Apa itu hidroponik? Secara sederhana, hidroponik merupakan sebuah metode bercocok tanam yang tidak menggunakan elemen tanah sebagai media tumbuhnya.
Selain tidak menggunakan elemen tanah, hidroponik tanpa sinar matahari dapat juga dilakukan. Maka dari itu, hidroponik sangat cocok bagi para penghuni apartemen atau orang yang tidak mempunyai lahan yang luas untuk becocok tanam.
Tidak perlu risau, karena hidroponik ini mudah untuk dilakukan. Berikut adalah tiga cara hidroponik yang cocok untuk pemula:
1. Sistem sumbu
Sistem sumbu digadang-gadang menjadi cara hidroponik yang paling mudah. Caranya cukup sederhana, yaitu dengan meletakkan tempat penampungan air di bawah tanaman beserta media tanamnya.
2. Budidaya air
Cara yang satu ini juga tidak kalah mudahnya dari hidroponik sistem sumbu. Tanaman-tanaman hidroponik diletakkan pada sebuah papan sterofoam, di mana sterofoam tersebut diapungkan pada air yang telah diberi nutrisi, seperti magnesium, fosfor, kalsium dll.
3. Sistem pasang surut
Sistem pasang surut bisa dikatakan sebagai cara hidroponik yang sedikit lebih rumit. Pada sistem ini, media tanam akan disiram dengan air bernutrisi hingga menggenang, namun nantinya air tersebut akan menggalir kembali ke tempat penampungan.
Syarat Tanaman yang Cocok Untuk Hidroponik
Hidroponik mungkin terlihat sukar untuk dilakukan, karena membutuhkan alat yang lumayan banyak, misalnya saja dengan paralon vertikal. Akan tetapi, apabila lebih diperhatikan lagi, keuntungan hidroponik jauh lebih banyak.
Selain tidak membutuhkan lahan yang luas untuk tempat menanam, hidroponik dinilai lebih fleksibel untuk dilakukan. Hal ini karena tanaman hidroponik tidak bergantung pada kondisi tanah pada suatu daerah.
Media tanam hidroponik pun harus dipilah dan dipilih secara seksama. Tak ketinggalan, tanaman yang akan ditanam secara hidroponik juga memiliki beberapa syarat, antara lain:
1. Tanaman yang dapat tumbuh di lahan yang tidak besar
Seperti yang telah diketahui, hidroponik merupakan suatu cara bercocok tanam di tempat yang tidak luas. Maka dari itu, tanaman yang ditanam haruslah mampu untuk tumbuh di tempat yang sempit.
Apabila tanaman tidak mampu tumbuh di tempat yang sempit, hampir bisa dipastikan panen akan gagal atau tanaman sama sekali tidak tumbuh.
2. Memiliki akar yang pendek
Akar tanaman hidroponik haruslah berukuran pendek. Hal ini untuk menghindari akar terendam sepenuhnya pada tempat penampungan air. Akar yang terlalu sering terendam air akan menyebabkan tanaman hidroponik menjadi layu.
3. Memiliki masa panen yang terbilang singkat
Masa panen yang singkat berarti pula perawatan yang tidak sulit. Selain itu, masa panen yang singkat juga lebih menguntungkan. Ditambah lagi, tanaman hidroponik dapat bertahan selama beberapa tahun. Dengan demikian, keuntungan akan terus berlipat ganda, karena penanam hidroponik akan panen lebih sering.
4. Berukuran tidak terlalu besar
Karena hidroponik salah satunya dimanfaatkan oleh pengguna lahan yang tidak luas, ukuran tanaman yang ditanam memang sebaiknya berukuran tidak besar. Hal ini dapat mempengaruhi penggunaan lahan untuk bercocok tanam.
Sebaiknya hindari tanaman seperti labu, melon, jagung, kentang, wortel, lobak, ubi dan semangka. Tanaman-tanaman tersebut kurang baik hasil panennya apabila ditanam secara hidroponik.
Tanaman yang Paling Baik Ditanam Secara Hidroponik
Walaupun tidak semua tanaman dapat ditanam secara hidroponik, tetap saja terdapat bermacam-macam jenis tanaman yang dapat menjadi pilihan. Apa saja?
