Pada budidaya tanaman, pemupukan merupakan salah satu proses yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan tanaman. Pemupukan yang tepat tentu akan menghasilkan tanaman yang sehat dan subur serta produktif. Maka dai itu kini para petani sering melakukan pemupukan dengan berbagai komposisi yang mana tujuannya adalah untuk memperoleh hasil maksimal.
Pupuk sendiri ada yang merupakan pupuk organik dan pupuk kimia. Sejak tahun 70an di Indonesia mayoritas petani telah menggunakan pupuk kimia karena memang terbukti lebih ampuh untuk mendongkrak perkembangan tanaman. Hal itu terus bertahan hinga sekarang. Namun baru akhir-akhir ini dirasakan dampak buruk penggunaan pupuk kimia yang berlebihan dalam jangka waktu yang panjang yaitu dimana tanah menjai lebih keras dan justru kurang subur.
Kasus menurunnya kualitas tanah pertanian ini disebabkan karena pupuk kimia mengandung residu yang sulit untuk diurai menjadi bahan organik dalam tanah. Disinilah tanah menjadi keras dan terjadi defisiensi unsur hara. Hal ini menyebabkan penambahan pupuk organik pun menjadi seolah tak berpengaruh karena pupuk organik juga tak lekas terurai dalam tanah. Baca juga Cara Mengatasi Hama Tanaman dengan Pestisida Alami
Untungnya sudah ada terobosan baru untuk mengatasi hal ini yaitu dengan menggunakan pupuk bokashi. Kali ini kita akan membahas mengenai cara membuat pupuk bokashi padat. Pupuk bokashi ini merupakan terobosan dari negara Jepang yang mana terbukti lebih mudah terurai dalam tanah serta mampu memperbaiki kesuburan tanah. Maka dari itu kali ini kami akan membahas tentang cara membuat pupuk bokashi padat untuk anda. Semoga dengan mengetahui cara membuat pupu bokashi padat maka anda bisa mengurangi ketergantungan anda pada pupuk kimia.
1. Pengertian Pupuk Bokashi Padat
Pupuk bokashi padat adalah pupuk organik yang dihasilkan dari fermentasi bahan-bahan organik semisal kompos dan pupuk kandang dengan memanfaatkan bantuan mikroorganisme pengurai seperti mikroba atau jamur fermentasi.
Hasilnya ialah berupa pupuk padat dlam kondisi sudah terurai sehingga mengandung lebih banyak unsur hara baik makro maupun mikro yang siap untuk segera diserap akar tanaman. Lalu apakah ada pupuk bokashi cair? Tentu saja ada dan masyarakat lebih sering menyebutnya pupuk organik cair (poc).
Keunggulan Pupuk Bokashi padat ialah kandungan unsur haranya lebih tinggi dan sudah terurai sehingga siap diserap akar tanaman. Selain itu pupuk bokashi padat juga mengandung efektive mikroorganisme yang bermanfaat untuk menekan pertumbuhan patogen dalam tanah. Dan yang terakhir adalah bahwa cara membuat pupuk bokashi padat sangat mudah serta murah sehingga anda bisa menekan biaya tanam. Baca juga Cara Menanam Ubi Jalar dalam Karung
2. Persiapan Bahan Komposisi Pupuk Bokashi
Untuk mengawali cara membuat pupuk bokashi padat, maka kita sebaiknya memilih bahan yang tepat agar hasilnya optimal. Syarat bahan pembuat pupuk bokashi ialah bahan organik, mudah didapat, murah bahkan gratis serta mengandung unsur hara yang diperlukan tanaman.
Baik pupuk kandang maupun sisa tanaman bisa dijadikan bahan dasar pupuk bokashi karena memenuhi persyaratan yang dibutuhkan. Ada baiknya anda mempelajari kandungan unsur hara pada setiap bahan yang anda gunakan. Semakin beragam bahan yang anda gunakan maka semakin kompleks kandungan nutrisinya nanti. Jangan lupa untuk memanfaatkan limbah organik industri dan rumah tangga seperti sisa sayuran, nasi basi, ampas kelapa, ampas tahu dll. Baca juga Cara Menanam Cabe dengan Sistem Plastik Mulsa
3. Menghaluskan Bahan Dasar
Biasaya bahan yang kita peroleh terutama dari jenis sisa tanaman masih dalam ukuran panjang atau besar. Hal ini akan memperlama proses penguraian mikroorganisme nantinya sehingga perlu dilakukan penghalusan ukuran yakni dengan cara mencincangnya menjadi ukuran yang kecil-kecil (halus). Selain itu hal ini juga akan lebih efisiensi tempat nantinya karena lebih mudah dikumpulkan dan dipadatkan. Bahan yang sudah dihaluskan kemudian dicampur dan diaduk menjadi satu hingga tercampur merata.
