Hidroponik

8 Cara Menanam Hidroponik – Teknik – Perawatan – Jenis Tanaman

Oke, jumpa lagi dengan kita di ilmu budidaya yang akan membahas berbagai informasi mengenai ilmu budidaya. Nah, kali ini kita akan berbagi pengetahuan mengenai bagaimana cara menanam hidroponik. Namun, ada baiknya kalau kita tahu dulu informasi dasar tentang tanaman bukan?

Tanaman atau tumbuhan itu merupakan makhluk hidup seperti hewan dan manusia yang memerlukan hidup dengan berbagai syarat. Nah, syarat hidup untuk tanaman atau tumbuhan ini yang penting adalah cahaya matahari, air, nutrisi, udara, dan medianya. Untuk media sendiri, perlu diketahui kalau tanah bukanlah syarat khusus atau syarat yang tidak bisa diubah. Jadi, tanpa tanah pun tanaman masih bisa hidup lho. Lho, kok bisa? (Baca juga: Cara Menanam Daun Ketumbar)

Baca Juga:

Coba perhatikan tanaman enceng gondok. Tanaman itu tetap bisa hidup kan, walaupun di atas air alias tanpa tanah? Nah, di sinilah asal muasal tanaman menanam hidroponik.

Pengertian Hidroponik

Sebelum kita beranjak bagaimana cara menanam hidroponik, kita harus mengerti dulu nih apa itu hidroponik. Seperti yang dijelaskan di atas kalau menanam hidroponik itu merupakan metode menanam tanpa menggunakan tanah yaitu dengan menggunakan air. Jadi, media penanamannya ya air, bukan tanah. Nah, ketahuan kan, kalau tanah bukanlah syarat khusus bagi tanaman?

Baca juga:

Air yang digunakan sebagai media menanam ini bisa digunakan sebagai bahan nutrisi tanaman hidroponik nantinya agar tanaman dapat tumbuh dengan baik.

Untuk menanam hidroponik ini tidak perlu repot-repot dalam menggunakan bahan tanamnya yaitu cukup menggunakan sterofoam, pasir dan bahan lainnya. Sedangkan nutrisi yang diperlukan tanaman dalam penanaman hidroponik ini berupa larutan dalam air sebagai media tanamnya.  (Baca juga: Cara Budidaya Ikan Arwana)

Perlu diketahui juga, kalau bertanam hidroponik berskala besar berbeda dengan bertanam hidroponik berskala kecil alias hanya sekadar hobi menanam saja.

Dengan menggunakan metode menanam hidroponik ini, kita bisa menggunakan benda-benda sekeliling kita sebagai media tanamnya. Seperti botol bekas cotnohnya, yang mudah didapatkan dan mudah dilakukan penerapannya. Cukup menggunakan botol bekas yang berisi 1 liter air, sumbu flannel, floral foam, cutter, gunting, dan paku untuk melubangi botol nantinya, kita sudah bisa menanam tanaman hidroponik. (Baca juga: Cara Menanam Kunyit)

Jenis Tanaman Hidroponik

Pada dasarnya, semua tanaman dapat ditanam dengan menggunakan metode tanam hidroponik. Karena metode hidroponik ini hanya mengganti nutrisi dan medianya saja. Namun, umumnya tanaman yang berjenis sayuran daunlah yang sering digunakan sebagai tanaman hidroponik, eceng gondok satu di antaranya.

Selain eceng gondok, ada beberapa tanaman lain yang bisa digunakan sebagai tanaman hidroponik yang di antaranya adalah mentimun, selada, sawi, pokcay, kangkung, kemangi, seledri, dan tanaman sayuran lainnya. Tentunya setiap jenis tanaman berbeda-beda cara mengerjakannya.

Baca juga:

Cara Menanam Hidroponik dengan Botol Bekas

Kita bisa menggunakan botol bekas sebagai bahan alternatif untuk menanam hidroponik. Berikut ini adalah cara menanam hidroponik dengan menggunakan botol bekas:

  1. Potonglah botol menggunakan cutter atau gunting hingga menjadi dua bagian,
  2. Panaskan paku,
  3. Lubangi beberapa bagian botol menggunakan paku tersebut dengan ukuran 1 cm setiap lubangnya. Jangan lupa lubangi bagian atas dan bawah botol,
  4. Biarkan tutup botol di tempatnya dan lubangi tutup botol menggunakan paku sebagai jalan masuknya sumbu flannel,
  5. Buka tutup botol agar akar dapat menembus media tanam dan berkembang di permukaan larutan nutrisi,
  6. Berilah air dengan larutan nutrisi ke dalam ptongan botol bagian bawah tadi,
  7. Masukan potongan botol bagian atas secara terbalik ke potongan botol bagian bawah tadi,
  8. Masukan media tanam ke dalam potongan botol bagian atas tadi.

