Tanaman penutup tanah adalah tumbuhan yang ditanam secara khusus untuk melindungi tanah dari kerusakan yang terjadi akibat pengikisan lapisan tanah yang disebabkan oleh air hujan.
Selain itu tanaman penutup tanah juga digunakan untuk memperbaiki sifat kimia tanah seperti pH dan unsur hara, serta sifat fisik tanah berupa tekstur, struktur dan warna tanah.
Tanaman penutup tanah memiliki fungsi yang sangat penting yaitu untuk menjaga dan melindungi tanah, seperti
- Mencegah pengikisan akibat air hujan yang jatuh langsung pada permukaan tanah
- Menjaga struktur tanah dari paparan air hujan dan benda lain yang berpotensi menimbulkan kerusakan
- Sebagai bahan organik yang menjaga kesuburan tanah dan mengurangi pertumbuhan gulma.
Meskipun terlihat sederhana, tanaman penutup tanah sangat berguna untuk mengatasi masalah genangan air yang terjadi akibat hujan. Tanaman penutup tanah akan membantu proses penyerapan air ke dalam tanah sehingga menurunkan resiko terjadinya erosi.
Karna manfaatnya yang besar bagi lingkungan, maka perlu adanya perhatian lebih tentang kriteria tanaman penutup tanah yang baik. Berikut syarat-syaratnya:
1. Mudah berkembang biak
Tanaman penutup tanah yang utama harus dapat diperbanyak dengan mudah karena tanaman ini digunakan untuk menutupi tanah yang tidak ditumbuhi oleh tanaman utama.
Meskipun termasuk komponen penting bagi lingkungan dan perkebunan, tanaman penutup tanah umumnya tidak menjadi prioritas utama perawatan kebun.
Tanaman yang mudah diperbanyak akan mempermudah proses perawatan. Selain itu, tanaman penutup tanah juga harus tahan pada semua kondisi cuaca sehingga dapat bertahan lama, seperti jenis tanaman yang tudak terlalu membutuhkan sinar matahari dengan perawatan mudah.
2. Akar tidak berbahaya
Tanaman penutup tanah berperan sebagai pelengkap perkebunan, sehingga tanaman ini tidak seharusnya merusak pertumbuhan tanaman utama.
Tumbuhan memiliki kemampuan mengenali pesaingnya melalui senyawa zat kimia yang dikeluarkan oleh akar. Tanaman yang merasa disatukan dengan tumbuhan pesaingnya akan bersaing untuk menumbuhkan lebih banyak akar dan mengganggu lawannya. Tumbuh-tumbuhan tersebut akan bersaing untuk mendapat lebih banyak air dan tumbuh lebih baik.
Karena itu, perlu untuk memilih tanaman penutup tanah yang tidak dominan pada tanaman utama agar keseimbangan pertumbuhan dapat terjaga.
3. Pertumbuhan cepat dan lebat
Tanaman penutup tanah yang baik hendaknya yang tahan pada semua kondisi cuaca dan dapat berkembang pada segala kondisi tanah atau tidak mengharuskan tanah yang subur sebagai media pertumbuhannya.
Tanaman yang tumbuh cepat akan mempersingkat proses perawatan lingkungan. Sedangkan daun lebat pada tanaman akan membantu melindungi tanah dari sinar matahari dan tetesan air hujan secara langsung yang kelamaan dapat menimbulkan erosi.
Daun lebat pada tanaman penutup tanah juga akan berfungsi sebagai kompos alami sehingga tanah dapat menjadi lebih subur.
4. Dapat tumbuh dimana saja
Salah satu fungsi tanaman penutup tanah adalah untuk memperbaiki struktur tanah. Sehingga tanaman yang dipilih untuk menutup tanah harus dapat tumbuh dan berkembang meskipun di kondisi tanah yang tidak terlalu baik.
Pada keadaan tanah yang tidak terlalu subur, tanaman penutup tanah akan menjadi cara mengolah tanah tandus agar menjadi subur.
