa beternak kelinci termasuk salah satu pilihan yang tepat jika anda ingin beternak hewan. Terlebih beternak kelinci bisa dimulai dengan modal yang relatif sedikit.
Lalu bagaimana jika anda seorang pemula yang baru ingin mencoba budidaya kelinci? Apakah ada teknik khusus yang diperlukan agar berhasil dalam ternak kelinci ini? Tidak perlu khawatir, berikut kami berikan langkah-langkah dalam beternak kelinci bagi pemula.
Baca juga:
1. Kandang Kelinci
Anda memutuskan ingin memulai ternak kelinci dari skala kecil ataupun langsung skala besar, yang harus ada perhatikan di awal adalah keteresediaan kandang. Terlebih jika anda memiliki lahan atau tempat yang terbatas. Dan berikut adalah beberapa hal yang perlu anda perhatikan saat menyediakan kandang bagi kelinci:
Jika anda beternak kelinci di pekarangan rumah, Jarak kandang dari rumah anda adalah satu hal yang sangat penting untuk di perhatikan. Jangan sampai terlalu dekat dengan dapur atau ruang makan karena faktor kesehatan.
Sama seperti hewan lainnya, kelinci memiliki masalah kesehatannya sendiri yang bisa menjadi penyakit bagi manusia jika jarak antara keduanya terlalu dekat. Selain itu, faktor cahaya matahari juga sangat berpengaruh terhadap perkembangan kelinci. Jangan sampai jarak yang terlalu dekat dengan rumah menjadikan kandang kelinci tidak mendapatkan cahaya matahari yang cukup karena terhalang bangunan rumah.
Besarnya kandang sangat berpengaruh bagi perkembangan kelinci. Jangan sampai kandang yang anda siapkan terlalu kecil sehingga menjadikan kelinci tidak leluasa saat bergerak. Besarnya kandang tentu saja disesuaikan dengan banyaknya kelinci dan luasnya lahan. Biasanya, satu kandang kelinci memiliki lebar tiga kali ukuran kelinci dengan bentuk memanjang ke belakang.
Ada dua jenis kandang kelinci yang bisa gunakan. Yaitu jenis kandang dengan sistem terbuka dan jenis kandang dengan sistem tertutup. Biasaya, kandang kelinci terbuat dari kayu ataupun bambu. Namun belakangan ini kandang kelinci yang terbuat dari bahan dasar alumuniaum dan kawat juga semakin mudah ditemui dipasaran.
Yang harus diperhatikan dari jenis kandang yang akan digunakan ini adalah banyaknya kelinci. Jika anda memutuskan beternak kelinci dalam skala yang cukup besar, maka membuat kandang sendiri adalah pilihan yang bijak karena akan memangkas pengeluaran anda. Kecuali jika anda ingin beternak dalam sekala kecil, agar lebih praktis, anda bisa membelinya secara langsung.
Baca Juga:
2. Pemilihan bibit kelinci
Secara umum, ada dua jenis kelinci didunia ini: kelinci pedaging dan kelinci hias. Harga jual dari masing-masing kelinci itupun berbeda. Jika tujuan anda adalah kelinci hias maka anda harus memilih jenis kelinci berbulu panjang. Dan sebaliknya, jika tujuan anda adalah untuk peternakan dan diambil dagingnya maka anda harus memilih jenis kelinci berbulu pendek. Beberapa kriteria tersebut adalah:
Jika anda ingin beternak kelinci pedaging, ada beberapa keriteria yang harus dimiliki kelinci agar mendapatkan hasil yang maksimal.
Baca Juga:
3. Cara membedakan jantan dan betina
Membedakan kelinci betina dan kelinci jantan bukanlah sesuatu yang sulit untuk dilakukan. Bahkan tidak lebih dari beberapa menit untuk memutuskan kelinci mana yang berjenis kelamin apa. Ada beberapa cara yang bisa anda jadikan acuan untuk membedakan kelinci betina dan kelinci jantan. Beberapa cara untuk membedakan kelamin kelinci itu adalah:
a. Kelinci Jantan
b. . Kelinci Betina
baca juga:
4. Cara Mengawinkan
Jika anda sudah memutuskan tujuan memelihara kelinci, apakah untuk kelinci hias atau ternak untuk kelinci pedaging, dan anda sudah dapat membedakan jenis kelamin kelinci, tahap selanjutnya yang harus ada lakukan adalah mengawinkan kelinci-kelinci tersebut.