Baca Juga:

Cara Menanam Hidroponik Sedarhana

Pada dasarnya, cara menanam tanaman hidroponik sangatlah mudah dilakukan. Karena tanaman hidroponik sangatlah sederhana penerapannya. Dan pada dasarnya, menanam hidroponik ini penerapannya hampir sama dengan menanam tanaman lainnya, hanya saja yang membedakan adalah medianya saja. Berikut ini adalah langkah-langkahnya: (Baca juga: Cara Budidaya Bunga Aster)

1. Benih Tanaman Hidroponik

Seperti tanaman lainnya, bahwa menyiapkan benih tanaman hidroponik ini bisa kita dapatkan di toko pertanian ataupun membuat sendiri. Atau jika Anda masih pemula, sebaiknya membeli benih tanaman di toko pertanian saja, namun jika Anda memilih untuk membuatnya sendiri juga tidak masalah. Hitung-hitung sembari belajar membuat benih tanaman hidroponik dan juga penghematan biaya modal menanam hidroponik.

Jika benih sudah disiapkan, maka semailah benih di wadah semai atau tray. Umumnya, orang-orang menggunakan rockwool dalam penyemaian benih. Karena rockwool merupakan wadah semai yang praktis digunakan dan juga memiliki daya serap air yang tinggi sehingga membuat benih tanaman menjadi berkualitas. (Baca juga: Cara Budidaya Durian)

2. Media Tanam Hidroponik

Untuk media tanaman hidroponik, kita bisa menggunakan campuran pasir dan sekam bakar, rockwool dan kerikil, atau kita juga bisa menggunakan sabut kelapa sebagai media tanamnya. Kemudian, tempatkan media tanam ke pot atau botol bekas yang sudah kita siapkan sebelumnya.

Nah, setelah benih sudah cukup umur, pindahkan benih ke media tanam yang sudah kita siapkan. Untuk menentukan media tanam yang baik, kita perlu memperhatikan beberapa hal sebagai berikut:

  • Media tanam tidak mempengaruhi larutan nutrisi,
  • Media tanam tidak menyumbat atau menghambat jalannya air atau pengairan untuk tanaman nantinya, dan
  • Media tanam memiliki pori-pori yang baik.

Baca juga:

3. Nutrisi Tanaman Hidroponik

Sudah dijelaskan sebelumnya kalau tanaman hidroponik ini tidak menggunakan tanah, sehingga nutrisi perlu dilarutkan dahulu ke air. Karena nutrisi sangatlah bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman hidroponik, jadi dosis atau ukuran nutrisi harus diperhitungkan benar-benar dan tepat sesuai ukuran media tanam dan ukuran tanaman. (Baca juga: Cara Menanam Kencur)

Untuk memberikan nutrisi pada tanaman hidroponik ini, bisa kita lakukan di pagi dan sore hari. Untuk lebih mudah lagi, kita bisa menggunakan sistem wick atau sumbu yang bisa terbuat dari sumbu kompor atau kain bekas. Sumbu tersebut yang nantinya berfungsi untuk mengalirkan nutrisi ke seluruh bagian tanaman.

Baca juga:

4. Perawatan Tanaman Hidroponik

Dasarnya, perawatan tanaman hidroponik ini sama halnya dengan perawatan tanaman konvensional lainnya, yaitu dengan melakukan pemangkasan tanaman, pembersigan gulma atau hama, dan lain sebagainya. untuk pemberian nutrisinya pun juga disesuaikan dosisnya sesuai dengan kebutuhan tanamannya. Namun, perawatan tanaman hidroponik ataupun konvensional lainnya semua tergantung dari kreatifitas pemilik tanaman.

Baca juga:

Nah, setelah kita memberikan ulasan mengenai tanaman hidroponik, ada baiknya kita juga memberikan contoh cara menanam hidroponik tanaman cabe sebagai bahan referensi kamu. Walaupun pada dasarnya beberapa tanaman memiliki kesaamaan cara dalam penerapannya.

Baca Juga:

Cara Menanam Cabe dengan Hidroponik

Sama halnya menanam cabe menggunakan media tanah, hidroponik cabe ini cara menanamnya pun hampir sama. Cabe merupakan satu di antara tanaman yang bisa ditanam menggunakan sistem hidroponik. Untuk lebih jelasnya, mari kita simak cara menanam hidroponik berikut ini. (Baca juga: Cara Menanam Tebu)

1. Persiapan Benih Cabe

Ketika kita menggunakan benih yang bagus, maka kita akan mendapatkan hasil yang bagus pula. Karena benih merupakan satu di antara faktor lain yang mempengaruhi hasil tanam suatu tanaman. Maka dari itu, kita perlu memilih benih yang bagus dalam melakukan pemilihan benih tanaman cabe.

