Cara Merawat Tanaman Kentang di Musim Hujan Agar Sehat dan Subur

Kentang adalah salah satu bahan pokok makanan di Indonesia yang cukup diminati di pasaran. Selain nasi, kentang juga merupakan sumber karbohidrat yang baik dan memiliki banyak manfaat dan sehat.

Meskipun begitu, produktivitas kentang di Indonesia masih terbilang cukup rendah dengan hasil sekitar 13 ton per hektar setiap panennya. Jika dibandingkan dengan negara maju, mereka mampu memproduksi kentang sebanyak 30 ton per hektar.

Selain itu, penanaman kentang juga dapat dengan mudah dilakukan supaya hasil panen maksimal. Selama anda rajin merawat dengan tepat dan menggunakan bibit unggul, tanaman kentang juga bisa ditanaman pada saat musim hujan. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk memastikan bahwa tanaman kentang anda sehat dan bisa panen banyak sebagai berikut.

1. Pemilihan Bibit Unggul

Awal dari semua perawatan tanaman adalah dengan pemilihan bibit yang unggul, termasuk dalam cara merawat tanaman kentang di musim hujan agar sehat dan subur. Pemilihan bibit kentang bisa dilakukan melalui dua jenis.

Yang pertama adalah dengan menggunakan umbinya atau biji dari kentang itu sendiri dan yang kedua adalah dengan menggunakan benih unggul hasil produksi dari produsen. Bibit unggul hasil produsen cenderung lebih tahan terhadap penyakit dibandingkan dengan menggunakan umbinya sendiri. Yuk simak juga mengapa pohon cabe daunnya rontok.

2. Persiapan Lahan yang Tepat

Pada lahan pertanian anda, buatlah gulutan dengan menggunakan sapi atau traktor selebar 5 cm dengan jarak 3 cm pada setiap gulutan. Gulutan yang dibuat berfungsi untuk menghindari kentang dari gangguan air pada saat musim hujan agar tidak busuk. Setelah jadi, taburkan pupuk kompos atau kotoran hewan dan diamkan selama 2 minggu.

3. Penanaman

Dalam memulai proses penanaman, sebaiknya lakukan penyemaian terlebih dahulu jika benih yang digunakan berasal dari biji umbi. Hal ini dilakukan untuk menghindari penyulaman jika ada bibit yang tidak tumbuh. Lalu, benih dari biji tersebut juga sangat rentan pada panas terik dan suhu yang terlalu lembab. Setelah penyemaian selesai, tanamlah benih yang sudah tumbuh dengan jarak sekitar 2 cm di antara benihnya.

4. Perawatan

Perawatan tanaman kentang dapat dilakukan dengan pemberian pupuk, seperti cara merawat bunga mawar yang sudah dirangkai agar tetap segar. Pupuk ditaburkan disetiap batang kentang yang sudah mulai membesar namnyn jangan terlalu dekat dengan tanaman.

Selain itu, perlu juga dilakukan pembersihan rumput yang tumbuh di sekitar tanaman. Lakukan proses penyiangan bersamaan dengan proses pemupukan.

5. Perhatikan Hama dan Penyakit

Pada saat musim hujan, ada beberapa penyakit dan hama yang menyerang tanaman kentang. Hama dan penyakit ini telah menjadi masalah utama dalam membudidayakan tanaman kentang.

Sebagai salah satu cara merawat tanaman kentang di musim hujan agar sehat dan subur, perlu diketahui juga jenis hama dan penyakit yang dapat menyerang tanaman kentang anda. Berikut adalah jenis-jenis hama dan penyakit yang menyerang tanaman kentang. Yuk simak juga akibat penggunaan pestisida dan herbisida yang berlebihan

  • Hama Ulat Tanah (Agrotis Ipsilon)

Hama ulat yang berwarna hitam keabu-abuan ini aktif merusak tanaman yang baru pindah, seperti cara menghilangkan hama ulat pada bunga. Hama ini menyerang pada malam hari dengan cara memakan batang utama tanaman dengan titik tumbuhnya. Gejala dari tanaman kentang yang terserang hama ini cukup sulit untuk dilihat karena berada dalam tanah.

Namun, gejala serangannya cukup umum, yaitu dengan adanya tanaman muda yang patah pada batang tanamannya atau tangkai daunnya yang terpotong. Namun, jika ulat ini menyerang tanaman yang sudah dewasa, gejala baru diketahui ketika panen. Hasil panen akan rusak, berlubang, dan tidak cantik lagi.

