Sayuran

6 Cara Budidaya Labu Madu di Pekarangan Rumah

Labu madu mungkin terdengar tidak familiar bagi anda sebagaimana cara menaman bunga iris kuning . Labu madu yang memiliki nama latin Cucurbita moschata merupakan salah satu kelompok tanaman labu-labuan yang sedang menjadi trend dan banyak di gandrungi masyarakat.

Di eropa sendiri tanaman ini mendapat julukan dengan nama Pumpkin Butternut, nama ini disematkan karena bentuk labu ini menyerupai bentuk kacang tanah namun berukuran lebih besar. Serta bagian dagingnya yang berwarna kuning seperti warna mentega.

Daya tarik lainnya ialah, tanaman ini memiliki tekstur daging yang lebit dan terasa manis. Selain itu, kandungan antioksidan, betakaroten, Vitamin A dan B Konpleks cukup tinggi dimiliki oleh buah ini. Bahkan buah ini banyak digunakan sebagai makanan pendamping ASI bagi para balita dan ibu menyusui. Manfaat itulah yang kemudian membuat buah yang satu ini begitu diminati dan dikonsumsi. Namun, dalam sebuah sumber rata-rata konsumen dari buah ini hanya menyisir kalangan menengah keatas. Simak juga cara menanam melon sistem lesehan , dan cara menanam melon dalam pot .

Tidak heran memang, mengingat harga buah ini tergolong cukup mahal. Sehingga tentu hanya kelas menengah keatas yang memiliki kemampuan untuk membelinya. Tingginya harga bukan disebabkan oleh kesulitan dalam budidaya, namun lebih kepada jumlah produk yanh masih terbatas di pasaran. Sedangkan permintaan terhadap buah ini relatif cukup tinggi. Karenanya sangat tepat bagi anda untuk mencoba menanamnya sendiri di rumah. Berikut 6 cara budidaya labu madu di pekarangan rumah.

1. Pemilihan Benih

Untuk pemilihan benih, tentu usahakan benih berasal dari benih yang berkualitas. Sebab faktor penentu produktivitas hasil panen sangat ditentukan oleh kualitas benih yang ada. Oleh karena itu, belilah benih di toko benih yang terpercaya. Selain itu jangan lupa  untuk memperhatikan tanggal kadaluarsa pada kemasan dan pastikan bahwa benih yang anda beli telah tersertifikasi resmi dari dinas terkait.

Jangan lupa juga untuk menyimpan benih pada lokaso yang ideal sehingga benih tidak mengalami penurunan kualitas atau kerusakan. Tempatkan pada suhu ruang serta  pada tempat yang tidak terpapar cahaya matahari secara langsung seperti cara menanam bawang dalam paralon , cara menanam asparagus dan cara menanam semangka inul .

2. Penyemaian Benih

Sebaiknya lakukan penyemaian untuk mendapatkan hasil tanaman yang seragam serta tingkat adaptasi tanaman yang tinggi saat di pindah ke lahan. Untuk menyemai beni labu madu dapat dilakukan dengan cara berikut :

  • Siapkan media tanam berupa campuran tanah yang telah diayak dan diambil bagian halusnya saja.
  • Dengan pupuk kandang atau kompos yang telah di ayak halus juga.
  • Campurkan media tanam hingga merata.
  • Kemudian siapkan plastik polibag transparn berdiameter 5 cm.
  • Bolongi bagian dasar plastik polibag agar air siraman tidak menggenang di media.
  • Masukkan media tanam kedalam plastik, isi hingga padat dan penuh.
  • Kemudian tempatkan persemaian pada lokasi yang ternaungi dan hanya terkena intensitas cahaya matahari sebanyak 50%.
  • Setelah itu, buat bulang tanam sedalam 0,5-1 cm pada setiap polibag.
  • Kemudian tanamkan benih kesetiap lubang tanam, tutup kembali lubang tanam hingga benih tidak terlihat.
  • Setelah itu, siram menggunakan air secukupnya.
  • Tunggu 3-5 hari maka benih akan mulai berkecambah.
  • Lakukan pemeliharaan rutin seperti penyiraman hingga tanaman berumur 2-3 minggu dan siap dipindahkan ke lahan tanam. 