1. Selada
Selada bisa dikatakan sebagai tanaman yang paling populer untuk ditanam secara hidroponik. Cara tanam, perawatannya mudah dan masa panennya cepat, sehingga selada cocok ditanam oleh seorang pemula. Selada juga cocok untuk ditanam dengan sistem hidroponik apa saja, jadi dapat disesuaikan dengan selera penanam.
2. Ketimun
Ketimun merupakan tanaman merambat yang terkenal dapat tumbuh di media tanam yang beragam. Kemampuannya untuk tumbuh di mana saja ini lah yang menjadikan ketimun menjadi salah satu tanaman yang cocok ditanam secara hidroponik.
Semua jenis ketimun dapat tumbuh dengan baik secara hidroponik. Namun, perlu diperhatikan asupan cahaya matahari dan ketepatan suhu agar hasil panen ketimun dapat melimpah.
3. Kacang-kacangan
Kacang-kacangan juga termasuk tanaman yang mudah untuk ditanam secara hidroponik. Kacang-kacangan tidak memerlukan perawatan yang kompleks dan hasil panennya pun sangat melimpah.
Biasanya proses pembenihan membutuhkan waktu maksimal delapan hari saja. Selanjutnya, kacang-kacangan dapat dipanen dalam kurun waktu 6 – 8 minggu kemudian.
4. Kemangi
Kemangi menjadi salah satu herba yang tumbuh dengan baik dengan metode hidroponik. Namun, perlu diperhatikan beberapa hal agar hasil panen kemangi dapat maksimal.
Penanam perlu memanen dengan cara memotong daun kemangi satu minggu sekali apabila usianya telah cukup matang. Selain itu, pastikan tanaman kemangi menerima banyak sinar matahari.
5. Stroberi
Menanam stroberi sendiri di rumah bukan lagi menjadi mimpi. Silakan coba menanam buah stroberi secara hidroponik.
Buah stroberi dikenal tumbuh dengan baik secara hidroponik. Bahkan, ketika musim panen tiba, penanam dapat menikmati hasil panen sepanjang tahun.
6. Paprika
Menanam paprika secara hidroponik memerlukan suhu yang hangat dan sinar matahari yang melimpah. Masa panen paprika cukup singkat, yaitu hanya dalam 3 – 4 bulan saja. Paprika dapat ditanam mulai dari benih, atau bisa juga berawal dari pohon kecil.
7. Tomat
Seperti selada, tomat termasuk salah satu tanaman yang populer untuk ditanam secara hidroponik. Ketika panen pun, tomat dapat menghasilkan banyak sekali hasil.
Tomat dapat dipanen dalam waktu yang singkat, yaitu antara 6 – 8 minggu. Tinggi tanamannya berkisar antara 2 – 6 meter.
8. Bluberi
Bluberi menjadi salah satu buah yang memiliki harga jual yang tinggi. Biasanya, sulit menemukan bluberi di pasar tradisional dan hanya ada di supermarket.
Dengan metode tanam hidroponik, tak perlu lagi memikirkan mengenai harga bluberi. Bluberi menjadi salah satu buah yang dapat tumbuh dengan cepat saat ditanam dengan hidroponik.
9. Daun mint
Semua jenis daun mint dapat tumbuh dengan baik pada hidroponik. Tumbuhnya cepat, perawatannya mudah, hasil panen pun sangat melimpah. Daun mint dapat dipanen dalam waktu delapan minggu saja.
10. Lokio
Sekilas, lokio mirip dengan daun bawang. Namun, lokio memiliki ukuran yang lebih kecil dan tekstur yang lebih lembut.
Masa panennya termasuk yang paling singkat di antara tanaman yang lain, yaitu hanya dalam 3 minggu – 1 bulan saja. Lokio tidak membutuhkan ruang yang tinggi, karena tinggi tanamannya maksimal hanya sekitar 50 cm.
11. Bunga iris
Para pecinta bunga bisa bersenang hati karena tanaman bunga juga dapat ditanam secara hidroponik. Bunga iris adalah salah satunya.
Bunga iris dikenal sebagai bunga yang tidak mudah dalam menanamnya. Namun dengan hidroponik, perawatan bunga iris dapat dilakukan dengan lebih mudah.