Rumah dengan banyak tanaman dan berbagai hewan peliharaan banyak diimpikan orang. Tak sedikit orang yang suka menanam berbagai tanaman di rumah seperti dengan menanam teknik hidroponik, dan tak sedikit pula orang yang suka memelihara hewan di rumah seperti budidaya ikan hias. Lalu bagaimana jika ingin memiliki keduanya?
Mungkin solusinya dapat dengan menanam tanaman disisi lain dan memelihara ikan di kolam ikan di sebelahnya. Namun cara ini sudah umum dilakukan dan membutuhkan lahan yang cukup luas. Lalu bagaimana jika ingin menggabungkan tanaman dan ikan tetapi dengan tempat yang sempit? Solusi paling tepat adalah dengan menerapkan sistem akuponik.
Pengertian Aquaponic
Aquaponic atau akuaponik merupakan sebuah sistem dalam menanam tanaman dan memelihara ikan secara bersamaan. Ikan dan tanaman ini hidup bersama dalam sebuah ekosistem yang resirkulasi atau saling menguntungkan dengan menggunakan bakteri alami untuk mengubah kotoran dan sisa pakan ikan menjadi nutrisi tanaman.
Dalam hal ini ikan dan tanaman bertumbuh bersama, dengan menggabungkan kedua hal tersebut maka akan terjadi daur ulang sehingga limbah dari pakan ikan menjadi input sistem hidroponik atau tanaman. Tentu dengan cara ini maka akan meminimalisir limbah, sehingga sistem akuaponik ini sangat ramah lingkungan.
Jenis Aquaponic
Tanaman yang biasa digunakan pada akuaponik antara lain :
- Bayam
- Kangkung
- Selada
- Pakcoy
- Okra
- Tomat
- Paprika
- Selada
- Kemangi
- Buncis
- Kol
- Kacang polong
- Talas
- Bawang
- Ubi jalar
- Stroberi
- Rempah-rempah bumbu dapur dan sawi
Pemilihan tanaman untuk aquaponic ini dapat disesuaikan dengan ikan yang akan dipelihara. Ikan-ikan yang biasa digunakan untuk akuaponik contohnya adalah ikan mas, bawal, lele, belut, patin dan gurami. Kebutuhan nutrisi dan lamanya waktu panen dari ikan-ikan ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan.
Manfaat Aquaponic
Terdapat berbagai manfaat dalam penggunaan sistem akuaponik dalam penanaman tanaman dan pemeliharaan ikan, berikut beberapa manfaatnya.
- Penggunaan air yang lebih sedikit.
Hal ini dikarenakan tidak diperlukan air untuk menyirami tanaman, yang mana kebutuhan air hanya 1:10 dibandingkan metode bertanam biasa, selain itu juga baik dalam memberikan nutrisi bagi tanaman.
- Tidak menggunakan pestisida dan bahan kimia
Penanaman dengan metode aquaponic umumnya dilakukan secara indoor atau di greenhouse. Cara ini merupakan cara yang ampuh untuk mengendalikan hama yang biasanya menyerang tanaman. Yang terpenting adalah proses ekskresi dan sisa pakan dari ikan yang berfungsi menjadi makanan tanaman sehingga mengeliminasi kebutuhan penggunaan pupuk seperti pupuk untuk menghijaukan daun.
- Pertumbuhan tanaman lebih cepat
Metode aquaponic akan menjadi lingkungan yang kaya akan oksigen, yang mana hal ini membuat tanaman tumbuh 3 kali lebih cepat dibanding dengan media tanam tanah.Air sebagai media tanam dalam sistem aquaponic ini menjadi faktor utama dalam pertumbuhan tanaman yang cepat.
- Mengurangi limbah dan kesempatan recycle
Dengan sistem aquaponic, penggunaan air tidak harus dilepaskan dari sistem melainkan tetap diputar untuk digunakan kembali. Selain itu, limbah amonia dan nitrogen yang dihasilkan oleh ikan akan diubah menjadi nitrat yang dikonsumsi tanaman sebagai sumber makanan dan juga nutrisi.
- Proses pemeliharaan yang sederhana dan mudah
Hal ini dikarenakan dalam sistem aquaponic, pemeliharaan yang utama adalah memberi makan ikan untuk memastikan sistem tetap berjalan. Pemberian pakan ikan dan keseimbangan sistem menjadi hal utama yang harus dilakukan, tentunya hal ini sangat mudah untuk diterapkan.
