Cara Budidaya Kutu Air dengan Kotoran Ayam (Panduan Lengkap)

Kutu air atau juga bisa disebut dengan daphnia merupakan plankton yang menjadi kegemaran ikan. Agar bertahan hidup, hewan dengan ukuran kecil satu ini dikenal memakan alga alias ganggang hijau maupun bakteri. Kutu air tergolong sebagai plankton yang hidup di air tawar dan tidak masuk kedalam jenis serangga maupun parasite.

Kutu air sendiri memiliki berbagai macam jenis, akan tetapi jenis yang memiliki banyak bibit serta biasanya dijadikan budidaya adalah daphnia dan moina. Keduanya merupakan kutu air yang tergolong ke dalam keluarga arthopoda, kelas custacea dan ordo caldocera. Kuta air daphnia dan moina merupakan Jenis udang renik. Untuk perbedaan diantara dua jenis kutu air tersebut akna dijelaskan dibawah ini :

  • Jenis daphnia. Kutu air jenis ini mempunyai bentuk lonjong agak pipih dengan ukuran kurang lebih 1 – 5 mm. Tubuhnya umumnya berwarna cokelat kemerahan, dan pada bagian kepalannya terdapat dua antena serta ekor melancip. Jenis kutu air ini memiliki siklus hidup kurang lebih 34 hari, mampu bertelur setiap hari dengan jumlah telur sekitar 39 buah.
  • Jenis moina. Memiliki ukuran leblih kecil dari pada daphia  kurang lebih 0.9 – 1,8 mm. untuk warna tubuhnya cokelat kemerahan, pada bagian perutnya terdapat 10 rambut getar atau sering disebut dengan silia. Selain itu, dibagian punggungnya juga ditumbuhi rambut kasur. Berbeda dengan daphnia, jenis kutu air ini memiliki siklus hidup lebih pendek yaitu 13 hari, mampu bertelur setiap hari dengan jumlah telur sekitar 32 buah.

Kutu air sendiri merupakan nama terkenal di Indonesia, sebutan ini disematkan pada hewan kecil tersebut karena memiliki gerakan yang seolah-olah meloncat-loncat di air menyerupai kutu. Kendati tubuhnnya kecil, kutu air ternyata memiliki kandungan protein plankton yang terbilang cukup tinggi, maka tak heran plankton ini menjadi pilihan terbaik untuk pakan ikan budidaya anda. Adapun kandungan protein yang dimiliki oleh kutu air adalah sebagai berikut :

  • Kandungan protein pada jenis monia sebanyak 38 % dari keselurhan berat tubuh kutu air.
  • Kandungan protein pada jenis daphnia sebanyak 43 % dari total berat tubuh kutu air.
  • Kandungan lemak pada jenis monia sebanyak 13 % keselurhan berat tubuh kutu air.
  • Kandungan lemak pada jenis daphnia sebanyak 8 % dari total berat tubuh kutu air.

Dari banyaknya protein pada kutu air tersebut, tak mengherankan jika tidak sedikit permintaan pasar, ditambah dengan perkembangan biak terbilang sangat cepat menjadikan kutu air berpotensi menjadi salah satu lahan bisnis yang menguntungkan. Selain itu, budidaya kutu air tergolong mudah seperti cara budidaya kutu air dengan susu, dan tidak memerlukan perawatan yang rumit.

Untuk makannya pun sangat mudah, seperti yang sudah disebutkan tadi, kutu air memakan alga atau ganggan hijau, bakteri dan sisa makanan terutama sayuran. Selain bahan-bahan tadi, kutu air juga bisa bertahan hidup dari sisa ampas kelapa, kayu busuk, susu dan juga kotoran ayam.

Cara Budidaya Kutu Air dengan Kotoran Ayam

Dari sekian banyak langkah membudidayakan kutu air yang ada dimasyarakat, dan sama halnya dengan pernyataan sebelumnya, mengembangkan hewan kecil ini bisa menggunakan kotoran ayam. Cara membudidayakan kutu air dengan kotoran ayam pun tak begitu menyulitkan sama halnya dengan cara budidaya kutu air tanpa bibit.

Anda hanya perlu menyiapakan kotoran ayam yang ada dilingkungan rumah, menyiapkan bibit dan langsung bisa mengembangbiaknya sendiri. Adapun cara budidaya kutu air dengan kotoran ayam yaitu sebagai berikut:

  1. Menyiapkan Bibit Kutu Air

Langkah pertama yang bisa dilakukan untuk memulai budidaya kutu air dengan kotoran ayam yaitu menyiapkan bibitnya. Karena memiliki habitat hidup serta tipe perkembangbiakan yang relatif serupa, baik itu kutu air jenis daphnia ataupun mionia anda bisa mendapatkan bibitnya di Balai Benih Ikan Air Tawar (BBAT). Jika rumah anda dekat dengan danau, waduk, sawah, parit maupun kolam maka bisa mencarinya sendiri disana.

