Fungisida adalah pestisida atau yang lebih dikenal sebagai pembasmi hama adalah zat yang digunakan untuk mencegah, membunuh serta memberantas cendawan maupun organisme lain yang dapat menimbulkan penyakit pada tanaman.
Fungisida secara garis besar dikhususkan untuk melawan jamur (fungi) yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman, menimbulkan penyakit, menurunkan kualitas panen yang kemudian juga berdampak pada kuantitas hasil panen.
Penggunaan fungisida sebagai pembasmi hama tanaman dilakukan secara beragam seperti injeksi pada batang tanaman dan disemprotkan langsung pada tumbuhan. Hal ini disesuaikan dengan bentuk fungisida yang akan diaplikasikan pada tumbuhan yang dapat berupa cairan, gas, butiran maupun serbuk.
Selain dibedakan berdasarkan bentuknya, fungisida juga dapat diklasifikasikan berdasarkan bahan, sifat, cara kerja dan fungsinya. Berikut beragam jenis fungisida:
Fungisida Berdasarkan Bahan yang Digunakan
1. Fungisida Sintetis
Fungisida sintetis bisa menjadi salah satu jenis racun untuk hama yang paling ampuh. Kelebihan lain dari fungisida ini adalah karena produknya yang dapat ditemukan dengan mudah dalam jumlah besar di pasaran.
Meskipun memiliki tingkat efektivitas dan efisiensi yang tinggi, penggunaan fungisida sintetis tidak terlalu dianjurkan. Hal ini karena efek samping berbahaya yang dapat berdampak pada lingkungan, manusia dan hewan.
2. Fungisida Alami
Fungisida alami merupakan alat melawan hama yang paling direkomendasikan penggunaannya. Tersusun dari bahan alami seperti tumbuhan dan organisme yang telah berkembang untuk memberikan perlindungan pada tanaman, menjadikan jenis fungisida ini aman digunakan tanpa efek samping yang lebih berbahaya.
Bahan-bahan yang dapat digunakan sebagai fungisida alami diantaranya minyak pohon teh, minyak rosemary, minyak jojoba, minyak oregano, minyak cengkih, dan kulit randu.
Komposisi alami tersebut selanjutnya dapat diolah menjadi berbagai fungisida bagi tanaman. Contohnya sebagai fungisida terbaik untuk bawang merah agar jauh dari hama dan panen sukses.
Fungisida Berdasarkan Sifatnya
3. Fungisida Selektif
Fungisida selektif memiliki kemampuan untuk memilih target hama atau fungi yang berbahaya bagi tumbuhan dan perlu disingkirkan.
Yang termasuk dalam jenis fungisida ini adalah pembasmi jamur dengan komposisi fungisida sulfur, tembaga, quinon dan heterosiklik.
Pada jenis jamur yang terdeteksi membahayakan tanaman fungisida ini akan bekerja dengan cara membunuh jamur tersebut. Meski begitu, fungisida ini tidak akan membahayakan tumbuhan lainnya.
Fungisida selektif sangat bermanfaat bagi para petani jamur. Contohnya pada budidaya jamur tiram dan jamur truffle. Cara Budidaya Jamur Harimau Secara Tradisional dan Cara Budidaya Baglog Jamur Tiram yang Pasti Menguntungkan dapat didukung dengan penggunaan fungisida yang aman bagi tumbuhan.
4. Fungisida Non Selektif
Jenis fungisida ini akan bekerja dengan cara membasmi segala jenis hama atau jamur secara menyeluruh. Fungisida non selektif memiliki racun yang dapat membunuh seluruh jenis jamur baik yang merugikan maupun menguntungkan.
Fungisida Berdasarkan Cara Kerja
5. ungisida Kontak
Fungisida dalam bentuk cair dan gas adalah yang paling umum ditemui dalam cara kerja ini. Fungisida kontak hanya akan bereaksi pada bagian tanaman yang berkontak langsung dengan fungisida. Seperti batang dan daun yang disemprotkan cairan fungisida.
Bentuk perlindungan fungisida kontak hanya pada bagian luar tanaman, hal ini karena cairan atau gas yang diaplikasikan tidak dapat menembus jaringan tanaman dan tidak dapat didistribusikan ke seluruh jaringan tumbuhan.
