5 Cara Mengatasi Hama Walang Sangit pada Tanaman Padi

Tanaman padi menjadi komoditas yang banyak dipilih oleh masyarakat Indonesia. Terkenal sebagai negara agraris, beras ataupun padi menjadi salah satu komoditi yang sangat mudah untuk tumbuh dan memiliki kualitas panen yang sangat tinggi. Namun disisi lain ada masalah yang seringkali menyerang para petani.

Adanya hama yang dapat mengganggu optimalisasi dari pemanenan padi, sehingga menurunkan kualitas dan juga menurunkan jumlah panen hama yang dapat menyerang. Ada cukup beragam salah satunya adalah walang sangit.

Ancaman hama ini sebenarnya menjadi ancaman umum petani, sayangnya walang sangit menyerang dalam jumlah ataupun kuantiti yang sangat besar. Tentu saja akan memberikan dampak yang sangat buruk. Sehingga cara mengatasi hama walang sangit pada tanaman padi dibutuhkan untuk menurunkan penyerangan tersebut.

Hama Walang Sangit

Walang sangit atau memiliki nama latin L.oratorius menjadi hama yang sangat penting yang seringkali menyerang area sawah, khususnya tanaman padi. Hama ini bekerja dengan cara menghisap cairan bulir padi terutama ketika tanaman padi sedang dalam kondisi pemasakan. Efeknya, menyebabkan bulir padi menjadi hampa dan pengisiannya tidak sempurna.

Menurut badan penelitian dan pengembangan pertanian bangka belitung walangsangit bahkan menjadi hama potensial yang dapat menyebabkan kehilangan dan kerugian mencapai 50%. Penelitian juga menunjukkan adanya populasi walang sangit 5 hingga 9 ekor per padi bisa menurunkan 15% kualitas dari tanaman tersebut. Serangan padi tentu saja menjadi fenomena menakutkan yang dihadapi oleh petani pengendalian yang dilakukanpun sangat beragam. 

Hal ini bertujuan untuk mengatasi adanya pengembangbiakan walang sangit yang dilakukan pada fase pemanenan dan pemasakan. Tanaman padi di seluruh Indonesia khususnya di beberapa tempat yang memang menjadi fokus utama. Bahwa padi adalah komoditas yang paling penting.

Cara Mengatasi Hama Walang Sangit pada Tanaman Padi

Tanaman padi dapat melalui beberapa pengendalian diantaranya yaitu

1. Cara Kimia

Insektisida menjadi pilihan pertama yang digunakan oleh para petani untuk mengatasi atau menghindari adanya walang sangit yang bertelur di tanaman padi. Insektisida anjuran untuk tanaman padi sangat efektif terhadap walang sangit, dan dapat membantu mematikan telur ataupun bibit yang nantinya akan tumbuh.

Pengendalian kimia wajib dilakukan ketika tanaman padi masak susu dan membantu mengendalikan pertumbuhan walang sangit ataupun mengatasi adanya kegagalan panen. Akibat hilangnya cairan padi dan bulir padi. Insektisida yang dibutuhkan harus mengandung bahan aktif seperti fipronil metolkarb MIPC, BMPC.

Namun pengendalian kimia ini tidak boleh dicampurkan atau diaplikasikan kepada komoditas tanaman lain karena kebutuhannya sangat berbeda dan bisa memberikan dampak adanya.

2. Pengendalian Serangga/Cara Hidup

Pengendalian dengan menggunakan perilaku serangga seringkali dilakukan oleh beberapa petani di Indonesia. Tujuannya untuk mengganggu perkembangbiakan serta cara hidup yang dilakukan oleh serangga. Walang sangit sangat suka dengan bebauan, seperti halnya bau bangkai. 

Dengan menanamkan bau bangkai pada sudut tanaman padi ataupun sawah, tidak akan mengganggu kualitas yang dimiliki oleh tanaman padi tersebut. Tetapi dapat memaksimalkan penanganan hama walang sangit yang menyerang pada tanaman padi. Selain itu hama walang sangit juga tertarik pada tanaman lycopodium karena senyawa bebauan yang dimiliki dapat menjerat ataupun menarik walang sangit. 

3. Cara Biologis

Menangkal hama walang sangit pada tanaman padi dengan menggunakan cara biologis memang bisa dilakukan. Namun efektivitas dan juga potensi untuk bisa mengatasi hama tersebut cukup sedikit dan penelitian masih cukup jarang dilakukan. Ada beberapa peneliti yang mengatakan bahwa dengan menggunakan jamur atau parasitoid. 

Maka dapat membantu mengatasi walang sangit tetapi hal ini berpotensi untuk merusak ataupun menghancurkan kualitas dari tadi. Sehingga pengendalian secara biologi cukup jarang untuk dilakukan atau diaplikasikan oleh petani. Ditambah lagi pengendalian secara biologi umumnya mengeluarkan biaya yang cukup besar, dibandingkan beberapa pengendalian lainnya.

4. Cara Kultur Teknik

Pengendalian yang paling ampuh dan disukai oleh para petani yaitu teknik kultur penanaman. Hal ini menggunakan sistem, dengan menanam tanaman padi dalam waktu yang berbeda di satu hamparan yang sama. Tujuannya untuk membantu melewatkan fase produksi dan juga perkembangbiakan yang dilakukan oleh walang sangit.

Ketika sebagian besar tanaman padi tersebut sudah memasuki fase pengisian bulir hama walang sangit baru saja bertelur. Sehingga akan membantu mengurangi adanya serangan hama walang sangit pada tanaman padi. Di sisi lain ketika melakukan penanaman pada bagian hamparan lainnya maka fase perkembangbiakan walang sangit telah lewat.

5. Sanitasi

Sanitasi area dan juga membersihkan beberapa tanaman lain disekitar tanaman padi atau sawah, menjadi pengendalian yang paling murah dan paling mudah yang bisa dilakukan oleh petani. Terkadang beberapa hamparan sawah terdapat perkebunan disekitarnya.

Tempat yang memiliki halma dan juga gulma yang sangat tinggi dapat mendukung walang sangit untuk hidup dan bereproduksi lebih tinggi. Hal ini tentu saja menjadi salah satu cara untuk walang sangit agar memiliki tempat untuk bereproduksi dan juga berkembang biak. Jika sudah seperti ini maka sangat sulit untuk mengendalikan pertumbuhan hama tersebut.

Saran lain yang bisa dilakukan yaitu rutin untuk membersihkan gulma dan juga hama yang ada di sekitar sawah. Cara ini dapat membantu mengatasi ataupun mengurangi adanya kemungkinan tanaman tersebut untuk terserang walang sangit. Bahkan hama dan gulma lain yang berpotensi merusak serta menyerang tanaman padi. 

Selain cara diatas, ada beberapa cara lain seperti menggunakan musuh walang sangit ataupun menggunakan bahan kimia dengan bahan yang kuat. Cara ini jelas dapat mengganggu kualitas tanaman padi, dan cukup beresiko apabila mengkonsumsi padinya. Untuk itu, petani bisa memilih cara yang aman.