Jamur paha ayam (Coprinus comatus) merupakan salah satu bahan makanan yang memiliki kandungan protein yang tinggi. Bahkan juga dipercaya sangat baik bagi penderita leukimia di Indonesia sendiri jamur paha ayam relatif belum familiar dan dikenal.
Bahkan budidayanya juga masih relatif belum terlalu dilirik sebagaimana budidaya jamur merang atau juga budidaya jamur tiram sebagaimana cara budidaya jamur tiram florida . Meskipun begitu bukan berarti jamur paha ayam tidak memiliki potensi usaha untuk diusahakan.
Bahkan kuliner yang diolah dari jamur oaha ayam juga cukup laris manis dipasaran. Jika anda mengenal drumstik yang merupakan makanan ringan hasil olahan jamur paha ayam, bentuknya mirim seperti paha ayam dan terdapat stik . Makanan ini banyak disajikan dan digemari terutama bagi mereka yang sering mrngunjungi kafe maka pasti akan dengan mudah menemukan menu ini. Namun, jika ditanya mengenai harganya, maka pastilah bukan harga yang relatif ekonomi dikantong.
Melihat bagaimana pasar merespon kuliner dari jamur paha ayam ini maka tentu hal ini merupakan pasar yang potensial sebagaimana cara budidaya jamur tiram f0 . Terlebih lagi belum banyak saingan yang terjun dalam bisnis ini. Tentunya budidaya jamur paha ayam patut dan layak untuk di usahakan. Apalagi saat ini kesadaran akan makanan sehat yang dan memiliki banyak manfaat juga relatif tinggi. Jika anda tertarik untuk memulainya maka berikut 6 cara budidaya jamur paha ayam bagi pemula.
1. Persiapan Kumbung
Sebagaimana tahapan awal dalam budidaya jamur pada umumnya sebagaimana cara budidaya jamur tiram f2 , hal pertama yang harus disiapkan adalah kumbung. Kumbung merupakan istilah yang biasa dipakai untuk penyebutan rumah jamur atau ruangan yang dipakai untuk budidaya jamur. Idealnya kumbung jamur dibuat dengan ukuran yang sesuai dengan jumlah kapasutas baglog yang akan dibudidayakan. Untuk mengoptimalkan budidaya kumbung jamur harus memiliki kriteria antara kain sebagai berikut :
- Kumbung dapat terbuat dari bahan yang berasal dari papan atau juga dari geribik, namun juga dapat dibuat sebagaimana bangunan semi permanen.
- Ukuran bangunan kumbung ideal adalah 5×5 meter dengan tinggi bangunan 3 meter dan atap yang tidak perlu di plafon.
- Bangunan kumbung dekat dengan sumber air untuk memudahkan proses pemeliharaan.
- Didalam kumbung dibuatkan rak rak dengan ukuran pangan 1-3 meter dan tinggi 2-2,5 meter.
- Rak dibuat dalam tiga tingkatan.
- Kumbung harus dilengkapi dengan satu buaj pintu dan juga satu buah jendela yang dapat dibuka tutup secara manual.
- Jaga selalu kumbung dalam kondiai yang bersih, sebaiknya sebelum digunakan seprot terlebih dahulu memggunakan pestisida agar mematikan hama yang bisa menganggu proses budidaya.
2. Pembuatan Baglog
Tahapan selanjutnya adalah pembuatan baglog yang merupakan ciri khas dalam budidaya jamur. Baglog merupakan media tempat tumbuhnya jamur yang dibudidayakan sebagaimana cara budidaya jamur tiram di daerah panas . Baglog dibuat secara khusus dan juga prosesnya harus dilakukan dengan hati-hati. Bagi anda yang pertama kali akan menekuni usaha budidaya jamur paha ayam ini, maka harus memperhatikan secara betul pembuatan baglog, agar tidak mengalami kerugian akibat baglog yang terkontaminasi. Berikut tahapan pembuatan baglog sebagai panduan bagi anda :
- Persiapkan bahan bahan yang dibutuhkan untuk membuat baglog seperti serbuk kayu, bekatul, dan kapur.
- Proporsi untuk masing masing bahan adalah 80 peaen serbuk kayu, 15 % bekatul dan 5 persen kapur.
- Gunakan bahan yang berkualitas baik, untuk serbuk gergaji sebaiknya hindari jenis kayu yang bergetah, karena akan miselium jamur tidak akan mampu tumbuh.
- Pastikan bahwa semua bahan telah diayak dan diambil hanya bagian terbaiknya.
- Campurkan semua bahan dan aduk hingga merata, anda bisa mendiamkannya selama satu hari baru kemudian keesokan harinya di buat baglog.
- Setelah itu tambahkan air hingga rata dan kadar air mencapai 80%.
- Cara paling mudah adalah dengan mengepalkan adonan baglog, jika adonan tidak hancur maka kadar air sudah cukup.
