Ciplukan akhir-akhir ini menjadi populer dimasyarakat karena diketahui bahwa buah ciplukan banyak mengandung manfaat untuk kesehatan. Diantara khasiat buah ciplukan adalah untuk mengobati kencing manis, paru-paru basah, radang tenggorokan, gangguan getah bening, mencegah epilepsi dan masih banyak lagi manfaat yang lain.
Tanaman ciplukan yang semula hanya dianggap tanaman liar kini menjadi tanaman obat yang memiliki nilai ekonomis. Hal inilah yang menjadikan banyak orang berusaha membudidayakan ciplukan demi mendapat keuntungan baik untuk digunakan sendiri maupun untuk dijual.
Cara menanam ciplukan tidaklah terlalu sulit karena tanaman ini memang dapat tumbuh liar dengan sendirinya. Namun demikian jika kita mengharapkan hasil yang optimal dari budidaya tanaman ini otomatis perlu adanya teknik perawatan yang benar. Menanam ciplukan dapat dilakukan di lahan bercocok tanam seperti ladang dan kebun besar maupun dalam pot di sekitar pekarangan rumah. Berikut akan saya terangkan cara menanam ciplukan di lahan tanam luas maupun dalam pot.
Baca juga:
Berikut ini ialah penjelasan mengenai tata cara menanam ciplukan di lahan tanam yang luas seperti ladang dan kebun. Tata caranya terdiri dari beberapa langkah dengan urutan sebagai berikut :
Dalam metode bercocok tanam, hal pertama yang perlu dilakukan adalah menyiapkan lahan tanamnya terlebih dahulu. Ini penting karena kondisi lahan tanam yang baik dan tepat akan membuat tanaman ciplukan tumbuh dengan subur. Lahan tanam yang baik harus memiliki beberapa kriteria sebagai berikut :
Setelah memilih lahan tanam yang sesuai maka segera lakukan pengolahan lahan tanam. Dalam mengolah lahan tanam ada beberapa tahapan yang dilakukan. Berikut adalah tahapan mengolah lahan tanam yang baik.
Baca juga:
Tanah yang gembur akan mengoptimalkan pengakaran tanaman ciplukan sehingga dapat menyerap nutrisi dalam tanah dengan baik. Penggemburan tanah dapat dilakukan dengan cangkul ataupun dengan traktor bajak. Setelah tanah gembur lalu dapat dibentuk bedengan (lajur tanam).
Tujuan membuat bedengan ialah memudahkan proses pengairan, penyiangan, dan panen tanaman. Caranya ialah dengan mengumpulkan tanah membentuk lajur demi lajur dengan disela-selanya untuk pengairan. Tinggi bedengan sekitar 10-20 cm agar tanah tidak cepat kering. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah.
Baca juga:
3. Pemberian Pupuk Dasar
Setelah bedengan terbentuk maka dapat dilakukan pemberian pupuk dasar yaitu dapat berupa pupuk kandang ataupun pupuk organik lainnya. Tanah digali membentuk lajur panjang di tengah bedengan lalu pupuk ditaburkan didalamnya secara merata. Setelah itu pupuk ditutup kembali dengan tanah. Sekarang sudah banyak dijual pupuk organik berwujud butiran yang memudahkan pengaplikasiannya.
4. Menutup Bedengan Dengan Plastik Mulsa
Setelah diberi pupuk bedengan ditutup dengan plastik mulsa untuk mencegah pertumbuhan gulma atau tanaman liar pengganggu lainnya. Alternatif lainnya ialah dengan memanfaatkan jerami atau rumput kering untuk menutupi bedengan.
5. Penyiraman untuk penguraian pupuk
Setelah dilapisi plastik, selanjutnya bedengan diairi melalui sela-sela bedengan dengan bantuan pompa air. Pastikan air cukup untuk membasahi seluruh bedengan agar pupuk di dalamnya cepat terurai. Hindari langsung menanam benih ketika pupuk masih baru karena suhu tanah akan menjadi panas ketika proses penguraian pupuk dan malah dapat membunuh akar tanaman. Sampai tahap ini bedengan didiamkan terlebih dahulu kurang lebih dua minggu sambil menyiapkan benih ciplukan.
Baca juga:
6. Persiapan Benih
Sembari menunggu pupuk terurai kita dapat menyiapkan bibit ciplukannya. Melakukan persiapan benih dengan baik akan mencegah pertumbuhan tanaman ciplukan yang tidak merata. Berikut adalah proses persiapan benih ciplukan yang benar.
