Urine sapi diketahui memiliki banyak khasiat bagi pertumbuhan tanaman setara pupuk organik lainnya. Tentu akan sangat menguntungkan apabila kita memiliki perkebunan serta peternakan sapi sekaligus, kita hanya perlu mengolah urine sapi tersebut untuk dijadikan pupuk. Namun cara membuat pupuk cair dari urine sapi harus melewati proses fermentasi terlebih dahulu, serta dicampur menggunakan beberapa bahan lain agar manfaatnya dapat tersalurkan dengan benar.
Tidak seperti pupuk kompos yang berfungsi untuk memperbaiki sifat tanah atau menambal nutrisi yang telah berkurang pada media tanam, pupuk cair organik seperti yang terbuat dari urine sapi ini lebih berperan untuk merangsang pertumbuhan tanaman, baik itu pada akar, daun, serta buah, oleh sebab itulah penggunaan pupuk cair kerap dijumpai pada petani yang membudidayakan tanaman cabe, tomat, dan beberapa tanamn buah lainnya.
Baca pula: cara menanam cabe gendot pada pot
Dari hasil penelitian, ditemukan bahwa kandungan unsur kimia pada urine sapi lebih banyak dibanding dengan yang terkandung pada kotoran sapi padat. Tetapi kelemahan dari penggunaan urine sapi sebagai pupuk cair adalah kandungan amoniaknya yang amat tinggi, sehingga jika terlalu banyak diaplikasikan pada tanaman, malah justeru akan membunuh tanaman tersebut. Karena itulah urine sapi perlu diolah terlebih dahulu melalui beberapa proses sebelum digunakan. Bagi Anda yang berminat untuk belajar pembuatan pupuk cair dari air buangan sapi ini, maka artikel ini dapat menjadi referensi yang tepat.
Cara Membuat Pupuk Cair dari Urine Sapi
Sebelum memulai proses pembuatan, tentu saja terlebih dahulu kita persiapkan bahan-bahan yang diperlukan.
Bahan:
- Urine sapi sebanyak 20 L
- Gula merah sebanyak 1 kg, atau bisa juga digantikan dengan tetes tebu sebanyak 1 L
- Air bekas rendaman kedelai sebanyak 250 ml, atau setara dengan 1 gelas
- Empon-empon seperti kunyit, jahe, lengkuas, atau kencur (pilih satu saja) sebanyak 1 kg
- Air sebanyak 1 L
- Bakteri dekomposer atau larutan em4 yang bisa dibeli di toko pertanian
Baca Juga:
Cara Pembuatan:
- Tumbuk jenis empon-empon yang Anda pilih hingga halus, kemudian rebus hingga mendidih dengan 4 L air, diamkan hingga dingin.
- Setelah dingin, campurkan larutan tersebut dengan gula merah / tetes tebu, air rendaman kedelai, serta bakteri dekomposer.
- Masukkan semua bahan tersebut ke wadah tertutup, dan diamkan selama kurang lebih 3 minggu agar proses fermentasi dapat berjalan.
- Agar gas yang dihasilkan dari proses fermentasi bisa keluar, maka Anda harus membuka tutup wadah tersebut setidaknya 1 minggu sekali.
- Setelah lewat 3 minggu, maka pupuk cair dari urine sapi pun siap digunakan. Saringlah terlebih dahulu jika akan menggunakannya agar tidak ada sari pati yang menutup lubang semprotan.
Baca pula: cara budidaya jamur dari kotoran sapi
Keunggulan Pupuk Cair dari Urine Sapi
Pupuk cair dari Urine sapi memiliki beberapa keunggulan yang tidak dapat ditemui pada jenis pupuk lainnya. Apa sajakah kelebihan tersebut? Berikut yang bisa kami bagikan.
- Kandungan senyawa kimia seperti Nitrogen, Fosfor, Kalium, serta air lebih banyak dibanding pupuk dari kotoran sapi padat.
- Memiliki kandungan zat yang berfungsi untuk perangsang tumbuh serta dapat pula digunakan sebagai zat pengatur tumbuh atau ZPT.
- Aroma khas urine ternak berfungsi untuk mencegah datangnya hama serta penyakit pada tanaman, sehingga dapat pula digunakan sebagai pestisida alami.
Dosis Penggunaan Pupuk Cair dari Urine Sapi
Penggunaan pupuk secara tepat dan dalam jumlah yang cukup, dalam artian tidak kurang atau tidak lebih, akan membantu pertumbuhan tanaman secara siknifikan. Namun jika dosis yang diberikan berlebihan, tentu bukan kesuburan yang didapat, melainkan kerusakan tanaman. Karena itulah pada bagian ini akan kami sampikan mengenai dosis penggunaan pupuk cair dari urine sapi yang baik dan benar.
Baca pula: cara menanam bawang merah di lahan pasir
a). Untuk pertumbuhan akar
Untuk merangsang pertumbuhan akar, penggunaan pupuk cair dari urine sapi diaplikasikan sebelum proses penanaman tumbuhan. Dapat dikerjakan saat bibit telah berakar dengan merendamnya pada pupuk cair yang telah dilarutkan pada air dengan komposisi 1 : 10, lakukan perendaman selama 10 menit penuh. Atau dapat pula dilakukan perendaman ketika masih dalam bentuk biji, dengan perbandingan antara pupuk caik dan air yang sama yaitu sebanyak 1 : 10.
Baca pula: tips budidaya ikan nila antu gagal
b). Untuk pertumbuhan daun
Selain untuk merangsang pertumbuhan akar, pupuk cair dari urine sapi juga dapat digunakan untuk merangsang perkembangan daun. Dosis yang digunakan sama persis dengan pengaplikasian pada benih yaitu 1 : 10 sesuai dengan kebutuhan. Namun cara penggunaannya tentu berbeda, kali ini Anda dapat menyemprotkan secara langsung pupuk cair dari urine sapi tersebut ke bagian tanaman, tentu saja hal tersebut dilaksanakan saat usia tanaman siap untuk memasuki tahap pemupukan lanjutan.
Baca pula: cara mengatasi hama ikan gabus agar panen sukses
Itulah cara membuat pupuk cair dari urine sapi yang dapat kami bagikan pada Anda. Penggunaan pupuk cair organik sangat disarankan mengingat manfaatnya yang besar bagi pertumbuhan tanaman serta sangat aman bagi lingkungan sekitar karena tidak meninggalkan residu kimia yang berbahaya. Kami berharap artikel ini mampu memberi inspirasi bagi Anda untuk mengolah limbah organik menjadi sesuatu yang bermanfaat kembali.
Terima kasih atas kunjungan Anda, apabila ada kritik dan saran silahkan disampaikan, demi perbaikan kami dalam mengelola situs ini. Selamat mencoba, jangan lupa pula untuk membaca artikel kami yang lain seperti cara budidaya ikan cupang di aquarium dan beberapa informasi menarik mengenai dunia budidaya.