Jamur kuping merupakan salah satu jenis jamur yang sudah familiar dikenal sebagai jamur konsumsi di masyarakat. Jamur dengan nama latin Auriculria auricula dapat ditemukan dengan mudah di batang batang kayu yang sudah mati.
Dinamakan jamur kuping karena jamur ini memiliki bentuk yang melebar menyerupai telingga manusia. Dengan warna kecoklatan dan juga tekstur yang mirip seperti gelatin, jamur kuping menjadi salah satu jamur yang banyak dikonsumsi dan digemari oleh sebagian besar masyarakat Indonesia sebagaimana cara budidaya jamur tiram florida .
Selain dikonsumsi dalam keadaan segar untuk dibuat sop, campuran capcay, tekwan dan berbagai jenis makanan lainnya. Jamur kuping juga diolah dengan cara dikeringkan dan dijual dalam bentuk jamur kering. Saat dalam kondisi kering jamur akan mengeras seperti tulang. Namun, jika direndam menggunakan air panas maka teksturnya akan kembali seperti semula. Cara ini juga merupakan cara menyimpan jamur agar lebih awet, namun tenang jamur kuping kering juga aman dikonsumsi.
Peluang pasar dan juga permintaan yang semakin meningkat akan komoditas jamur kuping begitu tinggi di pasaran sebagaimana juga cara budidaya jamur tiram f0. Meskipun banyak pembudidaya yang sudah menekuni usaha budidaya jamur kuping. Namun tetap saja pasar dan pelaku usaha jamur kuping mengeluhkan kekurangan jumlah bibit terutama bibit F0. Untuk menyiasati hal ini beberapa pengusaha membeli dari pemasok bibit pastinya dengan harga yang relatif tinggi. Maka dari itu, untuk memudahkan pengusaha membuat bibit F0 sendiri, berikut 5 Cara Membuat Bibit F0 Jamur Kuping sedernaha dan mudah .
1. Apa Itu Bibit Jamur F0
Sebelum membahas lebih jauh, maka sebaiknya kita ketahui terlebih dahulu mengenai apa sebenarnya bibit F0 yang berbeda dengan cara budidaya jamur tiram f2 . Bisa dikatakan bahwa bibit F0 merupakan bibit biakan murni yang berasal dari bagian jamur.
Bibit ini kemudian dikembangbiakan secara kultur jaringan dalam kondisi yang steril. Hingga kemudian dihasilkan bibit murni yang harganya cukup fantastis bisa mencapai 150-200 ribu rupiah perbotolnya. Tentu saja hal ini berbanding lurus dengan ringkat kesulitan dan resiko kegagalan yang harus dihadapi. Terlebih lagi proses pembiakan ini membutuhkan alat yang berhubungan dengan teknologi kultur jaringan yang pastinya harganya tidak murah.
Selain membutuhkan tingkat keletian dan ketelatenan yang tinggi. Tentunya juga harus didukung dengan pengetahuan yang munpuni. Sebab dalam pembiakan binit F0 ini media yang digunakan juga bukan media biasa, media pembiakan disebut dengan PDA (Potatoes Dextrose Agar). Maka tidak sembarang orang yang bisa membiakan jamur kuping F0 dengan tingkat keberhasilan tinggi. Namun tentunya hal ini dapat menjadi tantangan tersendiri bagi anda, sebab artikel ini akan memandu anda untuk melakukan pembuatan bibit F0 dengan mudah.
2. Persiapan Alat dan Bahan
Tahapan selanjutnya sebelum memulai langkah pembuatan bibit F0 jamur kuping adalah tentu menyiapkan alat dan bahan sebagaimana cara budidaya jamur janjangan sawit . Beberapa jenis alat dan bahan yang wajib disiapkan adalah sebagai berikut :
- Indukan jamur yang berkualitas baik, dengan ciri dalam kondisi segar, batang tubuh berukuran besar, warna mengkilap dan juga tidak terkena hama dan penyakit.
- Media tanam PDA.
- Alkohol 75% atau juga jika tidak tersedia dapat diganti dengan spritus.
- Laminar Air Flow (LAF) Jika tidak tersedia dapat menggunakan kotak tanam sederhana atau menggunakan aquarium dengan bagian terbuka dihadapkan kedepan.
- Alat tanam seperti sprayer, bunzen, cutter, pinset, serta gelas ukuran kecil yang kemudian diisi dengan larutan alkohol.
3. Pembuatan Media Tanam
Tahapan selanjutnya adalah membuat media tanam PDA. Langkah pembuatannya cukup sederhana seperti cara budidaya jamur king oyster , anda harus memperhatikan tahapannya dengan seksama.
