6 Fungsi Pupuk NPK Untuk Tanaman

Pupuk merupakan suatu bahan yang ditambahkan kedalam tanah baik berupa bahan organik maupun anorganik yang bertujuan untuk menggantikan unsur hara dari dalam tanah dengan tujuan untuk dapat meningkatkan produksi tanaman.

Pupuk dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu pupuk organik dan pupuk anorganik. Salah satu contoh pupuk anorganik yaitu pupuk NPK. Pupuk NPK merupakan pupuk majemuk karena mengandung unsur hara berupa nitrogen (N), phosphate (P). dan kalium (K).

Pupuk NPK memiliki beberapa jenis dan pengembangannya. Namun, jenis pupuk NPK yang sering digunakan untuk budidaya tanaman hias adalah pupuk NPK Mutiara 16-16-16. Pupuk NPK Mutiara 16-16-16 ini memiliki dua unsur yang bermanfaat bagi tanaman yaitu unsur Mikro dan makro sehingga pupuk ini termasuk dalam kategori pupuk majemuk. Pupuk ini berbentuk granul (butiran) berwarna biru langit serta mudah larut dalam air.

Kandungan Pupuk NPK Mutiara 16-16-16 diantaranya sebagai berikut :

  • 16% N (Nitrogen)
  •  16% P2O5 (Phospate)
  •  16% K2O (Kalium)
  • 0.5% MgO (Magnesium)
  • 6% CaO (Kalsium)

Kandungan unsur-unsur kimia pada pupuk NPK tersebut dapat memberikan segudang manfaat bagi tanaman hias. Beberapa fungsi NPK untuk tanaman hias diantaranya yaitu :

1. Melancarkan metabolisme pada tanaman

Manfaat jenis pupuk NPK yang pertama yaitu melancarkan metabolisme pada tanaman. Tanaman yang memiliki metabolisme yang lancer dapat mempercepat pertumbuhan tanaman hingga merangsang pembentukan bunga. Pemberian pupuk NPK dapat membuat tanaman dapat tumbuh subur dan optimal.

Selain itu, dapat mencegah tanaman supaya tidak tumbuh kerdil, mempercepat pertumbuhan tunas sehingga ranting-ranting baru pada tanaman ikut cepat tumbuh, membentuk daun tanaman menjadi lebih hijau dan segar sehingga mampu merangsang proses fotosintesis tanaman lebih optimal, mencegah rontoknya bunga, dan meningkatkan produksi tanaman tersebut.

Contohnya seperti meningkatkan produksi bunga pada tanaman hias yang berbunga. Manfaat ini didapatkan dari kandungan unsur N (nitrogen) dan P (phosphor) pada pupuk NPK.

2. Berperan dalam pembentukan enzim dan vitamin pada tanaman

Tanaman merupakan makhluk hidup yang membutuhkan enzim dan vitamin untuk membantu proses pertumbuhan dan perkembangannya. Saat sinar matahari tidak tercukupi, dengan pemberian pupuk NPK pada tanaman dapat menambah nutrisi pada tanaman. Manfaat ini didapatkan dari kandungan unsur K (kalium) sebagai aktivator enzim pada pupuk NPK.

3. Mencegah hama

Hama merupakan masalah utama bagi tumbuh kembang tanaman. Kandungan unsur P (phosphor) pada pupuk NPK dapat melindungi tanaman dari hama berupa gulma maupun ulat. Setelah hama tersebut mati, pupuk NPK dapat membantu mencegah hama datang kembali.

4. Merespirasi tanaman

Respirasi tanaman merupakan aktivitas molekul oksigen yang berada di udara untuk menghasilkan air, karbondioksida, dan energi. Respirasi ini akan membuat tanaman agar lebih cepat bertumbuh. Oleh karena itu, respirasi tanaman ini merupakan salah satu proses yang terpenting dalam kelangsungan hidup tanaman. Kandungan unsur P (phosphor) dalam pupuk NPK dapat membantu pembelahan sel serta dapat melancarkan pernapasan tanaman dalam tanah.

