Buah alpukat memiliki banyak kegunaan untuk kesehatan seperti mengurangi resiko penyakit stroke dan mengurangi kolestrol tinggi ataupun darah tinggi.
Buahnya berukuran cukup besar dengan warna hijau tua atau ungu kecoklatan tergantung dari jenisnya. Pohonnya pun bisa mencapai 20 meter dengan lebar daun berukuran 12 – 25 cm dan biji berukuran 5 – 6,4 cm.
Karena banyaknya manfaat dari buah ini, banyak orang yang mulai membudidayakan pohon ini seperti jenis tanaman yang bisa menghasilkan uang banyak. Artikel ini akan membahas bagaimana cara merawat pohon alpukat agar cepat berbuah.
1. Persiapan Bibit
Bibit pohon alpukat hanya bisa diperoleh dengan 3 cara, yaitu cangkok, biji, atau sambung pucuk. Semua jenis bibit ini diambil dari buah dan pohon alpukatnya sendiri yang sudah ada karena tanaman alpukat hanya bisa diperbanyak melalui proses vegetatif dan generatif.
Vegetatif berupa penyambungan pucuk/entre dan penyambungan mata/okulasi sedangkan generatif melalui biji. Jadi sebelum memulai pembudidayaan, pastikan bibit yang diambil berasal dari pohon yang berkualitas. Diantaranya berupa pohon yang toleran terhadap penyakit dan hama dengan tingkat produktivitas yang tinggi. Buahnya pun seragan berbentuk oval dengan daging buah yang tidak berserat. Bijinya kecil dan kualitas kulit yang licin juga menjadi ciri-ciri buah alpukat yang berkualitas.
2. Perhatikan Iklim dan Lahan Tanah
Alpukat memerlukan angin untuk melakukan penyerbukan tetapi angin yang terlalu kencang juga bisa mematahkan batang pohon. Tanaman ini juga tumbuh dengan cahaya matahari 40% – 80%. Selain iklim, lahan tanah juga harus diperhatikan untuk menjaga kesuburan tanaman.
Alpukat bisa tumbuh di dataran rendah maupun tinggi dengan kondisi tanah yang gembur, banyak mengandung bahan organik, dan tidak mudah tergenang air. Jenis tanah yang baik untuk alpukat adalah tanah lempung berpasir, lampung endapan, dan lemput liat.
Tanah kemudian akan dibuat lubang dengan ukuran 60 cm x 60 cm dengan kedalaman 60 cm hingga 80 cm. Jika bibit alpukat berupa cangkok maka buat lubang tanam yang lebar dan jika dari biji maka buat lubang menjadi lebih dalam. Jika ingin menanam lebih dari 1 bibit, maka beri jarak sekitar 6 m x 6 m.
3. Penanaman Bibit
Setelah lubang siap, maka masukan bibit yang telah disiapkan dengan hati-hati. Lalu timbun kembali denga tanah galian sebelumnya.
4. Penyiraman
Bibit baru lebih membutuhkan air maka lakukan penyiraman setiap harinya. Sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari dan jika hujan maka tidak perlu melakukan penyiraman.
5. Penyiangan
Tanaman penggangu atau gulma akan muncul di sekitar tanaman dan perlu dilakukan penyiangan. Jika tidak, tanaman penggangu tersebut mampu membawa penyakit pada tanaman alpukat seperti tanaman gulma yang mengganggu pertumbuhan tanaman.
6. Pemangkasan
Jika ada cabang mati atau terlalu rapat, maka lakukan pemangkasan supaya konsentrasi makanan tidak tersebar untuk pertumbuhan tunas baru tetapi untuk pembentukan buah. Setelah dipangkas, berikan tera tau fungisida pada ujung batang supaya tidak berjamur.
7. Pemupukan
Pada tahap awal penanaman, sebaiknya diberikan pupuk kandang seperti pupuk dari kotoran ayam atau kompos ke tanah seperti pupuk dari buah busuk. Lalu dibiarkan selama kurang lebih seminggu sebelum bibit dimasukkan supaya unsur hara dan nutrisi dan pupuk terserap oleh tanah. Setelah tumbuh, maka pohon alpukat diberikan pupuk lanjutan berupa N, K, dan KCL untuk merangsang pertumbuhan.
8. Perhatikan Hama dan Penyakit
Hama dan penyakit yang menyerang pohon alpukat bisa mengakibatkan gagal menghasilkan buah, maka semprotkan pestisida secepatnya jika ada tanda-tanda pohon terserang penyakit. Tetapi jangan menggunakan pestisida kimia berlebihan. Berikut adalah hama yang sering menyerang pohon alpukat:
- Ulat kupu-kupu gajah
- Ulat kipat
- Penyakit antraknosa
- Penyakit bercak daun
9. Panen
Alpukat biasanya berbuah setelah berumur 10 – 15 tahun jika ditanam melalui biji. Jika ditanam melalui sistem vegetative akan berbuah setelah berumur 5 – 8 tahun. Buah pun bisa dipanen setelah berbunga selama 6 – 7 bulan.
Pemanenan setelah lebih dari 5 tahun terbilang cukup lama. Tetapi ada suatu cara efektif yang mampu membuat tanaman alpukat berbuah dalam waktu 3 tahun. Maka berikut adalah cara merawat pohon alpukat agar cepat berbuah.
- Tebang pohon alpukat setinggi 50 – 60 cm dari permukaan tanah dan pilih diameter tanaman dengan ukuran 25 – 30 cm.
- Metode pertama berupa menyambung kulit, dimana dibuat celah antara kulit kayu dan batan sedalam 5 – 7 cm. Lalu ambil batang atas (entres) dengan diameter 0,5 – 1 cm dengan Panjang 10 – 15 cm atau terdiri atas 3 – 5 mata tunas dan disayat miring di kedua sisi bawahnya. Sisipkan entres di celah yang telah dibuat.
- Metode kedua berupa sambung celah, dimana kulit kayu ditoreh sepanjang 5 – 7 cm dengan lebar disesuaikan dengan besat entres. Entres akan disayat miring dan ditempelkan pada torehan kulit kayu. Setelah itu, ikat sekeliling tempelan denga tali raffia atau plastik. Oleskan lilin cair pada permukaan batang bawah dan kulit kayu yang terbuka untuk mencegah penguapan berlebih. Dalam satu pohon, bisa ditempelkan 3 entres dengan jarak seimbang yang memutari batang.
- Agar sambungan tidak terkena sinar matahari secara langsung, tutuplah entres dengan kantong semen dan dilapisi plastik. Untuk membantu sirkulasi udara, buatlah 2 lubang di bagian depan dan belakang.
- Setelah 1 bulan, tutupan plastik ini bole dibuka dan entres akan memunculkan tunas-tunas baru berwarna hijau. Jika berwarna kecoklatan, maka proses telah gagal.
- Sosok tanaman akan muncul setelah 5 bulan. Dengan perawatan tepat, tanaman akan berbuah setelah 3 tahun.
Inilah cara merawat pohon alpukat agar cepat berbuah. Proses ini tidak sulit untuk dilakukan dan cocok untuk pemula yang ingin memulai membudidayakan pohon alpukat. Selamat mencoba!