- Setelah itu, masukkan wadah adonan kedalam plastik PP tahan panas berukuran 1 Kg.
- Masukkan adonan hingga baglog padat, jika anda memiliki alat pres maka anda bisa menggunakannya untuk mempercepat proses pembiat baglog.
- Setelah semua baglog terisi maka tahap selanjutnya dapat dilakukan proses sterilisasi.
3. Sterilisasi Baglog
tahapan selanjutnya adalah sterilisasi yang merupakan tahapan yang wajib dilakukan. Sterilisasi berfungsi untuk mematikan jamur dan bakteri yang merugikan sebagaimana cara budidaya jamur tiram dari kardus . Proses ini harus dilakukan dengan teliti. Sterilisasi dapat dilakukan dengan metode sederhana berikut ini :
- Persiapkan tungku dan drum besar.
- Lalu berokan alas kayu pada bagian dasar drum, kemudian isikan air.
- Setelah itu tata danasukkan baglog kedal drum hingga penuh.
- Kemudian tutup drum, dan nyalakan api dengan api konstan.
- Jaga kondisi api jangan sampai mati.
- Sterilisasi dilakukan sampai dengan 6-8 jam.
- Setelah sterilisasi selesai maka tunggu hingga baglog dingin dan baru kemudian pindahkan ke dalam ruang tanam.
4. Proses Penanaman dan Inkubasi
Setelah baglog siap, maka tahapan selanjutnya adalah penanaman bibit jamur kedalam baglog seperti cara budidaya jamur janjangan sawit . Penanaman dilakukan di ruang khusus yang steril dan tertutup. Ruangan harus dalam kondisi bersih dan steril, sebelum dipakai sebaiknya di semprot terlebih dahulu menggunakan alkohol 70 %. Penanaman bibit jamur dapat dilakukan dengan cara berikut ini :
- Siapkan alat tanam berupa spatula, lampu bunzen, karet gelang, cincin baglog dan juga bibit jamur paha ayam F2.
- Sebelum menanam sebaiknya ganti pakaian dengan pakaian yang bersih dan juga sebelum masuk semprot tangan menggunakan alkohol.
- Lakukan penanaman dengan mengambil 3-4 sendok bibit dan tanamkan dipermukaan baglog.
- Kemudian masukkan cincin ke mulut baglog.
- Setelah itu kemudian tali mulit botol dengan kencang.
- Setelah itu, tutup mulut botol menggunakan kapas.
- Setiap akan digunakan sterilkan spatula dengan membakarnya ke atas lampu bunzen.
- Lakukan tahapan penanaman yang sama hingga bibit habis.
5. Perawatan dan Pemeliharaan
Tahap perawatan dan pemeliharaan dalam budidaya jamur paha ayam tidaklah sulit seperti cara budidaya jamur king oyster . Beberapa hal yang wajib diperhatikan adalah pengairan dan juga penanggulangan hama dan penyakit.
- Pengairan
Pengairan dilakukan dengan penyiraman yang dilakukan minimal sehari dua kali, yakni pada pagi dan sore hari. Penyiraman dilakukan dengan bantuan menggunakan selang yang diberi nozzle sehingga akan menghasilkan partikel partikel kecil air. Penyiraman dilakukan pada bagian lantai dan atap kumbung. Frekuensi penyiraman dapat ditingkatkan hingga beberapa kali terutama pada saat cuaca terik dan panas. Selali gunakan air bersih untuk melakukan penyiraman agar menghindarkan dari kontaminasi bakteri.
- Penanggulangan HPT
Jamur juga sangat mudah terserang hama dan penyakit terutama saat musim hujan. Sehingga untuk menganggulanginya anda bisa mengurangi frekuensi penyiraman agar kondisi cuaca tidak terlalu lembab. Selain itu penanggulangan hama penyakit dapat dilakukan secara preventif dan juga manual dengan menyingkirkan atau membunuh hewan yang anda temukan.
6. Pemanenan
Pemanenan jamur paha ayam dilakukan saat jamur sudah berukuran maksimal, atau juga saat tanaman telah berumur 1 bulan setelah penanaman. Pastikan bahwa jamud dipanen dalam kondisi segar dan baik sebagaimana dalam cara budidaya jamur truffle putih . Gunakan pisau yang bersih dan tajam untuk memotong bagian tanaman. Frekuensi panen dapat dilakukam hingga lebih dari 3 kali dalam sekali tanam dengan perawatan dan pemeliharaan yang baik maka frekuensi panen akan dapat di tingkatkan. Jamur dapat langsung di jual atau juga diolah menjadi drumstik yang saat ini sedang menjadi panganan kekinian.
Itulah tadi, 6 cara budidaya jamur paha ayam bagi pemula. Tentu dapat menjadi referenai bagi anda dalam memulai usaha. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.