5 Cara Budidaya Jamur Barat Secara Tradisional

Cara budidaya jamur barat kini sedang menjadi salah satu trend budidaya jamur konsumsi yang cukup diminati. Jika beberapa tahun terakhir jamur tiram sempat menjadi primadona dikalangan pecinta jamur kini jamur barat  juga mulai dikenal eksistensinya dikalangan para hobiis jamur konsumsi.

Memiliki cita rasa yang tak kalah lezt jika dibandingkan dengan jenis jmaur konsumsi lainnya, tentu saja membuat sajian jamur barat banyak diminati dan di cari. Selain itu juga, kandungan vitamin dan mineral di dalam jamur barat terbukti bersifat sangat baik bagi tubuh dan tergolong salah satu makanan yang menyehatkan.

Di habitat alaminya jamur barat tumbuh di atas permukaan tanah yang subur gembur dan lembab serta banyak mengandung bahan organik. Biasanya di habitat alaminya jamur tumbuh setelah musim penghujan, dan akan selalu tumbuh di lokasi yang sama. Sehingga tentunya akan memudahkan anda untuk mencarinya di lokasi yang sama setiap kali ingin mendapatkan jamur barat,

Jika hanya mengandalkan dari habitat alaminya tentu saja akan sangat kesulitan untuk dapat memnuhi permintaan pasar. Oleh sebab itu diperlukan usaha budidaya untuk dapat mendapatkn hasil yang dapat terus kontinyu. Sebagaimana 6  cara budidaya jamur barat secara tradisional beikut ini .

1. Pembuatan Media Tanam

Dalam budidaya jamur barat secara tradisional, tentu saja elemen paling penting adalah persiapan media tanam. Dalam hal ini, media tanam menjadi faktor yang penting, sebab tanpa adanya media tanam maka jamur barat tidak akan dapat tumbuh dengan baik.

Dalam hal pembuatan media, relatof sedikit berbeda, jika pada umumnya budidaya jamur menggunakan media serbuk kayu atau juga gergaji, seperti juga yang dilakukan pada cara budidaya jamur tiram dengan serbuk gergaji  maka pasa budidaya jamur barat menggunakan media tanah. Nah, untuk lebih memahaminya, berikut tahapan proses pembuatan media jamur barat :

  • Siapkan media utama, yakni tanah halus yang memiliki bahan organik melimpah, kompos atau pupuk kandang sebagai sumber bahan organik tambahan, serta bekatul dan juga kapur.
  • Setiap bahan disiapkan dengan komposisi 70-80% untuk tanah, 2-5% bekatul, 1-2% kapur.
  • Campurkan semua bahan hingga tercampur secara merata dan aduk aduk campur menggunakan air bersih.
  • Kadar air dalam media tanam harus 80-85 persen, paling mudah dapat ditunjukkan dengan cara mengenggam adonan media, jika adona tidak buyar maka kadar air cukup, namun jika adonan buyar maka tambahkan sedikit demi sedikit air hingga kadar air mencapai 80-85%.
  • Selanjutnya kemudian masukkan adonan kedalam wadah plastik tahan panas untuk kemudian di buat baglog jamur.
  • Setelah itu kemudian lakukan sterilisasi dengan cara merebus baglog di dalam wadah drum, selama 7-8 jam.
  • Sterilisasi dilakukan dengan tujuan agar baglog dalam kondisi steril tidak terpapar sumber kontaminan seperti bakteri dan juga jamur liar.
  • Sterilisasi dilakukan dengan api stabil, dan sesuai dengan waktu yang di tentukan.
  • Setelah proses sterilisasi selesai maka dilanjutkan dengan tahapan penanaman, maka baglog sebaiknya langsung dimasukkan kedalam ruang tanam.

2. Persiapan Bibit Jamur Barat

Bibit jamur tiram merupakan hal yang juga penting sebab, bibit inilah yang nantinya akan menentukan produktifitas dari hasil jamur barat seperti juga pada cara budidaya jakur tiram f1.

Dalam hal ini, maka sebaiknya pilih bibit yabg berkualitas dan unggul. Untuk kriterianya sendiri bibit unggul jamur barat dapat dilihat dari ciri-ciri antara lain sebagai berikut :

  • Miselium berwarna putih cerah dan mengkilap.
  • Tidak terdapat warna lain atau kontaminasi.
  • Masa kadaluwarsa bibit masih jauh dari tanggal saat di tanam.
  • Bibit mampu menghasilkan produktifitas yang tinggi.
  • Bibit di produksi oleh penangkar bibit yang terpercaya dan telah memiliki reputasi yang baik.
  • Jika harus membeli bibit di luar kota maka pastikan di packing dengan aman.
  • Simpan benih di tempat yang sejuk atau didalam lemari pendingin, saat nanti belum akan digunakan. 

