Ada begitu banyak jenis hama dari beragam jenis tanaman, yang menjadi musuh terbesar para pembudidaya, termasuk tanaman anggrek. Mengingat tanaman anggrek merupakan jenis tanaman bunga yang indah, dan memiliki potensi harga pasar yang sangat tinggi. Seperti misalnya jenis hama seperti semut, belalang, tungau, dan sebagainya. Lalu, bagaimana penjelasan mengenai hama-hama tersebut? Berikut ulasannya:
- Semut
Hama yang pertama ini, sangat suka merusak akar dan tunas tanaman yang masih muda. Mereka akan menggerogoti, hingga membuat tanaman anggrek mati. Untuk penanganannya, anda bisa menggunakan beberapa cara, salah satunya dengan merendam pot di dalam air. Kemudian ciptakan lingkungan yang bersih di tempat sekitar area tanaman, guna menghambat pertumbuhan hama semut. Atau yang paling rekomendatif, adalah menggantungkan pot agar meminimalisir terkontaminasi hama semut.
2. Belalang
Selanjutnya ada belalang, dimana mereka juga jenis hama, yang merupakan mush terbesar pembudidaya tanaman anggrek. Belalang sangat menyukai pinggiran daun dari suatu tanaman termasuk anggrek. Merusaknya hingga sampai membuatnya luka, dengan bentuk gerigi.
Alhasil jika dibiarkan, lambat laun tanaman akan terhambat pertumbuhannya, dan mati. Oleh karenanya, untuk mengendalikan hal tersebut. Anda bisa menyemprotnya menggunakan insektisida jika sudah cukup banyak belalang yang mengganggu tanaman.
3. Tungau
Sepertinya hama ini, bukan hanya menjadi permasalahan para pembudidaya tanaman anggrek, namun hampir semua para pembudidaya jenis tanaman apapun, memiliki masalah dengan hama ini. Dimana mereka sangat suka merusak bagian daun, sehingga jika tidak mendapatkan penanganan yang sigap, daun tanaman akan layu, dan mati.
Gejala yang ditimbulkan oleh tungau ini, adalah mereka akan menempel pada pelepah daun, kemudian akan muncul jenis kutu berwarna kemerahan. Yang menjalar di hampir seluruh bagian daun. Jika sudah terinfeksi cukup serius, maka akan muncul bintik hitam pada daun.
Untuk penanganannya, anda bisa menggunakan kapas yang disemprot menggunakan air sabun, kemudian digosok pada daun yang terinfeksi. Dengan catatan yang terinfeksi belum banyak. Tapi jika sudah lumayan banyak, maka anda bisa menggunakan insektisida dengan dosis 2 cc / liter.
4. Trips
Hama yang satu ini, sangat suka menyerang batang serta daun dari tanaman anggrek. Biasanya tanda-tanda tanaman terkena hama ini. Adalah kulit daripada trips tersebut, menempel pada batang serta daun yang masih tergolong tunas. Akibatnya, akan muncul bercak berwarna abu, yang tersebar di bagian daun. Hal tersebut berimbas kepada kerusakan pada bunga daun, sehingga terlihat tidak menarik seperti bunga anggrek pada umumnya. Untuk pencegahannya, anda bisa menggunakan semprotan insektisida secara merata, dan rutin.
5. Keong
Jenis siput ini, sangat suka menyerang bagian daun dari bunga anggrek. Dengan cara mereka akan memakan bagian daun sampai habis. Sehingga pertumbuhan serta perkembangan tanaman akan terhambat. Untuk pengendaliannya, anda bisa mengambil keong tersebut secara manual, jika tidak terlalu banyak. Tapi jika jumlahnya sudah diluar batas anda mengambil secara manual, anda bisa menggunakan insektisida, dengan menyemprot ke tanaman, secara rutin.
6. Ulat Daun
Hama selanjutnya, adalah ulat daun yang anda juga pasti paham bahwasannya mereka sangat suka merusak hampir seluruh bagian tanaman. Mulai dari bunga, batang, hingga daun yang mungkin masih tunas. Sesuai dengan namanya, ulat daun nantinya akan meninggalkan bekas seperti bagian daun yang berlubang.
Sebagai tanda bahwa tanaman tersebut sudah mulai terinfeksi ulat daun. Maka untuk menghindari hal tersebut lebih parah. Anda bisa menggunakan insektisida, sebagai satu tindakan preventif pada tanaman. Semprot tanaman anggrek menggunakan insektisida secara rutin, pagi dan sore hari.
7. Kutu Babi
Mungkin beberapa dari anda masih agak asing dengan jenis hama yang satu ini. Namun, beberapa pembudidaya sangat khawatir, mengingat daun daripada tanaman. Akan terserang habis oleh jenis hama tanaman anggrek tersebut, ketika tidak mendapatkan penanganan yang cepat.
Kutu babi pada dasarnya sangat suka menyerang di bagian bawah daun. Kemudian menjalar kea rah permukaan daun. Hingga membuatnya menjadi terlihat layu, dan mati. Untuk penanganannya, anda bisa menggunakan insektisida. Dengan cara menyemprot insektisida pada tanaman secara rutin, pagi dan sore hari.
8. Red Spinder
Selanjutnya adalah red spinder. Dimana jenis hama yang satu ini, suka menyerang tanaman di bagian bawah permukaan daun saja. Fenomena tersebut akan semakin serius, ketika kemudian daun tanaman bunga anggrek akan berubah warna menjadi kuning.
Serta terdapat beberapa bercak aneh yang ada hampir di seluruh bagian daun tanaman. Oleh karenanya, perlu ada penanganan khusus. Salah satunya dengan cara membuang atau pun memangkas tanaman bunga anggrek yang terinfeksi.
Selain itu, jangan lupa untuk menjaga kebersihan di area tanaman, sebagai pengendalian sejak awal agar hal tersebut tidak terjadi kembali. Namun jika kiranya sudah lumayan banyak dan perlu penanganan cepat. Anda bisa menggunakan insektisida. Sebagai cara terakhir anda untuk memusnahkan para hama terutama red spinder, agar tidak berkembangbiak lebih banyak. Lakukan penyemprotan setiap 2 kali sehari, pagi dan sore untuk perlindungan yang lebih baik.
9. Kepik
Hama selanjutnya ini, sangat suka menghisap daun dari tanaman anggrek, sebagai senjata mereka menghambat tanaman agar tidak tumbuh. Lama kelamaan jika tidak mendapatkan penanganan yang cepat, daun dari tanaman akan rontok, berubah menjadi layu, serta berbintik kuning pada hampir setiap bagian dari daun.
Dan berujung pada tanaman yang mati, serta tidak bisa panen kembali. Untuk penanganannya sendiri, anda bisa menggunakan semprotan insektisida. Dan melakukannya rutin setiap pagi dan sore hari.