  • Hama Kutu Daun (Thrips sp)

Hama kutu ini merusak tanaman kentang dengan cara menghisap cairan yang terdapat pada daun muda dan permukaan bawah daun. Ketika hal ini terjadi, daun yang telah diserap cairannya akan mongering dan mengecil. Jika serangannya parah, kutu daun ini mampu mengeringkan tanaman dan akhirnya mematikannya. Yuk simak juga mengapa daun layu saat musim kemarau.

Selain mengeringkan daun, kutu daun juga berperan dalam menimbulkan virus keriting dan viru mozaik yang menyebabkan tanaman tidak berkembang dan kerdil. Jika tanamanyang mengidap penyakit ini tidak segera dicabut, virus ini akan menyebar ke tanaman lainnya.

  • Hama Penggorok Daun (Liriomyza)

Hama ini berasal dari larva lalat Liriomyza yang menyimpan telurnya di jaringan daun. Saat menetas, telur ini akan bermetamorfosis menjadi larva dan akan memakan daun dari dalam jaringannya. Gejala dari hama ini sangat mudah untuk ditemukan, yaitu dengan cara memperhatikan daun pada tanaman.

Jika ada alur jaringan daun yang berkelok tak beraturan, maka tanaman kentang tersebut sudah terserang hama ini. Jika bertambah parah, daun tanaman akan menguning, mongering, dan mati. Yuk simak juga mengapa daun bunga mawar menguning.

  • Kumbang (Epilachna sp)

Kumbang ini dapat merusak tanaman kentang dengan cara memakan daun-daun pada tanaman kentang, baik masih muda ataupun sudah tua. Tanaman yang terserang akan memiliki daun yang hanya tersisa bagian tulangnya saja.

Selain itu, kumbang ini juga berperan sebagai vector penyakit X dan Y pada tanaman kentang. Dan meskipun dikenal sebagai hama dan vector virus, kumbang ini bisa menjadi predator bagi kutu-kutuan yang menyerang tanaman. 

  • Nematoda Perusak Akar (Meliodogyne)

Hama ini merupakan nematode perusak akar tanaman kentang. Hama ini berukuran sekitar 0,4 – 0,5 mm, berbentuk bulat, dan dapat menghasilkan telur sebanyak 800 – 3000 butir. Gejala dari terserangnya hama ini adalah adanya gejala pertumbuhan kerdil dengan pucuk daun yang menguning. Selain itu, bagian akar tanaman juga akan menunjukan gejala bintil akar yang menyebabkan transportasi air terhambat.

  • Penyakit Busuk Daun (Phytopthora Infestans)

Penyakit busuk daun biasa juga disebut dengan hawar daun (late blight) dimana penyakit ini berkembang pesat pada saat musim hujan pada bulan Oktober hingga Februari. Cara untuk menemukan gejala penyakit ini cukup mudah. Tanaman kentang akan memiliki ciri-ciri daunnya meleleh seperti disiran air panas. Tanaman yang baru berumur satu bulan adalah fase tanaman kentang yang rawan terserang penyakit ini.

Pada saat tingkat awal, bagian tepid an ujung daun akan muncul bercak-bercak berwarna abu-abu hingga gelap dan sedikit basah. Selain itu, bagian bawah daun juga akan terdapat spora jamur berwarna putih. Jika dibiarkan dan bertingkat ke serangan lanjut, bercak tersebut akan menyebar ke seluruh bagian tanaman hingga mati.

  • Penyakit Bercak Daun (Alternaria Solani)

Penyakit ini juga muncul dan berkembang pesat pada saat musim hujan dimana kondisi lahan akan menjadi lembab dan basah. Penyakit ini akan menyebabkan kerusakan daun dan berujung terhambatnya pertumbuhan tanaman. Pada tingkat serangan yang parah, penyakit ini dapat menyebakan kerontokan. Gejala penyakit ini dapat ditemukan dengan munculnya bercak melingkar berwana gelap kehitaman dengan dikelilingi lingkaran yang lebih terang.

  • Virus X dan Y

Virus X dan Y ini dapat menyebabkan virus Mozaic pada tanaman kentang yang disebabksn oleh vector serangga. Gejala dari penyakit ini adalah adanya pola mozaic pada daun, bentuk tidak sempuran, dan adanya bercak daun. Pucuk daun juga akan berwarna lebih muda dari warna normalnya dan dapat menyebar ke bagian tanaman lainnya.

Inilah cara merawat tanaman kentang di musim hujan agar sehat dan subur. Semoga bermanfaat.