3. Penanaman Bibit Kedalam Baglog

Penanaman bibit atau inokulasi merupakan tahapan lanjutan dalam budidaya jamur barat. Sebagaimana dalam budidaya jamur lainnya inokulasi harus dilakukan dengan metode dan cara yang steril serta dilakukan di ruangan khusus sama seperti pada cara budidaya jamur merang dengan serbuk kayu .

Cara ini digunakan tidak lain adalah untuk mendapatkan hasil baglog yang bagus dan tidak terkontaminasi. Adapun langkah langkah penanaman bibit jamur barat di dalam baglog di lakukan dengan cara sebagai berikut :

  • Pertama, pastikan ruang tanam dalam kondisi bersih dan steril, yakni lebih dahulu harus disemprot menggunakan alkohol 70%.
  • Masukkan semua peralatan tanam dan juga bibit jamur kedalam ruang tanan.
  • Kemudian, jangan lupa untuk selalu mencuci tangan serta juga menggunakan pakaian yang bersih.
  • Semprot tangan dan pakaian menggunakan alkohol 70%.
  • Kemudian nyalakan lampu bunzen dan mulai tahapan proses inokulasi.
  • Pertama bakar spatula selama 3 detik di atas api bunzen, kemudian buka bibit jamut barat, selanjutnya ambil beberapa sendok dan taburkan diatas media baglog.
  • Setelah itu, masukkan cincin paralon pada bagian atas baglog kemudian sisa plastiknya dilipat kebagian bawah, selanjutnya ditali kencang menggunakan karet.
  • Setelah proses inokulasi selesai, kemudian dilanjutkan dengan peroses inkubasi.
  • Dimana baglog di simpan di ruangan yang gelap, berguna untuk menumbuhkan miselium jamur.
  • Ruangan harus gelap dan jangan sampai ada cahaya matahari yang masuk, sebab cahaya inu dapat menyebabkan miselium enggan tumbuh.
  • Anda juga bisa melakukan penutupan pada baglog menggunakan kain gelap, agar nantinya dapat memasyikan cahaya benar benar tak ada yang masuk.
  • Lakukan penyiraman setelah 3 hari usai baglog di pindahkan ke ruang inkubasi, penyiraman dilakukan setiap hari pada pagi dan sore hari untuk menjaga kelembaban.
  • Setelah usia 5-8 minggu maka saat miselium telah tumbuh memenuhi 2/3 bagian baglog, maka baglog dapat dipindahkan ke kumbung. 

4. Penyiraman

Setelah proses inkubasi selesai maka dapat dilanjutkan dengan proses pemindahan baglog ke dalam kumbung. Maka setelah dilakukan pemindahan ke dalam kumbung pemeliharaan dan perawatan harus dilakukan agar jamur dapat tumbuh dan menghasilkan hasil panen yang optimal. Salah satu pemeliharaan yang wajib dilakukan adalah proses penyiraman yang juga dilalakukan pada cara budidaya jamur merang alami .

Dimana hal ini merupakan tahapan penting dalam menjaga kelembaban di dalam ruangan. Sebab dalam budidaya jamur sendiri menjaga kelembaban merupakan hal yang sangat penting. Oleh sebab itu, cara yang paling mudah adalah dengan melakukan penyiraman secara rutin setiap pagi dan sore hari. Gunakan selang yang pada bagian ujungnya di beri nozzle, kemudian lakukan penyiraman pada bagian atap dan lantai.

5. Pengendalian Hama dan Penyakit

Dalam budidaya jamur barat, pada prosesnya tentu juga terdapat gangguan terutama serangan hama dan penyakit yang juga dapat terjadi pada cara budidaya jamur paha ayam . Oleh sebab itu sangat diperlukan upaya pencegahan melalui penanganan secara preventif, yakni dengan menyingkirkan dan membuang baglog yang mengalami kontaminasi atau mengalami serangan hama dan penyakit.

Jika tidak dilakukan, maka tingkat dan resiko kegagalan akan relatif tinggi sehingga tentunya anda akan bisa mengalami gagal panen bahkan hasil panen tidak sesuai dengan apa yang di harapkan.

6. Panen

Panen merupakan tahapan akhir dari budidaya, dalam hal ini panen dapat dilakukan 2-3 bulan setelah masa pemindahan baglog ke dalam kumbung. Frekuensi panen dapat dilakukan 2 kali dalam sehari dan maksimal panen dapat di lakukan hingga 6-7 kali bahkan juga ada yang 9-12 kali tergantung perawatan dan pemeliharaan yang biasa dilakuakan pada cara budidaya jamur tiram florida . Pada jamur barat sendiri panen dilakukan dengan cara mengambil batang tubuh tanaman menggunakan pisau, dan mencabutnya hingga akar agar nanti jamur yang baru dapat tumbuh.

Itulah tadi, 6 cara budidaya jamur barat secara tradisional. Semoga dapat bermanfaat.