Nah, untuk mendapatkan benih cabe dengan mudah ini, kita bisa menggunakan benih cabe dari dapur kita.  (Baca juga: Cara Menanam Jahe)

Ambil biji cabe yang bakal jadi benih tanaman, namun sebelumnya kita keringkan cabe dahulu dengan cara diberi angin-anginan. Jangan diletakkan di tempat yang mendapatkan sinar matahari langsung, karena akan membuat cabe menjadi kering kerontang dan bijinya gagal jadi benih.

Proses tersebut berlaku sama dengan jenis cabe apapun. Jadi terserah Anda mau menggunakan cabe jenis apa saja untuk melakukan penanaman hidroponik.

Namun, jika Anda memutuskan untuk membeli benih cabe, itu juga tidak jadi masalah. Belilah benih cabe yang berkualitas di toko pertanian. (Baca juga: Cara Menanam Cabe Keriting)

2. Penyemaian Benih

Tahap selanjutnya adalah tahap penyemaian benih. Jika kita sudah mendapatkan benih tanaman yang akan kita jadikan objek tanaman hidroponik, maka saatnya kita melakukan tahap penyemaian benih cabe. Penyemaian pada tanaman hidroponik ini sama halnya dengan penyemaian benih tanaman yang menggunakan media tanah. Berikut ini adalah cara-cara penyemaian benih tanaman cabe:

  • Perendaman Benih

Rendamlah benih cabe yang akan disemai ke dalam air. Kenapa harus direndam dahulu? Agar benih cabe dapat tumbuh kecambahnya dengan cepat. Nah, jangan gunakan benih yang posisinya terapung atau melayang dalam air, pilihlah benih yang tenggelam hingga ke dasar air. Karena benih yang melayang atau terapung merupakan benih yang tidak bagus untuk pertumbuhan tanaman cabe nantinya. Dalam proses perendaman benih cabe, sebaiknya berikan ZPT atau Zat Pengatur Tumbuh yang dapat mempercepat pertumbuhan cabe nantinya.

  • Pembungkusan Benih

Setelah benih direndam ke dalam air, selanjutnya adalah membungkus benih cabe dengan menggunakan kain basah selama seharian penuh. Hal ini diperlukan agar proses pertumbuhan kecambah benih cabe dapat tumbuh dengan cepat. Karena, penyemaian benih cabe ini bisa dilakukan jika benih cabe sudah tumbuh kecambahnya.

  • Media Semai

Jika benih cabe sudah tumbuh kecambah, maka benih siap untuk disemai. Anda bisa menggunakan wadah plastik sebagai media semai benih. Dengan catatan bahwa media semai terdapat sekam bakar atau sabut kelapa di dalamnya.

  • Menabur Benih

Proses selanjutnya adalah proses tabur benih. Anda bisa menabur benih cab eke sekam bakar atau sabut kelapa yang sudah Anda siapkan sebelumnya dan siramlah benih dengan air. Tapi ingat, jangan sampai air tergenang di sekam dan pastikan juga kalau benih cabe berada di posisi tenggelam dan tertutup sabut kelapa atau sekam bakar.

Dalam proses penyemaian benih cabe ini perlu tempat yang berada di tempat yang terkena sinar matahari langsung. Jangan lupa juga untuk menyirami benih cabe setiap pagi harinya agar benih cabe dapat tumbuh dengan baik dan siap untuk ke proses penanaman.

Baca Juga:

3. Transplanting Tanaman Hidroponik Cabe

Selanjutnya, jika Anda sudah melihat kalau benih sudah siap untuk ditanam, maka proses selanjutnya adalah tahap transplating tanaman cabe. Proses transplating merupakan proses pemindahan benih cabe yang sudah menjadi bibit tanaman cab eke media pertumbuhan. Sederhananya adalah proses pemindahan dari media semai ke media pertumbuhan. (Baca juga: Cara Menanam Jeruk Nipis)

Anda bisa melihat proses pertumbuhan benih menjadi bibit cabe ini dengan melihat tanda-tanda pertumbuhan cabe yang ditandai dengan tumbuhnya beberapa pasang daun semu yang akan tumbuh menjadi daun sejati. Nah, jika sudah tumbuh menjadi daun sejati, maka benih tersebut sudah dikatakan sebagai bibit tanaman dan sudah siap untuk dipindahkan ke media pertumbuhan.

Untuk media pertumbuhan ini, kita bisa menggunakan pot atau polybag sebagai medianya. Sedangkan untuk ukuran media pertumbuhan ini bisa Anda kira-kira, karena tidak memiliki patokan untuk media pertumbuhan tanaman cabe.

Selanjutnya, jika benih sudah berada di media pertumbuhan, Anda bisa menuju ke proses selanjutnya yaitu memberikan media porous. Media porous ini bisa berupa campuran antara sekam bakar dengan hidroton, kerikil atau pecahan genting.

