Jamur King Oyster atau jamur tiram raja masih satu kerabat dengan jamur tiram. Nama latinnya adalah Pleurotus eryngil tumbuh liar pada batang stepa di Eropa Selatan, Asia Selatan dan Asia Tengah.
Nama Binomial Eryngil diambil karena di habitat aslinya tanaman ini tumbuh pada akar tanaman Eryngium yang sudah mati. Diantara semua spesies jamur tiram, jamur ini memiliki batang tubuh buah yang paling besar ukurannya sebagaimana cara budidaya jamur kancing organik . Sehingga sangat wajar ketika jamur ini dijuluki sebagai jamur tiram raja.
Jamur ini memiliki daging batang yang tebal dan tudung yang sempit. Dengan ukurannya yang besar jamur ini mampu bertahan selama sepuluh hari dalam penyimpanan di lemari es. Di Eropa sendiri jamur ini dikenal sebagai salah satu jamur pangan. Di Jepang dikenal sebagau jamur Eringi dan mulai dibudidayakan pada tahun 1990 an. Jamur ini biasa dikonsumsi dalam bentuk sup atau digoreng dengan menggunakan mentega karena jamur ini memiliki tekstur yang menyerupai abalon.
Jamur tiram raja hanya menjadi menu makanan pada restoran mewah seperti restoran besar yang hanya ada di kota-kota besar. Sehingga hidangan ini hanya akan bisa dinikmati oleh orang-orang tertentu saja. Bisa dikatakan hidangan ini merupakan hidangan bagi masyarakat kelas atas.
Meskipun begitu permintaan jamur ini tetap meningkat dari waktu ke waktu sebagaimana cara budidaya jamur enoki di indonesia . Jika anda ingin mencoba peruntungan bisnis ini, maka berikut 6 Cara Budidaya Jamur King Oyster sebagai usaha sampingan yang menjanjikan.
1. Persiapkan Rumah Jamur atau Kumbung
Tahap awal dalam budidaya jamur king oyster tentuny sama dengan budidaya jamur pada umumnya seperti pada cara membuat bibit kamur champignon . Membutuhkan tempat khusus yang disebut sebagai rumah jamur atau kumbung. Untuk kumbung jamur pemilihan lokasi harus memperhatikan hal-hal berikut ini :
- Lokasi kumbung harus dekat dengan sumber air.
- Selain itu, usahakan lokasi berdekatan dengan kediaman anda sehingga mudah diawasi.
- Idealnya ukuran kumbung dibuat 3×5 meter.
- Kemudian didalamnya dibuatkan rak untuk meletakkan baglog jamur.
- Tinggi rak jamur disesuaikan dengan tinggi badan anda, sehingga nantinya tidak menyusahkan saat pemanenan.
- Biasanya rak dibuat menjadi tiga tingkat, untuk memudahkan proses peletakkan baglog.
- Dinding kumbung di buat dengan menggunakan papan atau dinding bambu.
- Kondisi kumbung harus dalam kondisi bersih, dengan kelembaban dan aerase yang terjaga.
2. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang dibutuhkan tidak jauh berbeda dengan yang digunakan pada budidaya tanaman jamur lainnya seperti juga pada cara budidaya jamur merang media ampas tebu . Alat dan bahan yang harus disiapkan meliputi :
- Serbuk gergaji.
- Kompos.
- Bekatul.
- Kapur.
- Plastik baglog tahan panas.
- Alat pengepres baglog jika ada.
- Karet gelang.
- Cincin baglog dari paralon atau bambu.
- Alat tanam berupa spatula, lampu spritus dan alkohol 70%.
- Bibi jamut king oyster F2 berkualitas.
3. Membuat Media Tanam dan Sterilisasi
Tahap selanjutnya anda harus melakukan pembuatan media tanam menggunakan bahan yang tersedia sebagaimana cara budidaya jamur merang media jerami . Beberapa tahapan dalam pembuatan media tanam antara lain adalah sebagai berikut :
- Ayak semua bahan seperti serbuk gergaji dan bekatul, lalu ambil bagian halusnya saja.
- Untuk kompos, anda harus menggunakan kompos jadi yang telah benar-benar kering.
- Lakukan juga pangayakan untuk memisahkan bagian yang halus dan yang kasar.
- Kemudian campur dan aduk hingga merata kesemua bahan tadi.
- Tambahakan kapur untuk mendapatkan pH media yang seimbang.
- Kemudian basahi media dengan menggunakan air bersih hingga kelembaban media mencapai 70%.
- Ditandai dengan saat media dikepal media sudah tidak hancur dan buyar lagi.
- Setelah itu, kemudian masukkan media kedalam plastik baglog untuk kemudian dilakukan pengepresan.
- Pengepresan dilakukan agar media tanam padat sehingga tidak ada rongga udara di dalam baglog.
- Kemudian tutup bagiam mulut plastik dan letakkan secara terbalik.