3. Persiapan Lahan Tanam

Sambil menunggu bibit labu madu siap dipindahkan ke lahan. Maka sebaiknya persiapkan lahan tanam terlebih dahulu. Ikuti cara berikut dalam menyiapkan lahan tanam labu madu.

  • Gemburkan lahan tanam dengan cara mencangkul seluru lahan tanam pada lokasi tanam yang telah ditentukan.
  • Sebaiknya pilih lokasi tanam yang luas, terbuka dan terpapar cahaya matahari langsung.
  • Setelah lahan tanam gembur maka tahap selanjutnya ialah membuat bedengan.
  • Ukuran bedengan disesuaikan dengan ukuran lahan.
  • Namun, idealnya adalah ukurang bedengan dengan pangan 3 meter lebar 1 meter dan tinggi 20-30 cm.
  • Setelah itu buat lubang tanam dengan kedalaman 25 cm dan jarak 25-30 cm per tanaman.
  • Jika lahan anda sempit maka buat jarak tanam cukup 25 cm saja ini akan dapat menambah populasi tanaman pada lahan anda.
  • Setelah itu masukkan pupuk kandang kesetiap lubang tanam sebanyak 0,5 kg.
  • Kemudian diamkan lahan tanam dan tunggu hingga bibit siap dipindahkan. 

4. Penanaman

Setelaah bibit berumur 2-3 minggu atau saat tinghi binit telah mencapai 7-10 cm. Maka bibit sudah cukup umur untuk dipindahkan kelahan tanam. Setelahya anda dapat melakukan penanaman dengan cara sebagai berikut :

  • Pilih bibit dengan kualitas yang baik, seperti sehat, tidak cacat dan tidak terpapar hama dan penyakit.
  • Lakukan penanaman pada pagi hari atau sore hari saat cuaca tidak terlalu terik.
  • Setelah itu, buka plastik polibag dengan hati-hati jangan sampai merusak akar tanaman.
  • Selanjutnya masukkan binit beserta media tanah kedalam lubang tanam.
  • Tutup kembali lubang tanam dengan menggunakan tanah hingga padat dan tanaman dapat tumbuh tegak sempurna.
  • Opsional, taburkan Furadan 3G dengan dosis 3 gram dengan jarak 2 cm dari perakaran.
  • Setelah iti biarkan selama 3 hari baru kemudian lakukan penyiraman pada lahan tanam.
  • Jika ada bibit yang mati atau tidak tumbuh optimal.maka sebaiknya di sulam dan diganti dengan benih yang baru.

5. Perawatan dan Pemeliharaan

Sebagaimana jenis tanaman yang lain, untuk menghasilkan panen yang melimpah maka labu madu juga harus di rawat secara intensif sebagaimana cara menanm cabe sistem  mulsa palstik , cara mengatasi cacar buah melon , dan cara mengatasi busuk buah melon . Beberapa tahapan perawatan dan pemeliharaan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut :

  • Penyiraman

Penyiraman dilakukam setiap 1 kali dalam sehari. Atau dapat disesuaikan dengan kondisi cuaca. Tentunya saat cuaca kering sebaiknya tingkatkan volume atau intensitas penyiraman. Sebaliknya jika musim penghujan datang maka tidak perlu lagi disiram. Sebaiknya pastikan bahwa masa tanam anda tidak mendekati musim penghujan karena hal ini akan berbahaya bagi pertumbujan terutama tanaman labu yang akan lebih rentan mengalami kebusukan buah saat musim penghujan.

  • Pemupukan

Pemupukan sangat penting dilakukan , mengingat kadar unsur hara yang dibutuhkan tanaman tidak selalu dapat diberikan oleh tanah. Oleh sebab itu, berikan pemupukan setiap 1 bulan sekali menggunakan pupuk organik seperti kompos atau pupuk kandang. Selain itu pada saat awal masa pertumbuhan anda dapat memberika pupuk NPK 3 gram pertanaman untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman menjadi optimal.

