Banyak media yang bisa digunakan untuk merawat dan mengembangbiakan tipe seafood ini seperti cara budidaya pembesaran lobster air tawar.
Maka artikel ini akan membahas cara budidaya lobster air tawar di rumah dengan berbagai media.
1. Akuarium
Budidaya lobster di akuarium sudah dikenal oleh banyak perternak karena selain hemat tempat, menggunakan akuarium juga dapat memudahkan pembudidaya untuk memantau lobster yang sedang dikembangbiakan seperti 6 cara budidaya lobster hias di akuarium.
Penghematan ruang biasa dilakukan dengan cara menyusun akuarium menjadi beberapa tingkat sehingga tidak membutuhkan banyak tempat. Akuarium yang digunakan untuk budidaya lobster air tawar juga dibagi berdasarkan beberapa kebutuhan berikut:
Akuarium ini biasanya dibuat sesuai dengan kebutuhan atau dengan ukuran umum yaitu 80 x 40 x 40 cm atau 100 x 50 x 40 cm. Luas akuarium ini sangat bergantung pada jumlah lobster yang ada di dalamnya. Pastikan ruangan untuk lobster tidak tertalu padat karena mampu memicu adanya kanibalisme atau perkelahian antar lobster.
Akuarium ini biasa digunakan untuk induk lobster yang sedang mengeram telur sekitar 30 – 40 hari. Akuarium ini dapat dibuat dengan mengoptimalkan lahan yang sangat sempit. Dengan malakukan ini, dapat memudahkan kita untuk memantau telur hingga menetas dengan baik.
Setelah penetasan sekitar 10 – 12 hari, burayak (benih lobster) sudah terlihat lengkap dengan mata, kaki, dan antenna seperti lobster dewasa.
Burayak ini akan terpisah dari induknya secara perlahan-lahan. Pada saat semua burayak terlepas dari induknya, mereka akan dipindahkan ke akuarium lain untuk dibesarkan selama 2 – 3 minggu. Di satu dalam akuarium, burayak ini sebaiknya dibatasi jumlahnya agar tidak terlalu padat. Hal ini bisa dilakukan dengan cara disekat atau dengan akuarium baru.
Akuarium ini digunakan untuk lobster-lobster yang sedang melalui fase pergantian cangkang atau moulting. Ketika lobster sudah membesar dan cangkang lamanya tidak mampu memuat badannya lagi, lobster akan mengganti cangkangnya.
Pada fase moulting, sebaiknya lobster dipindahkan ke akuarium lain untuk mencegah terjadinya kanibalisme. Lobster yang sudah terlepas dari cangkangnya akan berbau amis dan memiliki daging yang lembut, sehingga memikat lobster lainnya yang mengira dia sebagai pakan. Yuk simak juga cara budidaya lobster hias merah.
Biasanya, lobster membutuhkan waktu sekitar 1 – 2 hari di akuarium karantina ketika pada fase pembentukkan cangkang dari lunak hingga menjadi keras. Lobster yang masih muda juga cenderung membutuhkan waktu yang lebih singkat untuk pembentukan cangkang.
2. Kolam Semen
Kolam semen yang baru dibuat untuk membudidayakan lobster air tawar sebaiknya direndam dulu untuk menghilangkan zat-zat yang ada pada semen yang berbahaya bagi lobster.
Kolam tersebut dapat direndam dengan menggunakan pelepah pisang yang dibelah menjadi beberapa bagian dan dilakukan selama seminggu. Pembuangan air pada kolam juga sebaiknya dengan menggunakan pipa dengan lubang yang cukup besar supaya pergantian air dapat dilakukan dengan cepat. Jika tidak, lobster yang biasanya berganti kulit di pagi hari saat pengiriman, akan berpindah ke siang hari. Hal ini sangat berbahaya bagi lobster karena hewan ini tidak tahan terhadap panas. Yuk simak juga 4 cara budidaya lobster air tawar hias.
3. Kolam Terpal
Kolam terpal dapat memudahkan pemantauan dan pemeliharaan lobster yang dibudidayakan. Untuk menghemat ruang, kolam terpal juga bisa disimpan secara bersusun. Namun kelemahannya adalah kolam terpal cenderung tidak lahan lama dan rawan bocor dibandingkan dengan kolam semen. Yuk simak juga 8 cara budidaya lobster di kolam terpal.
4. Talang Hujan
Untuk dibesarkan hingga ukuran konsumsi, talang dibuat sekat dengan ukuran panjang sekitar 15 – 20 cm. Sekat dibuat dengan kawat ram dan ditutup atasnya dengan kawat supaya lobster tidak kabur.
Media ini disebut dengan sistem EDU (Extreme Density Unit) karena wadah media sudah diperhitungkan dalam 3 dimensi kubikasi. Dengan sistem EDU talang, lobster dapat dibudidayakan dalam kepadatan tinggi dan kanibalisme yang dapat dikurangi karena setiap bagian talang yang disekat hanya diisi dengan satu ekor lobster. Untuk pembesaran burayak, talang tidak perlu disekat tetapi tetap perlu ditutup bagian atasnya. Yuk simak juga cara budidaya keong emas.
5. Botol
Penggunaan botol juga termasuk sistem EDU dan digunakan untuk memperbesar lobster hingga ukuran konsumsi. Tetapi, kelemahan dalam menggunakan botol plastik adalah perumbuhannya yang agak lambat karena lobster tidak bisa bergerak sebebas di akuarium atau kolam. Meskipun memiliki kelemahan, botol plastik juga memiliki keunggulan yaitu dapat mengurangi jumlah kanibalisme antar lobster karena dalam satu botol hanya berisikan satu ekor lobster.
Inilah cara budidaya lobster air tawar di rumah dengan berbagai media. Selain mudah, media-media ini dapat dibuat di pekarangan rumah anda dengan mudah dan praktis.
Selain air dan sinar matahari, pupuk merupakan salah satu hal yang tidak boleh ketinggalan untuk…
Seperti gulma yang dapat menganggu pertumbuhan tanaman, kutu putih juga merupakan salah satu hama yang…
Euphorbia merupakan salah satu tanaman hias yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Padahal, tanaman ini…
Sekam padi adalah salah satu sisa pertanian yang sering diabaikan, tetapi memiliki potensi besar untuk…
Sekam padi adalah sisa kulit luar butir padi setelah proses penggilingan beras. Sekam ini berwarna…
Cabe merupakan salah satu komoditas yang paling banyak digunakan untuk memberikan cita rasa lezat dalam…