Budidaya Buah Naga di Lahan Gambut

Buah naga adalah salah satu buah yang saat ini menjadi favorit sebagian besar masyarakat Indonesia. Selain segar dinikmati sebagai buah potong, buah berwarna pink fuschia ini juga cocok dijadikan jus dengan berbagai campuran buah lainnya.

Selain ditanam dalam skala besar, buah naga juga dapat ditanam secara rumahan. Ada berbagai tips jitu menanam buah naga agar cepat berbuah. Tips ini juga dapat digunakan para petani yang sedang mengembangkan dan membudidayakan buah naga.

Pertanian di Lahan Gambut

Lahan gambut dapat ditemukan di berbagai jenis lingkungan, mulai dari daerah pesisir hingga hutan hujan tropis hingga daerah kutub. Di Indonesia, lahan gambut banyak terdapat di pulau Papua, Kalimantan dan Sumatera. Keberadaannya bermanfaat untuk berbagai keperluan, termasuk sektor pertanian dan kehutanan.

Gambut merupakan bagian penting dari solusi krisis iklim. Terlepas dari kenyataan bahwa lahan gambut hanya mencakup sekitar 3-5 persen dari total luas lahan di planet ini, jenis lahan ini mampu menyerap sejumlah besar karbon dan diyakini mampu menyimpan hingga 30% karbon dunia.

Jumlah karbon ini jauh lebih banyak daripada jumlah karbon yang dapat disimpan oleh hutan di seluruh dunia. Akibatnya, lahan gambut harus dijaga dan dikelola dengan hati-hati. Ketika gambut terbakar, ia melepaskan banyak karbon dioksida dan gas lainnya ke atmosfer yang berkontribusi terhadap perubahan iklim.

Selain buah naga, ada pula jenis tanaman lainnya yang dapat dibudidayakan di lahan gambut. Topik pertanian di lahan gambut semakin banyak diminati para petani mulai dari cara menanam bawang di lahan gambut Paling Mudah hingga cara memupuk sawit di lahan gambut dan Perawatan Pohon Sampai Panen.

Buah naga mulai dibudidayakan di berbagai wilayah Indonesia termasuk wilayah dengan lahan gambut. Lahan gambut banyak tersebar di Sumatera, Kalimantan, dan Papua. Lalu, bagaimana cara menanam buah naga yang Baik dan Benar pada lahan gambut? Berikut penjelasannya!

1. Penanaman

Penanaman buah naga di lahan gambut umumnya dibagi ke dalam dua tahapan yakni proses mempersiapkan bibit dan pemindahan batang.

  • Persiapan Bibit

Salah satu cara penanaman buah naga yang dipilih oleh kebanyakan petani di Indonesia adalah dengan cara stem cutting atau pemotongan pada batang. Cara ini dinilai sebagai cara yang paling mudah, murah, dan cepat. Anda dapat memotong batang dari induk batang terdahulu yang sudah cukup tua, sehat, dan berwarna hijau tua.

Sama halnya dengan cara budidaya buah naga dalam pot, Anda perlu menyiapkan media tanam terlebih dahulu yang dapat berupa polybag. Potong batang sekitar 20-30 cm, kemudian tancapkan batang tersebut pada media tanam. Berikan pupuk, air, dan antipestisida dengan cukup hingga bibit siap dipindahkan.

  • Pemindahan Batang

Sama halnya dengan cara memilih bibit durian yang tepat agar cepat berbuah, Anda juga harus memilah bibit mana yang siap untuk dipindahkan ke lahan perkebunan. Pilihlah batang yang telah memikir akar yang kuat (sekitar 50 cm).

Jika akar telah kuat, Anda dapat memindahkannya pada ke lahan kebun. Saat Anda ingin memindahkan bibit dari polybag ke lahan perkebunan, Anda harus memastikan lahan bebas dari tumbuhan pengganggu seperti rumput dan semak. Setelah itu buatlah lubang dengan diameter sekitar 1 m untuk memindahkan bibit.

Batang buah naga juga membutuhkan ‘pendamping’ agar tumbuh dengan baik. Anda dapat menggunakan kayu yang kuat atau pilar beton dengan ukuran 10 cm x 10 cm dengan tinggi 2-2 meter. Tancapkan pilar ke dalam lahan dengan dalam sekitar 50 cm, dan pada bagian atasnya dipasang lingkaran dengan diameter sekitar 40 cm.

Lingkaran di bagian atas dapat dibuat dari ring besi atau ban sepeda motor yang berfungsi untuk menahan dahan tanaman buah naga. Apabila dahan sudah menjalar ke atas, Anda dapat mengikat dahannya pada pilar beton atau kayu.

2. Pemeliharaan

Secara umum, pemeliharaan tanaman buah naga di tanah gambut tidak jauh berbeda dengan pemeliharaan tanaman buah naga di tanah biasa yakni pemupukan dan pemeliharaan dari hama dan penyakit.

  • Pemupukan

Pupuk organik/ inorganik memiliki peran yang cukup besar bagi pertumbuhan pohon buah naga. Pupuk organik dapat Anda buat dari berbagai bahan termasuk daun-daunan. Berikut cara membuat pupuk organik cair dari daun-daunan yang dapat Anda coba.

Pedoman umum untuk tanaman buah naga, pemupukan harus dilakukan untuk tanaman sampai berumur satu tahun dengan volume yang ditentukan sebagai berikut:

  • Nitrogen 200-300 g N
  • Fosfor 300-400 g P205
  • Kalium 200-300 g K20
  • dan 10 kg pupuk organik per pos per tahun.

Pemupukan pada tanaman yang berumur lebih dari satu tahun dapat menggunakan takaran 300-500 g N, 500-700 g P205, 300-500 g K20, dan 20 kg pupuk organik per pos per tahun dengan interval 2 hingga 3 bulan.

  • Pemeliharaan dari Hama dan Penyakit

Ada berbagai penyakit dan hama yang dapat menyerang berbagai tanaman. Hama yang sering menyerang pada tanaman buah naga antara lain kutu putih, kutu daun, semut, kumbang, tungau, dan thrip. Sedangkan penyakit yang sering dijumpai pada tanaman ini diantaranya kanker batang, busuk batang, antraknosa, putih sulur, dan bercak oranye.

Ada berbagai cara untuk mengatasi permasalahan hama dan penyakit diantaranya : menjaga kebersihan area tanaman, melakukan pengemasan pada buah, pemupukan secara rutin, memperbaiki struktur kesehatan tanah, dan melakukan karantina pada batang yang bermasalah. Anda juga dapat mencoba cara membuat ramuan pestisida nabati untuk mengendalikan hama serangga secara cepat dan alami.

3. Panen

Jika penanaman dilakukan dengan baik, Anda akan dapat melihat kuncup bunga pada minggu ke-dua dan bunga akan mekar dalam satu bulan kemudian. Bunga mekar akan menjadi buah yang dapat Anda panen dalam waktu satu bulan.

Namun, Anda juga perlu memperhatikan jika bunga mengalami kerontokan. Ada beberapa alasan yang menjadi penyebab kasus ini, antara lain kekurangan nutrisi, faktor alam, faktor petani, dan serangan hama. Perhatikan cara merawat bunga buah naga agar tidak rontok!

Musim buah naga atau panen memiliki waktu yang berbeda-beda, secara umum musim buah naga di Indonesia terbagi atas dua yaitu dapat dipanen sepanjang tahun (Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, Papua Barat) atau 6 bulan sekali (Jawa, Madura, Bali, NTT, NTB).