5. Memperkuat tanaman

Fungsi pupuk NPK yang lainnya yaitu dapat memperkuat tanaman. Kondisi cuaca yang tidak menentu seperti paparan sinar matahari yang berlebih dan hujan yang lebat, dapat menyebabkan tanaman menjadi mudah layu dan kering, bahkan tidak jarang tanaman menajdi membusuk. Pemberian pupuk NPK diketahui dapat membantu daya tahan tanaman menjadi lebih kuat.

6. Meningkatkan pertumbuhan akar tanaman

Pemberian pupuk NPK dapat membuat tanah menjadi lebih gembur, sehingga akar tanaman dapat tumbuh dengan baik. Dengan adanya unsur K (kalium) dan P (phosphor) pada pupuk NPK, pupuk ini mampu mempercepat pertumbuhan akar dan meningkatkan perkembangan akar sehingga akar menjadi lebih kuat dan lebat serta tanaman dapat tumbuh kokoh dan mampu menyerap air dan unsur hara dengan optimal

Pupuk NPK mudah untuk diaplikasikan serta dapat dilakukan oleh siapapun termasuk pecinta tanaman hias. Terdapat dua cara dalam mengaplikasikan pupuk NPK ini, yaitu cara ditaburkan atau dilarutkan dalam air terlebih dahulu (dikucurkan)

1. Cara aplikasi pupuk NPK dengan ditabur

Cara ini dinilai lebih praktis dan mudah karena tidak memerlukan peralatan seperti ember dan gayung. Berikut cara aplikasi pupuk NPK dengan ditabur :

  • Siapkan pupuk NPK
  • Korek tanah ataupun media tanam lainnya yang berada di pinggir pot tanaman hingga mengelilingi pot tersebut
  • Selanjutnya taburkan pupuk NPK sebanyak 1 sendok teh (untuk tanaman hias baru tanam yang berumur 10 – 15 hari). Untuk takaran selanjutnya dapat ditambah menjadi 1 sendok makan
  • Setelah pupuk ditaburkan, tutup dengan tanah atau media tanam lainnya

2. Cara aplikasi pupuk NPK dengan dikucur

Cara yang kedua ini terbilang lebih rumit dibandingkan cara pertama karena memerlukan beberapa peralatan seperti ember, gayung, pengaduk, serta memerlukan air. Berikut cara aplikasi pupuk NPK dengan dikucur :

  • Siapkan pupuk NPK
  • Siapkan ember yang berisi air 12 liter
  • Masukkan pupuk sebanyak 1 sendok makan yang dilarutkan ke dalam ember yang berisi air 12 liter, kemudian aduk dengan pengaduk hingga menjadi larut
  • Jika sudah larut, ambil larutan pupuk NPK menggunakan gayung sebanyak 200 ml pertanaman (untuk tanaman hias yang baru tanam) atau sebanyak 250 – 300 ml pertanaman
  • Kemudian siramkan larutan tersebut ke tanaman

Dari dua cara aplikasi pupuk NPK diatas, lebih direkomendasikan menggunakan cara dikucur karena akar tanaman bisa langsung menyerap nutrisinya. Sementara, aplikasi dengan cara ditabur akan membuat akar tanaman lama menyerap nutrisi yang ada dari pupuk. Untuk waktu aplikasi pupuk NPK pada tanaman hias dapat dilakukan setiap 2 minggu sekali.

Pemberian pupuk diperlukan untuk memenuhi kebutuhan unsur hara bagi tanaman dalam kelangsungan proses pertumbuhan dan perkembangannya. Pemberian pupuk yang tepat dan sesuai, dapat mempercepat pertumbuhan dan perkembangan tanaman, dapat menambah daya tahan tanaman terhadap serangan hama dan penyakit, serta dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil panen.

Waktu yang tepat dalam pemberiaan pupuk sebaiknya dilakukan pada saat sebelum tanaman berbunga, ketika tanaman sedang berbunga, dan setelah kuntum bunga tanaman layu.