Jamur merang memiliki tudung jamur yang berukuran 5 hingga 14 cm pada diameternya, bentuk fisiknya bulat seperti bundar telur, cembung dan bahkan terlihat rata pada jamur yang sudah tua. Warnanya coklat hingga coklat keabu – abuan, kadang – kadang juga di sertai dengan garis – garis. Memiliki ukurang bilah yang relatif rapat, lebar dan bewarna putih di saat usia jamur masih muda dan akan berubah warna menjadi warna merah jambu ketika spora jamur ini telah dewasa. Memiliki bagian tangkai yang berukuran 3 hingga 8 cm panjangnya, dan dengan ukuran diameter 5 hingga 9 mm, berbentuk gemuk pada bagian dasar tangkai, bewarna putih dan licin.
Cadar dari jamur merang ini biasanya berupa sebuah membran, berbentuk volvo bewarna coklat kotor atau putih kekuningan seperti sebuah mangkuk yang tebal dan seringkali bercuping. Jamur merang ini akan memproduksi basidiosprosa dan basidia yang bewarna merah muda taupun merah. Basidiospora akan membentuk hifa dan berkecambah.
Kemudian, kumpulan hifa tersebut akan membentuk koloni berupa pin head atau gumpalan kecil. Atau primordial sendiri yang akan membentuk sebuah tubuh kecil atau small button yang akan tumbuh menjadi bentuk kancing atau button hingga pada stadium akhir berkembang menjadi satium telur atau egg. Proses panen pada jamur merang adalah pada tahapan telur ini.
Dihabitat asalnya, jamur merang ini sering dijumpai dalam koloni atau berkelompok sepertihalnya Cara Budidaya Jamur Tiram. Jamur merang akan sering di jumpai di jerami padi, tandan kosong kelapa sawit, pada serbuk gergaji maupun pada sagu. Seperti yang di jelaskan di atas bahwa jamur merang sangat kaya akan kandungan gizi, yaitu karbohidrat bebas N atau N face carbo, protein kasar, rendah lemak, serat kasar dan merupakan sumber mineral maupun vitamin yang baik. Jamur merang merupakan bahan pangan anti kolesterol, kaya akan protein, mengandung antibiotik yang bagus untuk atasi anemia dan memiliki kandungan eritadenin yang bagus untuk penawar racun.
Terkenal akan istilah warm mushroom atau jamur yang dapat bertahan dan hidup di suhu yang ekstrim atau realtif tinggi. Jamur merang dapat tetap berkembang biak dan hidup di kelembapan 80 hingga 90 % dengan suhu 32 hingga 38 derajat C namun dengan intensitas oksigen yang memadai. Jamur ini sebenarnya tidak bisa hidup dengan mendapatkan sinar matahari secara langsung. Namun, untuk optimalnya pertumbuhan, jamur merang tentunya tetap membutuhkan sinar matahari secara tidak langsung dan akan bagus jika dibudidayakan dengan tingkat pH 6,8 hingga 7.
Budidaya Jamur Merang
Jamur merang merupakan salah satu jamur yang di sukai oleh banyak lapisan masyarakat. Karena rasanya yang lezat dan bertekstur kenyal. Terlebih lagi kandungan gizi yang dimilikinya membuat nilai plus tersendiri bagi para pecinta jamur untuk menikmatinya.
Pada dasarnya jamur merang ini sangat mudah dibudidayakan di daerah beriklim tropis seperti halnya di Indonesia, banyaknya keuntungan lain juga telah mendorong para petani jamur untuk terus berusaha membudidayakan jamur merang ini. Berikut cara budidaya jamur merang yang bisa anda ikuti:
1. Pembuatan Kumbung atau Tempat Budidaya
Rumah jamur atu kumbung inilah yang nantinya akan mengatur suhu sekaligus kelembaban dari jamur merang. Biasanya kumbung terbuat dari besi dan bisa juga dari bambu yang juga di lengkapi dengan dinding plastik. Tapi, anda tentunya bisa membuat bangunan kumbung yang bersifat permanen jika mempunyai dana yang cukup.
Ukuran ideal dari kumbung jamur merang adalah yang memiliki tinggi lebih kurang 2,5 m dengan luas kali panjang 4 x 6 m. Lapisilah dengan bahan styrofoam untuk daerah yang memiliki suhu relatif dingin, agar bisa menjaga suhu kumbung tetap hangat. Kumbung jamur merang adalah berbentuk 2 baris rak besi maupun rak bambu yang setiap baris raknya di lengkapi dengan 3 hingga 5 tikat dari rak bedengan.
Electric blower adalah alat yang seharusnya selalu ada di setiap kumbung jamur agar bisa mengalirkan udara, sediakan juga alat pemanas ruangan dan lampu portable agar suhu di dalam kumbung tetap terjaga. Suhu ideal untuk budidaya jamur merang adalah 32 hingga 34 derajat C.
2. Pembibitan Jamur Merang
Untuk proses pembibitan, sebaiknya anda memilih dahulu bibit – bibit terbaik, dengan cara sebagai berikut :
3. Persiapan Media Tumbuh
Sedangkan untuk perendaman media kapas, harus di rendam terlebih dahulu selama 4 hingga 6 hari. Ketika melakukan perendaman, kapas tersebut harus di bolak – balik sebanyak 2 atau 3 kali dalam dua hari sekali. Untuk penaburan katul dan dolomit sendiri dapat di lakukan ketika proses penumpukan jerami sekaligus onggok telah berjalan selama 2 hari lamanya. Berikut cara penaburannya :
4. Proses Pembalikkan Media Tanam
Agar pengomposan dari media tanam bisa berjalan dengan baik maka di perlukan tahap pembalikkan. Berikut caranya:
5. Memasukkan Media Tanam Kedalam Kumbung
6. Proses Penaburan Bibit dan Pemeliharaan
Jadi, begitulah cara budidaya jamur merang yang mudah untuk pemula.
7. Perawatan Jamu Merang
Sedangkan untuk tata cara pemeliharaan jamur merang adalah sebagai berikut :
8. Panen Jamur Merang
Demikianlah cara budidaya jamur merang yang harus anda ketahui seperti Cara Menanam Cabe dalam Pot , selamat bercocok tanam!
Selain air dan sinar matahari, pupuk merupakan salah satu hal yang tidak boleh ketinggalan untuk…
Seperti gulma yang dapat menganggu pertumbuhan tanaman, kutu putih juga merupakan salah satu hama yang…
Euphorbia merupakan salah satu tanaman hias yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Padahal, tanaman ini…
Sekam padi adalah salah satu sisa pertanian yang sering diabaikan, tetapi memiliki potensi besar untuk…
Sekam padi adalah sisa kulit luar butir padi setelah proses penggilingan beras. Sekam ini berwarna…
Cabe merupakan salah satu komoditas yang paling banyak digunakan untuk memberikan cita rasa lezat dalam…