- Siapkan kentang segar berkualitas sebanyak 200 gram.
- Kemudian gula pasir 20 Gram.
- Agar-agar swalow bening 20 gram.
- Akuades atau air steril 2 Liter.
- Kupas kentang kemudian cuci bersih menggunakan air mengalir dan potong potong dadu dengan ukuran 1x1x1cm.
- Setelah itu rebus kentang menggunakan air akuades sebanyak 1 liter selama 20 hingga 30 menit.
- Setelah itu ambil sarinya dan kemudian masukkan kedalam gelas ukur, tambahan kembali akuades hingga volume menjadi 1 liter.
- Rebus kembali sari kentang tadi dan kemudian tambahkan agar dan gula yang tadi sudah disiapkan aduk hingga merata.
- Siapkan botol kaca atau botol selai yang terlebih dahulu sudah disterilkan di dalam autoclav atau di rebus.
- Kemudian isikan media kedalam botol kaca tersebut dengan tinggi 1-1,5 cm dari dasar botol.
- Setelah itu, sumbat botol dengan kapas lalu kemudoan tutup menggunakan plastik dan tali menggunakan karet.
- Kemudian lakukan sterilisasi di dalam autoclav atau presto selama 20-30 menit.
- Setelah cukup dingin masukkan media ke ruang tanam dan letakkan dalam posisi miring untuk memperluas ruang tumbuh moselium jamur.
- Diamkan selama 1×24 jam dan kemudian media sudah dapat digunakan.
4. Inokulasi Bibit F0
Inokulasi dilakukan didalam ruangan yang steril berbeda dengan cara budidaya jamur truffle putih . Beberapa hal yang wajib diperhatikan dan dilakukan dalam tahapan inokulasi indukan jamur kuping adalah sebagai berikut :
- Pastikan banhwa sebelum dilakukan penanaman ruangan disemprot menggunakan alkohol.
- Hidupkan pendingi ruangan atau Ac.
- Jangan lupa juga hidupkan blower LAF.
- Masukkan seluruh alat tanam, media secukupnya dan indukan jamur yang telah disterilkan kedalam LAF, namun sebelumnya harus disemprot menggunakan alkohol.
- Gunakan pakaian bersih, cusi tangan dan sebelum memasuki ruang tanam semprot tangan dan bdan menggunakan alkohol.
- Posisikan duduk senyaman mungkin.
- Penanama dilakuka dengan cara membuka tutup plastik media dengan hati-hati kemudian keluarkan kapas dan bakar mulut botol menggunakan api bunzen.
- Ambil indukan jamur kemudian belah menjadi beberapa bagian menggunakan cutter yang sebelumnya dimasukkan kedalam alkohol dan dibakar selama beberapa detok dan baru kemudian digunakan.
- Kemudian masukkan potongan eksplan kepermukaan media PDA.
- Lakukan langkah ini dengan cepat namun tetap hati-hati dan juga selalu dekatkan mulut botol dengan api bunzen.
- Setelah itu kemudian, tutup kembali media yang telagmh berisi eksplan menggunakan tutup kapas dan plastik serta karet gelang.
- Tutup dengan kencang, lakukan prosedur yang sama hingga media habis dan eksplan juga habis.
5. Perawatan dan Pemeliharaan
Setelah proses inokulasi maka tahapan selanjutnya adalah memelihara dan merawat media tanam dan eksplan sebagaimana cara budidaya jamur kancing organik . Letakkan media pada tempat yang sejuk dengan suhu 16-18 derajat celcius. Susun di rak dengan rapi dan juga jangan lupa berikal label tanggal penanaman. Setelah 2-3 hari media dan eksplan akan mulai menunjukkan pertumbuhannya. Jika inokulasi berhasil maka akan ditunjukkan dengan mulai dipenuhinya media dengan miselium jamur yang berwarna putih bersih.
Sebaliknya jika terdapat warna lain seperti coklat, kuning atau juga media mengeluarkan cairan putih berlendir. Maka hal tersebut menunjukkan bahwa media tanam dan eksplan telah mengalami kontaminasi. Sehingga anda harus segera memindahkan dan membuang media yang terkontaminasi agar tidak menular. Jika tingkat kontaminasi tinggi maka sebaiknya anda segera mencari tahu penyebabnya. Sebab kontaminasi yanh terjadi merupakan salah satu indikator kegagalan dalam membuat bibit jamur F0.
5 Cara Membuat Bibit F0 Jamur Kuping sedernaha dan mudah . Menjadi referensi dan panduan bagi anda. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.