4. Persiapan Mikroorganisme Pengurai (Dekomposer)
Untuk menguraikan semua bahan tadi maka kita membutuhkan bantuan mikroorganisme pengurai. Tentunya mikroorgnisme ini bersisfat baik dan menguntungkan dan bukan merupakan patogen. Mikroorganisme pengurai (dekomposer) dapat berupa mikroba atau jamur fermentasi.
Ada banyak yang bisa anda pakai seperti Bacilus sp, Yeast (ragi), trichoderma sp, mikoriza dll. Atau yang lebih populer adalah EM4 botol yang sudah dirancang agar mengandung mikroorganisme lengkap termasuk bakteri pelarut phospat.
Setelah mendapatkan mikroorganismenya maka sebaiknya diaktifkan terlebih dahulu dengan melarutkan dalam ember berisi air dan ditambahkan gula atau molase (tetes tebu) dan dibiarkan sekitar 2 hari agar mikroorganisme berkembang. Jika itu berupa jamur maka sebaiknya anda buat starter terlebih dahulu dengan membiakkannya pada media nasi sebelum digunakan untuk membuat pupuk bokashi padat. Baca juga Cara Menanam Bunga Violet
5. Pembuatan Pupuk Bokashi Padat
Pada tahap pembuatannya anda bisa memilih untuk menggunakan metode aerob (dengan oksigen) atau anaerob (tanpa oksigen) namun saran saya adalah dengan mengkombinasikannya yakni mengawali dengan anaerob pada beberapa hari diawal lalu menggunakan aerob untuk seterusnya. Pertama bahan yang sudah halus diletakkan pada tempat yang kering atau wadah (sebaiknya jangan beralas tanah untuk meminimalisir kontaminasi patogen).
Buat separuh tumpuk lalu basahi dengan air secukupnya dan siramkan larutan mikroorganisme (EM4) atau starter jamurnya dan aduk lalu padatkan dan buat lapisan menumpuk diatasnya dan lakukan cara yang sama. Setelah itu tutup tumpukan bahan pupuk tadi dengan terpal (plastik) dan pastikan tetap rapat hingga 2-4 hari. Setelah 3 atau 4 gari makan terpal dibuka dan isi tumpukan pupuk diaduk (dibolak-balik) kemudian ditutup lagi namun kali ini anda tak perlu memastikanya rapat agar ada udara yang masuk.
Setiap 2 hari sekali adonan pupuk diaduk agar mengurangi panas pada proses penguraian serta meratakan persebaran mikroorganisme. Suhu adonan yang terlampau panas malah justru dapat membunuh mikroba dan jamur pengurai. Setelah minimal 2 minggu maka pupuk bokashi sudah jadi, namun semakin lama anda menunggunya maka akan semakin baik. Rata-rata para petani membuatnya sekitar satu bulan agar pupuk sudah benar-benar terurai.
6. Ciri Pupuk Bokashi Yang Sudah Jadi
Ciri-ciri Pupuk bokashi yang sudah jadi ialah sebagai berikut :
- Tidak berbau busuk dan justru berbau seperti tape atau malah tak berbau. Bau busuk merupakan tanda keberadaan mikroorganisme patogen dan senyawa kimia yang berbahaya bagi tanaman
- Warna berubah menjadi coklat kehitaman
- Berat pupuk (massa) berkurang dan menjadi lebih ringan dari sebelumnya
- Bentuk adonan menjadi semakin menyusut atau lebih lembut
- Panas adonan pupuk bokashi berangsur-angsur berkurang
Pupuk bokashi yang sudah jadi bisa segera dipakai atau anda simpan untuk keperluan sewaktu-waktu. Aplikasinya ialah dengan menjadikannya sebagai pupuk dasar pada lahan tanam.
Demikianlah uraian singkat kami mengenai cara membuat pupuk bokashi padat. Pupuk bokashi dapat mencukupi kebutuhan nutrisi tanaman sehingga anda bisa mengurangi bahkan meniadakan pengunaan pupuk kimia. Rata-rata kandungan pupuk bokashi sudah mencakup unsur hara makro : N, P, K, Mg, S, Ca dan unsur hara mikro : Zn, B, Fe, Cu, Mn, Mo dan Cl. Hal ini akan semakin lengkap jika anda menambahkan penggunaan pupuk organik cair.
Semoga anda bisa mengerti cara membuat pupuk bokashi padat sendiri sehingga anda bisa memperoleh lebih banyak keuntungan. Jangan lupa untuk membaca artikel kami yang lain seperti Cara Mengatasi Penyakit Kolera pada Ternak Unggas dan Cara Menanam Ciplukan. Salam budidaya.