Umumnya kutu air suka berkoloni alias bergerombol mengembang dibagian permukaan air. Ciri dari kutu air di habitat aslinya yaitu memiliki warna cokelat kemerahan. Bila sudah menemukan calon bibit, anda bisa langsung mengambilnya menggunakan jaring halus yaitu plankton net

  1. Menyiapkan Kolam Buididaya Kutu Air

Cara budidaya kutu air dengan kotoran ayam selanjutnya yaitu menyiapkan kolam atau tempat berkembangbiaknya. Kutu air sendiri dapat bertambah banyak diberbagai media, cotohnya wadah fiber, botol bekas minuman kemasan, ember besar ataupun kotak gabus besar alias sterofoam. Bila anda memiliki lahan yang sedikit luas, bisa juga menggunakan kolam.

Bila anda menggunakan kolam, disarankan untuk memilih kolam tanah atau pun koma semen yang dasarannya diberikan tanah.Untuk luas kolam bisa disesuaikan dengan kebutuhan serta ketersediaan lahan yang anda miliki. Dianjurkan tak terlalu lebar atau pun besar agar proses perawatan menjadi lebih mudah.

Agar kolam dapat menjadi tempat aman dan nyama bagi kutu air, ada baiknya mengikuti langkah-langkah sebagai berikut :

  • Sebelum menggunakan kolam untuk proses perkembangbiakan kutu air, dasar kolam diberikan kapur terlebih dahulu supaya pH menjadi netral sekaligus menekan organisme patogen.
  • Namun sebelum masuk ke proses pengapuran anda harus mengeringkan dasar kolam telebih dahulu dengan membiyarkannya terpapar sinar matahari selama 2 hingga 3 hari. Selanjutnya baru melakukan pengapuran dengan dosis 1 sampai 2 kg setiap m2-nya.
  • Pasca itu, anda harus menambahkan pupuk untuk menumbkan pakan bagi kutu air dan menjadi sumber makanan daphnia ataupun moina. Pupuk yang dimaksud yaitu kotoran ayam sebanyak 2 kg setiap m2-nya. Kemudian biyarkan selama 3 hingga 5 hari.
  • Jika proses pengapuran dan pemberian kotoran ayam usai dilakukan, maka anda diharuskan untuk menggenangi kolam menggunakan air bersih sedalam 30 cm.
  • Lalu diamkan kembali selama rentang waktu 2 – 4 hari. Selama proses tersebut, kolam akan berubah warna menjadi cokelat kehijauan. Bila warna itu sudah mulai muncul, maka plankton dan juga tumbuhan renik mulai berkembang dalam kolam. Setelah itu, tambahkan air hingga ketinggian 50 sampai 60 cm.

Perlu juga diketahui tempat ideal bagi pertumbuahan kutu air, baik itu daphnia maupun moina yaitu perairan dengan suhu antara 24 – 30 derajat celcius dengan tingkat pH 6,7 – 7,5. 

  1. Proses Budiaya Kutu Air dengan Kotoran Ayam

Setelah proses pembuatan kolam rampung, kini anda memasuki proses pembudidayan kutu air. Proses ini sangat mudah, semudah cara membuat pupuk cair dari air cucian beras, Berikut merupakan langkah demi langkahnya :

  • Setelah proses pembuatan kolam berhasil dilakukan maka bibit kutu air sudah siap untuk dimasukkan kedalam kolam.
  • Jika bibit kutu air, baik itu daphnia atau pun moina sudah dimasukan ke dalam kolam, setelah itu tunggu hingga satu minggu.
  • Bila kolam sudah nampak berwarna kemerahan dibagian permukaan hal tersebut menjadi tanda bahwa kutu air sudah berkembang. Perlu diingat, jika kutu air merupakan hewan yang berkembang biak secara aseksual dan seksual.
  • Untuk proses perkembangbiakan kutu air sampai pucaknya terjadi setelah 7 sampai 11 hari, setelah itu sudah bisa mulai dipanen.
  • Proses pemanenan bisa dilakukan dengan mengambil kutu air menggunakan jaring halus bernama plankton net.
  • Jangan lupa untuk mencuci kutu air menggunakan air bersih sebelum dijaul atau diberikan sebagai pakan ikan.

Nah, diatas merupakan cara budidaya kutu air dengan kotoran ayam. Selamat mencoba dirumah, semoga berhasil.