7. Memilih biji ciplukan sebagai bibit
Untuk menentukan biji ciplukan yang baik sebagai bibit maka kita harus memastikan mengambil buah ciplukan yang benar-benar matang dan berasal dari pohon yang sehat. Buah yang matang dapat dilihat bahwa kulitnya sudah kuning agak kering dan daging didalamnya berwarna kuning kemerahan. Jika sudah didapat buah yang benar-benar matang maka segera keluarkan bijinya dengan cara memencet buahnya. Setelah itu pisahkan bijinya dari daging buah ciplukan. Kumpulkan biji tadi lalu dijemur pada terik matahari sekitar 1-2 jam. Biji yang telah dijemur tadi kini siap untuk disemai.
8. Persemaian biji ciplukan
Kumpulkan tanah untuk media semai lalu diayak agar halus dan bebas dari kerikil dan benda kasar lainnya. Masukkan tanah pada plastik polybag kecil dan ditata dalam sebuah wadah bak. Siram polybag tadi secara merata lalu tanahnya dilubangi kira kira sedalam 2-5 mm. Ingat jangan terlalu dalam karena ukuran biji ciplukan sendiri sangatlah kecil. Biji yang ditanam terlalu dalam akan memperlama munculnya tunas atau bahkan malah gagal tumbuh.
Isi lubang pada polybag tadi dengan biji ciplukan yaitu bisa 2-3 biji ciplukan per polybag. Lubang kembali ditutup dengan taburan tanah secara tipis. Tahap selanjutnya ialah menunggu tumbuhnya tunas yaitu sekitar 1 minggu. Setelah tunasnya tumbuh maka lakukan perawatan dengan cara polibac diletakkan ditempat terbuka dengan sinar matahari langsung lalu disirami secara cukup setiap sehari. Diatas polibac dapat diberi atap plastik bening yang tembus cahaya guna mengamankan jika terjadi hujan.
Baca juga:
9. Penanaman Bibit Ciplukan
Setelah benih yang disemai pada plastik polybag tumbuh setinggi 10-15 cm maka bibit ciplukan telah siap dipindahkan ke bedengan.
Pada tahap ini agar tanaman tidak mati maka ada beberapa hal yang harus dilakukan dengan benar diantaranya:
10. Perawatan Tanaman Ciplukan
Perawatan tanaman dilakukan untuk menjaga kondisi tanaman tetap sehat dan subur hingga panen maupun sesudah panen. Perawatan tanaman ciplukan terdiri dari beberapa tindakan diantaranya pemberian pupuk susulan, penyiraman, dan penanganan halma. Ini juga merupakan tahapan penting dalam cara menanam ciplukan.
11. Pemberian Pupuk Susulan
Berikut adalah tahapan pemberian pupuk susulan yang tepat :
Baca juga:
12. Pengairan
Pengairan tanaman ciplukan pada bedengan dapat dilakukan 1 minggu sekali atau melihat kekeringan tanah pada bedengan. Jangan sampai tanah bedengan terlalu kering karena akan menghambat perkembangan tanaman.
13. Panen Buah Ciplukan
Panen buah dilakukan jika buah ciplukan yang tua sudah terlihat banyak dan merata di seluruh bedengan. Ciri-ciri buah yang tua ialah berwarna kuning kecoklatan. Lakukan panen dengan interval 5-10 hari sekali.
14. Pasca Panen
Setelah dilakukan 4-5 kali panen maka dilakukan pemupukan susulan untuk menjaga produktivitas tanaman. Sebaiknya menggunakan NPK dengan metode kocor agar tidak merusak akar tanaman. Dosis NPK dapat ditingkatkan menjadi 2-3 gram per tanaman. Caranya sama yakni dengan melarutkan NPK dengan dosis 2-3 gelas untuk 35 L air. Selain memberikan pupuk pada akarnya, dapat juga dilakukan penyemprotan pupuk organik cair dan ZPT (Zat Perangsang Tumbuh) pada daunnya. Pupuk cair dan ZPT banyak dijual di toko-toko pertanian setempat. ZPT yang dipakai ialah GA atau Auxin. Dengan demikian tanaman akan kembali berbunga dan berbuah lebat.
Baca juga:
Metode Penanaman ciplukan pada media pot hampir sama dengan penanaman pada lahan cocok tanam seperti ladang dan kebun. Hanya saja kali ini kita menggunakan pot untuk media tanamnya. Biasanya hal ini dilakukan orang yang hanya ingin menanam pada skala kecil semisal di pekarangan rumah atau menjadikan ciplukan sebagai tanaman penghias pekarangan saja. Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan diantaranya :
1. Jenis dan Ukuran Pot
Usahakan menggunakan pot dengan ukuran besar agar akar tanaman dapat berkembang dan menjangkau area yang lebih luas. Hindari menggunakan pot kecil karena dapat membatasi perkembangan akar tanaman ciplukan. Jenis pot dapat dipilih model ember plastik atau hanya plastik polybag besar saja. Untuk menghemat biaya dapat memakai plastik polybac ukuran besar. Sedangkan untuk tujuan tanaman hias dapat memakai ember pot palstik maupun pot tanah liat untuk menambah kesan seni dan keindahannya
2. Tanah untuk Mengisi Pot
Usahakan diambil dari tanah yang mengandung cukup unsur hara (humus) dan diayak terlebih dahulu. Campurkan pasir, serbuk gergaji, sekam (merang) agar tanah dalam pot tidak cepat memadat / keras saat disiram.