  • Penyiangan

Penyiangan berfungsi untuk menyingkirkan gulma yang dapat menganggu pertumbuhan tanaman. Selain itu, gulma yang tumbuh disekitar tanaman akan menghalangi penyerapan unsur hara bagi tanaman. Oleh karena itu lakukan penyiangan secara rutin setiap 2-3 minggu sekali. Cukup lakukan dengan mencabut gulma pada bedengan tanaman, atau menggunakan cangkul untuk membersihkan gilma di sekitar bedengan.

  • Pengajiran

Labu madu merupakan tanaman yang tumbuh merambat, sehingga sangat perlu dilakukan pengajuran agar tanaman dapat tumbuh sesuai dengan bentuk yang dikehendaki. Anda bisa membuat bentuk ajir seperti huruf V terbalik atau membuat para-paa sehingga buah tanaman tidak sampai jatuh ke tahah. Gunakan potongan bambu yang kuat dan elastis. Idealnya pengajiran dilakukan pada saat tanaman berumur 1-1,5 bulan setelah tanam.

  • Pemangkasan dan Pengendalian HPT

Pemangkasan dan pengendalian HPT penting dilakukan agar hasil panen dapat melimpah. Sebaiknya lakukan penyemprotan menggunakan pestisida dosis rendah secara ruti sejak tanaman berumur 1 bulan setelah tanam hingga menjelang tanaman berbuah. Hentikan penyemprotan saat tanaman akan mulai dipanen. Pemangkasan juga penting dilakukan untuk membuat daun dan cabang yang tumbuh tak terkendali. Selain itu, pemangkasan juga brrmanfaat agar tanaman lebih cepat menghasilkan bunga dan berbuah. 

6. Panen 

Setelah mencapai umur 3 bulan setelah tanam atau 90 hari setelah tanam maka labu madu akan mulai berbuah. Setelah 1-3 minggu dari masa munculnya bunga maka buah tanaman akan dapat dipenen.

Kriteria buah yang siap panen adalah warna kulit yang mulai kekuningan dan saat anda memukul buahnya maka akan berbunyi berdenting. Artinya bahwa buah telah siap dipetik. Jka dibiarkan saja dan tak segera di panen maka buah akan rentan mengalami kebusukan.

Itulah, 6 cara budidaya labu madu di pekarangan rumah. Cukup mudah bukan, anda bahkan bisa melakukannya sendiri. So, tunggu apalagi manfaatkan peluang yang ada, bisa jadi ini akan menjadi peluang dan potensi usaha yang akan menambah penghasilan anda. Selamat mencoba, semoga artikel ini dapat bermanfaat.

Recent Posts

6 Pupuk untuk Tanaman Hias Agar Subur

Selain air dan sinar matahari, pupuk merupakan salah satu hal yang tidak boleh ketinggalan untuk…

9 months ago

5 Penyebab Kutu Putih pada Tanaman

Seperti gulma yang dapat menganggu pertumbuhan tanaman, kutu putih juga merupakan salah satu hama yang…

10 months ago

Cara Menanam Euphorbia dalam Pot

Euphorbia merupakan salah satu tanaman hias yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Padahal, tanaman ini…

11 months ago

Sekam Padi : Pengertian, Manfaat, dan Cara Menggunakannya

Sekam padi adalah salah satu sisa pertanian yang sering diabaikan, tetapi memiliki potensi besar untuk…

1 year ago

Dampak Menggunakan Sekam Padi

Sekam padi adalah sisa kulit luar butir padi setelah proses penggilingan beras. Sekam ini berwarna…

1 year ago

4 Cara Menanam Cabe Langsung di Tanah

Cabe merupakan salah satu komoditas yang paling banyak digunakan untuk memberikan cita rasa lezat dalam…

1 year ago