Bagaimana cara menanam buncis di pot? Benarkah hal tersebut dapat dilakukan? Sebelum mengulas hal tersebut, mari kita simak sedikit tentang buncis!
Tanaman yang memiliki nama latin Phaseolus vulgaris ini diyakini berasal dari benua Amerika, tepatnya Amerika Selatan dan Amerika Tengah, kemudian tersebar ke belahan negara lain, salah satunya Indonesia.
Buncis memiliki dua cara tumbuh, yaitu tumbuh merambat dan tumbuh dengan posisi tegak. Tanaman buncis dapat mencapai ketinggian 60 sampai 70 cm jika tumbuh dengan posisi tegak, dan akan dapat tumbuh dengan ketinggian mencapai 3 meter jika tumbuh dengan cara merambat, yang tentunya dibantu oleh tiang rambat. Buncis tipe rambat juga diketahui akan memberi hasil yang lebih banyak mengingat pertumbuhan cabang dan buku bunga buncis yang lebih banyak. Bunga buncis biasanya berwarna putih dan dapat berubah menjadi keunguan ketika dewasa.
Baca juga:
Manfaat Buncis
Buncis dikenal dengan kandungan vitamin dan proteinnya yang tinggi. Selain itu, buncis juga tergolong sayuran yang memiliki kandungan air yang cukup tinggi dibandingkan sayuran lain. Secara spesifik, kandungan gizi yang terdapat dalam buncis adalah vitamin C, A, K, B, serat, zat besi, stigmasterol, sitisterol, asam folat, pitosterol, dan lain-lain. Hal inilah yang mengindikasikan bahwa buncis memiliki beragam manfaat bagi kesehatan tubuh apabila dikonsumsi. Beberapa manfaat yang bisa didapatkan dari buncis adalah sebagai berikut.
Buncis yang tergolong sayuran ini biasanya diolah dengan cara ditumis atau dijadikan salah satu bahan sup. Buncis dapat dengan mudah Anda temui di pasar tradisional maupun pasar modern. Merupakan ide yang sangat bagus jika Anda bisa langsung memetik buncis di kebun Anda sendiri. Jadi, tidak ada salahnya bagi Anda yang ingin belajar menanam buncis di pekarangan rumah atau di kebun Anda. Anda bisa mulai menanamnya dengan menggunakan pot. Berikut adalah pemaparan tentang cara menanam buncis.
1. Persiapan Bibit Unggul Buncis
Oleh karena di artikel ini akan condong memaparkan cara menanam buncis dengan media pot, maka disarankan untuk menanam benih buncis yang dapat tumbuh tegak dengan mempertimbangkan luas media tanamnya. Untuk mendapatkan bibit unggul dari tanaman buncis, Anda dapat mencoba langkah-langkah berikut ini.
Dengan mengikuti langkah tersebut diyakini bahwa benih buncis dapat bertahan dengan lebih lama, yaitu 6 bulan atau lebih.
Jika ternyata Anda belum memiliki tanaman buncis yang digunakan untuk diambil benihnya, maka jangan khawatir! Anda dapat melewati langkah tersebut, dan alternatifnya adalah dengan membeli benih buncis di toko bibit terdekat atau dari petani lokal terdekat. Jangan lupa untuk menentukan benih buncis jenis apa yang ingin Anda tanam.
Baca juga:
2. Persiapan Media Tanam
Untuk menanam buncis, diperlukan media tanam yang tepat untuk memfasilitasi pertumbuhan buncis yang baik. Sebelum menyiapkan media tanamnya, Anda pun perlu mengetahui terebih dahulu syarat tumbuh dari tanaman buncis ini sehingga usaha dalam menanam buncis tidak sia-sia. Berdasarkan syarat tumbuh, Anda dapat memilih media tanam seperti apa yang paling tepat untuk menanam benih buncis yang Anda miliki. Berikut ini adalah media tanam yang kerap digunakan untuk menanam buncis di pot.
Jika Anda sudah menyiapkan media tanam dengan lengkap, maka Anda sudah dapat beralih ke tahapan berikutnya, yaitu menanam benih buncis.