3. Lokasi Penempatan Pot
Meski dalam pot, tapi usahakan tanaman ciplukan tetap mendapat sinar matahari yang cukup untuk proses fotosintesisnya. Tanaman ciplukan yang kekurangan cahaya akan sedikit mengeluarkan buah. Atur jarak antara pot yang satu dan yang lainnya yaitu sekitar 40-50 cm.
Baca juga :
4. Pemupukan dan Pengairan
Pengairan dilakukan dengan metode disiram dan pemupukan bisa diberikan NPK dengan cara dikocor. Khusus untuk pengairan agar selalu diperhatikan kondisi tanah dalam pot. Jika kadar air masih banyak maka jangan disirami dahulu karena kelebihan kadar air dalam tanah yang berlangsung dalam jangka waktu yang lama malah dapat membusukkan akar ciplukan.
Itulah beberapa hal yang perlu diperhatikan pada metode cara menanam ciplukan di media pot. Selebihnya tentang tata cara perawatan dan lainnya ialah sama seperti halnya penanaman di bedengan.
Baca juga:
Gulma atau tanaman liar yang tumbuh didekat tanaman ciplukan akan mencuri sebagian nutrisi dari dalam tanah sehingga mengurangi jatah nutrisi tanaman ciplukan itu sendiri. Pemberian lapisan plastik atau jerami pada bedengan bertujuan untuk mencegah tumbuhnya gulma disekitar tanaman ciplukan sehingga kita tidak perlu repot-repot melakukan penyiangan.
Hama dari jenis serangga yang biasa menyerang ciplukan ialah :
Penanggulangannya ialah dengan perlakuan insektisida dengan cara disemprot. Khusus untuk lalat buah gunakan insektisida yang memiliki bau menyengat dan untuk uret diberi insektida tabur dengan cara dikocor ke lubang tanam. Insektisida banyak dijual di toko-toko pertanian.
Serangan jamur patogen juga dapat terjadi terutama pada kondisi lingkungan terlalu lembab dengan kadar nitrogen yang terlalu tinggi (biasanya pada musim penghujan). Maka dari itu penting untuk mengurangi pemberian pupuk NPK pada musim hujan. Jamur ada yang menyerang daun maupun akar. Tanaman yang terserang jamur pada akarnya akan menunjukkan gejala layu disiang hari dan lama-kelamaan mati. Untuk menanggulanginya dapat menggunakan fungisida dengan cara disemprot atau dikocor. Fungisida juga mudah ditemui di toko pertanian.
Hampir menyerupai jamur, serangan bakteri patogen juga menunjukkan gejala layu yang dalam waktu singkat akan mematikan tanaman. Bagian tanaman yang diserang ialah akarnya. Cara mengatasinya adalah dengan mengocorkan bakterisida pada akar tanaman yang menunjukkan gejala terserang bakteri.
Baca Juga:
Berikut saya berikan beberapa tips penting untuk cara menanam ciplukan.
Berikut ini adalah panduan lengkap dalam cara menanam ciplukan yang baik dan benar:
Demikianlah penjelasan kami mengenai tata cara menanam ciplukan dengan benar. Memang diperlukan ketekunan untuk merawat tanaman agar bisa berhasil. Diharapkan dengan mengikuti petunjuk diatas akan didapatkan hasil panen yang optimal sehingga memberikan keuntungan ekonomis yang lebih besar dalam usaha budidaya tanaman ciplukan.
Baca juga :
Selain air dan sinar matahari, pupuk merupakan salah satu hal yang tidak boleh ketinggalan untuk…
Seperti gulma yang dapat menganggu pertumbuhan tanaman, kutu putih juga merupakan salah satu hama yang…
Euphorbia merupakan salah satu tanaman hias yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Padahal, tanaman ini…
Sekam padi adalah salah satu sisa pertanian yang sering diabaikan, tetapi memiliki potensi besar untuk…
Sekam padi adalah sisa kulit luar butir padi setelah proses penggilingan beras. Sekam ini berwarna…
Cabe merupakan salah satu komoditas yang paling banyak digunakan untuk memberikan cita rasa lezat dalam…