5. Tahan pada perubahan lingkungan
Tanaman pelindung tanah secara berkala akan dipangkas untuk menjaga kerapian dan tidak menghalangi tanaman utama. Karenanya penting untuk memilih tanaman penutup tanah yang toleran terhadap pemangkasan.
Tanah memiliki banyak organisme yang beberapa diantaranya merupakan hama yang dapat menyerang tanaman. Tanaman penutup tanah yang baik harus tahan pada serangan hama, karena tanaman ini bertugas melindungi tanah dan memperbaiki struktural tanah.
Penting untuk memilih jenis tumbuhan yang dapat bertahan pada segala serangan yang berpotensi merusak bahkan membunuh tanaman. Salah satunya penyakit dan hama yang menyerang akar tanaman.
Selain itu, perubahan iklim dan pergantian tanaman utama yang mungkin akan menghalangi sinar matahari mungkin saja terjadi selama masa berkebun. Tanaman penutup tanah harus dapat bertahan menghadapi serangan tersebut sepanjang waktu.
Kemudian yang tidak kalah penting adalah, kondisi tanaman penutup tanah yang akan sering dilalui dalam berjalan maupun dengan kendaraan harus ditopang oleh tumbuhan yang memiliki kekuatan tinggi untuk tetap hidup dan kembali pada kondisi normal sebelumnya.
6. Mampu menekan pertumbuhan gulma
Sering muncul pertanyaan mengapa gulma dapat mengganggu pertumbuhan tanaman? Hal ini karena gulma merupakan tumbuhan yang tumbuh di sekitar tanaman budidaya, yang perkembangannya dapat merusak dan menghambat pertumbuhan tanaman utama.
Ada banyak jenis dan alasan mengapa tanaman gulma harus dicabut, salah satunya karena jika dibiarkan secara terus-menerus, gulma akan menyebabkan tanaman budidaya mati dan gagal panen.
Secara alami tumbuhan memiliki musuh pada spesies yang dianggapnya berbahaya dan dapat mengancam pertumbuhan.
Fungsi tanaman penutup tanah pada kasus ini adalah untuk melawan dan menekan pertumbuhan gulma agar tidak mengganggu tanaman utama.
Menggunakan tanaman penutup tanah sebagai penghalau gulma merupakan salah satu cara yang paling efektif dan efisien jika dilakukan secara tepat.
7. Tidak akan berubah menjadi gulma
Gulma menjadi momok yang cukup mengganggu dalam budidaya pertanian. Pertumbuhannya yang cepat kerap kali sulit untuk dikendalikan dan mengganggu tanaman utama.
Tanaman penutup tanah yang digunakan dalam budidaya harus dipastikan tidak akan menjadi lebih dominan dari tanaman utama sehingga terlihat seperti hidup sebagai gulma.
8. Tidak berbahaya bagi lingkungan
Tanaman penutup tanah yang tepat untuk digunakan adalah jenis tumbuhan yang tidak berbahaya bagi lingkungan. Karena cukup sering dilewati manusia dan hewan, duri-duri pada tanaman penutup tanah akan beresiko menggores kulit dan menyebabkan luka.
Begitu pula dengan sulur-sulur tanaman yang dapat merambat pada tanaman lain yang dapat merusak bahkan menghambat pertumbuhan tanaman utama. Bagian sulur pada tanaman juga beresiko membawa jamur dan penyakit daun yang dapat menular.
Contoh tanaman penutup tanah
Ada banyak pilihan tumbuhan yang bisa dijadikan tanaman penutup tanah. Dengan memperhatikan syarat-syarat di atas, berikut beberapa tumbuhan yang dapat dijadikan referensi sebagai tanaman penutup tanah:
- Rumput
- Seruni jalar
- Daun beludru
- Ubi hias
- Lantana
- Tanaman timi
- Kriminil
- Rumput kucai
- Kamomil
- Azalea