3. Menanam Benih Buncis
Sedikit informasi, bahwa buncis biasanya mulai berkecambah pada usia tiga sampai tujuh hari setelah proses tanam.
Baca juga:
4. Perawatan Tanaman Buncis
Baca Juga:
5. Penyiraman
Meskipun tanaman buncis dikenal dengan sifat toleran yang tinggi terhadap kondisi tanah yang kering, namun jangan lupa untuk tetap menjaga pasokan air dalam tanah. Penyiraman terhadap tanaman buncis perlu dilakukan setiap dua kali sehari dengan air secukupnya, yaitu pada pagi hari dan sore hari di masa awal tanam.
Selanjutnya, jika tanaman buncis sudah mulai tumbuh maka Anda perlu mengurangi frekuensi penyiraman, yaitu satu kali sehari. Bisa Anda lakukan di pagi hari saja atau di sore hari saja. Pastikan juga bahwa pasokan air yang Anda berikan pada setiap pot tidak berlebihan karena dapat menyebabkan pembusukan.
Dalam menyiram, Anda juga perlu memperhatikan drainase atau pengairannya, yang dalam hal ini adalah lubang-lubang yang ada di bagian bawah pot. Jangan sampai pot Anda tidak memiliki lubang karena akan menghambat saluran air dalam pot. Jika hal itu terjadi, maka tanaman akan cepat mati atau layu.
6. Pemupukan
Pemberian pupuk setelah proses penanaman sangat penting untuk dilakukan guna menunjang pertumbuhan buncis dengan optimal. Ketika tanaman buncis sudah menginjak usia dua minggu sejak masa penyemaian, berikanlah pupuk NPK dan pupuk bokashi dengan takaran dua sendok makan. Selanjutnya, jika benih buncis sudah tumbuh, Anda dapat menambah takaran pupuk sebanyak tiga sendok makan.
7. Penyiangan
Penyiangan merupakan salah satu cara merawat tanaman buncis dengan memberantas gulma atau tanaman liar yang ada di sekitar tanaman buncis. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk menghindari persaingan penyerapan nutrisi dalam tanah antara tanaman liar dan tanaman buncis. Penyiangan perlu dilakukan setiap dua minggu sekali atau ketika Anda mendapati tanaman liar tersebut sudah mulai tumbuh, sebagai upaya agar pertumbuhan tanaman buncis tidak terganggu.
8. Pemasangan Tiang Rambat
Pemasangan tiang rambat hanya dilakukan jika Anda memilih untuk menanam varietas buncis dengan cara tumbuh merambat. Tiang rambat berguna sebagai tempat rambat tanaman buncis, mengingat tanaman buncis dapat merambat dengan mencapai ketinggian 3 meter. Jika Anda menanam varietas buncis yang tumbuh tegak, maka Anda tidak perlu melakukan hal ini.
Baca juga:
9. Proses Panen Tanaman Buncis
Jika seluruh ciri-ciri tersebut ada pada tanaman buncis yang Anda tanam, maka ini berarti tanaman Anda sudah siap panen. Dalam memanen, lakukanlah tahapan berikut ini.
Baca juga:
Beberapa syarat tumbuh buncis yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut.
Berikut ini panduan lengkap cara menanam buncis:
Demikianlah cara menanam buncis di pot sebagai panduan lengkap Anda untuk menanam di rumah. Semoga bermanfaat dan selamat bercocok tanam!
Baca juga:
Selain air dan sinar matahari, pupuk merupakan salah satu hal yang tidak boleh ketinggalan untuk…
Seperti gulma yang dapat menganggu pertumbuhan tanaman, kutu putih juga merupakan salah satu hama yang…
Euphorbia merupakan salah satu tanaman hias yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Padahal, tanaman ini…
Sekam padi adalah salah satu sisa pertanian yang sering diabaikan, tetapi memiliki potensi besar untuk…
Sekam padi adalah sisa kulit luar butir padi setelah proses penggilingan beras. Sekam ini berwarna…
Cabe merupakan salah satu komoditas yang paling banyak digunakan untuk memberikan cita rasa lezat dalam…