Ada beberapa faktor yang akan menyebabkan pertumbuhan cabai menjadi kian maksimal. Salah satunya adalah tentang cara pengolahan tanah untuk menanam cabai. Seperti hal nya cara budidaya cabe lado F1, ada banayk hal yang perlu dipahami dalam pengolahan dasar tanah.
Oleh karena itu, berikut ini kami akan menjabarkan beberapa hal penting dalam cara pengolahan tanah untuk tanaman cabe tersebut. Prinsip dasar adalah dengan mebuat tanah menjadi lebih kaya akan unsur hara dan menyiapkannya agar bisa menjadi media tanam yang sempurna.
Cara Pengolahan Tanah Untuk Menanam Cabai
Tanaman cabai memerlukan tanah yang gembur, tidak liat, tidak porous, kaya akan bahan organik dan remah. Dengan mengetahui cara mebuat pupuk bokashi, bisa menjadi alternatif menyuburkan kembali tanah untuk penanaman cabai tersebut. Dan jika karakteristik dari tanah yang akan dijadikan lahan bertanam cabe kurang bagus maka perlu diolah ulang.
Pengolahan dasar dari tanah ini bisa dilakukan dengan mencangkul tanah maupun dibajak. Namun, semua hal tidak semudah dan sesederhana itu, ada beberapa poin yang perlu diperhatikan juga ketika menyiapkan lahan bertanam cabai. Misalnya saja anda yang akan menanam cabe di area persawahan tolong jangan melakukan penanaman saat musim hujan tiba.
Namun, anda yang ingin menanam cabe di daerah tegalan atau area kering juga sebaiknya jangan menanamnya saat kemarau, ketika musim panas dan struktur tanah menjadi kian kering. Namun, jika daerah tersebut memiliki sistem irigasi yang baik hal ini tentunya tidak jadi masalah.
Lakukan penyesuan pengolahan tanah terlebih dahulu jika lahannya tidak sesuai dengan kriteria pertumbuhan cabe tersebut. Walaupun sebenarnya cabai bisa ditanam kapan saja dan dimana saja. Hanya saja hasil panen tentu tidak sebaik tanah yang memang sudah diolah dan dikhususkan untuk penanaman cabe tersebut.
1. Pengelolaan Lahan Sawah dan Tegalan
Karena seperti yang dibahas di atas bahwa pengolahan lahan sawah dan bendeng untuk penanaman tanaman cabai akan berbeda. Maka seperti cara menanam cabe carolina reaper, di sini kita akan mebahas tentang kedua jenis lahan tersebut. Lahan sawah biasanya akan ditanami cabe setelah musim panene padi atau saat musim kemarau. Berikut prosesi pengolahan lahan sawah :
- Bakar dan babathabis jerami sisa panen padi di sawah di lahan tersebut
- Cangkul lahan sawah atau gunakan bajak agar tanah sawah menjadi gembur setelah jerami habis terbakar dan menjadi abu
- Buat bendengan dan kemudian lakukan pemupukan dasar
Proses pengolahan tanah di tegalan :
- Untuk di tanah tegalan maka bagian atas yang kaya akan nutrisi atau yang dinamakan top soil di balikan dan bagian bawah atau sub soul naikan keatas lakukan proses pembalikan tanah ini menggunakan bajak.
- Dengan melakukan metode pembalikan tanah ini maka lapisan dari seresah atau sisa tanaman yang ada di bagian atas akan masuk ke taniah dan berada di bagian bawah.
- Agar sub dan top soil menjadi rata dan tercampur maka gemburkan kembali menggunakan cangkul.
- Setelah tanah hancur, tidak berbongkahan lagi dan sudah gembur maka lakukan perataan tanah dengan menggunakan garu.
- Kemudian buatlah guludan atau petakan yang disertai dengan parit yang akan mengelilingi bagian lahan tersebut.
- Ini merupakan bagian yang akan menampung air, untuk tempat masuknya air, pembuangan air dan yang lainnya yang merupakan fungsi irigasi.
- Agar lebih maksimal lakukan pencangkulan sedalam 50 cm atau hanya sedalam 30 cm untuk menghemat biaya.
2. Pembedengan
Proses selanjutnya setelah pengolahan lahan adalah proses yang dinamakan pembedengan. Ini adalah proses dimana nantinya air hujan akan dibuang melalui parit dan juga akan memudahkan air hujan agar masuk dan meresap di dalam lahan pengolahan cabai tersebut.
Penggunaan air hujan tentunya akan menghemat proses penanaman cabai. Namun jika tidak dialirkan dengan baik maka akan terjadi genangan yang akan mebuat tumbuhan membusuk. lebar bendengan pada lahan tanaman cabe biasanya 100 cm, dengan tinggi 20 cm dan panjang akan menyesuaikan dengan ukuran panjang lahan tersebut. Jarak antara satu ebndengan ke yang lain adalah 100 cm.
3. Pemupukan Awal
Nah, setelah pengolahan lahan dan upaya pembedengan selesai maka akan masuk ketahapan selanjutnya yaitu diadakan pemupukan awal. Ini berguna untuk menyuburkan tanah dari lahan penanaman cabai tersebut. Ini akan sangat berguna demi mendapatkan panen maksimal.
Lakukanpemupukan secara merata. Pemupukan dapat menggunakan campuran pupuk organik yang terdiri dari pupuk kandang dan pupuk kompos. untuk tanaman cabe maka kebutuhan pupuk yang digunakan per hektar adalah 20 ton. Tambahkan juga pupuk urea untuk penyuburan selain menggunakan pupuk organik sebanyak 350 kg per hektar.
4. Pemasangan Mulsa
Agar panen cabe tersebut optimal maka sebaiknya menggunakan pemasangan mulsa plastik. Ini akan mempertahankan kelembaban, menjaga kebersihan ladang dan pengendalian gulma. Penggunaan mulsa juga bisa untuk penahanan erosi tanah tempat penanaman.
Setelah memasang ini, buatlah lubang tanam sebanyak 2 baris di setiap bendengan dengan jarak di seyiap baris 70 cm dan jarak tiap lubang 60 cm. Lubang tanaman buat pola zigzag. Ini akan berpengaruh pada sirkulasi angin dan pencahayaan matahari. Diameter dari lubang tanam adalah 10 cm. Itulah cara pengolahan tanah untuk menanam cabai.