Air cucian Beras menyimpan banyak nutrisi yang berguna untuk menyuburkan tanaman. Sayangnya, tidak banyak yang mengetahui tentang manfaat ini, sehingga air cucian beras terbuang begitu saja.
Dari pada menyia-nyiakan potensi yang berharga ini, lebih baik kita mempelajari cara membuat pupuk cair dari air cucian beras. Disamping bahan yang dibutuhkan sudah tersedia dan kita peroleh secara gratis, tentu kita akan merasa bangga melihat tanaman kita tumbuh subur dan segar dari hasil olahan pupuk secara mandiri.
Baca pula: cara menanam pohon enau paling mudah
Kandungan nutrisi yang terdapat pada air cucian beras sangatlah kompleks, diantaranya karbohidrat yang menduduki peringkat no. 1 dengan nilai 90% yang berupa pati, kemudian ada pula vitamin, mineral serta ptotein. Proteinnya sendiri terdiri dari 80% protein glutein. Klasifikasi unsur hara pada air cucian beras secara khusus dapat Anda lihat di bawah ini.
- Nitrogen (N): 70,55 ppm
- Phospor (P): 60,65 ppm
- Kalium (K): 91,11 ppm
- Besi (fe): 09,95 ppm
- Boron (B): 06,44 ppm
- Vitamin B: 205,44 ppm
- Vitamin K: 11,12 ppm
- Protein: 185,09 ppm
Dengan kandungan unsur hara yang begitu banyak dan melimpah seperti itu, sudah dapat kita bayangkan alangkah sejahteranya tanaman kita jika setiap hari mendapat asupan dari air cucian beras ini.
Baca pula: cara mengatasi hama pengerek batang pohon mangga
Tanpa berbasa-basi lagi, mari langsung saja kita pelajari cara menjadikan air cucian beras menjadi pupuk alami yang berguna untuk menyuburkan tanaman.
Cara Membuat Pupuk Cair dari Air Cucian Beras
Sebenarnya untuk mendapatkan manfaat dari air cucian beras, kita hanya perlu menyiramkannya secara langsung pada tanaman, namun tentu hasilnya akan lebih baik jika kita memprosesnya terlebih dahulu, cairan yang biasa digunakan untuk membantu proses ini adalah cairan em4 yang dapat dibeli di toko-toko pertanian.
Berikut tahapan secara detailnya yang perlu Anda kerjakan.
Baca pula: cara menanam pohon matoa di pekarangan rumah
Persiapan Alat dan Bahan
Alat dan bahan:
- Air cucian beras sebanyak 10 L
- Cairan em4
- Gula merah sebanyak 1 / 4 kg
- Air kelapa tua sebanyak 1 L(jika tersedia)
- Ragi tape 1 butir (jika tersedia)
- Tempat tertutup seperti ember, tong atau jirigen dengan kapasitas sebanyak 15 L sebagai tempat penampungan
- Kayu atau bambu sebagai pengaduk
Cara Membuat:
1. Masukkan air cucian beras yang sudah tersedia ke dalam tempat penampungan
2. Ambil sekitar 100 mili liter cairan em 4, kemudian masukkan ke dalam tempat penampungan yang telah berisi air cucian beras
3. Masukkan pula parutan gula merah ke dalam tempat penampungan
4. Selanjutnya masukkan air kelapa tua
5. Hancurkan ragi tape dengan cara menumbuknya, lalu masukkan ke tempat penampungan
6. Aduk semua bahan tersebut hingga rata dan jadi satu
7. Tutup tempat penampungan tersebut rapat-rapat, diamkan untuk beberapa saat atau kurang lebih 7 – 10 hari
8. Buka tutup wadah penampungan, dan apabila terdapat belatung atau ulat, berarti proses pembuatan pupuk dari air cucian beras telah berhasil. Pupuk pun sudah dapat diaplikasikan pada tanaman
Baca pula: cara mengatasi hama kacang hijau agar tanaman subur
Sangat mudah, bukan? Pemakaian pupuk cair dari air cucian beras dapat langsung di tuangkan dekat akar, atau disiramkan ke seluruh bagian tanaman. Pupuk cair ini tidak hanya dipakai untuk pemenuhan nutrisi lanjutan pada tanaman muda atau telah dewasa dan siap berbunga, namun dapat pula diaplikasikan sebagai pupuk awal atau diberikan pada saat persemaian bibit tanaman.
Caranya adalah dengan menggunakan semprotan air agar tidak mengganggu atau merusak bibit tanaman yang masih rapuh, jangan lupa untuk menyaringnya terlebih dahulu.
Penyiraman menggunakan pupuk cair dari air cucian beras secara teratur dapat meningkatkan suplai karbohidrat yang sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk proses pembentukan hormon tubuh yang berupa auksin, giberelin, serta alanin. Ketiga hormon tersebut adalah hormon yang bekerja untuk merangsang pertumbuhan tunas daun, serta mengangkut sari makanan menuju sel-sel vital pada daun dan batang.
Selain kandungan nutrisi yang tinggi, ternyata air cucian beras juga mengandung beberapa bakteri antagonis yang mampu melawan bakteri jahat / patogen. Kehadiran bakteri baik tersebut juga bisa mencegah kehadiran hama jenis kutu-kutuan dengan cara memcahkan sel telurnya sebelum menjadi hama yang mengganas, tentunya selain tanaman menjadi subur dan segar, penggunaan pupuk dari air cucian beras juga dapat meningkatkan imunitas tanaman terhadap serangan hama.
Sebagai tambahan informasi, berikut beberapa jenis bakteri baik yang terkandung pada air cucian beras.
Baca pula: cara mengatasi hama garangan paling ampuh
Bakteri Pseudomonas fluorescens
Bakteri ini adalah sejenis mikroorganisme yang mampu beradaptasi serta mengkloning diri dengan baik pada sistem perakaran tumbuhan. Keunggulannya adalah dapat mensitesis metabolit yang bertugas untuk menghambat pertumbuhan patogen.
Bakteri Pektolitik pektin
Bakteri pektolitik pektin adalah jenis mikroba yang bertugas untuk mensitesis karbohidrat serta asam amino untuk menghasilkan hormon tumbuh atau zat pengatur tumbuh (biasa disingkat dengan ZPT).
Bakteri Xanthomas maltophilia
Bakteri inilah yang mampu menginfeksi sel hama embun tepung karena perkembangbiakannya yang cepat pada suhu di atas 33 derajat celcius serta ketersediaan lisis dalam jumlah yang cukup besar.
Baca pula: cara mengatasi hama codot pada tanaman
Setelah mengetahui potensi besar air cucian beras terhadap kesuburan tanaman, maka mulai sekarang kita dapat memanfaatkannya sebagai ganti pupuk. Lebih hemat, namun kandungan nutrisi tidak kalah besar dibanding dengan pupuk kimia yang dijual di toko-toko pertanian. Selamat mencoba, terima kasih atas kunjungan Anda, nantikan artikel-artikel menarik serta bermanfaat lainnya dari kami seputar ilmu budidaya yang dapat Anda praktekkan baik untuk mengembangkan bisnis budidaya atau pun bagi Anda yang masih pemula dalam dunia budidaya hewan maupun tumbuhan.
Baca pula: cara mengatasi hama gangsir secara alami