Mekanisme dan sistem aquaponik
Pada mekanisme dan sistem aquaponic, terdapat tiga komponen utama yakni ikan, tanaman, dan bakteri pengurai. Berikut penjelasan lebih detailnya:
- Ikan
Ikan hanya hanya mengambil 40—50 persen gizi dari makanan yang ia makan, sehingga kotoran ikan mengandung sisa-sisa makanan yang masih mengandung banyak nutrisi. Kotoran ikan mampu menjadi pupuk alami yang dapat menyuburkan tanaman.
Pada kolam ikan terdapat sirkulasi untuk mengalirkan air yang mengandung kotoran ikan ke arah filter. Filter akan menyaring dan mengubah kotoran ikan, kemudian aliran air akan menuju tanaman.
- Tanaman
Pada sistem aquaponic, tanaman tidak memanfaatkan air tanah dalam pemenuhan nutrisinya. Nutrisi berupa zat gizi yang diperlukan tanaman pada sistem aquaponic akan diperoleh dari air yang dialirkan dari kolam menuju akar tanaman.
- Bakteri/Siklus Nitrogen
Terdapat perubahan zat amonia dari kotoran ikan menjadi zat nitrit yang dimanfaatkan tanaman sebagai nutrisi tumbuh yang disebut sebagai siklus nitrogen dalam sistem aquaponic. Perubahan ini sendiri dibantu oleh adanya filter pada instalasi akuaponik.
Pada sistem aquaponic terdapat dua jenis filter yang paling umum digunakan, yaitu biofilter dan filter mekanis. Teknik biofilter dilakukan dengan menggunakan bakteri. Supaya bakteri dapat berkembang biak dengan baik, maka dibutuhkan media tumbuh kembang bakteri. Perkembangan bakteri ini membutuhkan waktu sekitar 1—3 minggu. Contoh biofilter adalah bioball.
Sedangkan filter mekanis dilakukan untuk menyaring kotoran ikan yang bersifat padat. Tujuannya agar air menjadi bersih. Salah satu contoh filter mekanis yang sering digunakan adalah Japanese mat.
Cara membuat aquaponik di halaman rumah dan contohnya
Untuk membuat aquaponik di halaman rumah dapat dilakukan dengan cara yang sederhana, berikut tahapan-tahapannya.
1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
Alat dan bahan yang dibutuhkan untuk budidaya aquaponik cukup sederhana, yakni pompa akuarium, pipa paralon, pot tanaman atau botol sisa, gabus filter, dan sumbu kompor atau kain serapan.
2. Buat Wadah untuk Ikan dan Tanaman
Untuk wadah ikan dapat menggunakan kolam ikan yang sudah ada. Sedangkan untuk menyimpan tanaman, kamu perlu membuat memakai pipa paralon. Selanjutnya buat beberapa lubang di bagian atas pipa paralon sesuai jumlah dan ukuran pot atau botol sisa yang akan jadi tempat tanaman. Jangan lupa buat lubang kecil dibagian ujung pipa paralon untuk menyalurkan air ke dalam kolam ikan.
3. Siapkan Pot atau botol untuk Tanaman
Tanaman akan ditanam dalam suatu pot atau botol sisa yang telah dilubangi sisi bawahnya baru selanjutnya ditempatkan ke dalam pipa paralon. Tetapi sebelumnya harus menempatkan sumbu kompor dibagian bawah yang berlubang pada pot tersebut. Sumbu kompor itu berfungsi untuk menyerap air dalam budidaya aquaponik.
4. Tempatkan tanaman ke dalam pipa
Setelah pot atau botol sisa dan pipa sudah siap, maka langkah selanjutnya adalah dengan menempatkan pot atau botol sisa ke pipa paralon. Media tanam dalam pot dapat menggunakan gabus filter.
5. Pasang Pompa Akuarium
Tahapan selanjutnya adalah memasang pompa akuarium, tempatkan selang pompa akuarium dalam pipa paralon. Tujuannya agar air dari kolam ikan bisa terpompa ke dalam pipa paralon yang berisi tanaman dan balik lagi ke dalam kolam melalui lubang pipa.
6. Masukkan Ikan ke Dalam Kolam
Tahap terakhir adalah memasukkan ikan yang sudah dipilih ke dalam kolam ikan. Tahap ini menjadi tahapan terakhir dalam pembuatan sistem akuaponik.
Dengan penggunaan sistem akuaponik ini akan menjadikan rumah lebih ramah lingkungan. Jika ingin mencari alternatif lain bisa dengan budidaya aeroponik selada, atau apat menanam cabe dengan hidroponik, atau dengan menaman Bunga yang Cocok Ditanam Saat Musim Hujan dan Mudah Perawatannya.