Walaupun kelinci termasuk hewan mamalia yang proses kembang biaknya lebih cepat dibanding mamalia lainnya, ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum proses kawin dilakukan. Beberapa hal tersebut adalah:
Usia adalah salah satu hal penting yang harus diperhatikan jika anda ingin mengawinkan kelinci. Usia ideal seekor kelinci kawin adalah 8 bulan. Kurang dari itu, jika dipaksakan, kelinci akan mendapatkan gangguan kesehatan. Seperti misalnya jika kelinci jantan yang belum cukup usia tapi sudah di paksakan kawin, kelinci tersebut secara bertahap akan mengalami gangguan pada pertumbuhan. Tubuh kelinci akan menjadi kerdil. Sama juga halnya dengan kelinci betina yang belum cukup usia namun sudah dikawin. Salah satu resiko yang akan terjadi adalah gagal bunting pada kelinci tersebut.
Kelinci yang sudah siap kawin akan terlihat dari tingkah lakunya. Seperti menjadi lebih gelisah dari pada biasanya dan sering mendekati kelinci yang berbeda jenis kelamin. Selain itu, kelinci yang sudah siap kawin juga biasanya lebih sering menggosok-gosokkan dagu dan bagian vulvanya akan berubah warna menjadi merah jambu.
Jika kelinci-kelinci anda sudah memiliki dua tanda diatas, maka anda bisa langsung mengawinkan kedua kelinci itu. Berikut tahapan yang bisa anda lakukan dalam mengawinkan kelinci:
baca juga:
5. Kelinci Hamil
Baca Juga:
6. Kelahiran Anak Kelinci
Ada beberapa hal yang bisa anda lakukan dalam hal perawatan agar kelinci-kelinci yang anda pelihara/ternak. Beberapa hal tersebut sangat penting untuk dilakukan mengingat perawatan adalah hal utama untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam beternak kelinci.
Berikut ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan dalam cara budidaya kelinci secara alami:
1. Makanan
Berbeda jika anda beternak kelinci pedaging dalam jumlah banyak. Sayur sebagai makanan utama adalah lebih bijak karena harganya yang lebih murah dibanding harga pelet. Dan tidak hanya sayuran, buah-buah juga dapat dijadikan makanan sampingan bagi kelinci anda. Berikut daftar sayuran dan buah-buahan untuk ternak kelinci anda:
Baca juga:
b. Kebersihan Kandang
Selain makanan, kebersihan kandang adalah hal lainnya yang harus diperhatikan. Kebersihan ini sangat penting karena akan meyangkut daya tahan tubuh kelinci agar tidak mudah terserang penyakit. Kelinci yang sakit tentu akan menjadi kelinci yang tidak produktif lagi dan resiko menularkan penyakit kepada manusia juga sangat mungkin terjadi. Jadi, pembersihan kandang dari kotoran kelinci adalah langkah yang tepat untuk mencegah munculnya penyakit yang menyerang kelinci.
baca juga:
c. Bising
Ternyata faktor lingkungan merupakan hal penting lainnya yang harus dijaga. Lingkungan yang bising akan menjadikan anak kelinci yang baru lahir menjadi ketakutan dan stress. Tidak hanya anak kelinci, kelinci dewasa juga sangat rentan menjadi stress karena faktor lingkungan ini.
Berikut ini adalah video lengkap cara budidaya kelinci secara alami bagi pemula:
Itulah beberapa cara budidaya kelinci secara alami untuk pemula dan mendapatkan hasil yang maksimal. Semoga bermanfaat dan selamat berternak kelinci!
Baca Juga:
Selain air dan sinar matahari, pupuk merupakan salah satu hal yang tidak boleh ketinggalan untuk…
Seperti gulma yang dapat menganggu pertumbuhan tanaman, kutu putih juga merupakan salah satu hama yang…
Euphorbia merupakan salah satu tanaman hias yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Padahal, tanaman ini…
Sekam padi adalah salah satu sisa pertanian yang sering diabaikan, tetapi memiliki potensi besar untuk…
Sekam padi adalah sisa kulit luar butir padi setelah proses penggilingan beras. Sekam ini berwarna…
Cabe merupakan salah satu komoditas yang paling banyak digunakan untuk memberikan cita rasa lezat dalam…