Baca juga:

Nah, untuk sistem penanamannya, Anda bisa menggunakan sistem deep water culture, sistem wisk atau menggunakan pot polybag.

4. Perawatan Tanaman Cabe Hidroponik

Dalam melakukan perawatan tanaman cabe hidroponik ini merupakan termasuk dalam pemberian nutrisi pada hidroponik tanaman cabe. Semua jenis tanaman sangat membutuhkan pupuk dan nutrisi sebagai bahan pertumbuhan mereka, termasuk tanaman cabe. Karena, pupuk dan nutrisi hidroponik merupakan satu di antara faktor yang terpenting dalam pertumbuhan tanaman cabe. (Baca juga: Cara Budidaya Ayam Petelur)

Umumnya, nutrisi hidroponik ini merupakan campuran dari NPK, nitrogen, fosfor dan kalium. Tak perlu khawatir, karena nutrisi hidroponik ini bisa Anda dapatkan di toko pertanian. Bahkan untuk nutrisi hidroponik khusus cabe pun juga sudah mulai tersedia di berbagai toko pertanian.

Tapi ingat, dalam pemberian nutrisi hidroponik pada tanaman cabe hidroponik harus sesuai dosisnya. Jadi, disarankan untuk membaca aturan pada kemasan nutrisi sebelum Anda menggunakannya.

Dalam tahap pertumbuhan tanaman cabe pun, juga perlu dicek secara intensif. Anda bisa cek pertumbuhan, nutrisi di dalamnya, dan juga beberapa hama dan penyakit yang mulai menyerang tanaman Anda. Jangan sampai tanaman cabe Anda kehabisan atau mongering nutrisi dalam media tanamnya. Sama halnya dengan merawat motor, ibaratkan kalau nutrisi itu adalah oli motor. Jika kehabisan atau kekeringan, maka motor akan ngadat dan mati kan? Hal ini juga berlaku pada tanaman cabe Anda. Anda bisa segera menambah nutrisi tanaman cabe Anda jika mulai terlihat mongering dan habis.

Tanaman cabe juga harus terhindar dari penyakit dan berbagai hama yang menyerang. Umumnya, hama tanaman cabe ini adalah kutu daun, tungau, ulat, antraknosa, busuk buah, dan lain sebagainya. jika tanaman mulai terkena hama-hama tersebut dan tidak terlalu parah, Anda bisa membuang beberapa bagian yang terkena hama dan penyakit tanaman cabe.

Untuk menjaga pertumbuhan tanaman cabe yang baik dan tetap stabil, amak diperlukan penyemprotan pupuk daun. Untuk fase pertumbuhan vegetative, Anda perlu menyemprotkan seminggu sekali, dan jika sudah memasuki pertumbuhan pada fase generative, maka saatnya Anda menyemprotkan dengan pupuk buah agar dapat segera berbuah dengan cepat. Anda bisa menggunakan gandasil A/B, bayfolan, POC, growmore, supergrow, atau Nasa. Sesuai selera Anda antara harga dan kualitasnya.

Tanaman cabe hidroponik ini sudah bisa dipanen dan dipetik buahnya saat tanaman sudah beranjak usia dua hingga tiga bulan. Intinya, Anda harus merawat benar-benar tanaman cabe hidroponik agar Anda mendapatkan hasil panen yang memuaskan.

Berikut ini panduan lengkap cara menanam cabe dengan teknik hidroponik 


Itulah beberapa pengetahuan mengenai cara menanam hidroponik yang semoga dapat bermanfaat untuk kita semua. Mulai terapkan sekarang juga dan lakukan segera cara-cara di atas.

Baca juga:

Recent Posts

6 Pupuk untuk Tanaman Hias Agar Subur

Selain air dan sinar matahari, pupuk merupakan salah satu hal yang tidak boleh ketinggalan untuk…

9 months ago

5 Penyebab Kutu Putih pada Tanaman

Seperti gulma yang dapat menganggu pertumbuhan tanaman, kutu putih juga merupakan salah satu hama yang…

10 months ago

Cara Menanam Euphorbia dalam Pot

Euphorbia merupakan salah satu tanaman hias yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Padahal, tanaman ini…

11 months ago

Sekam Padi : Pengertian, Manfaat, dan Cara Menggunakannya

Sekam padi adalah salah satu sisa pertanian yang sering diabaikan, tetapi memiliki potensi besar untuk…

1 year ago

Dampak Menggunakan Sekam Padi

Sekam padi adalah sisa kulit luar butir padi setelah proses penggilingan beras. Sekam ini berwarna…

1 year ago

4 Cara Menanam Cabe Langsung di Tanah

Cabe merupakan salah satu komoditas yang paling banyak digunakan untuk memberikan cita rasa lezat dalam…

1 year ago