- Setelah pengisian baglog selesai maka tahapan selanjutnya adalah melakukan sterilisasi media.
- Sterilisasi dilakukan dengan cara merebus media didalam drum berukuran besar.
- Lama perebusan mencapai waktu 6-8 jam.
- Jaga api agar tetap stabil, setelah sterilisasi selesai, maka biarkan hingga media dingin atau uap media keluar seluruhnya.
- Kemudian angkat dan masukkan media tanama kedalam ruang tanam.
- Diamkan selama 2×24 jam untuk melihat apakah media mengalami kontaminasi.
- Baru selanjutnya dapat dilakukan proses penanaman atau inokulasi.
4. Inokulasi Bibit Jamur King Oyster
Inokulasi merupakan proses menanam jamur didalam ruang yang steril sebagaimana cara budidaya jamur kancing . Penanaman ini bertujuan untuk menumbuhkan miselium jamur didalam baglog yang kemudoan hasilnya dapat dipanen. Tahapan inokulasi jamur antara lain sebagai berikut :
- Ruang tanam harus dalam kondisi steril dengan ventilasi udara yang cukup.
- Semprotkan alkohol 70% keseluruj ruangan untuk mematikan bakteri dan jamur.
- Hidupkan lampu spritus,bakar spatula dan juga buka penutup mulut botol bibit jamur.
- Bakar sepersekian detik mulut botol.
- Gunakan pakaian yang bersih dan jangan lupa mencuci tangan sebelum melakukan penanaman.
- Ambil beberapa sendok bibit dan tanamkan secara merata kepermukaan baglog.
- Kemudian tutup menggunakan cincin paralon atau bambunyang telah di semprot menggunakan alkohol.
- Tali bagian bawah dengan eat hingga cincin tidak lepas.
- Sebagai opsional anda bisa menambahkan kapas pada bagian mulut baglog.
- Lakukan prosesur yang sama untuk semua baglog hingga penanamn selesai.
- Setelah itu kemudian letakkan baglog di ruang inkubasi.
- Lama waktu inkubasi bisa mencapai 15-20 hari.
- Inkubasi merupakan proses untuk merangsang tumbuhnya miselium jamur.
- Ruang inkubasi terpisah dengan ruang kumbung, kondisinya gelap dan minim cahaya namun kelembaban terjaga dan aerasi udara baik.
- Biarkan selama 3 hari tanpa diberi perlakuan apapun.
- Jika perlu tutup memggunakan terpal untuk meminimalisir cahaya yabg masuk.
- Setelah 1 minggu baglog akan menunjukkan pertumbuhan miselium yang berwarna putih yang tumbuh di sekeliling baglog.
- lakukan penyiraman untuk menjaga kelembaban.
- Saat miselium telah tumbuh hampir 3/4 dari bagloh maka bisa dipindahkam ke kumbung jamur untuk proses pembesaran.
- Pisahkan antara baglog yang terkontaminasi dan tidak.
5. Perawatan dan Pemeliharaan
Setelah tanaman dipindahkan ke kumbung maka tahapan pembesaran jamur akan di mulai seperti juga pada cara mengembangbiakan jamur kombucha . Untuk mendapatkan hasil panen yang baik dan melimpah anda harus melakukan beberapa hal berikut :
- Penyiraman
Penyiraman dilakukan setiap pagi dan sore hari. Tergantung dengan cuaca dan kondisi baglog. Penyiraman hanya dilakukan pada bagian lantai dan atap kumbung menggunakan sprikle. Jangan menyiram langsung padabaglog karena dapat menimbulkan kebusukan. Penyiraman dilakukan untuk menjaga agar kelembaban kumbung tetapterjaga dan tanaman tidak mengalami kekeringan.
- Pembukaan Cincin
Saat miselium mulai tumbuh dan memenuhi seluruh baglog, maka sebaiknya kapas dan penutup paralon di lepas. Hal ini untuk menjaga agar batang atai tubih buah jamur dapat tumbuh dengan leluasa. Selain itu bagian sisa plastik juga bisa adan potong agar permukaan ruang tumbuh jamur lebih luas.
6. Pemanenan
Panen dilakukan pada saat jamur berumur 60 hari sejak pembuatan baglog sebagaimana cara budidaya jamur tiram dengan media kardus . Atau juga dapat dilihat dari ukuran jamur yabg sudah maksimal. Durasi panen dapat dilakukan hingga 6-7 kali selama masa satu kali budidaya ergantung dengan perawatan yang dilakukan. Panen dilakukan dengan mencabut jamur beserta akarnya, kemudian diletakkan di tempat yang sejuk untuk menjaga kesegarannya.
6 Cara Budidaya Jamur King Oyster sebagai usaha sampingan yang menjanjikan. Mudah bukan, saya yakin anda dapat mencobanya sendiro di rumah. Selamat mencoba dan semoga artikel ini dapat bermanfaat.