Selama ini penyakit antraknosa atau yang biasa dinamakan patek telah menjadi momok yang sangat menakutkan bagi para petani mengingat cepatnya penyebaran penyakit ini. Patek sangat umum menyerang buah tanaman holtikultura pada musim penghujan karena sebenarnya penyakit ini disebabkan oleh jamur (cendawan) yang bernama Colectricum.
Sebagai jamur tentu ia sangat menyukai kelembaban sehingga akan dengan mudah tumbuh dan menular pada saat musim penghujan.
Para petani seperti petani cabai, terong, tomat, semangka, dan lain-lain sering mengeluhkan serangan antraknosa yang menyebabkan kerugian diatas 80 Pssadahal petani sudah menggunakan berbagai jenis fungisida baik alami maupun kimia dengan interval hampir setiap hari disemprot, namun tampaknya memang sulit untuk mengendalikan antraknosa di musim penghujan.
Pada suatu kejadian terdapat tanaman cabe yang ternyata buahnya banyak yang selamat dari antraknosa. Setelah diteliti ternyata pada bagian perakarannya terdapat jamur antagonis yang membantu tanaman untuk memilki ketahanan lebih terhadap antraknosa. Nama jamur tersebut adalah Gliocladium dan Trichoderma. Sepertinya inilah salah satu cara mengatasi antraknosa secara alami.
Setelah diketahui bahwa Trichoderma dan Gliocladium dapat membantu mengatasi antraknosa secara alami, berbagai penelitian pun dilakukan untuk menemukan cara aplikasi yang tepat agar jamur antagonis tersebut bisa bekerja secara optimal menekan serangan antraknosa.
Berikut adalah pemaparan kami mengenai cara aplikasi Trichoderma dan Gliocladium untuk mengatasi antraknosa yang telah kami rangkum dari berbagai sumber. Cara Mengatasi Hama Tupai
1. Trichoderma dan Gliocladium Merupakan Musuh Alami Jamur Patogen
Dialam bebas jamur trichoderma lebih mudah dijumpai ketimbang hamur gliocladium karena ciri khas Trichoderma mudah untuk dikenali yaitu berwarna hijau keabu-abuan. Jamur ini biasa tumbuh di sampah organik seperti sisa daunan busuk yang ada ditempat lembab atau pada batang kayu yang sudah lapuk. Gliocladium sendiri memiliki hifa berwarna putih dan kadang sulit dibedakan dengan jenis jamur yang lainnya.
Meski demikian kedua jamur antagonis ini sama-sama bermanfaat bagi petani untuk mengatasi serangan jamur patogen sepert, layu fusarium, antraknosa, kresek daun dll Hal ini bisa terjadi akibat adanya kompetisi alami untuk mendominasi derah tumbuh. Bahkan jamur antagonis ini diketahui dapat bersifat parasit bagi jamur patogen (jamur jahat). Cara Membuat Bokashi Padat
2. Tanaman Menjadi Lebih Kebal Penyakit
Tentu saja ada alasan mengapa hal ini bisa terjadi. Pertama, dari sistem perakaran yang sudah dilindungi oleh jamur antagonis maka jamur patogen tidak akan berani mendekati akar agar tidak diserang oleh Trichoderma maupun Gliocladium. Otomatid perakaran akan aman, tumbuh sehat dan menyerap nutrisi dengan baik.
Yang kedua adalah karena jamur antagonis menghasilkan zat antibiotik untuk membunuh mikroorganisme jahat. Antibiotik ini terserap juga oleh akar dan didistribusikan ke seluruh jaringan tanaman termasuk buah sehingga buah menjadi lebih tahan penyakit dan mampu membunuh jamur yang berusahan menginfeksi bagian tanaman tersebut. Cara Budidaya Ayam Kampung
3. Aplikasi Trichoderma dan Gliocladium pada Perlakuan Benih
Benih tanaman bisanya direndam terlebih dahulu dengan zpt sebelum disemai agar tanaman menjadi lebih cepat tumbuh. Agar tanaman bisa memiliki ketahanan sejak dini, sebaiknya anda menambahkan Trichoderma ayau gliocladium pada air rendaman benih. Biji yang berkecambah maka akarnya akan segera diselubungi oleh hifa jamur dan bersimbiosis mutualisme dimana jamur akan memberikan perlindungan serta zat antibiotik bagi benih tanaman tersebut.
Kini sudah banyak trichoderma maupun Gliocladium yang dijual dalam bentuk bubuk maupun cairan. Anda bisa menggunakannya untuk campuran rendaman benih. Tidak ada dosis baku untuk campuran merendam benih karena pada uji dosis 2 ml per liter hingga 100 ml per liter sama-sama memberikan dampak yang baik. Cara Mengatasi Layu Fusarium
4. Aplikasi Trichoderma pada Masa Sebelum Tanam
Anda bisa menyirami bibit terong yang sedang dalam persemaian (pot kecil) ketika usianya belum genap sebulan. Air untuk menyiram bisa dicampuri jamur antagonis agar menetralisir tanah pot dari cendawan patogen. Selanjutnya bedengan yang akan ditanami juga bisa anda semprot terlebih dahulu dengan Trichoderma lalu ditutup dengan plastik mulsa. Ini akan menekan perkembangan jamur dan bakteri patogen (jahat) dalam bedengan tersebut.
Aplikasi pada bibit bisa diulang tiap seminggu sekali. Dengan demkian bibit menjadi jauh lebih tahan terhadap penyakit yang disebabkan oleh cendawan dan bakteri patogen. Selain itu kandungan antibiotik dari jamur antagonis ini akan memicu gen resisten alami dari tanaman untuk meningkatkan ketahanan terhadap virus. Cara Menanam Timun Hibrida
5. Aplikasi Trichoderma dan Gliocladium Pasca Tanam
Untuk aplikasi setelah masa tanam bisa dilakukan melalui dua cara yakni cara kocor ke perakaran maupun cara semprot ke daun, buah da batang. Untuk mngatasi antraknosa secara alami, maka metode yang paling ampuh adalah dengan kombinasi kedua cara tersebut yaitu dikocor dan juga disemprot. Aplikasi semprot terutama pada musim penghujan.
Jamur trichoderma dan gliocladium mampu menekan perkembangan antraknosa pada area tanam. Aplikasi pada musim hujan akan semakin efektif karena jamur baik juga akan berkembang dengan pesat pada area yang lembab. Lalu bagaimana jika kita juga ingin mengaplikasikan fungisida kimia? Tenang saja, Trichoderma dan Gliocladium tidak akan mati oleh fungisida kimia selama menggunakan dosis yang sesuai petunjuk kemasannya.
Kita bisa ambil kesimpulan bahwa penggunaan jamur baik sebagai musuh alami antraknosa ini akan sangat efektif untuk mengatasi serangan patek sekalipun diaplikasikan bersama fungisida kimia. Jadi anda tak perlu terlalu takut dan khawatir lagi terhadap antraknosa. Cara Mengobati Daun Keriting pada Tanaman Cabe