Bunga

Tinggi Kalium, Berikut Manfaat Pupuk KCL untuk Bunga yang Beragam

Dalam melakukan budi daya, pemberian pupuk adalah salah satu upaya penting dalam meningkatkan produktivitas tanaman. Terlebih pada bunga yang dicari nilai estetikanya.

Pada budidaya bunga, apabila nutrisi tak terpenuhi akan langsung mempengaruhi visual bunga. Misalnya,  bunga tampak layu, warna bunga pucat, atau batang mudah patah. Oleh sebab itu, pupuk memiliki peran penting dalam tumbuh kembang bunga, di samping kebutuhan air tentunya.

Salah satu jenis pupuk yang kerap dipakai dalam budi daya bunga adalah pupuk KCL. Pupuk KCL adalah jenis pupuk anorganik tunggal dengan kandungan kalium yang tinggi. Sebelum menggunakan pupuk ini, pelaku budi daya harus mengenal pupuk kalium dan fungsinya bagi tanaman. Pupuk ini berbentuk kristal dengan warna merah atau putih yang mudah larut dalam air.

Pupuk KCL sering digunakan sebagai sumber kalium dan klorida pada tanah. Dengan kandungan tersebut, tentu saja pupuk KCL memiliki sejumlah manfaat bagi budi daya bunga, antara lain:

1. Meningkatkan Kekuatan Tanaman

Kekurangan kalium menyebabkan berbagai gangguan pada tanaman, antara lain: daun mudah layu, pertumbuhan batang lemah, dan kebusukan akar akibat penurunan daya oksidasi. Penurunan daya oksidasi membuat akar menjadi tidak maksimal dalam menyerap zat hara, sehingga nutrisi yang diedarkan  menjadi berkurang.

Akibatnya, tanaman menjadi layu dan mudah tumbang. Pada budidaya bunga , kekuatan batang sangat penting sebagai penopang mahkota yang bernilai estetika tinggi.

Pemberian pupuk KCL adalah salah satu solusi untuk mengembalikan kemampuan oksidasi pada akar, sehingga serapan zat hara kembali maksimal dan mampu menguatkan batang bunga.

2. Tahan terhadap Kekeringan dan Hama

Bunga tergolong tanaman yang susah beradaptasi pada kekeringan. Dengan menggunakan pupuk KCL, pelaku budi daya tak perlu khawatir lagi kala musim kemarau datang hingga terjadi kekeringan.

Kandungan kalium yang tinggi pada pupuk KCL mampu memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman serta meminimalisir hilangnya air pada tanaman, sehingga terjadi efisiensi penggunaan air.

Nutrisi yang tercukupi juga mampu membuat tanaman tahan terhadap serangan hama dan penyakit, sehingga tidak mudah mati.

3. Mencegah Kerusakan Bunga akibat Pengangkutan dan Penyimpanan

Penggunaan pupuk KCL pada fase berbunga akan memaksimalkan pembentukan biji maupun bunga pada tanaman. Nutrisi yang terpenuhi tak hanya berdampak bagi kesehatan bunga ketika masih di dalam pot, tapi juga berpengaruh bagi kekuatan bunga pasca panen.

Bunga yang dipupuk dengan KCL tidak mudah rusak, karena memiliki tingkat toleransi yang tinggi terhadap pengangkutan dan penyimpanan. Akan tetapi, pada bunga potong perlu pula diaplikasikan beberapa cara merawat bunga yang sudah dipetik agar tidak layu saat distribusi.

4. Optimalisasi Fotosintesis

Unsur hara yang berasal dari pupuk KCL mampu mengoptimalkan fotosintesis tanaman dengan cara mengatur kinerja stomata. Hasil fotosintesis juga akan ditransportasikan secara maksimal dengan manfaat kalium, sehingga sistem kerja enzim juga dapat dimaksimalkan.

Dalam penggunaannya, tidak semua tanaman bisa dipupuk menggunakan KCL. Oleh sebab itu, pelaku budi daya perlu mengetahui tanaman apa saja yang pantang terhadap KCL.

Pada budi daya bunga sendiri, penggunaan KCL biasanya dicampurkan dengan urea, dan SP-36 agar setara dengan pupuk NPK. hal itu karena bunga tak hanya memerlukan kalium, namun juga nitrogen dan juga phospor.

Tips Menggunakan Pupuk KCL untuk Bunga yang Beragam

Untuk jenis bunga yang cocok ditanam dan sesuai dengan pemupukan ini ada beragam, antara lain: mawar, melati, euphorbia, azalea, herbras, dan masih banyak lagi. Penggunaan pupuk KCL sendiri lebih optimal pada bunga dalam pot.

Jika ingin menggunakan pupuk kalium, ada berbagai jenis pupuk yang mengandung kalium tinggi yang bisa dipilih. Selain menentukan jenis pupuk, cara aplikasi pupuk juga penting untuk diperhatikan.

Pupuk KCL sendiri sangat strategis digunakan untuk induksi berbunga tanaman dewasa. Salah satu cara aplikasinya adalah dengan mencampurkan urea, SP-36, dan KCL dengan perbandingan 10:15:9.

Kemudian ambil 5-15 gram campuran pupuk sesuai ukuran pot untuk dibenamkan di sekeliling tanaman. Lakukan pemupukan tiap sebulan sekali untuk hasil yang maksimal.

Tak hanya pemupukan,ada berbagai cara merawat bunga agar subur, salah satunya dengan menyiraminya. Menyiram bunga dilakukan minimal satu kali sehari, pada pagi atau sore setelah matahari tergelincir (setelah jam 4 sore). Hindari menyiram tanaman di siang hari, karena air justru akan membakar tanaman dan membuat bunga menjadi rusak.

Demikian ulasan mengenai penggunaan pupuk KCL pada budi daya bunga, semoga bermanfaat dan dapat menginspirasi pembaca.

Recent Posts

6 Pupuk untuk Tanaman Hias Agar Subur

Selain air dan sinar matahari, pupuk merupakan salah satu hal yang tidak boleh ketinggalan untuk…

10 months ago

5 Penyebab Kutu Putih pada Tanaman

Seperti gulma yang dapat menganggu pertumbuhan tanaman, kutu putih juga merupakan salah satu hama yang…

10 months ago

Cara Menanam Euphorbia dalam Pot

Euphorbia merupakan salah satu tanaman hias yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Padahal, tanaman ini…

11 months ago

Sekam Padi : Pengertian, Manfaat, dan Cara Menggunakannya

Sekam padi adalah salah satu sisa pertanian yang sering diabaikan, tetapi memiliki potensi besar untuk…

1 year ago

Dampak Menggunakan Sekam Padi

Sekam padi adalah sisa kulit luar butir padi setelah proses penggilingan beras. Sekam ini berwarna…

1 year ago

4 Cara Menanam Cabe Langsung di Tanah

Cabe merupakan salah satu komoditas yang paling banyak digunakan untuk memberikan cita rasa lezat dalam…

1 year ago