6 Cara Mengatasi Hama Gangsir Secara Alami

Hama gangsir adalah hama tanaman yang memiliki bentuk tubuh menyerupai jangkrik namun berukuran lebih besar. Jenis hama ini umumnya menyerang tanaman cabai yang berusia muda atau baru saja pindah media tanamnya. Cara mengatasi hama gangsir tidaklah rumit, namun memang butuh ketelatenan karena hama ini bekerja dengan menggerogoti batang tanaman cabai, tentu saja hal tersebut akan sangat merugikan pagi para petani.

Sebelum mengetahui cara atau langkah yang tepat untuk mengatasi serangan hama gansir pada lahan pertanian kita, ada baiknya terlebih dahulu kita mengenal morfologi hama gansir.

Baca pula: cara menanam paku tanduk rusa dan modifikasi tanaman

Ciri-Ciri Hama Gangsir

  • Hama Gangsir hidup di dataran Asia Selatan hingga Asia Tenggara, termasuk pula Indonesia.
  • Tubuhnya berwarna coklat hingga coklat gelap pada bagian punggungnya, namun berwarna lebih terang pada bagian bawah perutnya.
  • Panjang badan berkisar dari 37 – 44 mm dengan kepala yang besar pula dan berbentuk persegi. Pada bagian kepala inilah terdapat sungut peraba yang panjang.
  • Kaki pelompatnya terletak pada pasangan kaki no. 3 yang besar dan kokoh, namun cenderung lebih pendek. Pada bagian kaki pelompat inilah kita akan menemukan banyak duri.

Cara Mengatasi Hama Gansir

Hama gansir umunya hidup di tanah yang berumput, mereka menggali liang dalam tanah sepanjang 90 cm untuk ditinggali. Serangan hama gansir berlangsung pada malam hari dengan memotong bagian batang tanaman hingga putus untuk dibawa ke liangnya. Untuk mengatasi hama gangsir ini, Anda dapat mencoca beberapa cara berikut.

1. Menyemprotkan Insektisida

Cara pertama yang dapat kita lakukan untuk mengatasi serangan hama gangsir adalah dengan menyemprotkan insektisida pada setiap lubang tanam. Penyemprotan ini dilakukan sebagai upaya perlindungan tanaman dari gangguan hama serangga seperti gangsir. Jenis insektisida yang tepat untuk mengusir hama gangsir adalah insektisida berbahan aktif karbofuran dengan dosis 1 gram per lubang tanam.

Selain itu kita dapat menggunakan pestisida alami dengan cara mengolah pupuk kompos sebagai pupuk dasar tanaman dengan bantuan jamur metarhizium, kemudian  lakukan penyemprotan batang tanaman menggunakan jamur beauveria bassiana. Kedua jenis jamur ini dikenal memiliki sifat jahat terhadap serangga seperti hama gansir.

Baca pula: jenis hama kelapa hibrida dan cara mengatasinya

2. Pengolahan Tanah

Seperti yang telah kami sampaikan di atas bahwa hama gangsir hidup dalam liang-liang yang digali pada lahan pertanian. Karena itulah sebelum memulai menanam, ada baiknya kita melakukan pengolahan tanah terlebih dahulu dengan membajak atau mencangkuli tanah.

Langkah ini dikerjakan untuk mengetahui adanya liang hidup hama gangsir, dengan demikian kita dapat membasmi terlebih dahulu hama tersebut sebelum merajarela dan menghabiskan tanaman pertanian kita. Selanjutnya kita juga dapat memberikan pupuk awal berupa kompos atau kandang sebagai suplemen pertama dalam menjaga kesehatan tanaman.

3. Menghadirkan Musuh Alami

Jika Anda menemui laba-laba pada lahan pertanian, maka janganlah terburu-buru untuk mengusirnya. Ada baiknya kita membiarkan mereka hidup, karena keberadaan mereka dapat menjadi predator bagi hama gangsir. dengan demikian kita tidak perlu bersusah payah membasmi hama tersebut, biarkanlah sang predator mengambil alih dan membuat populasi hama gangsir pada lahan pertanian kita menurun.

Baca pula: jenis lahan budidaya kacang tanah

4. Membuat Bumbung Bambu

Cara yang dinilai paling efektif adalah dengan membuat perlindungan tanaman dari serangan hama gansir. Salah satu pelindung yang dapat kita buat dengan mudah dan sederhana adalah dengan menggunakan bumbung bambu. Bumbung bambu ini sejatinya berfungsi untuk menjauhkan tanaman dari jangkauan hama gansir.

Untuk membuat bumbung bambu tidaklah sulit, alat dan bahan yang perlu Anda persiapkan cukup parang untuk membelah bambu serta bambu itu sendiri. erikut langkah-langkah yang dapat kita kerjakan.

  • Untuk memudahkan serta mempercepat proses pembuatan bumbung, maka Anda dapat memilih bambu yang memiliki diameter kurang lebih 6 cm, biasanya jenis bambu yang digunakan adalah bambu apus.
  • Potonglah bambu tersebut dengan ukuran panjang 12 – 15 cm agar cukup untuk melindungi tanaman dari serangan hama gangsir.
  • Tancapkan bumbung bambu tersebut dengan kedalaman kurang lebih 6 cm dari permukaan tanah. Posisikan tanaman di dalam bumbung bambu agar tanaman dapat terlindung dengan baik. Bumbung bambu yang menancap ke bawah berfungsi untuk melindungi tanaman dari lubang hama gansir, sementara bagian atas bumbung berfunsi sebagai pelindung tanaman dari keratan hama gangsir.

Proses penancapan bumbung pambu sebaiknya dilakukan sedini mungkin, setidaknya ketika tanaman berumur 3 – 4 hari. Karena jika terlambat dalam memasang bumbung bambu, kemungkinan yang terjadi adalah hama gangsir dapat dengan leluasa menyerang tanaman kita.

Baca pula: cara merawat bambu hoki paling mudah

5. Mengumpulkan Telur

Hama gansir berkembang biak melalui telurnya lalu bermetamorosis dalam 7 tahapan sebelum akhirnya menjadi gansir dewasa. Dalam sekali reproduksi, hama gnasir dapat menghasilkan telur sebanya 123 butir telur dengan perbandingan antara gangsir jantan dan betina seebanyak 1 : 1,5.

Telur-telur itu akan menetas dalam kurun waktu 56 hari, tentu ini waktu yang cukup untuk dapat mengumpulkan dan membasmi telur-telur  tersebut sebelum akhirnya menjadi gansir dewasa yang menghabiskan tanaman kita.

Baca pula: cara membuat hidroponik sistem tetes

6. Melakukan Pengecekan Berkala

Pengecekan lahan secara berkala perlu untuk dilakukan mengingat hama gangsir adalah serangga yang hidup dalam liang-liang yang tersembunyi. Begitu mengetahui adanya lubang persembunyian tersebut, maka kita dapat dengan segera memusnahkan bibit-bibit hama gangsir. Selain itu penting pula untuk menjaga kebersihan lahan pertanian kita dari gulma yang mengganggu agar tidak dijadikan sarang berbagai hama serta penyakit.

Demikianlah cara mengatasi hama gangsir yang dapat kami bagikan pada kesempatan ini. Semoga artikel ini menjadi sumber inspirasi bagi para pembaca dalam menangani permasalahan seputar hama dana penyakit yang sering menyeranag lahan pertanian Anda. Kunjungi pula artikel lainnya seputar pertanian dan budidaya seperti Cara budidaya jamur janjangan sawit untuk menambah wawasan Anda dalam dunia bercocok tanam.