6. Fungisida Transminar
Fungisida transminar juga diaplikasikan dengan cara menyemprotkan cairan pembasmi hama tersebut pada tumbuhan. Yang membedakannya dengan fungisida kontak adalah pada jenis ini fungisida dapat bekerja dengan cara menembus jaringan tanaman.
Cairan fungisida yang mengalir dari bagian atas daun atau batang akan tetap memberikan perlindungan yang sama dengan bagian utama yang disemprotkan cairan.
7. Fungisida Sistemik
Tanaman yang diberikan fungisida sistemik akan menyerap zat pembasmi hama yang diberikan pada bagian daun dan batang.
Setelahnya efek atau perlindungan fungisida ini akan terlihat setelah cairan yang telah disemprotkan mulai didistribusikan pada seluruh jaringan tumbuhan.
Fungisida sistemik dapat bekerja dengan menyalurkan zat anti jamur dari akar ke seluruh bagian tumbuhan maupun melalui daun dan batang lalu turun ke bagian bawah tanaman.
8. Fungisida Kontak dan Sistemik
Fungisida jenis ini akan bekerja ganda dengan dua cara. Yang pertama dengan cara kontak yang hanya bekerja pada bagian yang terkena zat fungisida.
Lalu kemudian dengan cara sistemik yang bekerja dengan cara mendistribusikan fungisida yang diserap tumbuhan ke seluruh jaringan tumbuhan.
Fungisida Berdasarkan Fungsinya
9. Fungisida Fungisidal
Fungisida fungisidal adalah pembasmi hama atau jamur dengan cara membunuh dan mencegah jamur kembali tumbuh/muncul pada tanaman.
10. Fungisida Fungistatik
Jenis fungistatik hanya dapat menghambat pertumbuhan jamur namun tidak sampai membunuh parasit tanaman tersebut.
11. Fungisida Genestatik
Fungisida genestatik berfungsi untuk mencegah pertumbuhan jamur. Parasit jamur yang tersisa atau yang sepenuhnya hilang dari tumbuhan memiliki kemampuan sporasi. Yaitu fase mempertahankan hidup pada kondisi yang tidak menguntungkan.
Jamur-jamur parasit tersebut akan berevolusi untuk tetap hidup hingga keadaan lingkungannya menguntungkan. Fungisida genestatik kemudian dalam hal ini berperan mencegah hama tersebut untuk tumbuh dan sporasi.
5. Fungisida Berdasarkan Mekanisme Kerja
12. Multisite Inhibitor
Fungisida multisite inhibitor akan menyerang beberapa sistem metabolisme hama atau jamur yang akan berkembang pada tumbuhan. Sehingga jamur parasit akan menjadi lebih lemah dan tidak akan berpengaruh buruk pada tamanan.
13. Monosite Inhibitor
Mekanisme kerja fungisida ini berlangsung dengan cara menghambat salah satu sistem metabolisme jamur. Dengan cara ini salah satu efek negatif hama akan teratasi, namun sayangnya belum cukup mampu melumpuhkan jamur parasit secara keseluruhan.
Cara Memilih Fungisida Yang Bagus Saat Musim Hujan
Pada saat musim hujan beberapa jenis tanaman akan tumbuh lebih subur karena kebutuhan air yang terpenuhi dengan baik. Namun disisi lain para petani juga harus menghadapi tantangan serangan jamur parasit yang turut berkembang pesat selama musim tersebut.
Beberapa tanaman bahkan memerlukan metode perawatan khusus selama musim hujan. Seperti cara merawat tanaman kentang di musim hujan agar sehat dan subur serta cara merawat tanaman jagung di musim hujan agar panen tetap sukses.
Selain itu, hal lain yang tidak kalah penting untuk diperhatikan adalah pemilihan fungisida yang tepat untuk melawan jamur yang dapat merusak tanaman.
Fungisida yang digunakan selama musim hujan harus dipilih dengan kualitas terbaik, kandungan yang sesuai dengan sasaran jamur, takaran dosis yang tepat agar dapat bekerja dengan efektif dan penggunaan perekat fungisida agar tidak mudah larut terbawa air hujan.
Beberapa pilihan fungisida yang dapat digunakan selama musim hujan diantaranya:
- Taft 75 WP
- Bion M 1 / 48 WP
- Trivia 73 WP
- Amistar Top 325 SC
- Victory Mix 8 / 64 WP
- Score 250 EC